Anda di halaman 1dari 6

LABORATORIUM SISTEM TRANSMISI

NO. PERCOBAAN : 06

JUDUL PERCOBAAN : FIBER OPTIK SINYAL ANALOG

KELAS / GROUP : TT5A / KELOMPOK 02

NAMA PRAKTIKAN : MUTIA ILMA (1315030009)

NAMA KELOMPOK : 1. ADE ZASKIATUN NABILA (1315030001)

2. MUHAMMAD HILMI FUAD (1315030108)

3. NABILA NUR MUFIDA (1315030010)

4. ZHAFIRA HAPSARI (1315030089)

TANGGAL PERCOBAAN : 24 10 2017

TGL. PENYERAHAN LAP. : 14 11 2017

NILAI :

DOSEN : YENNIWARTI RAFSYAM, SST, MT.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1. Mengamati dan menguji alur pengiriman sinyal analog melalui media
fiber optik.
1.2. Mengukur pengaruh panjang saluran terhadap redaman pada transmisis
fiber optik.
1.3. Membandingkan input dan output sinyal analog melalui fiber optik.
1.4. Menguji alur pengriman suara dari media handphone melalui fiber
optik.

II. PENDAHULUAN
2.1. Pengertian Fiber Optik

Gambar 2.1. Transformasi sinyal listrik dan sinyal cahaya.

Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah ILD (Injection-
Laser Diode) atau LED (Light-Emitting Diode). Cahaya di dalam serat optik
tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias
udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Dalam proses
pengiriman data menggunakan kabel serat optik dibutuhkan suatu perangkat
yang dapat mengubah sinyal listrik ke cahaya dan sebaliknya, seperti yang
ditunjukan gambar 2.1.
Sinyal listrik akan diproses menjadi cahaya oleh pengkonfersi listrik ke
cahaya, kemudian dikirim melalui kabel serat optik. Lalu sebelum
ditampilkan di monitor sinyal cahaya harus dikonfersi kembali ke sinyal
listrik. Suatu jaringan dengan kabel serat optik membutuhkan ketelitian yang
sangat tinggi, sehingga dalam proses instalasinya membutuhkan tenaga yang
benar-benar ahli. Dalam proses percabangan kabel serat optik memakai
teknik terminasi khusus karena jika terjadi kebocoran bias cahaya dari dalam
core-nya, dapat mengurangi ketelitiannya.

2.2. Komunikasi dan Trasmisi Data Fiber Optic

Gambar 2.2. Block diagram komunikasi data menggunakan fiber optic

Prinsip prinsip dasar dari komunikasi fiber optik adalah informasi


dikirimkan berupa sinyal analog kemudian sinyal lewat dari fase awal dimana
berbentuk gelombang sinyal analog. Kemudian sinyal diubah menjadi
rangkaian pulsa digital (sinyal digital) melalui analog to digital converter.
Kemudian sinyal digital melewati sumber sinyal dari fiber optik yaitu berupa
sinyal laser, yang mengubah pulsa sinyal pulsa digital menjadi pulsa sinar
yang ber-ekuivalen. Dan kemudian pada penerima, sinyal pulsa ditangkap
melalui sebuah decoder untuk diterjemahkan kedalam bentuk pulsa digital.
Setelah itu sinyal diubah kembali menjadi sinyal analog, dan fiber akan
mengeluarkan sinar digital agar informasi dapat sampai ke perangkat
penerima, seperti misalnya komputer, dimana tidak memerlukan media
konverter untuk mengubah sinyal analog menjadi digital.

2.3. Rugi Rugi Fiber Optik


Rugi rugi dalam fiber optik :
2.3.1. Rugi rugi penyebaran Rayleigh
Gelas dalam fiber optik adalah suatu benda pada amorphous
(tidak berbentuk kristal atau noncystalline), yang dibentuk dengan cara
membiarkan gelas itu mendingin dari keadaan cairannya pada suhu
tinggi hingga dia membeku, sementara masih dalam keadaan plastik,
gelas ditarik dengan menggunakan tegangan kedalam bentuk fiber
yang panjang.
Selama dalam proses pembentukan ini, variasi variasi sub
mikroskopis dalam kerapatan gelas dan dalam campuran campuran di
dalamnya ikut dibekukan di dalam gelas, dan kemudian menjadi facet
facet yang memantulkan dan membiaskan serta menyebarkan sebagian
kecil cahaya yang lewat melalui gelas tersebut. Meskipun teknik
pembuatan yang teliti dapat mengurangi anomali anomali ini hingga
minimum, hal tersebut tidak dapat sepenuhnya dihilangkan.
2.3.2. Rugi rugi penyerapan
Terdapat tiga macam, yaitu penyerapan ultraviolet, penyerapan
infrared dan penyerapan resonansi ion.
2.3.3. Rugi rugi penggandengan
Cacat cacat kecil pada inti atau pada interference inti pelapis,
seperti misalnya variasi kecil pada diameter inti, bentuk penampang
atau gelembung gelembung dalam gelas dapat menyebabkan
penggandengan tidak sempurna.
2.3.4. Rugi rugi pembengkokan
Terdapat dua macam, yaitu pembengkokan mikro dan
pembengkokan radius konstan.

III. ALAT DAN KOMPONEN


No. Alat dan Komponen Jumlah
1. Driver OMI99A 1
2. Optical Fiber 1 m, 4m dan 7m 1
3. Osiloskop 1
4. Function Generator 1
5. Power Meter 1
6. Power Supply 1
7. Konektor Secukupnya
Tabel 1. Alat dan komponen

IV. DIAGRAM RANGKAIAN


V. PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN
5.1. Mengukur Daya Input dan Output dan Rugi Rugi Fiber Optik.
5.1.1. Menyiapkan peralatan sesuai dengan yang dituliskan di daftar
alat dan komponen.
5.1.2. Menghubungkan keluaran function generator ke osiloskop dan
mengatur frekuensi ke 10 kHz dengan tegangan sumbernya 2
Vpp.
5.1.3. Menghubungkan ujung fiber optik yang memiliki redaman
rendah dengan keluaran modul transmitter dan ujung yang
lainnya dihubungkan dengan power meter.
5.1.4. Menghubungkan keluaran function generator dengan input
transmitter dan mencatat hasil pengukuran pada power meter
kedalam tabel hasil percobaan 1.
5.1.5. Mengatur frekuensi input sesuai tabel 1 dan mencatat hasil
pengukuran kedalam tabel tersebut. Ulangi langkah 2 sampai 4.
5.1.6. Mencatat hasil berupa panjang kabel optik berikut dengan
redamannya yang tertera pada tabel percobaan 1.
5.2. Membandingkan Sinyal Analog Input dan Output Fiber Optik.
5.2.1. Merangkai rangkaian seperti pada diagram 3.
5.2.2. Mengatur function generator sebesar 5 kHz dengan tegangan
sebesar 28 mVppp.
5.2.3. Mengamati keluaran di osiloskop, dengan menghubungkan port
jack 3.5 mm ke input High Z lalu menghubungkan ke input
osiloskop.
5.2.4. Menggambarkan sinyal input dan output fiber optik pada
osiloskop di kertas milimeter block dan memasukkan hasil
keluarannya pada tabel 2. Lalu membandingkannya.
5.2.5. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 4 untuk tegangan 40
mVpp , 60 mVpp, 80 mVpp dan 100 mVpp.
5.3. Menguji Transmisi Data pada Kabel Fiber Optik.
5.3.1. Merangkai rangkaian seperti pada diagram 4.
5.3.2. Menghubungkan port jack receiver analog pada posisi low Z,
ke osiloskop.
5.3.3. Menghubungkan device (handphone, alat pemutar musik)
melalui jack 3.5 mm ke osiloskop.
5.3.4. Memutar sebuah lagu (file .mp3) dari device tersebut lalu
mendengarkan output-nya pada speaker receiver fiber optik.
5.3.5. Mencatat hasilnya pada tabel 3.
5.4. Menguji Rugi Rugi Fiber Optik pada Kabel yang Dibengkokkan.
5.4.1. Menghasilkan rangkaian pengukuran seperti gambar 5 dengan
frekuensi 1 MHz dan tegangan input sebesar 4 Vpp.
5.4.2. Melengkapi tabel 4.

Anda mungkin juga menyukai