ANALISIS KASUS
Dari anamnesis, kronologis gejala yang dialami pasien yaitu: Sejak 2 tahun
yang lalu, penderita mengalami gemetar pada tangan kiri, terutama saat istirahat
dan berkurang saat beraktivitas serta hilang ketika penderita tidur. Penderita juga
mulai merasakan kekakuan di lengan kiri. Sejak 1 tahun yang lalu, gemetar pada
kedua tangan semakin parah, Penderita juga mulai merasakan gemetar di kedua
tungkai, gerakan kedua tangan dan tungkai menjadi lambat dengan langkah kecil-
kecil, disertai kekakuan sehingga penderita sukar berjalan karena saat berjalan
seperti mau jatuh ke depan. Sejak 3 bulan yang lalu penderita merasa gemetar pada
kedua tangan dan kedua tungkai, kekakuan, dan gerakan yang melambat belum
mengalami perbaikan, penderita mulai mengalami kesulitan saat memulai langkah
dan saat akan bangun dari kursi sehingga semakin mengganggu aktivitas penderita
sehari-hari
45
46
semakin parah. Tanda-tanda bradikinesia juga ada, yang dimulai dari gerakan kedua
tangan dan tungkai menjadi lambat, gangguan gait dengan langkah kecil-kecil,
kemudian diikuti kesulitan untuk memulai berjalan dan bangkit dari duduk. Gejala
rigiditas yaitu keluhan kekakuan juga ditemukan pada pasien ini. Selain itu, ada
pula keluhan penderita sukar berjalan karena saat berjalan seperti mau jatuh ke
depan.
Pada pasien ini fungsi otonom masih baik, hal ini didapat dari riwayat BAB
dan BAK normal. Tanda-tanda gangguan neurokognitif juga belum ditemukan.
Pada pasien ini didapatkan gejala tremor pada waktu istirahat, rigiditas,
akinesia, dan hilangnya refleks postural. Maka, kriteria Hughes pada pasien ini
adalah definite untuk penyakit Parkinson.
Berdasarkan kriteria klinis yang telah dibuat UK Parkinsons Disease
Society Brain Bank, diagnosis Parkinson dapat ditegakkan apabila memenuhi 3
langkah diagnostik (Tabel 1).
Pada pasien ini, ketiga langkah diagnosis telah terpenuhi. Pada langkah 1,
pada pasien didapatkan tanda-tanda bradikinesia, yaitu gerakan kedua tangan dan
tungkai menjadi lambat, gangguan gait dengan langkah kecil-kecil, pasien
mengalami kesulitan untuk memulai berjalan dan bangkit dari duduk. Didapatkan
pula gejala rigiditas, tremor istirahat, serta instabilitas postural. Pada langkah
kedua, beberapa kriteria eksklusi terpenuhi melalui data yang diperoleh dari
anamnesis. Namun, diperlukan pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan
beberapa kemungkinan penyebab lain dari gejala Parkinson pada pasien ini.
Langkah ketiga juga telah terpenuhi, melalui anamnesis yang menunjukkan pada
awal onset penyakit pasien mengalami resting tremor unilateral pada tangan kanan.
Selain itu, pasien juga mulai mengalami kekakuan/rigiditas pada tangan kanan yang
kemudian kekakuan juga terjadi pada kedua lengan dan kaki. Gejala-gejala tersebut
mengalami progresivitas seiring dengan berjalannya waktu. Progresivitas ditandai
dengan tremor yang juga terjadi pada tangan kiri dan kedua kaki. Tremor terasa
pada tangan kanan juga semakin parah. Tanda-tanda bradikinesia juga ada, yang
dimulai dari gerakan kedua tangan dan tungkai menjadi lambat, gangguan gait
dengan langkah kecil-kecil, kemudian diikuti kesulitan untuk memulai berjalan dan
bangkit dari duduk. Gejala rigiditas, yaitu keluhan kekakuan, juga ditemukan pada
pasien ini. Terdapat juga keluhan penderita sukar berjalan karena saat berjalan
seperti mau jatuh ke depan. Namun, penderita menderita mengalami penyakit ini
untuk pertama kalinya, sehingga beberapa kriteria klinis pada langkah ketiga tidak
terpenuhi. Perlu dilakukan pengamatan lebih lanjut pada pasien ini mengenai
respon terapi dan perjalanan penyakit selanjutnya.