Analisis adalah suatu studi dan pemeriksaan data (bisa data kuantitatif maupun kualitatif). Analisis data ini adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah keperawatan ataupun masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan dari analisis data adalah untuk: a. Menentukan kebutuhan kesehatan komunitas dan kekuatan, komunitas b. Mengidentifikasi pola respon kesehatan dan kecenderungan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan Fungsi analisa data: a. Untuk mengintreprestasikan data keperawatan dan kesehatan yang diperoleh dari berbagai sumber, sehingga data yang diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan serta kebutuhan kesehatan masyarakat b. Sebagai alat pengambil keputusan dalam menentukan alternative pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Pedoman analisa data a. Menyusun kategorisasi data secara sistemastis dan logis b. Identifikasi kesenjangan data c. Menyusun pola alternative pemecahan masalah d. Menerapkan teori. Model, kerangka kerja, norma dan standart yang kemudian dibandingkan dengan data dan kesenjangan yang ditemukan e. Identifikasi kemampuan dan sumber daya masyarakat yang dapat menunjang asuhan keperawatan kesehatan masyarakat f. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah yang diambil Cara analisa data: a. Validasi data dengan cara meneliti kembali data yang terkumpul b. Mengklarifikasi data c. Bandingkan dengan standart dan criteria Macam analisa data komunitas. a. Analisis korelasi Mengembangkan tingkat hubungan, pengaruh dari dua atau lebih sub variabel yang diteliti menggunakan perhitungan secara statistik. Contoh: Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kelengkapan status imunisasi TT b. Analisis masalah berdasarkan kelompok masalah/mayoritas (kelompok data focus atau masalah focus Contoh Insiden penyakit terbanyak Keluhan yang paling banyak dirasakan Pola/perilaku yang tidak sehat Lingkungan yang tidak sehat Pemanfaatan layanan kesehatan yang kurang efektif Peran serta masyarakat yang kurang mendukung Target/cakupan program kesehatan yang kurang tercapai c. Analisis faktor2 yang berhubungan dengan masalah/etiologi Untuk menetapkan etiologi ada beberapa pilihan: Faktor budaya masyarakat Pengetahuan yang kurang Sikap masyarakat yang kurang mendukung Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau informal Kurangnya kader kesehatan di masyarakat Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat Kurang efektifnya pengorganisasian Kondisi lingkungan yang kurang kondusif Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit B. PENETAPAN MASALAH DAN SKALA PRIORITAS Berdasarkan analisa data, dapat diketahui masalah keperawatan dan kesehatan yang dihadapai masyarakat. Dan semua masalah tersebut tidak mungkin dapat diatasisekaligus.oleh karena itu diperlukan prioritas masalah. Menetapkan masalah perawatan kesehatan masyarakat berdasarkan: a. Masalah yang ditetapkan dari data umum Contoh : keadaan kesehatan lingkungan yang kotor atau kurang memenuhi syarat kesehatan. Data yang menunjang: 76 % keluarga tidak mempunyai tempat sampah 83% keluarga membuang air limbah ke got 74% keluarga menggunakan sumber air dari sumur gali tanpa selongsong dan jarak dengan WC kurang dari 8 meter 86% tingkat pendidikan rendah (SD, buta aksara) b. Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan kesehatan. Adanya kesenjangan pelayanan kesehatan masyarakat akibat dari factor ketidaktahuan dan ketidakmampuan sasaran dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi, yang memerlukan tindak lanjut pelayanan perkesmas. Contoh: Rendahnya cakupan Keluarga Berencana Data yang menunjang: Dari 400 pasangan usia subur, cakupan KB baru mencapai 20% 68% pendidikan PUS rendah (SD dan Buta aksara) C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS Diagnosis keperawatan ditegakkan untuk menunjukkan respon manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual maupun potensial, yang dapat secara legal ditangani oleh perawat Diagnosa keperawatan komunitas berfokus pada suatu komunitas yang biasanya didefinisikan sbg suatu kelompok, populasi atau kumpulan orang dengan sekurang-kurangnya memiliki satu karakteristik tertentu Untuk memperoleh diagnosa keperawatan komunitas, data hasil pengkajian komunitas dianalisis dan dibuat simpulan. Pernyataan simpulan membentuk diagnosa keperawatan. Beberapa pernyataan simpulan membentuk bagian deskriptif dari diagnosa keperawatan, yaitu menunjukkan masalah kesehatan aktual maupun potensial Tujuannya dari diagnosa keperawatan komunitas adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi di komunitas yang sudah sehat, dengan kegiatan promotif dan preventif. Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama, yaitu : a. Problem (masalah) Merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya terjadi b. Etiologi (penyebab) Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan yang meliputi: c. Perilaku individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat d. Lingkungan fisik, biologis, psikososial, social e. nteraksi perilaku dan lingkungan f. Sign/symptom (tanda/gejala) Informasi yang perlu untuk merusmuskan diagnose Serangkaian petunjuk timbulnya masalah Untuk menegakkan diagnose keperawatan minimal harus mengandung 2 komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah b. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat c. Partisipasi dan peran serta masyarakat Contoh : 1. Tingginya angka kematian ibu (MMR) sehubungan dengan kurangnya pelayanan antenatal ditandai dengan rendahnya tingkat pengetahuan dan social ekonomi keluarga, anemia dan kebiasaan kawin muda 2. Tingginya angka kematian perinatal sehubungan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pemeliharaantali pusat serta pertolongan persalinan oleh dukun tidak terlatih 3. Tingginya angka kesakitan karena diare sehubungan dengan lingkungan masyarakat yang buruk ditandai dengan banyaknya sampah yang berserakan, penggunaan kali sebagai tempat cuci, mandi dan pembuangan sampah
Tipe Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Diagnosa aktual (tipe yang utama)
2. Resiko dan resiko tinggi karakteristiknya ada faktor2 di komunitas yang beresiko. 3. Diagnosa Sehat/sejahtera/Welness menggambarkan keadaan sehat di komunitas.
Macam Perumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas Berdasarkan Klasifikasi
Masalah Menurut Omaha. Diagnosa ini terdiri dari 4 klasifikasi masalah yaitu lingkungan, psikososial, fisiologis dan perilaku. Yang berhubungan dengan kesehatan & terdiri dari 40 macam masalah.
Klasifikasi Masalah Menurut Omaha
1. Pemilikan lingkungan Pendapatan Sanitasi Pemukiman Keamanan pemukiman/tempat kerja Pemilikan psikososial i. Komunikasi dengan sumber masyarakat ii. Kontak social iii. Perubahan peranan iv. Hubungan antar anak v. Kegelisahan agama vi. Kesedihan vii. Stabilisasi emosi viii. Sexualitas manusiawi ix. Memelihara keorangtuaan x. Anak/dewasa ditelantarkan xi. Perlakuan salah terhadap anak/orang dewasa xii. Pertumbuhan dan perkembangan xiii. Pemilikan fisiologis a. Pendengaran b. Penglihatan c. Berbicara dan bahasa d. Geligi e. Pengamatan f. Nyeri g. Kesadaran h. Kulit i. Neuromuskuloskeletal j. Respirasi k. Sirkulasi l. Digesti-hidrasi m. Fungsi perut n. Fungsi genitourinaria o. Ante partum/partum p. Pemilikan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan a. Nutrisi b. Pola istirahat tidur c. Aktifitas fisik d. Kebersihan perorangan e. Penyalahgunaan obat f. Keluarga berencana g. Penyelia pelayanan kesehatan h. Peraturan penulisan resep i. Teknis prosedur 2. Diagnosa Keperawatan Komunitas menurut Mueke (1984) Komponennya meliputi: 1. Masalah Sehat-Sakit 2. Karakteristik populasi 3. Karakteristik lingkungan 3. Diagnosa Keperawatan Komunitas menurut NANDA a. Ketidakefektifan koping komunitas Diagnose ini paling berguna untuk perawat kesehatan komunitas yang berfokus pada kesehatan kelompok (misalnya ibu di luar perkawinan, semua masyarakat di suatu Negara, dan pasien diabetes) b. Potensial peningkatan koping komunitas Diagnose ini paling dapat digunakan suatu komunitas yang mencapai kebutuhan dasarnya untuk lingkungan, makanan, tempat tinggal dan keamanan yang bersih serta harapan berfokus pada fungsi yang lebih baik, seperti peningkatan kesejahteraan. Ketika ada ancaman eksternal (misalnya banjir dan epidemic) terjadi pada suatu komunitas, komunitas tersebut memiliki factor resiko selama komunitas terus beradaptasi, Resiko ketidakefektifan komunitas harus digunakan. Jika ancaman menimbulkan sesuatu yang ada pada batasan karakteristik (gejala) komunitas, gunakan Ketidakefektifan Koping Komunitas c. Ketidakefektifan pelaksanaan program terapeutik komunitas Diagnosa ini tepat untuk suatu komunitas yang disitu terdapat satu atau lebih kelompok, mungkin disebabkan ketidakcukupan sumber-sumber, ketidakefektifan pengelola sumber yang tersedia, terpajan pada factor resiko seperti bahan kimia beracun, dan sebagainya. Diagnose ini berfokus lebih sempit pada pemberian perawatan kesehatan daripada diagnose Ketidakefektifan Koping Komunitas yang menggambarkan adaptasi umum dan proses pemecahan masalah komunitas Contoh: 1. Ketidakefektifan pelaksanaan program terapeutik komunitas berhubungan dengan kurangnya program di komunitas untuk pencegahan penyakit, penghentian merokok, penyalahgunaan alcohol dan sebagainya 2. Ketidakefektifan koping komunitas berhubungan dengan bencana alam atau bencana akibat ulah manusia 3. Potensial peningkatan koping komunitas berhubungan dengan dukungan social yang tersedia DAFTAR PUSTAKA Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik/Nursalam. Edisi pertama. Jakarta : Salemba Medika Smith, Claudia and Maurer, Frances. 1995. Community Health Nursing : theory and practice. USA : W.B Saunders Company Anderson, Elizabeth T. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas : teori dan praktek. Edisi 3. Jakarta : EGC Stanhope, Marcia and Knollmueller RN. 1990. Buku Saku Keperawatan Komunitas dan Kesehatan Rumah. Perangkat Pengkajian, Intervensi dan Penyuluhan. Jakarta : EGC Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta : EGC