Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUN TEORI

A. ANALISIS DATA KOMUNITAS


Analisis adalah suatu studi dan pemeriksaan data (bisa data kuantitatif
maupun kualitatif). Analisis data ini adalah kemampuan untuk
mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan
kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau
masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah
keperawatan ataupun masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat.
Tujuan dari analisis data adalah untuk:
a. Menentukan kebutuhan kesehatan komunitas dan kekuatan,
komunitas
b. Mengidentifikasi pola respon kesehatan dan kecenderungan
dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan
Fungsi analisa data:
a. Untuk mengintreprestasikan data keperawatan dan kesehatan
yang diperoleh dari berbagai sumber, sehingga data yang
diperoleh memiliki makna dan arti dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan serta kebutuhan kesehatan
masyarakat
b. Sebagai alat pengambil keputusan dalam menentukan
alternative pemecahan masalah yang dihadapi oleh masyarakat
Pedoman analisa data
a. Menyusun kategorisasi data secara sistemastis dan logis
b. Identifikasi kesenjangan data
c. Menyusun pola alternative pemecahan masalah
d. Menerapkan teori. Model, kerangka kerja, norma dan standart
yang kemudian dibandingkan dengan data dan kesenjangan
yang ditemukan
e. Identifikasi kemampuan dan sumber daya masyarakat yang
dapat menunjang asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
f. Membuat hubungan sebab akibat antara data dengan masalah
yang diambil
Cara analisa data:
a. Validasi data dengan cara meneliti kembali data yang terkumpul
b. Mengklarifikasi data
c. Bandingkan dengan standart dan criteria
Macam analisa data komunitas.
a. Analisis korelasi
Mengembangkan tingkat hubungan, pengaruh dari dua atau
lebih sub variabel yang diteliti menggunakan perhitungan
secara statistik.
Contoh: Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu
hamil dengan kelengkapan status imunisasi TT
b. Analisis masalah berdasarkan kelompok masalah/mayoritas
(kelompok data focus atau masalah focus
Contoh
Insiden penyakit terbanyak
Keluhan yang paling banyak dirasakan
Pola/perilaku yang tidak sehat
Lingkungan yang tidak sehat
Pemanfaatan layanan kesehatan yang kurang efektif
Peran serta masyarakat yang kurang mendukung
Target/cakupan program kesehatan yang kurang tercapai
c. Analisis faktor2 yang berhubungan dengan masalah/etiologi
Untuk menetapkan etiologi ada beberapa pilihan:
Faktor budaya masyarakat
Pengetahuan yang kurang
Sikap masyarakat yang kurang mendukung
Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau informal
Kurangnya kader kesehatan di masyarakat
Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
Kurang efektifnya pengorganisasian
Kondisi lingkungan yang kurang kondusif
Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur pencegahan
penyakit
B. PENETAPAN MASALAH DAN SKALA PRIORITAS
Berdasarkan analisa data, dapat diketahui masalah keperawatan dan
kesehatan yang dihadapai masyarakat. Dan semua masalah tersebut
tidak mungkin dapat diatasisekaligus.oleh karena itu diperlukan
prioritas masalah.
Menetapkan masalah perawatan kesehatan masyarakat berdasarkan:
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
Contoh : keadaan kesehatan lingkungan yang kotor atau kurang
memenuhi syarat kesehatan.
Data yang menunjang:
76 % keluarga tidak mempunyai tempat sampah
83% keluarga membuang air limbah ke got
74% keluarga menggunakan sumber air dari sumur gali
tanpa selongsong dan jarak dengan WC kurang dari 8 meter
86% tingkat pendidikan rendah (SD, buta aksara)
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kesenjangan pelayanan
kesehatan.
Adanya kesenjangan pelayanan kesehatan masyarakat akibat dari
factor ketidaktahuan dan ketidakmampuan sasaran dalam
mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi,
yang memerlukan tindak lanjut pelayanan perkesmas.
Contoh: Rendahnya cakupan Keluarga Berencana
Data yang menunjang:
Dari 400 pasangan usia subur, cakupan KB baru mencapai
20%
68% pendidikan PUS rendah (SD dan Buta aksara)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosis keperawatan ditegakkan untuk menunjukkan respon
manusia terhadap masalah kesehatan baik aktual maupun potensial,
yang dapat secara legal ditangani oleh perawat
Diagnosa keperawatan komunitas berfokus pada suatu
komunitas yang biasanya didefinisikan sbg suatu kelompok, populasi
atau kumpulan orang dengan sekurang-kurangnya memiliki satu
karakteristik tertentu
Untuk memperoleh diagnosa keperawatan komunitas, data hasil
pengkajian komunitas dianalisis dan dibuat simpulan. Pernyataan
simpulan membentuk diagnosa keperawatan. Beberapa pernyataan
simpulan membentuk bagian deskriptif dari diagnosa keperawatan,
yaitu menunjukkan masalah kesehatan aktual maupun potensial
Tujuannya dari diagnosa keperawatan komunitas adalah untuk
meningkatkan dan mempertahankan kondisi di komunitas yang sudah
sehat, dengan kegiatan promotif dan preventif.
Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama, yaitu :
a. Problem (masalah)
Merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya terjadi
b. Etiologi (penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan
yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan
yang meliputi:
c. Perilaku individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat
d. Lingkungan fisik, biologis, psikososial, social
e. nteraksi perilaku dan lingkungan
f. Sign/symptom (tanda/gejala)
Informasi yang perlu untuk merusmuskan diagnose
Serangkaian petunjuk timbulnya masalah
Untuk menegakkan diagnose keperawatan minimal harus
mengandung 2 komponen tersebut diatas, disamping
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah
b. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
c. Partisipasi dan peran serta masyarakat
Contoh :
1. Tingginya angka kematian ibu (MMR) sehubungan dengan
kurangnya pelayanan antenatal ditandai dengan rendahnya tingkat
pengetahuan dan social ekonomi keluarga, anemia dan kebiasaan
kawin muda
2. Tingginya angka kematian perinatal sehubungan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam pemeliharaantali pusat serta
pertolongan persalinan oleh dukun tidak terlatih
3. Tingginya angka kesakitan karena diare sehubungan dengan
lingkungan masyarakat yang buruk ditandai dengan banyaknya
sampah yang berserakan, penggunaan kali sebagai tempat cuci,
mandi dan pembuangan sampah

Tipe Diagnosa Keperawatan Komunitas

1. Diagnosa aktual (tipe yang utama)


2. Resiko dan resiko tinggi karakteristiknya ada faktor2 di
komunitas yang beresiko.
3. Diagnosa Sehat/sejahtera/Welness menggambarkan keadaan
sehat di komunitas.

Macam Perumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas

1. Diagnosa Keperawatan Komunitas Berdasarkan Klasifikasi


Masalah Menurut Omaha.
Diagnosa ini terdiri dari 4 klasifikasi masalah yaitu lingkungan,
psikososial, fisiologis dan perilaku. Yang berhubungan dengan
kesehatan & terdiri dari 40 macam masalah.

Klasifikasi Masalah Menurut Omaha


1. Pemilikan lingkungan
Pendapatan
Sanitasi
Pemukiman
Keamanan pemukiman/tempat kerja
Pemilikan psikososial
i. Komunikasi dengan sumber masyarakat
ii. Kontak social
iii. Perubahan peranan
iv. Hubungan antar anak
v. Kegelisahan agama
vi. Kesedihan
vii. Stabilisasi emosi
viii. Sexualitas manusiawi
ix. Memelihara keorangtuaan
x. Anak/dewasa ditelantarkan
xi. Perlakuan salah terhadap anak/orang dewasa
xii. Pertumbuhan dan perkembangan
xiii. Pemilikan fisiologis
a. Pendengaran
b. Penglihatan
c. Berbicara dan bahasa
d. Geligi
e. Pengamatan
f. Nyeri
g. Kesadaran
h. Kulit
i. Neuromuskuloskeletal
j. Respirasi
k. Sirkulasi
l. Digesti-hidrasi
m. Fungsi perut
n. Fungsi genitourinaria
o. Ante partum/partum
p. Pemilikan perilaku yang berhubungan dengan
kesehatan
a. Nutrisi
b. Pola istirahat tidur
c. Aktifitas fisik
d. Kebersihan perorangan
e. Penyalahgunaan obat
f. Keluarga berencana
g. Penyelia pelayanan kesehatan
h. Peraturan penulisan resep
i. Teknis prosedur
2. Diagnosa Keperawatan Komunitas menurut Mueke (1984)
Komponennya meliputi:
1. Masalah Sehat-Sakit
2. Karakteristik populasi
3. Karakteristik lingkungan
3. Diagnosa Keperawatan Komunitas menurut NANDA
a. Ketidakefektifan koping komunitas
Diagnose ini paling berguna untuk perawat kesehatan
komunitas yang berfokus pada kesehatan kelompok (misalnya
ibu di luar perkawinan, semua masyarakat di suatu Negara, dan
pasien diabetes)
b. Potensial peningkatan koping komunitas
Diagnose ini paling dapat digunakan suatu komunitas yang
mencapai kebutuhan dasarnya untuk lingkungan, makanan,
tempat tinggal dan keamanan yang bersih serta harapan
berfokus pada fungsi yang lebih baik, seperti peningkatan
kesejahteraan. Ketika ada ancaman eksternal (misalnya banjir
dan epidemic) terjadi pada suatu komunitas, komunitas tersebut
memiliki factor resiko selama komunitas terus beradaptasi,
Resiko ketidakefektifan komunitas harus digunakan. Jika
ancaman menimbulkan sesuatu yang ada pada batasan
karakteristik (gejala) komunitas, gunakan Ketidakefektifan
Koping Komunitas
c. Ketidakefektifan pelaksanaan program terapeutik komunitas
Diagnosa ini tepat untuk suatu komunitas yang disitu terdapat
satu atau lebih kelompok, mungkin disebabkan ketidakcukupan
sumber-sumber, ketidakefektifan pengelola sumber yang
tersedia, terpajan pada factor resiko seperti bahan kimia
beracun, dan sebagainya.
Diagnose ini berfokus lebih sempit pada pemberian perawatan
kesehatan daripada diagnose Ketidakefektifan Koping
Komunitas yang menggambarkan adaptasi umum dan proses
pemecahan masalah komunitas
Contoh:
1. Ketidakefektifan pelaksanaan program terapeutik komunitas
berhubungan dengan kurangnya program di komunitas
untuk pencegahan penyakit, penghentian merokok,
penyalahgunaan alcohol dan sebagainya
2. Ketidakefektifan koping komunitas berhubungan dengan
bencana alam atau bencana akibat ulah manusia
3. Potensial peningkatan koping komunitas berhubungan
dengan dukungan social yang tersedia
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan
Praktik/Nursalam. Edisi pertama. Jakarta : Salemba Medika
Smith, Claudia and Maurer, Frances. 1995. Community Health Nursing :
theory and practice. USA : W.B Saunders Company
Anderson, Elizabeth T. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas : teori dan
praktek. Edisi 3. Jakarta : EGC
Stanhope, Marcia and Knollmueller RN. 1990. Buku Saku Keperawatan
Komunitas dan Kesehatan Rumah. Perangkat Pengkajian, Intervensi
dan Penyuluhan. Jakarta : EGC
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Edisi 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai