Anda di halaman 1dari 11

ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah


1. DS: Bakteri salmonela Kekurangan volume
typoid cairan
- keluhan panas sejak 5 hari
yang Masuk oral

lalu,pusing,mual,lemes.
Lolos ke usus halus

- Sebelum sakit klien Bakteri menembus
biasanya BAB 1x /hari epitel
BAK: 4-6x/hari
Melewati sel M
- Pada saat dikaji klien BAB

1x konsistensi padat dan
Melewati plaque peyer
BAK 3-4x/hari

DO: Masuk ke limpoid

- S: 3880C, N: 100x/m, Sistemik
RR:20x/m.
- BB; 11 kg ,TB; 105 cm , Inflamasi
LLA ; 18 cm , LK; 49
cm,LD; 60cm pelepasan pinogen

- Kulit : turgor kulit menurun
Suhu
- Mata : konjungtiva anemis.
Evaporasi jaringan
- Mulut : mukosa bibir kering

Penurunan turgor kulit

Kekurangan volume
cairan

Muntah

Pemusnahan oleh
asam lambung

Masuk ke lambung

Masuk oral

Bakteri salmonela
typoid
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan No 1
Kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan aktif d/d penurunan turgor kulit,
mukosa bibir kering, dan penurunan berat badan.
Tujuan : Setelah dilakukan inervensi selama 5 x 24 jam, kebutuhan
cairan pasien terpenuhi
Kriteria Hasil : Pada saat evaluasi didapatkan skor pada indikator NOC
NOC : Fluid balance
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Berat badan stabil
2 Turgor kulit
3 Intake dan output dalam 24 jam
4 Pengeluaran urin

NIC : Fluid management

1. Monitor status hidrasi


2. Monitor TTV
3. Kaji intake oral
4. Berikan intake cairan 24 jam jika perlu
5. Anjurkan terapi IV
6. Kaji berat badan setiap hari
7. Monitor intake dan output
8. Monitor hasil pemeriksaan lab
9. Konsultasikan ke dokter jika tanda dan gejala ketidakseimbangan volume
cairan semakin memburuk
10. Anjurkan untuk mengkonsumsi minuman jus buah atau buah segar
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


2. DS: Bakteri S. Typoid Hipertermia
Ibu klien mengatakan
anaknya panas Masuk oral

DO: Lolos ke UH
S: 38C
Kulit teraba hangat Bakteri menembus epitel
Leukosit
Sel M

Plaq payer

Limfoid

Sistemik

Inflamasi

Pelepasan pirogen

Suhu meningkat

hipertermia
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No. 2 Hipertermia berhubungan dengan penyakit ditandai


dengan peningkatan suhu diatas kisaran normal, kulit terasa hangat.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam


suhu klien menjadi normal.

Kriteria Hasil : Sesuai dengan indikator NOC.

NOC : Thermoregulation

No Indikator 1 2 3 4 5

1. Suhu kulit dalam batas normal

2. Hipertermia teratasi

3. Sakit kepala hilang

4. Nyeri otot hilang

Keterangan Penilaian:

1. Sangat parah
2. Parah
3. Sedang
4. Ringan
5. Normal
Nic : fever treatment

1. Monitor suhu sesering mungkin minimal setiap 2 jam


2. Monitor warna dan suhu kulit
3. Monitor td, n, dan rr
4. Monitor wbc, hb, hct
5. Kolaborasi pemberian antipiretik dan antibiotik
6. Lakukan tindakan tapid sponge pada area lipat paha dan aksila
7. Tingkatkan sirkulasi udara

Temperature regulation and Vital sign monitoring


1. Selimuti pasien jika menggigil
2. Monitor tanda hipertermi dan hipotermia
3. Monitor td, n, rr sebelum, selama dan setelah beraktivitas
4. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
5. Monitor sianosis perifer.
ANALISA DATA
Data Etiologi Diagnosa
keperawatan
DS: Salmonella typhi Nyeri akut
- Ibu klien
Masuk ke saluran pencernaan lewat mulut
mengatakan anak

susah makan Lolos ke usus halus
sebelum sakit
Epitel sel M
- Ibu klien

mengatakan anak Berpoliferasi
makan hanya 1-3
Masuk ke lamina propia
sendok

- Ibu mengatakan Fagosit kuman makrofag
anak nyeri bila
Kuman tetap berkembang
beraktifitas atau
Masuk ke aliran limfe
bergerak dan
hilang jika dibuat Masuk ke kelenjar limfe mesentria
istirahat
Masuk ke aliran darah
- Ibu mengatakan

nyeri anaknya Menuju ke hati dan limpa
seperti pegel diotot
Inflamasi
DO :

- ADL dibantu oleh Hepatomegali & splenomegali
ibunya dan
Nyeri
perawat

- Nyeri akut
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No 3
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, ditandai dengan perubahan
selera makan, klaporan isarat, indikasi nyeri yang dapat diamati, dan perubahan
posisi untuk menghindari nyeri.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 jam, nyeri pada
klien berkurang
Kriteria Hasil : Didapatkan skala 4 dari NOC, setelah dilakukan intervensi.
NOC : pain Level
No Indicator 1 2 3 4 5
1 Melaporkan nyeri
2 Nyeri yang berkelanjutan
3 Ekspresi wajah

NIC : Pain management

1. Lakukan penilaian komprehensif termasuk lokasi , karakteristik, onset, fisik,


kualitas dan keparahan nyeri
2. Berikan perawatan dengan analgesik
3. Tentukan efek dari nyeri terhadap kualitas hidup pasien seperti tidur, makan,
aktifitas dan mood dan segala tindakan
4. Cari faktor yang memperberat nyeri pasien
5. Evaluasi dengan tenaga medis lain tentang efektifitas pengontrol nyeri yang
digunakan
6. Ajarkan penggunakan teknik non farmakologi
7. Ajarkan tentang obat-obatan atau metode yang dighunakan untuk
mengurangi nyeri
8. Kolaborasikan dengan pasen, orang lain atau tenaga kesehatan lain untuk
memilih dan mengimplementasikan teknik non farmakologi untuk mengurangi
nyeri
9. Berikan pain relieve secara optimal
ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Masalah


4. DS : Etiologi ( bakteri Ketidakseimbangan
salmonella typii) nutrisi kurang dari
- ibu klien mengatakan klien kebutuhan
susah makan sejak
sebelum sakit biasanya
Masuk kedalam tubuh
hanya makan pagi dan sore
lewat oral
saja.
- ibu klien mengatakan klien
makan hanya 1-3 sendok.
- Ibu klien mengatakan Masuk ke lambung
anaknya muntah.

- ibu klien mengeluh klien
panas sejak 5 hari yang Asam lambung
lalu, pusing, mual, lemes.

DO :
Mual, muntah
- klien tampak lemas, akral

hangat, pusing ,pasien
mual, tidak mau makan, Rasa tidak enak pada
- tanda tanda vital; abdomen, timbul
S : 3880C, anoreksia
N : 100x/m,

R :20x/m.
BB; 11 kg ( Turun 1 kg) BB turun
TB; 105 cm

LLA ; 18 cm ,
LK; 49 cm, Ketidakseimbangan
LD; 60c Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Pem. Abdomen :
- I : terlihat membesar
A : bunyi bising usus
10x/m
P : perut kembung,
agak keras
P : Bunyi thimpany
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan No. 4

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan factor


biologis ( typhoid) ditandai dengan kurang minat pada makanan .

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam


nutrisi klien adequate.

Kriteria Hasil : Sesuai dengan NOC di bawah ini.

NOC Nutritional Status, gastrointestinal function

No Indikator 1 2 3 4 5

1. Intake Nutrisi

2. Intake Makanan

3. Rasio BB / TB

4. Intake kalori

5. Intake protein

6. Intake karbohidrat

7. Distensi abdomen

Keterangan Penilaian:

6. sangat parah
7. parah
8. sedang
9. ringan
10. normal

NIC : Nutrisional Monitoring

1. BB klien dalam batas normal


2. Monitor adanya penurunan BB
3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa di lakukan
4. monitor mual dan muntah
5. monitor intake kalori dan intake nutrisi
Nutisional Management

1. Kaji adanya alergi makanan


2. Kaloborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang di butuhkan klien.
3. Berikan makanan yang terpilih ( sudah di konsultasikan dengan ahli gizi ).
ANALISA DATA
Data Etiologi diagnosa
DS: Salmonella typhi Keletihan
- Ibu klien berhubungan
Masuk ke saluran pencernaan lewat mulut
mengatakan anak dengan status
nya nyeri bila penyakit
Lolos ke usus halus Pemusnahan bakteri
untuk dilambung dgn ditandai dengan
meningkatkan asam
beraktifitas/bergera peningkatan
lambung
k, hilang apabila Merusak dinding pola fisik,
saat beristirahat
mukosa usus peningkatan
Mual & muntah kebutuhan
DO : Absorbsi nutrisi istirahan, dan
- Kondisi klien terganggu lesu
Intake nutrisi tidak
tampak lemas , adekuat
pusing dan tidak
mau makan Bahan untuk pembuatan energi dalam tubuh
berkurang

Keletihan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan No 5
Keletihan berhubungan dengan status penyakit ditandai dengan peningkatan pola
fisik, peningkatan kebutuhan istirahan, dan lesu.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi selama 1x24 jam, pasien
dapat beraktifitas kembali.
Kriteria Hasil : Didapatkan skala 5 dari NOC, setelah dilakukan intervensi.
NOC : Fatigue Level
No Indicator 1 2 3 4 5
1 Kehilangan nafsu makan
2 Pusing
3 Sakit otot
4 Dapat melakukan ADL

NIC : Energy management

1. Pokaji status status fisiologis pasien untuk kekurangan yang mengakibatkan


kelemahan dalam konteks umur dan perkembangan
2. Menentukan persepsi pasien atau keluarga penyebab keletihan
3. Memberikan intervensi untuk mengurangi keletihan dengan kombinasi
farmako dan non farmako
4. Tentukan apa dan seberapa banyak aktifitas untuk membangun dan melatih
ketahanan fisik.
5. Monitor intake nutrisi untuk memastikan keadekuatan sumber energi
6. Konsultasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan intake makanan tinggi
kalori.
7. Monitor lokasi dari ketidaknyamanan atau nyeri saat beraktifitas/bergerak.

Anda mungkin juga menyukai