Definisi Diare
Diare atau penyakit diare (diarrheal disease) berasal dari kata diarroia
(bahasa yunani) yang berarti mengalir terus ( to flow through ),
merupakan keadaan abnormal pengeluaran tinja yang terlalu sering.
Hal ini disebabkan adanya perubahan perubahan dalam transport air
dan elektrolit dalam usus, terutama pada keadaan keadaan dengan
gangguan intestinal pada fungsi digesti, absorbsi dan sekresi. UKK
Gastro Hepatologi IDAI ( 2009 ) mendefinisikan diare sebagai
peningkatan frekuensi buang air besar dan berubahnya konsistensi
menjadi lebih lunak atau bahkan cair.
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari
tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi
cair) dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam
sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten.
Sedangkan menurut menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu
penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih
dalam sehari .
Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/tanpa
darah dan lendir dalam tinja. Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja
berbentuk cair sebanyak tiga kali atau lebih dalam dua puluh jam
pertama, dengan temperatur rectal di atas 38C, kolik, dan muntah-
muntah.
2. Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare, berdasarkan Depkes RI 2008:
A. Menurut derajat dehidrasi:
a) Diare tanpa dehidrasi
Tanda diare tanpa dehidrasi, bila terdapat 2 tanda di bawah
ini atau lebih :
Keadaan Umum : baik
Mata : Normal
Rasa haus : Normal, minum biasa
Turgor kulit : kembali cepat
b. Imunodefisiensi
c. Malabsorpsi
makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga
usus berlebihan sehingga timbul diare (Suharyono, 2008).
d. Alergi
Aktivasi media-media infamator dapat merusak mukosa pada
intestinal sehingga mengganggu absorbsi nutrisi.
e. Keracunan
f. Sebab-sebab lain
Penyebab lainnya seperti faktor psikologis bisa terjadi karena
Stress, cemas, ketakutan dan gugup (Suharyono, 2008).
1. Faktor perilaku
2. Faktor lingkungan
5. Epidemiologi Diare
7. Patofisiologi Diare
(TERLAMPIR)
Hiponatremi
Syok hipovolemik
Mandal B.k, EGL Wilkins, EM Dunbar. Dan R.T Mayon-White. 2004. Lecture
notes penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Suharyono. 2008. Diare Akut, Klinik dan Laboratorik Cetakan Kedua. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suzanna, Park and Ralph A. Giannela. 1993. Approach to the adult patient
with acute diarrhoea In: Gastroenerology Clinics of North America. XXII (3).
Philadelphia: WB Saunders.
Mandal B.k, EGL Wilkins, EM Dunbar. Dan R.T Mayon-White. Lecture notes
penyakit Infeksi. Erlangga. 208
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3371/1/penydalam-umar5.pdf