Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Rumah Tangga dilakukan untuk
mencapai Rumah Tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan
sehat seseorang berhubungan dengan peningkatkan kesehatan individu, keluarga,
masyarakat dan lingkungannya (Kemenkes RI, 2014).
Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan telah
mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma
sehat. Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010, dimana ada 3
pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat serta
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk perilaku sehat bentuk
kongkritnya yaitu perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan. mencegah
risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif
dalam upaya kesehatan. Mengingat dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup
besar (30-35% terhadap derajat kesehatan), maka diperlukan berbagai upaya untuk
mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat. Salah satunya melalui program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Menurut data terakhir WHO tahun 2011, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di
negara-negara berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit
yang disebabkan oleh kurangya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang buruk.
Selain itu, terdapat bukti bahwa pelayanan sanitasi yang memadai, persediaan air yang
aman, sistem pembuangan sampah serta pendidikan hygiene dapat menekan angka
kematian akibat diare sampai 65%, serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%.
Berdasarkan hasil pengolahan data PHBS tahun 20... di wilayah Puskesmas
Kendalsari dari 200 rumah tangga yang didata, diperoleh data bahwa (Data puskesmas
belum)
Berdasarkan hasil survey dan wawancara didapatkan bahwa di wilayah RW 14
Kelurahan Tulusrejo khususnya RT 02 merupakan kawasan padat penduduk dengan
beberapa kasus penyakit berbasis lingkungan yang ditemukan seperti ISPA, diare, gatal-
gatal, dan thypus. Hal ini erat kaitannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
warga RW 14 Kelurahan Tulusrejo. Selain itu berdasarkan hasil observasi didapatkan jika
beberapa rumah belum memenuhi kriteria rumah sehat yang menggambarkan kesehatan
lingkungan di daerah tersebut.
Berdasarkan paparan di atas kami tertarik untuk mengangkat masalah Asuhan
Keperawatan Komunitas pada RW 14 Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati Perilaku Hidup Sehat Bersih
(PHBS) masyarakat serta mampu menanggulangi masalah kesehatan
berbasis lingkungan bersama masyarakat dengan memanfaatkan sumber
daya dan potensi yang terdapat di masyarakat.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Menetapkan priorotas masalah kesehatan di RT 02 RW 14 Kelurahan
Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
2. Menyusun rencana intervensi keperawatan komunitas terkait masalah
kesehatan warga di RW 14 RT 02 Kelurahan Tulusrejo Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang.
3. Melaksanakan implementasi keperawatan komunitas terkait masalah
kesehatan warga di RW 14 Kelurahan Tulusrejo Kecamatan Lowokwaru
Kota Malang.

1.3. Manfaat
1.3.1. Bagi Mahasiswa
1. Mengaplikasikan ilmu yang didapat kepada masyarakat tentang perilaku
hidup bersih dan sehat khususnya terkait masalah kesehatan yang berbasis
lingkungan.
2. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analisis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat.
4. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.

1.3.2. Bagi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


1. Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi tentang perilaku
hidup bersih sehat dan masalah kesehatan yang berbasis lingkungan yang
termasuk dalam wilayah kerja puskesmas guna membantu program
kesehatan pada masyarakat.
2. Dapat dijadikan bahan penyuluhan bagi puskesmasm pada masyarakat di
wilayah kerja puskesmas.
1.3.3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mampu mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk
berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai