Anda di halaman 1dari 15

CHOLESISTECTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. II Pelamonia
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Artha Bayu Duarsa, Sp.S
Kolonel Ckm NRP 33988
PENGERTIAN Suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat kelenjar empedu.
TUJUAN Untuk mengatasi kasus kolesistitis akut, kolelitiasis
1. SK Direktur RS. Awal Bros Makassar No. 001/RSABM/SK-
DIR/XII/2010. Tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional

KEBIJAKAN (SPO) di RS. Awal Bros Makassar.


2. SPO ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi keperawatan dan telah terbukti keabsahannya secara
ilmiah.
1. Bak instrumen 1 bh
2. Doek klem 6 bh
3. Pinset chirurgis 3 bh
4. Pinset anatomis 2 bh
5. Needle holder 3 bh
6. Scaple handle no.3 1 bh
7. Scaple no. 10 1 bh
8. Scaple handle no.4 1 bh
9. Scaple no.11 1 bh
10. Gunting jaringan 1 bh
PROSEDUR
11. Gunting benang 1 bh
12. Gunting madzembum panjang 1 bh
13. Crom 4 bh
14. Mikulik 4 bh
15. Elis klem 1 bh
16. Galleypot besar, sedang, kecil @ 1 bh
17. Blast speculum angkle 1 bh
18. Spatel 1 bh
19. Langen back 2 bh
20. Hak tajam gigi 4 2 bh
CHOLESISTECTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
21. Choker 2 bh
22. Ring tang 3 bh
23. Disinfekse klem 1 bh
24. Bab cock 1 bh
25. Canula suction 1 bh
26. Slang suction 1 bh
27. Perlak operasi 1 bh
28. Pinset anatomis panjang 2 bh
29. Timan 4 bh
30. Hak otomatis 1 bh
31. Stik diatermi 1 bh
32. Alat panjang :
a. Crom panjang 4 bh
b. Right angle 1 bh
c. Cokher panjang 1 bh
d. Needle holder panjang 1 bh
e. Hak ginjal 1 bh
f. Darm klem 2 bh
33. Spongostan bila diperlukan
34. Draine (NGT no.18)
35. Benang :
a. Mersilk 3-0 untuk fiksasi perdarahan
b. Vicryl untuk otot dan vasia 1 bh
c. Vicryl 3-0 untuk cutis
d. Mersilk 0 untuk fiksasi drain
A. Cara kerja :
1. Cuci tangan secara aseptik sesuai prosedur cuci tangan, pakai baju
operasi dan gloves.
2. Desinfeksi daerah operasi.
3. Off dekken sesuai prosedur.
4. Kassa alkhkohol, pinset chirurgis dan scaple.
CHOLESISTECTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434

5. Vaskularisasi.
6. Langen back, cokher dua jepit vasia, gunting jaringan.
7. Double pinset chirurgis, gunting jaringan.
8. Pinset anatomis panjang.
9. Vaskularisasi.
10. Ring tang untuk menjepit chole.
11. Right angle dan couter secara bertahap, gunting madzembum.
12. Vaskularisasi.
13. Setelah lapisan chole bebas, berikan crom klem dua untuk menjepit
pangkal/duktus bila yakin sudah bebas/aman.
14. Right angle kemudian couter (jahit dengan benang 3-0 vicryl/dexon).
15. Ambil chole dan letakkan di neerbecken.
16. Vaskularisasi jika ada perdarahan yang sulit dicouter kemudian
berikan mersilk 3-0 untuk mengikat.
17. Cuci dengan cairan NaCl 0.9 % kemudian keringkan.
18. Vaskularisasi dengan memberikan spongostan bila perdarahan
merembes.
19. Mikulik 4 bh untuk peritoneum.
20. Jahit luka sesuai dengan benang yang telah ditentukan.
21. Luka operasi sudah tertutup rapat dengan jahit akhir kulit/cutis.
22. Tutup luka operasi sesuai dengan prosedur.
23. Rapikan alat dan linen.
24. Bersihkan dan rapikan pasien sesuai dengan prosedur.
25. Lepaskan gloves.
26. Cuci tangan sesuai prosedur cuci tangan.
UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah
CRANIOTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. II Pelamonia
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Artha Bayu Duarsa, Sp.S
Kolonel Ckm NRP 33988
Suatu tindakan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak
PENGERTIAN
untuk tindakan pembedahan definitif.
TUJUAN Untuk tindakan devinitif pada kasus perdarahan dan tumor intra kranial.
1. SK Direktur RS. Awal Bros Makassar No. 001/RSABM/SK-DIR/XII/2010.
Tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) di RS.
Awal Bros Makassar.
KEBIJAKAN
2. SPO ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi keperawatan dan telah terbukti keabsahannya secara
ilmiah.
Prosedur
1. Persiapan Alat :
a. Set Tulang
a. Desinfeksi klem 1 bh
b. Doek klem 7 bh
c. Crom 2 bh
d. Cokher 1 bh
e. Langen back 2 bh
f. Gunting jaringan 1 bh
g. Gunting benang 1 bh
PROSEDUR
h. Needle holder 2 bh
i. Scalple handle no 3/4 @ 1 bh
j. Scalple no 20 /10 @ 1 bh
k. Pincet cirurgis 2 bh
l. Pincet anatomis 2 bh
m. Rasparatorium 1 bh
n. Adson 1 bh
o. Mandrin 1 bh
p. Gigli/ Handle 1 bh/ 2 bh
q. Hand boor/ drill 1 bh/ 3 bh
CRANIOTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
a. Kenabel tang 3 bh
b. Craniofix 1 bh
c. Neer becken 1 bh
d. Canula cuction 1 bh
2. Stik diatemi 1 bh
3. Stik bibopolar 1 bh
4. Slag suction 1 bh
5. Syiringe 20 cc 1 bh
6. Bone Wax bila diperlukan
7. Spongostan bila diperlukan
8. IV catheter 18 1 bh
9. Syiringe 10 cc berisi pehacain 2 cc + NaCl 0,9 % 8 cc
10. Elastis bandage 4"
11. Benang :
a. Mersilk 0 untuk fiksasi
b. Mersilk 3-0 untuk fiksasi
c. Vicryl 3-0 untuk sub cutis
d. Ethilon 3-0 untuk cutis
B. Cara kerja :
1. Cuci tangan aseptik sesuai prosedur,
2. Pakai baju dan sarung tangan secara aseptik secara prosedur
3. Aff deken sesuai prosedur
4. Kassa alcohol, Needle no 18, Pehacain+ NaCl dalam syiringe 10 cc
5. Mess pertama , pincet cirurgis. mess kedua
6. Crom klem,Vaskularisasi (cek perdarahan )
7. Mess ke dua
8. Fiksasi kulit dengan mersilk 0
9. Mess ke dua
10. Rasparatorium
11. Vaskularisasi
CRANIOTOMY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
12. Hand boor, drill untuk membuat lobang 4 bagian lobang tulang di
daerah luka operasi.
13. Tetesi daerah yang dibor denga NaCl 0,9 %
14. Taruh serbuk-serbuk tulang ke kassa basah setelah dibor, adson,
mandarin
15. Giglli, Handle Untuk melepas tulang kepala
16. Tetesi daerah yang dibor denga NaCl 0,9 %
17. Bila tulang sudah lepas taruh potongan tulang tersebut dalam com
yang berisi cairan NaCl 0,9 %.
18. Suction, adson kepada dokter
19. Tampung stoles darag ke galley pot kecil
20. Viksasi mersilk 3-0, pasang kembali potongan tulang dengan fiksasi
21. Craniofix untuk menguatkan sambungan dan letak potongan tulang
Taruh serbuk tulang disekitar lobang-lobang tempat pengeboran
22. Jahit luka dengan vicryl 3-0
23. Luka operasi sudah tertutup dengan Rapat dengan jahitan kulit yang
terakhir
24. Tutup luka operasi sesuai prosedur
25. Bereskan alat dan linen
26. Bersihkan dan rapikan pasien
27. Lepas sarung tangan
28. Cuci tangan sesuai prosedur
UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah
LAPARATOMY GYNECOLOGY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. II Pelamonia
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Artha Bayu Duarsa, Sp.S
Kolonel Ckm NRP 33988
Suatu tindakan pembedahan pada uterus dengan melakukan sayatan
PENGERTIAN
dinding abdomen.
Untuk eksplorasi abdomen, eksplorasi uterus, pengangkatan tumor uterus,
TUJUAN
salpingoovarektomy, KET.
1. SK Direktur RS. Awal Bros Makassar No. 001/RSABM/SK-DIR/XII/2010.
Tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) di RS.
Awal Bros Makassar.
KEBIJAKAN 2. SPO ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan dan telah terbukti
keabsahannya secara ilmiah
Prosedur
A. Persiapan Alat :
1. Set Dasar
a. Disinfeksi klem 1 bh
b. Kom L/S/M 1/1/1 bh
c. Doek klem 6 bh
d. Hand mess 4 1 bh
e. Pincet cirurgis sedang 2 bh

PROSEDUR f. Pincet anatomis sedang 2 bh


g. Klem bengkok sedang 2 bh
h. Kocher sedang 2 bh
i. Langen hak 2 bh
j. Gunting jaringan 1 bh
k. Gunting benang 1 bh
l. Gunting kasa 1 bh
m. Needle holder B/ S/ K 1/1/1 bh
LAPARATOMY GYNECOLOGY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
2. Tambahan laparatomy :
a. Klem besar 4 bh
b. Miqulic 4 bh
c. Gunting madzembum 1 bh
d. Kocher panjang 2 bh
e. Pincet anatomis panjang 2 bh
f. Pincet anatomis couter 1 bh
g. Babchock 1 bh
h. Allis klem 1 bh
i. Hak dalam 2 bh
j. Canula suction
k. Selang suction
l. Kabel diatermi monopolar
m. Sprider kotak
3. Alkes :
a. vicril 1
b. cromic 0
c. plain 1 dan 2-0
d. monocryl 3-0
e. sufratule
f. opsite
g. mess 20
h. gloves steril sesuai kebutuhan
B. Cara kerja :
1. Cuci tangan bedah sesuai prosedur
2. Pakai baju operasi dan glove steril sesuai prosedur
3. Beri operator pincet cirurgis untuk menandai area insisi
4. Beri mess 20 untuk insisi kulit
5. Vascularisasi
6. Beri kocher untuk jepit fascia
LAPARATOMY GYNECOLOGY

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
7. Beri langen hak untuk membuka daerah fascia yang akan di gunting
dan beri gunting jaringan pada operator untuk gunting fascia
8. Bebaskan fascia dari otot sampai batas yang diperlukan
9. Double pincet cirurgis, gunting untuk buka line mediana pada otot
10. Bila sampai peritoneum beri dua pincet cirurgis dan gunting untuk
gunting peritoneum
11. Eksplorasi abdomen, pasang sprider kotak bila diperlukan atau
memakai hak dalam.
12. Pasang kasa buntut untuk melindungi usus, perluas lapang pandang
daerah tindakan
13. Mulai tindakan sesuai diagnosa
14. Cuci dengan NaCl 0,9 %
15. Jika selesai tindakan, observasi perdarahan dan lakukan
vascularisasi
16. Hitung kasa bersama perawat keliling pastikan tak ada yang
ketinggalan begitu juga dengan alat.
17. Beri miqulic untuk jepit peritoneum dan jahit dengan plain 1 oleh
operator
18. Beri kocher untuk jepit fascia dan jahit dengan vicryl 1 oleh operator
19. Jahit subcutis dengan plain 1 atau 2-0
20. Jahit kulit dengan monocryl 3-0
21. Tutup luka
22. Bersihkan pasien, dan rapikan alat dan linen
23. Buka baju dan glove sesuai prosedur
24. Cuci tangan setelah operasi.
UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah
ORIF FRAKTUR FEMUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. II Pelamonia
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Artha Bayu Duarsa, Sp.S
Kolonel Ckm NRP 33988
Suatu bentuk pembedahan dengan pemasangan internal fiksasi pada
PENGERTIAN
tulang femur yang mengalami fraktur.
Mempertahankan posisi fragmen tulang agar tetap menyatu dan tidak
TUJUAN
mengalami pergeseran.
1. SK Direktur RS. Awal Bros Makassar No. 001/RSABM/SK-DIR/XII/2010.
Tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) di RS.
Awal Bros Makassar.
KEBIJAKAN 2. SPO ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan dan telah terbukti
keabsahannya secara ilmiah
Prosedur
I. Persiapan Alat :
A. Persiapan Alat Set Tulang
1. Desinfeksi klem 1 bh
2. Doek klem 12 bh
3. Crom 1 bh
4. Cokher 2 bh
5. Langen back 2 bh
6. Gunting jaringan 1 bh

PROSEDUR 7. Gunting benang 1 bh


8. Needle holder 3 bh
9. Scalple handle no 3 /4 @ 1 bh
10. Scalple no 20/ 10 @ 1 bh
11. Pincet cirurgis 4 bh
12. Pincet anatomis 2 bh
13. Ring tang 1 bh
14. Hak tajam gigi 3 2 bh
15. Kenable tang 1 bh
16. Intanden hak tajam 2 bh
ORIF FRAKTUR FEMUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
17. Hook Cobra 3 bh
18. Rasparatorium, elevator @ 1 bh
19. Hammer 1 bh
20. Hole battle 1 bh
21. Screw driver 1 bh
22. Bone curret 1 bh
23. Galley pot besar/ sedang/ kecil @ 1 bh
24. Neer bekken 1 bh
25. Pembengkok plate 1 bh
26. Canula suction 1 bh
27. Slang suction 1 bh
28. Stik diatermi 1 bh
29. Plate dan screw sesuai kebutuhan
30. Bor tangan 1 bh
31. Syiringe 20 cc 1 bh
32. IV catheter no 18 1 bh
33. Elastis bandage 1 bh
34. Bone holding set
35. Reduction kanan/ kiri @ 1 bh
36. Ferbuge 3 bh
37. Basic set orthopedic:
38. D rill bit 3,2 2 bh
39. Counter sink tanpa handle 3,2 1 bh
40. Counter sink with handle 3,2 1 bh
41. Handle tapper 1 bh
42. Tapper 4,5 2 bh
43. Drill sleave 3,2 1 bh
44. Pengukur 1 bh
45. Screw driver 3,2 1 bh
46. Kunci 11 1 bh
47. Kunci soket 1 bh
ORIF FRAKTUR FEMUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
48. Benang :
a. Vicryl 1 untuk otot dan vasia
b. Vicryl 3-0 untuk sub cutis, cutis
II. Cara Kerja :
1. Cuci tangan aseptik sesuai prosedur
2. Pakai baju dan sarung tangan secara aseptik secara prosedur
3. Desinfeksi daerah yang akan di operasi
4. Aff deken sesuai prosedur
5. Kassa alkohol , kassa kering , pincet chirugis mess pertama
6. Mess ke dua vaskularisasi (cek perdarahan )
7. Gunting jaringan, langen back, cokher dua untuk menjepit vasia,
gunting jaringan, Rasparatorium
8. Bine holding, reduction, ferbuge untuk menjepit tulang bone curret
9. Plate sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
10. Bor dengan drill bit 3,2 beserta drill sleave 3,2
11. Tetesi daerah yang dibor dengan NaCl 0,9 %
12. Penguklur, tapper 4,5 screw sesuai ukuran yang dibutuhkan dengan
enggunakan csrew driver
13. Dilakukan beberapa kali hingga hole plate terisi semua atau sesuai
kebutuhan
14. Plate dan screw terpasang dengan baik dan rappppi, cuci luka
dengan caian NaCl 0,9 % kemudian keringkan dengan kassa kering
15. Jahit luka sesuai dengan benang yang telah ditentukan
16. Luka operasi sudah tertutup dengan Rapat dengan jahitan kulit yang
terakhir
17. Tutup luka operasi sesuai prosedur
18. Bereskan alat dan linen
19. Bersihkan dan rapikan pasien
20. Lepas sarung tangan
21. Cuci tangan sesuai prosedur
UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah
CIRCUMCISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. II Pelamonia
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Artha Bayu Duarsa, Sp.S
Kolonel Ckm NRP 33988
Suatu tindakan pembedahan berupa sayatan melingkar untuk memotong
PENGERTIAN
preputium pada daerah batang penis.
Untuk mengatasi kasus fimosis dan terutama diindikasikan sebagai kultur
TUJUAN
muslim.
1. SK Direktur RS. Awal Bros Makassar No. 001/RSABM/SK-DIR/XII/2010.
Tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) di RS.
Awal Bros Makassar.
KEBIJAKAN 2. SPO ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan dan telah terbukti
keabsahannya secara ilmiah
Prosedur
I. Persiapan Alat :
1. Desinfeksi klem 1 bh
2. Hand mess no 3 /scapel no 3 1 bh
3 Nedel holder 1 bh
4. Doek klem 1 bh
5. Pean 1 bh
6. Crom klem 3 bh
7. Cokher 1 bh
8. Gunting jaringan 1 bh
PROSEDUR
9. Gunting benang 1 bh
10. Pincet anatomis 1 bh
11. Pincet chirugis 1 bh
12. Ccucing sedang 2 bh
13. Benang Plan 3-0/4-0
II. Cara Kerja :
1. Cuci tangan secara aseptik sesuai prosedur
2. Pakai sarung tangan secara aseptik sesuai prosedur
3. Desinfeksi daerah yang akan di operasi
4. Af deken sesuai prosedur
CIRCUMCISI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
5. Kassa alkohol, kassa kering
6. Crom klem tiga
7. Gunting jaringan
8. Vaskularisasi ( cek perdarahan )
9. Jahit , benang sesuai yang di butuhkan
10. Gunting jaringan kembali
11. Vaskularisasi kembali
12. Bersihkan luka operasi kemudian di beri salep garamicin (salep
kulit) di sekitar luka operasi kemudian tutup dengan kassa kering
13. Rapikan alat
14. Bersihkan dan rapikan pasien
15. Lepas sarung tangan
16. Cuci tangan sesuai prosedur
UNIT TERKAIT Instalasi Kamar Bedah
PERMINTAAN PEMERIKSAAN KULTUR PERSONIL KAMAR BEDAH KE
LABORATORIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMKIT TK II 07.05.01
PELAMONIA
JLJENDERAL SUDIRMAN
NO. 29 MAKSSAR
TELP 362536 FAX. 3623434
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit Tk. II Pelamonia
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Artha Bayu Duarsa, Sp.S
Kolonel Ckm NRP 33988
Suatu upaya kegiatan pemeriksaan kultur bagi personil kamar bedah, untuk
PENGERTIAN
mencegah infeksi silang.
Untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial yang disebabkan oleh
TUJUAN
personil kamar bedah
1. SK Direktur RS. Awal Bros Makassar No. 001/RSABM/SK-DIR/XII/2010.
Tentang pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) di RS.
Awal Bros Makassar.
KEBIJAKAN 2. SPO ini dapat disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi keperawatan dan telah terbukti
keabsahannya secara ilmiah
Prosedur
A. Mengajukan permohonan pemeriksaan kultur bagi personil kamar bedah
ke laboratorium bagian patologi klini
B. Menentukan hari pemeriksaan dan personil yang akan diperiksa
C. Memeriksa personil yang telah ditentukan oleh petugas patologi klinik
PROSEDUR
D. Pemeriksaan meliputi :
1. Kuku tangan
2. Lubang hidung
3. Lubang telinga
4. Daerah mulut
1. instalasi kamar bedah
UNIT TERKAIT
2. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai