Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK KOMPUTER

Nama : Muhammad Ubaidillah


NIM : 1631130023

TEKNIK TELEKOMUNIKASI
TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016
A. FLOATING POINT

Floating-point atau bilangan titik mengambang, adalah sebuah format


bilangan yang dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah nilai yang sangat
besar atau sangat kecil. Bilangan ini direpresentasikan menjadi dua bagian, yakni
bagian mantisa dan bagian eksponen (E). Notasi floating-point dapat digunakan
untuk merepresentasikan baik bilangan yang sangat besar (|N| 0), bilangan yang
sangat kecil atau dekat dengan nol (|N| 1), maupun bilangan yang terdiri dari
keduanya. Floating-point membuat proses operasi aritmatika menjadi relatif lebih
mudah. Floating-point merepresentasi bilangan nyata dalam bentuk persamaan:

N = m Re

Dimana:

m merupakan bagian bilangan pecahan yang biasa disebut significand atau mantissa

e adalah bagian bilangan bulat yang biasa disebut exponent

R merupakan basis dari suatu sistem bilangan

Bagian bilangan pecahan m merupakan p-digit bilangan dengan bentuk (d.dddd ...
dd), dimana semua digit d adalah bilangan bulat antara 0 dan R-1. Jika digit
terdepan (sebelak kiri) dari m bukan angka nol, maka bilangan ini dapat dikatakan
sebagai normalized.

Sebagai contoh, bilangan desimal 0,0003754 dan 1234 dapat direpresentasi


dalam notasi floating point sebagai 3,754 10-4 dan 1,234 103. Bilangan
heksadesimal 257,ABF dapat direpresentasi sebagai 2,57ABF 162. Dalam kasus
bilangan biner normalized, angka terdepan (MSB) selalu '1' dan dengan demikian
tidak perlu disimpan secara eksplisit. Bilangan biner campuran 1100,10112 dapar
direpresentasi dalam notasi floating point sebagai 0,1101011 23 =
0,1101011e+0011. Disini, 0,1101011 adalah mantissa dan e+0011 menunjukan
bahwa eksponennya adalah +3. Contoh lainnya, 0,0001112 dapat ditulis sebagai
0,111e-0011, dengan 0,111 adalah mantissa dan e-0011 menunjukkan eksponen
dari -3. Jika kita ingin merepresentasikan mantissa menggunakan delapan bit, maka
angka 0,1101011 dan 0,111 dapat ditulis seperti 0,11010110 dan 0,11100000.

Rentang Angka dan Presisi

Rentang angka dapat direpresentasikan dalam mesin apapun tergantung dari


jumlah bit dalam eksponen, sedangkan akurasi pecahan atau presisi pada akhirnya
ditentukan oleh jumlah bit dalam mantissa. Semakin tinggi jumlah bit dalam
eksponen, maka semakin besar rentang angka yang dapat direpresentasikan.
Misalnya, rentang angka yang mungkin pada format bilangan biner floating-point
yang menggunakan 6-bits untuk merepresentasi besarnya eksponen adalah 2-64
sampai 2+64, dimana nilai ini setara dengan rentang 10-19 sampai 10+19.

Presisi ditentukan oleh jumlah bit yang digunakan untuk merepresentasi


mantissa. Hal ini biasanya direpresentasikan sebagai angka desimal presisi. Konsep
presisi sebagaimana didefinisikan terhadap notasi floating-point dapat dijelaskan
secara sederhana sebagai berikut. Jika mantissa disimpan dalam jumlah n bit, maka
itu dapat merepresentasi sebuah bilangan desimal antara 0 dan 2n-1 seperti mantissa
yang disimpan sebagai bilangan bulat tak-bertanda (unsigned). Jika M adalah
bilangan terbesar seperti 10M-1 kurang dari atau sama dengan 2n-1, maka M adalah
presisi yang dinyatakan sebagai angka desimal presisi. Misalnya, jika mantissa
dinyatakan dalam 20 bit, maka angka desima presisi dapat ditemukan sekitar 6,
seperti 220-1 sama dengan 1 048 575 dimana sedikit lebih kecil dari 106-1.

Format Bilangan Floating-Point

Format bilangan floating-point biner telah distandarkan oleh IEEE 754-


2008 (atau ISO/IEC/IEEE 60559:2011), yaitu meliputi format 16-bit (half), 32-bit
(single-precision), 64-bit (double-precision), 80-bit (double-extended) dan 128-bit
(quad-precision). Pada artikel ini hanya akan dibahas tentang format dasar, yaitu
32-bit dan 64-bit.
1. Bilangan Floating-Point 32-bit (single-precision)

Bilangan floating-point 32-bit tersusun atas:


1 bit tanda (S)
8 bit eksponen (E)
23 bit mantisa (M)
Bit tanda (S) menyatakan bilangan positif jika S = 0 dan negatif jika S = 1.
Field eksponen adalah basis 2. Nilai eksponen bisa negatif atau positif untuk
menyatakan bilangan yang sangat kecil atau sangat besar. Format eksponen
yang digunakan adalah excess-127. Nilai 127 ditambahkan dari nilai eksponen
sebenarnya (Exp), yaitu Exp = E 127. Dengan excess-127, nilai E akan selalu
positif dengan jangkauan 0 sampai 255.
Nilai ekstrem adalah untuk E = 0 dan E = 255:
E = 0 menyatakan bilangan NOL (jika M = 0) dan subnormal (jika M 0)
E = 255 menyatakan bilangan TAK TERHINGGA (jika M = 0) dan NAN/not-
a-number (jika M 0)
Nilai normal adalah 1 E 254 yang menunjukkan nilai eksponen sebenarnya
dari -126 sampai 127. Contoh: Emin(1) = 126, E(50) = 77, dan Emax(254) =
127.
Tabel nilai eksponen di format floating-point 32-bit :

Saat nilai mantissa (M) dinormalisasi, most significant bit (MSB) selalu 1.
Namun, bit MSB ini tidak perlu disertakan secara eksplisit di field mantisa
(Tabel diatas). Nilai mantissa yang sebenarnya adalah 1.M, sehingga nilai
bilangan floating-pointnya menjadi :
Dengan mantissa 23 bit ini ditambah 1 bit implisit, total presisi dari
representasi floating-point 32-bit ini adalah 24 bit atau sekitar 7 digit desimal (yaitu
24 log10(2) = 7,225). Dalam bahasa pemrograman, suatu bilangan single-
precision ini dideklarasikan dengan tipe data float (C, C++, Java) atau single
(Pascal, VB, MATLAB).

2. Bilangan Floating-Point 64-bit (double-precision).

Bilangan floating-point 64-bit tersusun atas:


1 bit tanda (S)
11 bit eksponen (E)
52 bit mantisa (M)
Seperti halnya dengan bilangan single-precission, bit tanda (S) menyatakan
bilangan positif jika S = 0 dan negatif jika S = 1. Field eksponen adalah basis
2. Nilai eksponen bisa negatif atau positif untuk menyatakan bilangan yang
sangat kecil atau sangat besar. Format eksponen yang digunakan adalah excess-
1023. Nilai 1023 ditambahkan dari nilai eksponen sebenarnya (Exp), yaitu Exp
= E 1023. Dengan excess-1023, nilai E akan selalu positif dengan jangkauan
0 sampai 2047.
Nilai ekstrem adalah untuk E = 0 dan E = 2047:
E = 0 menyatakan bilangan NOL (jika M = 0) dan subnormal (jika M 0)
E = 255 menyatakan bilangan TAK TERHINGGA (jika M = 0) dan NAN/not-
a-number (jika M 0)
Nilai normal adalah 1 E 2047 yang menunjukkan nilai eksponen
sebenarnya dari -1022 sampai 1023. Contoh: Emin(1) = 1022, E(100) = 923,
dan Emax(254) = 1023.
Tabel nilai eksponen di format floating-point 64-bit :

Nilai mantisa (M) dinormalisasi, yang berarti most significant bit (MSB)
selalu 1. Bit MSB ini tidak perlu disertakan secara eksplisit di field mantisa.
Nilai mantisa sebenarnya adalah 1.M, sehingga nilai bilangan floating-
pointnya menjadi:

Dengan mantissa 52 bit ini ditambah 1 bit implisit, total presisi dari
representasi floating-point 32-bit ini adalah 53 bit atau sekitar 16 digit desimal
(yaitu 53 log10(2) = 15.955). Dalam pemrograman, suatu bilangan double-
precision ini dideklarasikan dengan tipe data double (C, C++, Java).

Sumber : 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Floating-point
2. http://bespus-community.blogspot.com/2012/11/Bilangan-Floating-
Point-dan-Metode-Komplemen-Bilangan.html#ixzz4QMb2oTJR

Anda mungkin juga menyukai