Anda di halaman 1dari 36

Hemodynamic

monitoring & inotropic


support
Lily Rundjan
Putri Maharani TM
Miske Marsogi
Christian Kevin RT
OBJEKTIF
Mengetahui hemodinamik normal pada neonatus
Mengetahui faktor yang berperan dalam stabilitas hemodinamik
Mengetahui berbagai parameter untuk memonitor hemodinamik pada
neonatus
Mengetahui peran inotropic dalam mempertahankan stabilitas hemodinamik
PENDAHULUAN
Gangguan

Sirkulasi yg baik
hemodinamik cth:
shok
Tubuh
distribusi O2, kompensasi dg
nutrisi, & ekskresi redistribusi
baik aliran darah ke
kelangsungan organ vital
fungsi organ yang
baik

Gangguan
Pentingnya monitoring hemodinamik lebih
lanjut
hemodinamik dini untuk dekompensasi
mendeteksi instabilitas
hemodinamik tahap awal
intervensi lebih cepat
dilakukan komplikasi & Instabilitas
sekuela dapat dihindari hemodinamik
atau diminimalisasi kegagalan
fungsi organ
Faktor yang mempengaruhi
stabilitas hemodinamik
Usia gestasi saat Komplikasi /
lahir penyulit pada
Asfiksia kehamilan
Komplikasi /
Faktor
Faktor penyulit pada
ekstrinsi
Infeksi perinatal intrinsik persalinan
k Obat yang
dikonsumsi ibu
Malformasi
Timing of cord
kongenital
clamping
Clin Perinatol. 2010 June ; 37(2): 439479.
CONTOH KASUS 1
* Bayi dengan berat 1800 gram dilahirkan dari ibu G2P1A0 melalui SC
emergensi atas indikasi solusio plasenta pada usia kehamilan 30 minggu.
Pada saat dilahirkan bayi tampak menangis lemah, tonus otot lemah disertai
kebiruan. Pada usia 1 menit bayi tampak mengalami retraksi dalam di
epigastrium, merintih, napascuping hidung, dengan frekuensi napas 65 kali/
menit. Laju denyut jantung 110 kali/menit. Tangan dan kaki masih tampak
kebiruan.
* Bayi dilakukan resusitasi dan pada usia 5 menit retraksi bertambah dalam
dengan frekuensi napas 80 kali/ menit. Laju denyut jantung 120 kali/ menit,
tekanan darah 60/30 mmHg. Bayi tampak pucat dan saat dievaluasi CRT =
4detik disertai tangan dan kaki yang dingin
* Pertanyaan: bagaimana keadaan hemodinamik pada kasus ini? Apa
tindakan yang harus dilakukan pada kasus ini?
Pendahuluan
Masa transisi sirkulasi fetus
neonatus
Sirkulasi masa fetus:
Plasenta: tempat pertukaran gas,
makanan & ekskresi
Darah dari plasenta vena kava
atrium kanan ductus arteriosus
aorta seluruh tubuh plasenta
Resistensi pembuluh darah pulmonal
tinggi sedikit darah ke paru
Paru-paru belum bekerja
Resistensi vaskuler sistemik (RVS)
rendah
Terdapat struktur tambahan: foramen
ovale, ductus arteriosus, ductus
venosus
Pendahuluan
Resistensi
vaskular Faktor yang
berperan dalam
Vasodilatasi
stabilitas
SVR
hemodinamik
Denyut
jantung
Kontraksi

V preload

V Kontraksi
preload ESV
EDV

Boville B et al. Pediatric Cardiopulmonary Care. US: Lifesciences Corp; 2011


Fase Shok Patofisiologi Gejala & Tanda
Shok Tahap ini: mekanisme kompensasi tubuh mempertahankan fungsi Tahap ini: gejala
terkompensa organ dapat tidak nyata
si Redistribusi aliran darah ke organ vital (otak, ginjal, & adrenal) dg denyut nadi
mekanisme regulasi vasomotor (vasodilatasi di organ vital & Tekanan nadi
vasokonstriksi di organ lain) menyempit
kontraktilitas miokard Akral mulai dingin
Ginjal ekskresi air & garam CRT 3s
Tekanan darah N
Diuresis
Shok Mekanisme kompensasi gagal sirkulasi & O2 ke organ vital Denyut nadi
dekompensa Metabolisme anaerob produksi laktat asidosis metabolik Akral dingin
si Asidosis mengganggu kontraktilitas miokard CRT > 3s
Asidosis mengganggu pompa elektrolit kebocoran cairan ke Tekanan darah
extraseluler Diuresis / (-)
Mediator inflamasi perfusi jaringan

SHOK IREVERSIBEL

Choudhory P, et al. Principles of pediatric and neonatal emergencies. 3rd ed. Delhi: JP Medical; 2011
Adapted from Shock in the newborn. G.S. Levin 7
www.ttuhsc.edu/.../documents/lectures/shockinthen
ew born.ppt - accessed 6 November 2012.
Monitoring
Hemodinamik
Azhibekov T et al. Transitional cardiovascular physiology and comprehensive hemodynamic monitoring in the neonate: relevance to research and
clinical care. Seminars in Fetal & Neonatal Medicine 2014; 19: 45-53
Azhibekov T et al. Transitional cardiovascular
physiology and comprehensive hemodynamic
monitoring in the neonate: relevance to research
and clinical care. Seminars in Fetal & Neonatal
Medicine 2014; 19: 45-53
Begitu banyak parameter. Parameter
mana yang paling baik??
Parameter
Denyut nadi Terdapat korelasi tidak signifikan antara denyut nadi & aliran darah sistemik (SBF) Kluckow M et al. Low
superior vena cava flow and intraventricular hemorrhage in preterm infants. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed
2000;82:F188-94
Warna Terdapat ketidaksepakatan antar observer ketika diperlihatkan video mengenai kapan bayi berwarna pink,
dimana nilai SpO2 divariasikan O Donnel CP et al. Clinical Assessment of infant colour at delivery. Arch Dis Child
Fetal Neonatal Ed 2007;92:F465-7

CRT Terdapat keseragaman nilai CRT antarobserver ketika melakukan CRT di area dada, namun tidak
seragam ketika dilakukan di dahi, lengan, tumit. Raichur DV et al. Capillary refill time in neonates: beside
assessment. Indian J Pediatr. 2001 Jul; 68(7):613-5
CRT > 3s memiliki 55% sensitivitas & 80% spesifisitas utk memprediksi SBF rendah Osborn DA et al.
Clinical detection of upper body blood flow in very premature infants using blood pressure, capillary refill time and central-
peripheral temperature difference. Arch Dis Fetal Neonatal Ed 2004;89:F168-73

Diuresis Terdapat korelasi tidak signifikan antara diuresis, CRT, dan SBF rendah Miletin J et al. Bedside detection of
low systemic flow in the very low birth weight infant on day 1 of life. Eur J Pediatr 2009; 168:809-13

Serum laktat Serum laktat kadar 2.8 mmol/L mempunyai 100% sensitivitas & 60% spesifitas utk mendeteksi SBF
rendah - Miletin J et al. Bedside detection of low systemic flow in the very low birth weight infant on day 1 of life. Eur J
Pediatr 2009; 168:809-13
Perbedaan antara Tidak ada korelasi antara CPTd dengan SBF - Osborn DA et al. Clinical detection of upper body blood flow in very
temperature sentral premature infants using blood pressure, capillary refill time and central-peripheral temperature difference. Arch Dis Fetal
& perifer (CPTd) Neonatal Ed 2004;89:F168-73

Tekanan darah (TD) Terdapat korelasi buruk antara tekanan darah dengan SBF pada bayi premature < 30 minggu - Osborn DA
et al. Clinical detection of upper body blood flow in very premature infants using blood pressure, capillary refill time and
central-peripheral temperature difference. Arch Dis Fetal Neonatal Ed 2004;89:F168-73
METODE MONITORING HEMODINAMIK

Klinis / Lab Non klinis / Lab

Noninvasive Invasive Advanced


Klinis Lab Capnografi Arterial cannulation fMRI
Parameter ventilator Central venous fECHO
Tanda & gejala ABG Transcutaneous O2 cannulation IEC (impedance
Serum laktat Pulse oximetry Pulmonary artery electrical
Warna, CRT, ECG cathether cardiometry)
CPTd, status Echocardiography PCCO (Pulse index
Contour Continuous
mental, dll NIRS (Near Infrared
Cardiac Output)
Spectroscopy)
Tanda2 vital
USCOM
Diuresis (Ultrasound Cardiac
Output Monitor)
Inotropik
Sinniah et al. Shock in the neonate.
IeJSME 2013; 7(12): 17-28
Dopamin

Noori S et al. Neonatal blood pressure


support: the use of inotropes, lusitropes,
and other vasopressor agents. J Clin
Perinatol 2012; 39: 221-238
Dobutamin

Noori S et al. Neonatal blood pressure


support: the use of inotropes, lusitropes,
and other vasopressor agents. J Clin
Perinatol 2012; 39: 221-238
Epinefrin

Noori S et al. Neonatal blood pressure


support: the use of inotropes, lusitropes,
and other vasopressor agents. J Clin
Perinatol 2012; 39: 221-238
Norepinefrin
Positive inotropy
Positive chronotropy
Metabolic effects
Peripheral vasodilation
Beta receptors
(< than epinephrine

Norepinephrine

Alpha receptors Vasoconstriction


Positive inotropy
Metabolic effects

Noori S et al. Neonatal blood pressure


support: the use of inotropes, lusitropes,
and other vasopressor agents. J Clin
Perinatol 2012; 39: 221-238
Noori S et al. Neonatal blood pressure
support: the use of inotropes, lusitropes,
and other vasopressor agents. J Clin
Perinatol 2012; 39: 221-238
Ruoss JL. e352 NeoReviews Vol.16 No.6 June 2015
Ruoss JL. e352 NeoReviews Vol.16 No.6 June 2015
Ruoss JL. e352 NeoReviews Vol.16 No.6 June 2015
Future Cardiol. (2013) 9(5), 1xxx
Clin Perinatol. 2010 June ; 37(2): 439479.
The Management of Hypotension in the
Very-Low-Birth-Weight Infant. National Asssociation of Neonatal Nurse Practicioners. AAP
2011.
Kesimpulan
Monitor hemodinamik dini
sangat krusial dalam
mendeteksi dini keadaan
instabilitas hemodinamik
Parameter hemodinamik dapat
dilihat dari klinis, laboratoris,
hasil tindakan invasif dan non
invasif
Kombinasi dari berbagai
parameter monitoring lebih baik
dibandingkan dengan satu
parameter
CONTOH KASUS 2
* Bayi laki-laki usia 10 hari dirujuk dari RSUD A ke RS Pusat B dengan
riwayat kelahiran: bayi lahir dari ibu G2P1A0 usia gestasi 33 minggu (sudah
mendapat suntikan kortikosteroid 2x) dengan SC a.i KPD 2 hari. Saat lahir
tampak ketuban hijau, dan bayi menangis lemah. Dokter menentukan Apgar
saat kelahiran 3-5-7.
* Selama perawatan di NICU RSUD A, bayi terpasang CPAP, dan jalur vena
sentral pada hari ke 9. Ketika sampai di IGD RS Pusat B, bayi tampak sesak,
kuning, letargis. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam (38,5C), retraksi,
akral hangat, CRT: 3s, dan tekanan darah 70/40 mmHg.
* Pertanyaan: bagaimana keadaan hemodinamik bayi ini?

Anda mungkin juga menyukai