Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan saat ini biasanya instansi pemerintahan
menetapkan standar kelulusan siswa dengan melakukan suatu tes yaitu Ujian
Nasional (UN). Ujian Nasional ini bertujuan untuk mendapatkan siswa yang layak
untuk lulus dan dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tingkat tinggi.

Pada tahun ini Dinas pendidikan mengadakan Ujian Nasional berbasis


Komputer atau computer based test (CBT) untuk sekolah yang menjadi
percontohan. Tentunya hal ini menjadi warna baru dalam dunia pendidikan
Indonesia yang menggunakan Sistem Ujian Online. Kemajuan teknologi
Informasi menjadi salah satu faktor yang membuat pemerintah menerapkan
sistem ujian online. Akan tetapi, di Pontianak hanya satu sekolah yang sudah
melaksanakan Ujian Nasional berbasis Komputer yaitu Sekolah Tunas Bangsa di
Kubu Raya sementara sekolah negeri maupun swasta lainnya di Pontianak
belum melaksanakan Ujian Nasional berbasis Komputer.

Salah satu kelebihan dari ujian sistem computer based test (CBT) ini
adalah siswa tidak perlu membuat jawaban secara manual yang kebanyakan
jawaban yang terbaca oleh sistem pengoreksi masih di ragukan, namun dengan
adanya computer based test (CBT) jawaban siswa akan lebih cepat terdeteksi
baik yang salah atau yang benar.Namun dengan berkembangnya zaman dan
padatnya aktivitas banyak dari siswa yang kurang dapat meluangkan waktunya
untuk mempelajari dan berlatih mengerjakan contoh soal-soal Ujian Nasional
(UN). Selain itu setiap siswa yang akan melaksanakan Ujian Nasional biasanya
mereka membeli buku terlebih dahulu sebagai panduan untuk melatih diri dalam
menjawab soal-soal Ujian Nasional. Harga buku-buku soal tentang Ujian
Nasional sedikit mahal dibandingkan dengan mencari contoh soal di internet,
maka untuk mengatasi masalah tersebut, penulis ingin membangun sebuah
website simulasi Ujian Nasional SMP berbasis web.
1.2 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dijelaskan dalam kerja praktek ini
meliputi:
a. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan
website ini adalah bahasa pemrograman PHP, Ajax dan MYSQL.
b. Cakupan website simulasi Ujian Nasional ini hanya membantu
user yaitu dengan memberikan contoh soal-soal latihan Ujian
Nasional.
c. Website ini melakukan penghitungan skor dari jawaban soal-soal
simulasi Ujian Nasional yang sudah dikerjakan.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan Kerja Praktek adalah:
a. Menerapkan keilmuan yang didapatkan selama perkuliahan di bidang
Aplikasi Sistem Berbasis Web
b. Melatih kemampuan aplikasi Simulasi Ujian Nasional Sekolah dalam
membantu siswa berlatih sebelum Ujian Nasional.

Target yang akan dicapai pada kerja praktek ini adalah :


a. Terpenuhinya beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
b. Menciptakan aplikasi e-Ujian yang dapat membantu siswa
mempersiapkan diri sebelum melakukan Ujian Nasional.

Manfaat Kerja Praktek adalah:


Bagi Mahasiswa :
a. Sebagai wadah untuk menerapkan ilmu yang didapatkan pada
proses perkuliahan Aplikasi Sistem Berbasis Web dan Analisis
Perancangan Sistem Informasi.
b. Mendapatkan keterampilan dalam melatih kemampuan sistem dalam
memberikan pelatihan bagi siswa sebelum Ujian Nasional
dilaksanakan.
Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Perkembangan Teknologi :
a. Sebagai peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah menengah
pertama khususnya yang berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
b. Salah satu cara untuk memperlancar Ujian Nasional ini adalah
dengan melakukan latihan soal Try Out pada Simulasi Ujian Nasional
ini sehingga siswa terbiasa dengan proses ini.

1.4 Metode Penelitian


a. Studi Literatur
Pengumpulan data yang erat kaitannya dengan permasalahan
dengan cara membaca buku-buku, makalah dan membaca
bahan-bahan sumber lainnya di perpustakaan Univeritas
Tanjungpura.
b. Analisis Sistem
Melakukan analisis sistem terhadap masalah yang ada mengenai
website simulasi ujian nasional bisa dijalankan dengan mudah dan
bisa dimanfaatkan oleh pengguna pada komputer dengan fasilitas
internet.
c. Desain Sistem
Pada tahap ini dilakukan perancangan program, membuat desain
website simulasi ujian nasional tersebut.
d. Uji Coba
Melakukan pengujian program, mengangani dan memperbaiki
kesalahan yang ada pada website simulasi ujian nasional tersebut
agar dapat berjalan dengan baik.
e. Dokumentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari studi
literatur sampai dengan implementasi, serta penarikan kesimpulan
dan saran. Pada tahap ini juga ada dicatat apa saja yang menjadi
kelemahan dan kelebihan dalam website simulasi ujian nasional
ini
1.5 Rincian Penelitian
Pelaksanaan kerja praktek ini terlaksana mulai bulan Oktober 2016
sampai dengan awal Desember 2016 dan dilaksanakan di SMP Negeri 16
Pontianak. Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek adalah melakukan
observasi dan interview untuk memperoleh referensi yang dibutuhkan,
pengumpulan data, perancangan sistem, implementasi, dan uji coba serta
konsultasi bersama Bapak Agus selaku pembimbing lapangan mengenai
kebutuhan aplikasi yang akan dibangun dan mengumpulkan berbagai data yang
diperlukan. Perancangan dan pembuatan aplikasi tidak dilakukan di lokasi SMP
Negeri 16 Pontianak, namun selalu melakukan kunjungan berkala untuk
berkonsultasi jika ada perubahan akan segera diperbaiki. Selain itu, juga
melaksanakan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk melaporkan
perkembangan dalam kerja praktek , aplikasi yang dibuat serta konsultasi
laporan yang akan ditulis. Adapun rincian kegiatan selama kerja praktek adalah
sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rincian kegiatan kerja praktek

Kegiatan Oktober November Desember


No. 2016 2016 2016
2 3 4 1 2 3 4 1
1 Observasi dan interview
2 Pengumpulan data
3 Perancangan sistem
4 Implementasi
5 Uji Coba
6 Pembuatan Laporan
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Adapun isi dari kerangka teoritis adalah Pengertian Simulasi, Pengertian
Sistem Informasi, Sejarah UN, Data Alir Diagram (DAD), Bahasa Pemrograman
PHP, Basis Data MySQL, Xampp, Framework Codeigniter dan MVC (Move,
View, Control) dengan rincian sebagai berikut:

2.1 Pengertian Simulasi


Simulasi merupakan proses yang diperlukan untuk operasionalisasi
model, atau penanganan model untuk meniru tingkah laku sistem yang
sesungguhnya. Dalam metode simulasi dapat memperkirakan dampak dari suatu
keputusan yang diambil, tetapi harus diketahui dimana dan kapan simulasi ini
dapat diterapkan. Jadi simulasi adalah tindakan menggunakan model. Kemudian
dirancang skenario percobaan guna mendapatkan hasil simulasi yang kelak
diolah menjadi jawaban atas sistem nyatanya. Simulasi dapat memperkirakan
dampak dari suatu keputusan yang diambil. Meskipun metode simulasi sangat
menjanjikan, tetapi harus diketahui dimana dan kapan simulasi ini dapat
diterapkan.

Definisi simulasi menurut para ahli :


1. Menurut emshoff dan simun (1970) Simulasi adalah sebagai suatu
model sistem dimana komponennya di presentasikan oleh prosesor
prosesor aritmatika dan logika yang di jalankan komputer untuk
memperkirakan sifat sifat dinanamis sistem tersebut 2. Menurut shannon
(1975) Simulai adalah merupakan proes perencanaan model dari sistem
nyata yang dilanjutkan dengan pelaksanaan eksperimen terhadap model
untuk mempelajari perilaku sistem atau evaluai strategi.
3. Menurut Banks dan Carson (1984) Simulasi adalah tiruan sistem nyata
yang dikerjakan secara manual atau komputer, yang kemudian di
observasi dan disimpulkan untuk mempelajari karakterisasi sistem.
4. Menurut Hoover dan Perry (1990) Simulasi merupakan proses
perancangan model matemastis atau logis sistem nyata, melakukan
eksperimen terhadap model dengan menggunakan komputer untuk
menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku sistem.
5. Menurut Law dan Kelton (1991) Simulasi didefinisikan sebagai
sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan atau mereprestasikan
perilaku dari suatu sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada komputer
dengan menggunakan perangkat lunak tertentu.
6. Menurut Khosnevis (1994) Simulasi merupakan proses aplikasi
membangun model dari sistem nyata atau usulan sistem, melakukan
eksperimen dengan model tersebut untuk menjelaskan perilaku
sistem,mempelajari kinerja sistem atau untuk membangun sistem baru
sesuai dengan kinerja yang diinginkan.

Keuntungan dan kelemahan menggunakan Simulasi


Keuntungan :
a. Simulasi merupakan salah satu metode yang mampu memberikan
perkiraan system yang lebih nyata sesuai kondisi operasional dari
kumpulan pekerjaan
b. Sebagai alternatif desain yang diusulkan atau alternatif terhadap
kebijakan dari operasional yang mempu memberikan pelayanan terbaik
terhadap pokok kebutuhan yang diperlukan.
c. Memudahkan mengontrolan lebih banyak kondisi dari suatu percobaan
sehingga dimungkinkan untuk dicoba diterapkan secara nyata pada
sistem itu.
d. Menyediakan sarana untuk mempelajari system dalam waktu yang
lebih
singkat, sehingga menghemat biaya.
e. Dapat dihentikan dan dijalankan kembali, tanpa menimbulkan
permasalahan pada system.

Kelemahan :
a. Simulasi tidak akurat, karna teknik ini bukan proses optimisasi dan
tidak menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya menghasilkan
sekumpulan output dari sistem pada berbagai kondisi yang berbeda.
Dalam banyak kasus ketelitiannya sulit diukur.
b. Model simulasi yang baik sangat mahal, bahkan sering dibutuhkan
waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan model yang sesuai.
c. Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan simulasi.
2.2 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. RoscoeDavis
(Jogiyanto, 2005) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi
beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar
penyajian. Istilah tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan
jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu
data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaanya.untuk memenuhi
permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi
berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang
harus dipenuhi.
Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi
menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu
sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible).
Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi
perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya. (Hanif Al
Fatta, 2009).
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan
dan untuk mengendalikan organisasi.

2.3 Sejarah UN
Sejarah ujian nasional di Indonesia mencatat beberapa kali perubahan
yang tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang juga mengalami perubahan.
Evaluasi dan penyempurnaan ujian terus dilakukan untuk menggambarkan
tingkat pencapaian keseluruhan sistem pendidikan.
Dalam pelaksanaan ujian nasional, sistem ujian akhir tidak pernah lepas
dari evaluasi dan penyempurnaan dari pejabat Pemerintahan dan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyelenggara pendidikan di Indonesia
yang memiliki peran dalam hal penyelenggaraan ujian nasional sehingga
mempengaruhi penggunaan sistem ujian yang dianggap sesuai pada saat itu.
Ujian nasional diberlakukan di Indonesia mulai tahun 1950 dan telah beberapa
kali berganti sistem dan format ujian. Berikut sejarah perjalanan ujian nasional
Indonesia.

1. Periode 1950 1965


Pada periode ini, ujian nasional disebut dengan Ujian Penghabisan.
Materi ujian dibuat oleh Departemen Pendidikan, Pengajaran, Dan Kebudayaan
menerapkan format ujian yaitu seluruh soal dikerjakan dalam bentuk esai atau
isian. Hasil ujian diperiksa di pusat rayon yang telah ditentukan.

2. Periode 1965 1971


Pada periode ini, ujian nasional disebut dengan Ujian Negara. Waktu dan
materi ujian ditentukan oleh pemerintah pusat. Bahan ujian adalah seluruh mata
pelajaran. Artinya materi yang diuji adalah semua mata pelajaran yang diajarkan
kepada siswa didik.

3. Periode 1972 1979


Pada periode ini, pemerintah pusat hanya menyusun pedoman dan
panduan ujian nasional yang bersifat umum. Penyelenggaraan ujian nasional
dilakukan oleh masing-masing sekolah atau atau sekelompok sekolah dengan
waktu dan materi yang dapat disesuaikan. Dengan demikian materi dan hasil
ujian dilakukan masing-masing sekolah atau kelompok.

4. Periode 1980 2001


Pada periode ini, ujian nasional disebut dengan EBTANAS (Evaluasi
Belajar Tahap Akhir Nasional) dan EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir).
Kelulusan siswa ditentukan oleh kombinasi nilai EBTANAS yang dikoordinasi
oleh pemerintah pusat dan EBTA yang dikoordinasi oleh pemerintah daerah
serta ditambah nilai ujian harian yang tertera di buku rapor. Pada periode ini
dikenal dengan DANEM (daftar nilai ebtanas murni) yaitu hasil nilai ebtanas apa
adanya. Namun kelulusan berdasarkan nilai rata-rata seluruh mata pelajaran
yang diujikan meskipun ada siswa yang mendapat nilai dibawah tiga pada mata
pelajaran tertentu.
5. Periode 2002 2004
Pada periode ini, ujian nasional disebut dengan Ujian Akhir Nasional
(UAN) menggantikan Ebtanas. Standar kelulusan UAN setiap tahun berbeda-
beda.

Pada UAN 2002 kelulusan ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara
individual.
Pada UAN 2003 standar kelulusan adalah 3.01 pada setiap mata
pelajaran dan nilai rata-rata minimal 6.00. Soal ujian dibuat oleh
Depdiknas dan pihak sekolah tidak dapat mengangkat nilai UAN. Para
siswa yang tidak/belum lulus masih diberi kesempatan mengulang selang
satu minggu sesudahnya.
Pada UAN 2004, kelulusan siswa didapat berdasarkan nilai minimal pada
setiap mata pelajaran 4.01 dan tidak ada nilai rata-rata minimal. Pada
mulanya UAN 2004 ini tidak ada ujian ulang bagi yang tidak/belum lulus.
Namun setelah mendapat masukan dari berbagai lapisan masyarakat,
akhirnya diadakan ujian ulang.

6. Periode 2005 2012


Pada periode ini, ujian nasional disebut dengan Ujian Nasional (UN)
menggantikan Ujian Akhir Nasional (UAN). Standar kelulusan Ujian Nasional
(UN) setiap tahun juga berbeda.

Pada UN 2005 minimal nilai untuk setiap mata pelajaran adalah 4.25.
Pada UN 2005 ini para siswa yang belum lulus pada tahap I boleh
mengikuti UN tahap II hanya untuk mata pelajaran yang belum lulus.
Pada UN 2006 standar kelulusan minimal adalah 4.25 untuk tiap mata
pelajaran yang diujikan dan rata-rata nilai harus lebih dari 4.50 dan tidak
ada ujian ulang.
Pada UN 2007 ini tidak ada ujian ulang. Dan bagi yang tidak lulus
disarankan untuk mengambil paket c untuk meneruskan pendidikan atau
mengulang UN tahun depan.
Pada UN 2008 mata pelajaran yang diujikan lebih banyak dari yang
semula tiga, pada tahun ini menjadi enam.
Pada UN 2009 standar untuk mencapai kelulusan, nilai rata-rata minimal
5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang di-UN-kan, dengan nilai minimal
4.00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25 untuk
mata pelajaran lainnya.
Pada UN 2010 standar kelulusannya adalah, memiliki nilai rata-rata
minimal 5.50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai
minimal 4.0 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4.25
untuk mata pelajaran lainnya. Khusus untuk SMK, nilai mata
pelajaran praktek kejuruan minimal 7.00 dan digunakan untuk
menghitung rata-rata UN.
Pada UN 2011 dan 2012 Nilai kelulusan siswa masih tetap yaitu 5,5.
Begitu juga soal tetap dibagi dalam enam macam paket, yakni lima
soal utama dan satu cadangan bila ada soal tak lengkap atau rusak.

2.4 Diagram Alir Data (DAD)


Untuk melakukan kegiatan analisis dan perancangan suatu sistem, ada
berbagai alat yang digunakan, diantaranya adalah Diagram Alir Data (DAD).
Berikut adalah pengertian DAD menurut pendapat para ahli : Menurut
(Kristanto,2008) Diagram alir data adalah model logika data atau proses yang
dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang
keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data
tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan
pada data tersebut. Sedangkan menurut Ladjamudin (2005:63) : DAD
menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan komponen-komponen yang
menunjukkan secara tegas file-file yang dipakai, unsur sumber atau tujuan data,
serta aliran data dari satu proses ke proses yang lainnya. Berdasarkan
pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa DAD adalah model dari sistem untuk
menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Serta
memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk
mengerti sistem yang akan dikerjakan. Beberapa simbol yang terdapat pada
Data Flow Diagram DFD menurut AlBahra Bin Ladmajudin (2005:67-70) dalam
bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai
berikut:
a. Kesatuan Luar (External Entity)
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke
dalam sistem atau memberikan data dari sistem . External Entity tidak
termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu
bagian atau departemen maka bagian lain yang masih terkait menjadi
external entity.
Entitas

Gambar 2.1 Simbol Entitas


b. Arus Data (Data Flow)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan
digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem.
Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama atas
arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data
store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk
sistem atau hasil proses sistem.
Arus data
Gambar 2.2 Simbol Arus Data
c. Proses (Process)
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat
mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses
berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi
satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta
menghasilkan satu atau beberapa keluaran. Proses sering pula disebut
bubble.

Proses
data

Gambar 2.3 Simbol Proses Data


d. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat
data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan
sepasang dua garis atau dua garis dengan salah satu sisi samping
terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke
database.

Data store

Gambar 2.4 Simbol Simpanan Data (Data Store)


e. Diagram Overview
Menurut Al-Bahra Bin Ladmajudin (2005:64) dalam bukunya
Analisis dan Desain Sistem Informasi, menyebutkan bahwa: Diagram
Overview adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow
diagram.
f. Flowchart
Definisi bagan alir menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:263)
dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi
menyebutkan bahwa: Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai
arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah.

Tabel 2.1 : simbol simbol flowchart


Simbol Keterangan
Input/output;

digunakan untuk mewakili data i/o


Proses;

digunakan untuk mewakili suatu


proses
Garis alir;

Menunjukkan arus dari proses


Keputusan;

digunakan untuk suatu selrksi kondisi


didalam program
Penghubung;

Menunjukkan penghubung ke
halaman yang sama atau halaman
lain
Proses terdefinisi;

Menunjukkan suatu operasi yang


rinciannya ditunjukkan ditempat lain
Persiapan;

digunakan untuk memberi nilai awal


suatu besaran
Terminal;

Menunjukkan awal dan akhir dari


suatu proses

g. Entity Relation Diagram (ERD)


Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Al-Bahra Bin
Ladjamudin (2005:142) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain
Sistem Informasi adalah sebagai berikut: ERD adalah suatu model
jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem
secara abstrak. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk
menggambarkan struktur dan hubungan antar data dengan
menggunakan Kardinalitas Relasi. Kardinalitas Relasi menurut Al-Bahra
Bin Ladmajudin (2005:147) dalam buku yang berjudul Konsep Sistem
Basis Data dan Implementasinya adalah sebagai berikut: Kardinalitas
relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan
entitas pada entitas yang lain. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu
sebagai berikut:
1. Relasi Satu ke Satu (One to One)
Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu,
dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama dan hanya
mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang
kedua dan sebaliknya.

2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many
to One)
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke
satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu
kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan
dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian
pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan
satu kejadian pada entitas yang pertama.
3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many)
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian
pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian
pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat
dari sisi yang kedua.

2.6 Pengertian HTML


HTML ( Hypertext Markup Language ) adalah suatu bahasa yang
digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa
tergantung pada suatu platform tertentu. Dokumen ini biasanya berisi informasi
ataupun interface aplikasi di dalam internet. HTML sendiri adalah suatu dokumen
teks biasa yang mudah dimengerti dibandingkan dengan bahasa pemrograman
lainnya.
Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks biasa, dan disebut sebagai
markup language karena mengandung tanda tanda (tag) tertentu yang
digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks tersebut dalam suatu
dokumen. Pada dokumen HTML yang termasuk sistem hypertext , kita tidak
harus membaca dokumen tersebut secara urut dari atas ke bawah atau
sebaliknya, tetapi kita dapat menuju pada topik tertentu secara langsung dengan
menggunakan teks penghubung yang akan membawa anda ke suatu topik atau
dokumen lain secara langsung.
HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen
teks yaitu SGML (Standart Generalized Markup Language). Sejak awal
perkembangan sampai sekarang ini telah tersedia bermacam-macam level
(versi) HTML, ada HTML level 1.0, HTML 2.0, HTML 3.0, HTML 4.0 dan HTML
5.0.

2.5.1 Bagian-Bagian HTML


HTML terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya sebagai penanda
suatu kelompok perintah tertentu, misalnya kelompok perintah form yang ditandai
dengan kode <form>, judul dengan <title> dan sebagainya. Untuk lebih lanjut
mengenai bagian-bagian HTML perhatikan sintaks dibawah ini :
<html>
<head>
<title>..</title>
</head>
<body>
isi dari halaman web
</body>
</html>
Keterangan :
1. Dokumen HTML selalu diawali dengan tanda tag pembuka <html> dan diakhiri
dengan tanda tag penutup </html>.
2. Pada elemen head <head></head>, dapat kita sisipkan kode-kode untuk
menuliskan keterangan tentang dokumen HTML. Atau dapat juga kita sisipkan
skrip-skrip pemograman web seperti JavaScript, VBScripts, atau CSS untuk
menambah daya tarik pada situs yang kita buat agar lebih menarik dan dinamis.
3. Elemen body <body></body> berisi tag-tag untuk isi atau layout tampilan situs
kita, seperti: <font></font>, <table></table>, <form></form>.
Jadi jelas bahwa elemen adalah suatu bagian yang besar yang terdiri dari
kode-kode tag tersebut. Tag adalah kode-kode yang digunakan untuk men-
setting dokumen HTML. Secara garis besar bentuk umum tag adalah sebagai
berikut:
<tag-awal> TEKS <tag-akhir>. Namun ada juga tag yang tidak perlu ada
penutup seperti <br>, <hr>, <img> dan lainnya. (Pohan, 2007)

2.7 Pengertian PHP (Personal Home Page)

Menurut Arief (2011c:43) PHP adalah Bahasa server-side scripting yang


menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena
PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP
akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan
format HTML. Dengan demikian kode program yang ditulis dalam PHP tidak
akan terlihat oleh user sehingga keamanan halaman web lebih terjamin. PHP
dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang
dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti
menampilkan isi basis data ke halaman web. Sedangkan menurut Nugroho
(2006b:61) PHP atau singkatan dari Personal Home Page merupakan bahasa
skrip yang tertanam dalam HTML untuk dieksekusi bersifat server side. PHP
termasuk dalam open source product, sehingga source code PHP dapat diubah
dan didistribusikan secara bebas. Versi terbaru PHP dapat diunduh secara gratis
melalui situs resmi PHP : http://www.php.net. PHP juga dapat berjalan pada
berbagai web server seperti IIS (Internet Information Server), PWS (Personal
Web Server), Apache, Xitami. PHP juga mampu berjalan di banyak sistem
operasi yang beredar saat ini, diantaranya : Sistem Operasi Microsoft Windows
(semua versi), Linux, Mac Os, Solaris. PHP dapat dibangun sebagai modul web
server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI (Common
Gateway Interface). PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengatur cookies
, mengatur authentication dan redirect user.
Salah satu keunggulan yang dimiliki PHP adalah kemampuannya untuk
melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis data
atau Database Management Sistem (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu
halaman web dinamis. PHP mempunyai koneksitas yang baik dengan beberapa
DBMS seperti Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server, Solid,
PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm, dan tidak terkecuali
semua database ber-interface ODBC. Hampir seluruh aplikasi berbasis web
dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan utama adalah konektivitas basis
data dengan web. Dengan kemampuan ini kita akan mempunyai suatu sistem
basis data yang dapat diakses.

2.8 Basis Data MySQL


Menurut Bambang Hariyanto (2004), Basis Data adalah kumpulan data
(elementer) yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan
fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung
aplikasi pada sistem tertentu. Basisdata adalah kumpulan data yang saling
berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi.
Sedangkan menurut McLeod, dkk (2001), Basis Data adalah kumpulan seluruh
sumber daya berbasis komputer milik organisasi.
Dari kesimpulan diatas dapat ditarik kesimpulan Database atau basis
data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer
dan dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program
aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi
spesifikasi berupa tipe data, struktur, dan juga batasan-batasan data yang akan
disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem
informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan
diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat menghidari duplikasi
data, hubungan antar data yang tidak jelas, organisasi data, dan juga update
yang rumit.
Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media
penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem
manajemen basis data (database management system | DBMS). DBMS
merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan user untuk memelihara,
mengontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain
semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Ada beberapa fungsi
yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah pendefinisian data, dapat
menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan
integriti data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani
kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem
maupun disk, dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien.
Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data
kepada user (pengguna). Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang
bagaimana data disimpan, dipelihara, dan tetap dapat diambil (akses) secara
efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data
yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam tanpa
mengetahui kompleksitas strukturnya. Jenis basis data yang digunakan adalah
Basis Data Relasional.
Basis Data Relasional mempunyai struktur yang lebih logis terkait cara
penyimpanan. Kata "relasional" berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel yang
berada di basis data dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Basis data
relasional menggunakan sekumpulan tabel dua dimensi yang masing-masing
tabel tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut). Untuk membuat hubungan
antara dua atau lebih tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di
salah satu tabel dan foreign key di tabel yang lain. Saat ini, basis data relasional
menjadi pilihan karena keunggulannya. Beberapa kelemahan yang mungkin
dirasakan untuk basis data jenis ini adalah implementasi yang lebih sulit untuk
data dalam jumlah besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi dan proses
pencarian informasi yang lebih lambat karena perlu menghubungkan tabel-tabel
terlebih dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel.
Menurut Kustiyahningsih (2011:145), MySQL adalah sebuah basis data
yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan
setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah
baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. MySQL adalah
sebuah database relasional gratis dan open source yang mula-mula tersedia di
Unix/Linux namun kini tersedia juga di system operasi lain seperti Windows.
Hingga kini MySQL terus bertahan sebagai database open source yang paling
popular mengalahkan PostgreSQL, Interbase/Firebird, dan lain sebagainya.
MySQL mudah diinstal, mudah dipakai, dan dapat dihubungkan dari berbagai
bahasa pemograman. Kekuatan utama MySQL adalah pada kecepatannya,
terutama untuk koneksi (overhead koneksi yang rendah) dan kecepatannya
untuk query-query yang sederhana. Hal ini membuatnya cocok dipakai sebagai
database untuk aplikasi web.

2.9 Xampp
Xampp adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem
operasi. Xampp merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah
sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache
HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan
bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama Xampp merupakan singkatan dari
X(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini
tersedia dalam GNU General Public License dan bebas. Xampp merupakan web
server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang
dinamis.
Bagian penting XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya :
- XAMPP Control Panel Aplication berfungsi mengelola layanan
(service) XAMPP. Seperti mengaktifkan layanan (start) dan
menghentikan (stop) layanan. Tampilan control panel Xampp
dapat dilihat pada gambar 2.1.
- Htdocs adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan
dijalankan. Di Windows, folder ini berada di C:/xampp
- phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola database

2.10 Framework CodeIgniter


Menurut Hakim (2010:8) CodeIgniter adalah sebuah framework PHP
yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi
web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.
Gambar 2.4 Logo CodeIgniter
Sumber : Hakim (2010 : 9) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
CodeIgniter

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc.
(http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content
Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine
(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan
dimaintain oleh Expression Engine Development Team.

Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:


1. Gratis
CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.
2. Ditulis Menggunakan PHP 4
Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini
kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
3. Berukuran Kecil
Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri.
Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.
4. Menggunakan Konsep MVC
CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan
layer application-logic dan presentation.
5. URL yang Sederhana
Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan
Serach Engine Friendly (SEF).
6. Memiliki Paket Library yang Lengkap
CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan operasi-
operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web,
misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form,
menangani session dan sebagainya.
7. Extensible
Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan
helper, atau dengan menggunakan hooks.
8. Tidak Memerlukan Template Engine
Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana
yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk
menggunakannya.
9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas
Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya
framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
10. Komunitas
Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu
komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/).

Proses aliran data aplikasi pada sistem dapat diilustrasikan seperti terlihat
pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Application Flowchart


Sumber : Hakim (2010 : 12) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
CodeIgniter
Keterangan :
1. Index.php berfungsi sebagai front controller, menginisialisasi base resorce
untuk menjalankan CodeIgniter.
2. Router memerikasa HTTP request untuk menentukan apa yang harus
dilakukan dengannya.
3. Jika Cache aktif, maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan
mengabaikan aliran data normal.
4. Security. Sebelum Controller dimuat, HTTP request dan data yang dikirimkan
user akan difilter untuk keamanan.
5. Controller memuat model, core libraries, plugins, helpers dan semua resource
yang diperlukan untuk memproses request.
6. Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirimkan ke browser. Jika Cache aktif,
maka View akan disimpan sebagai Cache dahulu, sehingga pada request
berikutnya langsung dapat ditampilkan.

2.11 MVC (Model-View-Controller)


CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah
model-View-controller. Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan antara
layer application-logic dan presentation. Sehingga, dalam sebuah
pengembangan web, seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core-
system, sedangkan web designer bisa berkonsentrasi pada tampilan web.
Menariknya, skrip PHP, query MySQL, Javascript dan CSS bisa saling terpisah,
tidak dibuat dalam satu skrip berukuran besar yang membutuhkan resource
besar pula untuk mengesekusinya.

Adapun alur program aplikasi berbasis framework Codeigniter dapat


dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Model-Viev-Controller


Sumber : Hakim (2010 : 4) Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework
CodeIgniter

Gambar diatas menerangkan bahwa ketika datang sebuah user request,


maka akan ditangani oleh controller, kemudian controller akan memanggil model
jika memang diperlukan operasi database. Hasil dari query oleh model kemudian
akan dikembalikan ke controller. Selanjutnya controller akan memanggil view
yang tepat dan mengkombinasikannya dengan hasil query model. Hasil akhir dari
operasi ini akan ditampilkan dibrowser, Dalam konteks CodeIgniter dan aplikasi
berbasis web, maka penerapan konsep MVC mengakibatkan kode program
dapat dibagi menjadi tiga kategori,yaitu :
1. Model
Kode program (berupa OOP class) yang digunakan untuk memanipulasi
database.
2. View
Berupa template html/xml atau php untuk menampilkan data pada browser.
3. Controller
Kode program (berupa OOP class) yang digunakan untuk mengontrol aliran
aplikasi (sebagai pengontol model dan View).
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Latar belakang organisasi


Berdirinya SMP Negeri 16 pontianak pada tahun 1984 dikarenakan
kurangnya Sekolah Menengah Pertama untuk wilayah Pontianak barat. Pada
awalnya berdiri bernama SMP Negeri 18 Pontianak yang dipimpin oleh Drs. A.
Djabar Sumanto dan kegiatan proses belajar mengajar masih menumpang di
SMA Negeri 2 Pontianak yang letak sekolahnya Jl. R.E. Martadinata atau
berseberangan dengan gedung yang masih dalam tahap pembangunan untuk
SMP Negeri 18 Pontianak saat itu.
Pada tahun 1987 SMP Negeri 18 Pontianak menempati gedung baru
dengan dipimpin oleh Drs. A. Djabar Sumanto. Pada Juli 1996 diadakan
pergantian Kepala Sekolah dari Drs. A. Djabar Sumanto kepada Djang Dhani W,
BA. dan pada tahun 2002 jabatan Kepala Sekolah diserahkan kepada Drs. M.
Syafii, dan sekaligus perubahan nama sekolah dari SMP Negeri 18 menjadi SMP
Negeri 16 dikarenakan adanya merger Sekolah Negeri pada saat itu. Pada
Januari 2003 Drs. M. Syafii mendapatkan jabatan sebagai Pengawas Sekolah di
Kantor Diknas Kota Pontianak, dan jabatan Kepala Sekolah diserahterimakan
kepada Tan Elsyah Rizal, S.Pd. selama 7 tahun masa kepemimpinan Tan Elsyah
Rizal, S.Pd. SMP Negeri 16 Pontianak mendapatkan bantuan Pembangunan
kelas baru sebanyak 12 lokal. Pada Juni 2009 pergantian kepala sekolah dari
Tan Elsyah Rizal, S.Pd kepada Maryono, S.Pd.
3.2 Sistem yang sedang berjalan
Sistem yang sedang berjalan pada saat ini di SMP Negeri 16 Pontianak
belum terkomputerisasi. SMP Negeri 16 Pontianak masih melakukan Ujian
Nasional secara manual dan masih menggunakan kertas seperti pada umumnya.
Hal ini tentu akan menyulitkan para guru untuk mengoreksi jawaban siswa dan
banyak menggunakan kertas apalagi siswa-siswi di SMP Negeri 16 Pontianak
sangat banyak.

3.3 Analisa Pengembangan


3.3.1 Analisa Sistem Baru
Berdasarkan sistem yang sedang berjalan di SMP Negeri 16
Pontianak maka diperlukan sistem yang mampu melakukan pengoreksian
jawaban dan menampilkan ujian secara komputerisasi sehingga akan
lebih menghemat penggunaan kertas.

3.3.2 Kebutuhan Sistem (Hardware, Software)


Kebutuhan sistem yang diperlukan agar dapat berjalan dengan
baik adalah sebagai berikut:
1. Perangkat keras
Perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. Personal Computer (PC)
b. Smartphone Android atau iOS
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan
dengan baik adalah sebagai berikut:
a. Untuk PC minimal sistem operasi Windows 7
b. Untuk PC dan smartphone terinstall browser Google Chrome

3.3.3 Kebutuhan User


Anasilis kebutuhan user dari perancangan sistem yang baru
adalah sistem dapat membuat berbagai manajemen seperti manajemen
siswa, pengajar, kelas, mata pelajaran, mata pelajaran tiap kelas,
membuat pengumuman dan membuat soal ujian oleh user. Sementara
untuk user pengajar sistem dapat memanajemen ujian, memantau ujian
siswa, membuat pengumuman dan melihat nilai. Dan untuk user siswa
sistem dapat menampilkan ujian , menampilkan pengumuman dan
melihat nilai ujian yang sudah dikerjakan.

3.4 Perancangan Sistem Baru


Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam pembuatan
sistem:
a. Perencanaan
Pada tahap ini, dimulai diadakan perancangan terhadap apa saja
yang dibutuhkan pada sistem yang bersangkutan dan menganalis
kebutuhan sistem tersebut.
b. Analisa
Tahap ini bertujuan untuk menentukan masalah apa yang ada
dalam sistem tersebut dan membuat solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
c. Desain
Pada tahapan ini menguraikan layout, proses dan dokumentasi
lainnya yang dapat memberikan gambaran bagaimana sistem baru
bekerja.
d. Pengkodean
Pada tahapan ini, hasil dari langkah-langkah sebelumnya
dituangkan ke dalam penulisan kode-kode dengan menggunakan bahasa
pemrograman.
e. Pengujian
Setelah proses penulisan kode pemrograman, langkah
selanjutnya adalah menguji hasil pemrograman tersebut apakah sudah
mencapai hasil yang diharapkan atau tidak dengan metode User
Acceptance Test, jika terjadi kesalahan maka akan segera diperbaiki.

3.4.1. Flow Chart


Berikut ini adalah gambar mengenai flowchart sistem rancang
bangun aplikasi simulasi ujian nasional SMP Negeri 16 Pontianak.

Gambar 3.1 Flowchart sistem


3.4.2. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran umum dari
sistem yang akan dirancang. DFD merupakan model dari sistem
informasi untuk menggambarkan pembagian sistem ke proses yang lebih
kecil.

3.4.2.1 Diagram Konteks Sistem


Diagram konteks sistem adalah diagram yang memberi gambaran
seluruh jaringan terhadap seluruh masukan dan keluaran sistem yang
dimaksudkan untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.
Gambar berikut merupakan diagram konteks sistem yang dibuat.

Gambar 3.2 Diagram konteks sistem

3.4.2.2 Diagram Overview Sistem


Diagram overview adalah diagram yang menggambarkan proses
dari diagram arus data. Diagram overview memberikan suatu pandangan
secara menyeluruh mengenai sistem yang akan dibuat dan menunjukan
tentang proses yang ada, arus data, dan entitas-entitas yang terkait.
Gambar ini merupakan diagram overview dari sistem yang akan dibuat.

Gambar 3.3 Diagram overview system


Berikut ini adalah penjelasan mengenai diagram overview system
berdasarkan Gambar 3.3

3.4.2.3 Diagram Rinci Sistem


Diagram rinci sistem menguraikan lebih lanjut mengenai urutan
proses dari diagram overview, yang memperlihatkan arus data masuk
dan arus data keluar. Berdasarkan diagram overview tersebut, maka
terdapat beberapa model diagram rinci sebagai berikut:

3.4.3. Entity Relationship Diagram


Berikut ini adalah gambar mengenai Entity Relationship Diagram
(ERD) Sistem Simulasi Ujian Nasional SMP Negeri 16 Pontianak.
3.4.4. Kamus Data
Data Dictionary (kamus data) adalah suatu daftar data elemen
yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem,
sehingga pengguna dan analisis mempunyai pengertian yang sama
tentang input, output, dan data store.

3.4.5. Rancangan antar muka Interface

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Implementasi
Sistem Simulasi Ujian Nasional SMP Negeri 16 Pontianak bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi Ujian Nasional serta
membantu pendidik dalam menyampaikan dan memberikan persiapan ujian
serta mengoreksi ujian dengan waktu yang cepat dan juga dapat menghemat
penggunaan kertas. Pengguna administrator pada aplikasi ini dapat melakukan
hal seperti menambahkan data siswa, data pengajar, data kelas, data mata
pelajaran, mengatur mata pelajaran tiap kelas, membuat pengumuman,
membuat ujian dan soal ujian.
4.2 Pengujian Sistem
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, penulis berkesimpulan
sebagai berikut :

5.2 Saran
5.3 Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai