PENYUSUN :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
MODUL KETERAMPILAN KLINIK BLOK GROWTH DEVELOPMENT SYSTEM
I. Pendahuluan
Setelah mengikuti kegiatan skills lab pada blok Growth and Development ini,
mahasiswa dapat terampil membuat sediaan tinja secara langsung untuk kepentingan
diagnostik laboratorium, terampil melakukan anamnesis, pengukuran antropometri, deteksi
dini gangguan tumbuh kembang dan penyimpangan mental emosional & prilaku anak, dan
terampil melakukan prosedur imunisasi.
I. PENDAHULUAN
Tahap I : Observasi
Ketika balita/anak masuk ruang periksa perhatikan cara
berjalan, penampilan wajah, bentuk kepala, proporsi tubuh,
pandangan mata, komunikasi, cara bicara, interaksi dengan
lingkungan, perilaku, dan lain-lain.
Tahap II : Menanyakan keluhan utama
III.1.TUJUAN UMUM
Setelah selesai latihan ini mahasiswa mampu meningkatkan keterampilan history
taking dengan menggunakan teknik komunikasi yang benar pada pasien.
III.2.TUJUAN KHUSUS
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Meningkatkan keterampilan history taking pada anak
2. Menemukan keluhan utama dan keluhan tambahan
3. Menguraikan penyakit secara kronologis dan deskriptif
4. Mendapatkan riwayat penyakit yang berhubungan dgn penyakit dalam keluarga.
5. Mengetahui riwayat kehamilan, kelahiran, makanan, imunisasi, perkembangan dan
riwayat keluarga berperan dalam tumbuh kembang anak.
6. Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berperilaku yang sesuai dengan sosio-
budaya pasien dalam hubungan dokter-pasien.
IV. RUJUKAN
1. Matondang C.S, Wahidiyat I, Sasroasmoro S. Diagnosisi Fisis Pada Anak, Edisi ke
2 : Jakarta, Sagung Seto ; 2003
2. Narendra M.B , Sularyo Titi S , Soetjiningsih et al.(penyunting) Buku Ajar Tumbuh
Kembang Anak dan Remaja, edisi pertama : Jakarta, Sagung Seto ; 2002.
VII.TEKNIK PELAKSANAAN
I. PERKENALAN
1. Sapa ibu dan anak, beri salam dan persilahkan duduk diiringi dengan komunikasi
non verbal seperti kontak mata, anggukan kepala dan mimik.
2. Kondisikan suasana nyaman sehingga pasien tidak segan dan takut bercerita.
3. Lakukan observasi ketika balita dibawa masuk ke ruangan periksa dalam hal cara
berjalan, penampilan wajah, bentuk kepala, proporsi tubuh, pandangan mata, cara
berbicara, cara berinteraksi dengan lingkungan, perilaku dll.
4. Perkenalkan diri dan tanyakan identitas pasien
III. DOKUMENTASI :
1. Catat data-data yang ditemukan.
2. Catat kesimpulan dan jelaskan kemungkinan diagnosa pasien
3. Catat dan jelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan berikutnya antara lain:
menimbang Berat Badan (BB), mengukur Tinggi Badan (TB) dan Lingkar
Kepala.
VIII. LEMBAR PENGAMATAN HISTORY TAKING PENYAKIT PEDIATRIK
YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK
PENGAMATAN
LANGKAH/TUGAS Ya Tidak
I. PERKENALAN
Menarche :
IDENTITAS PASIEN
Orang tua/wali
Nama :...........................................
Alamat :...........................................
Pekerjaan :...........................................
Penghasilan :...........................................
Hubungan dengan orang tua : anak kandung/ angkat/ tiri/ asuh
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama :
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Tengkurap :.......................bulan Berjalan
:.......................bulan
Duduk :.......................bulan Bicara :...................bulan
Berdiri :.......................bulan Membaca & menulis :........bulan
Perkembangan Pubertas :
Status pubertas sekarang (sesuai dengan klasifikasi Tanner)................
RIWAYAT MAKANAN (tuliskan jenis makanan yang diberikan serta frekwensi dan
jumlahnya setiap hari)
Rumah :
Milik sendiri Menyewa Menumpang
Keadaan rumah
: ............................................................................................
Lingkungan
:..............................................................................................
I. PENDAHULUAN
3. Menilai maturitas fisis bayi dan beri tanda X pada kotak dalam
formulir yang paling menjelaskan tentang bayi. Jika pemeriksaan kedua
dilakukan, tuliskan 0 pada kotak yang benar.
Kulit diperhatikan dengan baik dan tentukan derajatnya pada
formulir. Bayi yang sangat prematur memiliki kulit yang lengket
dan transparan sehingga skornya adalah -1
Lanugo adalah rambut halus pada punggung bayi dan pada skapula
atau diantara skapula
Permukaan plantar dinilai dengan mengukur telapak kaki dari
ujung ibu jari sampai tumit bagian belakang kemudian dinilai rajah
telapak kaki
Payudara dinilai dengan melakukan palpasi pada jaringan payudara
Kelopak mata yang longgar dinilai pada kelopak mata yang tertutup
tetapi masih dapat dibuka dengan lembut sedangkan yang rapat bila
tidak dapat dibuka. Telinga dinilai rekoilnya dan disesuaikan
dengan formulir.
Genitalia dinilai dan disesuaikan dengan formulir.
I. PENDAHULUAN
V. TEKNIK PELAKSANAAN
Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam formulir KPSP
1. Posisikan boneka dalam keadaan telentang (anggap boneka sebagai
bayi), kemudian letakkan wool merah 20 cm di atas mata bayi.
Gerakkan wool tersebut dari satu sisi (kiri) ke sisi yang lain (kanan) 1x
gerakan. Amati gerakan kepala bayi.
(Ternyata kepala bayi bergerak mengikuti arah wool)
2. Dudukkan bayi dengan posisi punggung bayi bersandar pada dada
pemeriksa, sambil kedua tangan bayi dipegang oleh pemeriksa. Amati
posisi kepala bayi.
(Kepala bayi tegak dan stabil)
3. Sentuhkan pensil di punggung jari atau ujung-ujung jari bayi. Amati
apakah bayi dapat menggenggam pensil tersebut selama beberapa detik.
(Bayi tidak bereaksi untuk menggenggam pensil)
4. Posisikan bayi dalam posisi telungkup. Amati apakah bayi dapat
mengangkat dada dengan kedua lengannya dengan sudut antara leher
dan alas pemeriksaan mencapai 90 derajat.
(Bayi dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya, sudut leher
dan alas mencapai 90 derajat)
5. Tanyakan kepada ibu/pengasuh apakah bayi pernah mengeluarkan suara
gembira bernada tinggi tapi bukan menangis.
(Pernah)
6. Tanyakan kepada ibu/pengasuh apakah bayi pernah berbalik paling
sedikit 2x dari telentang ke telungkup atau sebaliknya.
(Pernah)
7. Tanyakan pada ibu/pengasuh apakah bayi pernah tersenyum ketika
melihat mainan lucu atau gambar ketika bermain sendiri.
(Pernah)
8. Letakkan kismis/potongan biskuit didepan bayi. Amati apakah mata
bayi terarah pada benda tersebut.
(Mata bayi tidak mengarah pada benda)
9. Letakkan kerincingan di depan bayi yang jaraknya masih dalam
jangkauan tangan bayi. Amati apakah bayi berusaha meraih kerincingan
tersebut.
(Tidak berusaha menggapai kerincingan)
10.Posisikan bayi kembali telentang. Pegang kedua tangannya lalu tarik
perlahan-lahan ke posisi duduk. Amati apakah bayi dapat
mempertahankan lehernya secara kaku.
(Bayi dapat mempertahankan lehernya secara kaku)
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
1. Memosisikan boneka dalam keadaan telentang (anggap boneka
sebagai bayi), kemudian meletakkan wool merah 20 cm di atas
mata bayi. Menggerakkan wool tersebut dari satu sisi (kiri) ke sisi
yang lain (kanan) 1x gerakan. Mengamati gerakan kepala bayi.
2. Mendudukkan bayi dengan posisi punggung bayi bersandar pada
dada pemeriksa, sambil memegang kedua tangan bayi. Mengamati
posisi kepala bayi.
3. Menyentuhkan pensil di punggung jari atau ujung-ujung jari bayi.
Mengamati bayi apakah bayi dapat menggenggam pensil tersebut
selama beberapa detik.
4. Memosisikan bayi dalam posisi telungkup. Mengamati apakah bayi
dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya dengan sudut
antara leher dan alas pemeriksaan mencapai 90 derajat.
5. Menanyakan kepada ibu/pengasuh apakah bayi pernah mengeluarkan
suara gembira bernada tinggi tapi bukan menangis.
6. Menanyakan kepada ibu/pengasuh apakah bayi pernah berbalik
paling sedikit 2x dari telentang ke telungkup atau sebaliknya.
7. Menanyakan pada ibu/pengasuh apakah bayi pernah tersenyum ketika
melihat mainan lucu atau gambar ketika bermain sendiri.
8. Meletakkan kismis/potongan biskuit didepan bayi. Mengamati apakah
mata bayi terarah pada benda tersebut.
9. Meletakkan kerincingan di depan bayi yang jaraknya masih dalam
jangkauan tangan bayi. Mengamati apakah bayi berusaha meraih
kerincingan tersebut.
10. Memosisikan bayi kembali telentang. Memegang kedua tangannya
lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Mengamati apakah bayi
dapat mempertahankan lehernya secara kaku.
11. Dokumentasi
Menyatakan jumlah jawaban ya dan rinci jenis keterlambatan.
1. Menyimpulkan perkembangan bayi
2. Menjelaskan tindak lanjut yang akan dilakukan
6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum, apakah ia Sosialisasi & Ya Tidak
tersenyum kembali kepada anda. kemandirian
7. Pada waktu bayi telungkup
di atas yang datar, apakah ia Gerak kasar Ya Tidak
dapat mengangkat kepalanya
seperti pada gambar ini?
8. Pada waktu bayi telungkup di atas yang
datar, apakah ia dapat mengangkat Gerak kasar Ya Tidak
kepalanya sehingga membentuk sudut
450 seperti pada gambar?
9. Pada waktu bayi telungkup diatas
Yang datar, Apakah ia dapat menggangkat kepalanya dengan tegak
seperti pada gambar? Gerak kasar Ya Tidak
10. Apakah bayi suka ketawa keras walau tidak digelitik atau di raba- Bicara & bahasa Ya Tidak
raba?
1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakan kepalanya dengan sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?
Gerak halus Ya Tidak
2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil?
Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya. Gerak kasar Ya Tidak
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi (jangan meletakkan
di atas tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama
beberapa detik? Gerak halus Ya Tidak
2. Pernakah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu
tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau Gerak halus Ya Tidak
kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau
serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Gerak halus Ya Tidak
Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan
masing-masing tangan memegang benda pada saat yang sama? Jawab Gerak halus Ya Tidak
TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5. Jika anda mengangkat bayi dengan ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia
menyanggah sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia Gerak kasar Ya Tidak
mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpuh pada kedua kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda
kecil seperti kismis, kacang-kacangan, potongan biscuit, dengan Gerak halus Ya Tidak
gerakan miring atau menggerapai seperti gambar?
Ya Tidak
8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri? Sosialisasi &
kemandirian
9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di
belakangnya , apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar Bicara & Ya Tidak
kedatangan anda? bahasa
Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat reaksinya
terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
10. Letakkan suatu mainan yang diinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah
ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya? Sosialisasi & Ya Tidak
kemandirian
2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan? Gerak kasar Ya Tidak
3. Tanpa bantuan, dapatkah anak bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab Sosialisasi Ya Tidak
TIDAK bila ia membutuhkan bantuan. &
kemandirian
4. Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia memanggil/melihat ayahnya,
atau mengatakan mama jika melihat ibunya? Jawab YA bila anak mengatakan Bicara & Ya Tidak
salah satu diantaranya. bahasa
5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? Gerak kasar Ya Tidak
6. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih? Gerak kasar Ya Tidak
7. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? Gerak kasar Ya Tidak
8. Apakah anak dapat menunjukan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau Sosialisasi
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang & Ya Tidak
menyenangkan. kemandirian
9. Apakah anak dapat berjalan sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- Gerak kasar Ya Tidak
huyung?
10. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biscuit dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk seperti pada gambar Gerak halus Ya Tidak
8. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini dilantai. Apakah anak dapat Gerak kasar Ya Tidak
melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari ?
9. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri ? Sosialisasi & Ya Tidak
kemandirian
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter? Gerak kasar Ya Tidak
KPSP PADA ANAK UMUR 42 BULAN
1. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi &
kemandirian Ya Tidak
3. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik Sosialisasi &
sehingga anda tidak perlu mengulanginya? kemandirian Ya Tidak
4. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya
dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Gerak kasar Ya Tidak
Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
5. Letakan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat
melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara Gerak kasar Ya Tidak
bersamaan tanpa didahului lari?
6. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di atas kertas kosong yang tersedia. Dapatkah
anak menggambar lingkaran?
Gerak halus Ya Tidak
Jawab : TIDAK
7. Dapatkah anak meletakan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut? Gerak halus Ya Tidak
Kubus yang di gunakan ukuran 2.5 5 cm.
8. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permain lain dimana ia Sosialisasi &
ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? kemandirian Ya Tidak
9. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa Sosialisasi &
dibantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) kemandirian Ya Tidak
2. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya dengan baik Sosialisasi &
sehingga anda tidak perlu mengulanginya ? kemandirian Ya Tidak
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perl tunjukkan caranya
dan beri anak anda kesempatan melakukan 3 kali. Gerak kasar Ya Tidak
Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih.
4. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini dilantai. Apakah anak dapat
melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara Gerak kasar Ya Tidak
bersamaan tanpa didahului lari ?
5. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Apakah anak Gerak halus Ya Tidak
dapat menggambar lingkaran ?
Jawab : TIDAK
w
6. Dapatkah Anak meletakan 8 buah kubus atau persatu di atas yang lain tanpa
menjatuhkan kubus tersebut? Gerak halus Ya Tidak
Kubus yang di gunakan ukuran 2.5-5 cm.
7. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainnan lain Sosialisasi &
dimana ia dapat ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? kemandirian Ya Tidak
8. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa Sosialisasi &
dibantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang). kemandirian Ya Tidak
9. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibBantu? Jawab TIDAK Bicara &
jika ia dapat menyebut sebagian namanya atau ucapanya sulit di mengerti. bahasa Ya Tidak
1. Dapatkah anak meletakan 8 buah kubus atau satu persatu di atas yang lain tanpa Gerak halus Ya Tidak
menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang di gunakan ukuran 2.5 5 cm.
2. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain dimana Sosilisasi & Ya Tidak
ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? kemandiria
n
3. Dapat anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos kaki tanpa Sosilisasi & Ya Tidak
dibantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) kemandiria
n
4. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab TIDAK Bicara & Ya Tidak
jika menyebut sebagian namanya atau ucapanya sulit di mengerti. bahasa
5. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak.jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan.
Apakah kamu lakukan jika kamu kedinginan?
Apakah yang kamu lakukan jika kamu lapar?
Apakah yang kamu lakukan jika kamu lelah? Bicara & Ya Tidak
Jawab YA bila anak menjawab 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan bahasa
gerakan atau isayarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah menggigil, pakai mantel atau
masuk kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah makan
Jika lelah, jawaban yang benar adalah mengantuk, tidur,berbaring/ tidur
tiduran, istirahat atau diam sejenak
6. Apakah anak dapat menggancingkan bajunya bajunya atau boneka? Sossilisasi Ya Tidak
&kemandiri
an
7. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukan caranya dan
beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan Gerak kasar Ya Tidak
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
8. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata lebih panjang.
Perlihatkan gambar penggaris ini pada anak.
Tanyakan: Mana garis yang lebih panjang? Gerak halus Ya Tidak
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali
dengan benar?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali Gerak halus Ya Tidak
kesempatan.Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
10. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau
mata pada saat memberikan perintah berikut ini:
Letakkan kertas ini diatas lantai. Bicara & Ya Tidak
Letakkan kertas ini dibawah kursi. bahasa
Letakkan kertas ini diatas di depan kamu
Letakkan keertas ini di belakang kamu.
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti di atas,di bawah,di depandandi
belakang.
KPSP PADA ANAK UMUR 60 BULAN
1. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan.
Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?.
Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?... Bicara & Ya Tidak
Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?......................... bahasa
Jawab YA jika anak menjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan
dengan menggunakan isyarat.
Jika kedingingan,jawaban yang benar adalah menggigil,pakai mantel
atau masuk kedalam rumah.
Jika lapar, jawaban yang benar adalahmakan
Jika lelah,jawaban yang benar adalah mengantuk, tidur,berbaring/tidur-
tiduran,istirahat atau diam sejenak.
2. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakain boneka? Sosialisasi
kemandirian Ya Tidak
3. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukan caranya
dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia Gerak kasar Ya Tidak
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
4. jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata lebih panjang.
Perhatikan gambar kedua garis pada anak. Tanyatakan :mana garis
yang lebih panjang? Gerak halus Ya Tidak
Minta anak menunjukan garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjukan garis yang lebih panjang sebayak 3 kali
dengan benar?
5. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, suruh
anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia.Berikan Gerak halus Ya Tidak
3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar dengan contoh ini?
6. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk
atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: Bicara & Ya Tidak
Letakkan kertas ini di atas lantai bahasa
Letakkan kertas ini di bawah kursi
Letakkan kertas ini di depan kamu
Letakkan kertas ini di belakang kamu.
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti di bawah , di depan dan di
belakang.
7. Apakah anak beriaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau Sosialisasi
menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya? kemandirian Ya Tidak
1. Jangan membantu anak dan jangan memberitau nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan. Gerak halus Ya Tidak
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?
2. Ikuti perintah ini dengan seksama.Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau
mata pada saat memberikan perintah berikut ini:
Letakkan kertas ini di atas lantai Bicara & Ya Tidak
Letakkan kertas ini di bawah kursih bahasa
Letakan kertas ini di depan kamu
Letakkan kertas ini di belakang kamu.
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti di atas, di bawah,di depan dan
di belakang.
3. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis atau Sosialisasi Ya Tidak
mengelanyut pada anda) pada saat anda meninggalkannya? kemandirian
4. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakana pada anak:
Tunjukkan segi empat merah Bicara & Ya Tidak
Tunjukkan segi empat kuning bahasa
Tunjukkan segi empat biru
Tunjukkan segi empat hijau
I. PENDAHULUAN
Interpretasi:
Bila ada jawaban Ya, maka kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional
Intervensi :
Bila jawaban Ya hanya 1 :
- Lakukan konseling kepada orangtua menggunakan Buku Pedoman Pola
Asuh Yang Mendukung Perkembangan Anak
- Lakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada perubahan rujuk ke
rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang
anak.
Bila jawaban Ya ditemukan 2 atau lebih :
- Rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak.
- Rujukan harus disertai informasi mengenai jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
Deteksi Dini Autisme Pada Anak Pra Sekolah
Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya autisme pada anak
umur 18 bulan sampai 36 bulan. Deteksi dini autisme pada anak prasekolah
dilakukan atas indikasi atau bila ada keluhan dari ibu/atau ada keluhan dari
ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga kesehatan, kader kesehatan, BKB,
petugas PADU, pengelola TPA, dan guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa
salah satu atau lebih keadaan di bawah ini:
o Keterlambatan berbicara
o Gangguan komunikasi
o Perilaku yang berulang-ulang
Alat yang digunakan adalah Daftar Tilik Autisme Anak Prasekolah
(Checklist for Autisme in Toddlers /CHAT).
Interpretasi :
o Risiko tinggi menderita autisme: bila jawaban Tidak pada
pertanyaan A5, A7, B2, B3, dan B4.
o Risiko rendah menderita autisme: bila jawaban Tidak pada
pertanyaan A7 dan B4
o Kemungkinan gangguan perkembangan lain: bila jawaban Tidak
jumlahnya 3 atau lebih untuk pertanyaan A1-A4; A6; A8-A9;B1; B5.
o Anak dalam batas normal bila tidak termasuk dalam katagori 1, 2 dan
3.
Intervensi:
Bila anak berisiko menderita autisme atau kemungkinan ada gangguan
perkembangan, rujuk ke Rumah sakit yang memiliki fasilitas kesehatan
jiwa/tumbuh kembang anak.
Intervensi:
- Anak dengan kemungkinan GPPH perlu dirujuk ke Rumah Sakit
yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang anak untuk
konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut.
- Bila nilai total kurang dari 13 tetapi anda ragu-ragu, jadwalkan
pemeriksaan ulang 1 bulan kemudian. Ajukan pertanyaan pada
orang-orang terdekat dengan anak (orang tua, pengasuh, nenek, guru,
dsb).
III. RUJUKAN
Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Kesehatan Dasar
V. RUJUKAN
Buku Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Kesehatan Dasar
LATIHAN 2 (Bermain peran untuk mengisi daftar tilik deteksi dini autis
(CHAT))
Mahasiswa diminta menyiapkan daftar tilik deteksi dini autis (CHAT)
Mahasiswa : sebagai dokter
Instruktur : sebagai ibu pasien
Mahasiswa menanyakan kepada ibu (instruktur) pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada daftar tilik bagian A. (Semua jawaban ibu : ya kecuali no. 7)
Ketika mahasiswa/dokter (seolah-olah) mengamati pasien, sampaikan pada
mahasiswa lain bahwa hasilnya :
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
1. Menanyakan apakah anak anda seringkali terlihat marah
tanpa sebab yang jelas?
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau bereaksi
berlebihan terhadap hal-hal yang sudah dihadapinya)
2. Menanyakan : Apakah anak anda tampak menghindar dari
teman-teman atau anggota keluarganya?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa
sedih sepanjang waktu, kehilang minat terhadap hal-hal yang
sangat dinikmati)
3. Menanyakan :Apakah anak anda terlihat berperilaku
merusak dan menentang terhadap lingkungan di
sekitarnya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, sering kali
melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya, atau
menyiksa binatang atau anak-anak lainnya)
dan tampak tidak peduli dengan nasihat-nasihat yang sudah
di berikan kepadanya?
4. Menanyakan : Apakah anak anda memperlihatkan adanya
perasaan ketakutan atau kecemasan berlebihan yang
tidak dapat di jelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan
anak lain seusianya?
5. Menanyakan : Apakah anak anda mengalami keterbatasan
oleh karena adanya konsentrasi yang buruk atau mudah
teralih perhatiannya, sehingga mengalami penurunan dalam
aktivitas sehari-hari atau prestasi belajarnya?
6. Menanyakan : Apakah anak anda menunjukkan perilaku
kebingungan sehingga mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dan membuat keputusan?
7. Menanyakan : Apakah anak anda menunjukkan adanya
perubahan pola tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari,
sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi
buruk, mengigau)
8. Menanyakan :Apakah anak anda mengalami perubahan
pola makan?
(seperti kehilngan nafsu makan, makan berlebihan atau tidak
mau makan sama sekali)
9. Menanyakan : Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit
kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10. Menanyakan : Apakah anak anda seringkali mengeluh
putus asa atau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11. Menanyakan : Apakah anak anda menunjukkan adanya
kemunduran perilaku atau kemampuan yang sudah
dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidak
mau berpisah dengan orang tua/pengasuhnya)
12. Menanyakan : Apakah anak anda melakukan perbuatan
yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas?
DETEKSI DINI AUTIS PADA ANAK UMUR 18-36
BULAN
A. Alo Anamnese
1. Menanyakan : Apakah anak suka di ayun-ayun atau di
guncang-guncang naik turun (baunched) di paha anda?
2. Menanyakan : Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak
lain?
3. Menanyakan : Apakah anak suka memanjat-manjat, seperti
memanjat tangga?
4. Menanyakan : Apakah anak suka bermain ciluk ba,petak
umpet?
5. Menanyakan : Apakah anak pernah bermain seolah-olah
membuat secangkir teh menggunakan mainan berbentuk
Cangkir dan teko, atau permainan lain?
6. Menanyakan :Apakah anak pernah menunjuk atau meminta
sesuatu dengan menunjukkan jari?
7. Menanyakan : Apakah anak pernahpenggunaan jari untuk
menunjuk ke sesuatu agar anda melihat kesana?
8. Menanyakan : Apakah anak dapat bermain dengan mainan
yang kecil (mobil atau kubus)?
9. Menanyakan : Apakah anak pernah memberikan suatu benda
untuk menunjukkan sesuatu?
B. Pengamatan
1. Memperhatikan apakah selama pemeriksaan si anak menatap
(kontak mata) dengan pemeriksa?
2. Berusaha menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa
menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksaan sambil
mengatakan: Lihat itu ada bola (atau mainan lain)!.
Memperhatikan mata anak, apakah ia melihat benda yang
ditunjuk, bukan melihat tangan pemeriksa?
3. Berusaha menarik perhatian anak, dengan memberikan
mainan gelas/ cangkir dan teko. Dan mengatakan pada anak:
Buatkan secangkir susu buat mama!
4. Menanyakan pada anak: Tunjukkan mana gelas! (gelas
dapat di ganti dengan nama benda lain yang di kenal anak
dan ada di sekitar kita). Apakah anak menunjukkan benda
tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah anda
ketika menunjuk ke suatu benda?
5. Memperhatikan : Apakah anak dapat menumpuk beberapa
kubus/balok menjadi suatu menara?
DAFTAR TILIK KUESIONER MASALAH MENTAL EMOSIONAL
(KMME)
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa
sebab yang jelas?
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau
bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah
dihadapinya)
2. Apakah anak anda tanpak menghindar dari teman-
teman atau anggota keluarganya?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau
merasa sedih sepanjang waktu, kehilang minat
terhadap hal-hal yang sangat dinikmati)
3. Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan
menentang terhadap lingkungan di sekitarnya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri,
sering kali melakukan perbuatan yang berbahaya bagi
dirinya, atau menyiksa binatang atau anak-anak
lainnya)
dan tampak tidak peduli dengan nasihat-nasihat yang
sudah di berikan kepadanya?
4. Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan
ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak
dapat di jelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan
anak lain seusianya?
5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh
karena adanya konsentrasi yang buruk atau mudah
teralih perhatiannya, sehingga mengalami penurunan
dalam aktivitas sehari-hari atau prestasi belajarnya?
6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku
kebingungan sehingga mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dan membuat keputusan?
7. Apakah anak anda menunjukkan adanya perubahan
pola tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang
hari, sering terbangun di waktu tidur malam oleh
karena mimpi buruk, mengigau)
8. Apakah anak anda mengalami perubahan pola
makan?
(seperti kehilngan nafsu makan, makan berlebihan
atau tidak mau makan sama sekali)
9. Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala,
sakit perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10. Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa
atau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11. Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran
perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, menghisap jempol, atau
tidak mau berpisah dengan orang tua/pengasuhnya)
12. Apakah anak anda melakukan perbuatan yang
berulang-ulang tanpa alasan yang jelas?
I. PENDAHULUAN
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhir masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa dan anak bukanlah dewasa kecil. Anak
yang sehat akan bertumbuh dan berkembang sejalan dengan bertambahnya
usia.
Untuk menilai apakah pertumbuhan anak sesuai maka kita harus
melakukan pemeriksaan antropometri . Pemeriksaan antropometri yang selalu
dilakukan pada anak adalah pengukuran berat-badan, tinggi badan dan lingkar
kepala.
V. TEKNIK PELAKSANAAN
I. Pengukuran Berat Badan (BB)
A. Menggunakan Timbangan Bayi
1. Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah goyang
2. Lihat posisi jarum atau angka pada posisi angka nol
3. Buka pakaian bayi, topi, kaus kaki dan sarung tangan
4. Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan
5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti, dengan posisi tegak lurus
dengan jarum
6. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan
7. Bila bayi terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum dan baca
angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri.
8. Catat dan plot hasil pengukuran pada grafik berat badan (WHO)
(Lampiran 2)
B. Menggunakan Timbangan Injak
1. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai
alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang atau
mengantongi sesuatu
2. Letakkan timbangan di lantai datar dan keras sehingga tidak mudah
bergerak
3. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk angka nol
4. Persilahkan anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi
5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti
6. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan
7. Bila anak terus menerus bergerak, perhatikan gerakan jarum, baca
angka di tengah-tengah antara gerakan jarum ke kanan dan ke kiri
8. Catat dan plot hasil pengukuran pada grafik berat badan (WHO)
(Lampiran 2)
Tugas :
1. Gambarkan pada kurve pertumbuhan WHO Child Growth Standards
berat dan tinggi badan bayi A menurut umur dan jenis kelamin.
2. Tentukan status gizi bayi
3. Gambarkan lingkar kepala bayi pada kurve Nellhaus.
4. Apakah lingkar kepala bayi normal?
Tugas :
1. Gambarkan pada kurve pertumbuhan WHO Child Growth Standards
berat dan tinggi badan bayi B menurut umur dan jenis kelamin.
2. Tentukan status gizi bayi
3. Gambarkan lingkar kepala bayi pada kurve Nellhaus.
4. Apakah lingkar kepala bayi normal?
Tugas :
1. Gambarkan pada kurve pertumbuhan WHO Child Growth Standards
berat dan tinggi badan anak C menurut umur dan jenis kelamin.
2. Tentukan status gizi bayi
3. Gambarkan lingkar kepala bayi pada kurve Nellhaus.
4. Apakah lingkar kepala bayi normal?
Tugas :
1. Gambarkan pada kurve pertumbuhan CDC-NCHS 2000 berat dan
tinggi badan menurut umur dan jenis kelamin.
2. Tentukan status gizi anak.
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
I. PENGUKURAN BERAT BADAN/BB
A. Menggunakan Timbangan Bayi
1. Meletakkan timbangan pada meja yang datar dan
tidak mudah goyang
2. Melihat posisi jarum atau angka pada posisi angka
nol
3. Membuka pakaian bayi, topi, kaus kaki dan sarung
tangan
4. Membaringkan bayi dengan hati-hati di atas
timbangan
5. Melihat jarum timbangan sampai berhenti, dengan
posisi tegak lurus dengan jarum
6. Membaca angka yang ditunjukkan oleh jarum
timbangan atau angka timbangan
7. Bila bayi terus menerus bergerak, memperhatikan
gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara
gerakan jarum kekanan/ kiri
8. Mencatat dan memplot hasil pengukuran pada grafik
berat badan (Lampiran 2/3)
B. Menggunakan Timbangan Injak
1. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang
tipis, tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam
tangan, kalung, dan tidak memegang atau
mengantongi sesuatu
2. Meletakkan timbangan di lantai datar dan keras
sehingga tidak mudah bergerak
3. Melihat posisi jarum atau angka harus menunjuk
angka nol
4. Mempersilakan anak berdiri di atas timbangan tanpa
dipegangi
5. Melihat jarum timbangan sampai berhenti
6. Membaca angka yang ditunjukkan oleh jarum
timbangan atau angka timbangan
7. Bila anak terus menerus bergerak, memperhatikan
gerakan jarum, baca angka di tengah-tengah antara
gerakan jarum ke kanan dan ke kiri
8. Mencatat dan memplot hasil pengukuran pada grafik
berat badan (Lampiran 2/3)
II. PENGUKURAN PANJANG BADAN ATAU
TINGGI BADAN
A. Cara Mengukur dengan Posisi Berbaring
(dilakukan 2 orang)
1. Membaringkan bayi secara telentang pada alas yang
datar
2. Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0
3. Petugas 1: Memegang kepala bayi agar tetap
menempel pada pembatas angka 0 (pembatas
kepala)
4. Petugas 2: Menekan lutut bayi agar lurus, tangan
kanan menekan batas kaki ke telapak kaki
5. Membaca angka di tepi luar pengukur
6. Mencatat dan memplot hasil pengukuran pada grafik
tinggi badan (Lampiran 2/3)
B. Cara Mengukur dengan Posisi Berdiri
1. Menyuruh anak melepaskan alas kaki (sandal,
sepatu)
2. Menyuruh anak berdiri tegak menghadap ke depan
3. Memastikan punggung, pantat dan tumit menempel
pada tiang pengukur
4. Menurunkan batas atas pengukur sampai menempel
di ubun-ubun
5. Membaca angka pada batas tersebut
6. Mencatat dan memplot hasil pengukuran pada grafik
tinggi badan (Lampiran 2/3)
III. PENGGUNAAN TABEL BERAT BADAN/
TINGGI BADAN
1. Mengambil data tinggi/panjang badan anak yang
telah diplot di grafik WHO
2. Melihat kolom tinggi/panjang badan anak yang
sesuai dengan hasil pengukuran (Lampiran 1)
3. Memilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri)
atau perempuan (kanan) sesuai jenis kelamin,
mencari berat badan yang terdekat dengan berat
badan anak
4. Melihat bagian atas kolom untuk mengetahui angka
Standard Deviasi (SD) dari angka berat badan
tersebut.
5. Menentukan status gizi anak berdasarkan ketentuan
dan memberikan informasi/saran kepada orang tua.
IV. PENGUKURAN LINGKAR KEPALA ANAK
(LKA)
1. Melingkarkan alat pengukur pada kepala anak/bayi
melewati dahi, menutupi alis mata, di atas kedua
telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol,
kemudian menarik agak kencang
2. Membaca angka pertemuan dengan angka 0
3. Menanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur
bayi/anak
4. Mencatat dan memplot hasil pengukuran pada
grafik lingkar kepala menurut umur dan jenis
kelamin anak (Lampiran 4)
5. Menginterpretasikan hasil pengukuran lingkar kepala
anak/bayi dan memberikan informasi/ saran kepada
orang tua
* Intervensi :
Lihat Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk, Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS)
Contoh :
Seorang anak laki laki dengan panjang 71 cm dan berat badan 6,8 Kg. Pada kolom panjang
badan anak laki laki 71 cm, apabila ditarik garis kurus ke kiri ternyata berat badan 6,8 kg
terletak pada kolom 6.0-6.9 Kg; kolom < -2 SD s/d 3 SD; Interpretasinya anak kurus atau
gizi kurang.
Eid Index adalah perbandingan dari berat badan aktual dengan berat badan ideal dalam
persen. Berat badan ideal dapat diketahui dengan bantuan grafik CDC-NCHS 2000 yaitu
dengan memproyeksikan titik hasil pengukuran tinggi badan ke kurva persentil 50 tinggi
badan, lalu ke kurva persentil 50 berat badan.
Status gizi ditentukan dengan ketentuan eid index dari BB /TB :
> 90 110 % : normal (gizi baik)
> 80 90 % : malnutrisi ringan
> 70 80 % : malnutrisi sedang
< 70 % : malnutrisi berat
>110 120 % : overweight
> 120 % : obesitas
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Interpretasi:
o Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di dalam jalur hijau atau dalam garis putus-
putus (di antara -2 SD dengan +2 SD) maka lingkaran kepala anak normal.
o Bila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar jalur hijau di luar garis putus-putus
maka lingkaran kepala anak tidak normal.
o Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal bila berada diatas
jalur hijau (diatas +2 SD) dan mikrosefal bila berada di bawah jalur hijau (dibawah
-2 SD).
Intervensi:
Bila ditemukan makrosefal maupun mikrosefal segera dirujuk ke rumah sakit.
Catatan
- Jika umur bayi 2 bulan 10 hari, maka umurnya dibulatkan ke bulan di bawahnya ( 2
bulan); jika tepat 2 bulan 15 hari, grafik dibuat ditengah-tengah; jika 2 bulan 16 hari
dibulatkan ke bulan di atasnya ( 3 bulan)
- Jika tinggi badan anak lebih tinggi dari 115 cm maka dalam menentukan status gizi
memakai Eid index yang dicari dari grafik CDC-NCHS 2000
SL.III. GDS. 6
KETERAMPILAN KLINIK
MEMBUAT SEDIAAN TINJA SECARA LANGSUNG
Endang H Ganie, Lambok Siahaan
I. PENDAHULUAN
Pembuatan preparat sediaan tinja secara langsung ini dilakukan untuk kepentingan
diagnostik laboratorium, salah satunya untuk mengenal bentuk infeksius Soil Transmitted
Helmint, sehingga ketrampilan pembuatan preparat tinja ini menjadi kompetensi dasar
seorang Dokter.
2. Pemeriksaan mikroskopik.
Dalam hal ini ada 2 cara :
A. Cara kwalitatif
1. Metode langsung (direct smear)
1. Sediaan tipis
2. Sediaan tebal ( metode Kato)
2. Metode tak langsung (indirect methode)/metode konsentrasi
1. Flotasi : - simple
- sentrifusi
2. Sedimentasi : - simple
- sentrifusi
B. Cara kwantitatif
1. Metode Stoll
2. Modifikasi Kato
Untuk kegiatan skills lab semester ini pemeriksaan tinja yang akan dilatih adalah
pemeriksaan tinja kwalitatif dengan metode langsung sebab metode ini mudah dilakukan
dan hasil yang diperoleh setara dengan metode konsentrasi.
II.1.TUJUAN UMUM
Setelah selesai latihan ini mahasiswa diharapkan dapat melakukan pembuatan tinja
secara langsung untuk kepentingan diagnostik laboraturium.
II.2.TUJUAN KHUSUS
Setelah mahasiswa mengikuti skills lab ini diharapkan dapat melakukan :
- Pembuatan tinja cara langsung dengan lugol.
- Pembuatan tinja cara langsung dengan eosin.
- Pembuatan tinja cara langsung dengan metode Kato.
III. RUJUKAN
1. Craig and Faust.Clinical Parasitlogy. 7th ed.Lea & Febiger. Philadelphia ; 1964
2. Standard Operating Procedures for Parasitological Diagnosis. School of Diploma
in Apllied Parasitology and Entomology.SEAMEO-TROPMED Regional Center for
Microbilogy, Parasitology and Entomology. Intitute for Medical Research Kuala
Lumpur.
3. Hadidjaja P. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran. FK UI ; Jakarta.
V. TEKNIK PELAKSANAAN
1. Pada object glass yang bersih dan bebas lemak diteteskan 1-2 tetes Eosine 2%
2. Ambil tinja seujung lidi 3 mg
3. Larutkan/aduk tinja dengan memakai lidi dalam eosin 2% hingga homogen. Bila
terdapat bahan yang kasar agar disingkirkan.
4. Tutup dengan cover glass, dan diusahakan supaya cairan merata di bawah cover
glass tanpa ada gelembung udara.
III. MEMBUAT SEDIAAN TINJA SECARA LANGSUNG DENGAN METODE
KATO
1. Pada object glass yang bersih dan bebas lemak diletakkan contoh tinja sebesar
biji jagung 100 mg dengan menggunakan aplikator.
2. Tutuplah tinja tersebut dengan selembar selofan yang sudah disiapkan.
3. Selofan ditekan-tekan perlahan-lahan dengan prop karet/botol kecil sampai tinja
tersebar serata mungkin di bawah selofan. Sebagai patokan, sediaan yang baik
bila diletakkan di atas kertas yang bertulisan, tulisan tersebut masih dapat
dibaca.
4. Keringkan larutan yang berlebihan dengan cara membalikkan objek glass pada
kertas saring/tissue sambil menekan perlahan sehingga cairan sisa terserap.
Kemudian dibalikkan kembali.kertas saring/tissue.
5. Diamkan selama 15 menit dalam suhu kamar.
I. PENDAHULUAN
Penyimpanan
Vaksin yang disimpan dan diangkut secara tidak benar akan kehilangan potensinya. Instruksi pada
lembar penyuluhan (brosur) informasi produk harus disertakan. Aturan umum untuk sebagian besar
vaksin, bahwa vaksin harus didinginkan pada temperatur 2-80C dan tidak membeku. Sejumlah
vaksin (DPT, Hib, Hepatitis B, dan Hepatitis A) akan tidak aktif bila beku. Pengguna dinasehatkan
untuk melakukan konsultasi guna mendapatkan informasi khusus tentang masing masing vaksin,
karena beberapa vaksin (OPV dan vaksin Yelow Fever) dapat disimpan dalam keadaan beku.
Pengenceran
Vaksin kering yasng beku harus diencerkan dengan cairan pelarut khusus dan digunakan dalam
periode waktu tertentu. Apabila vaksin telah diencerkan, harus diperiksa terhadap tanda tanda
kerusakan (warna dan kejernihan). Perlu diperhatikan bahwa vaksin campak yang telah diencerkan
cepat mengalami perubahan warna pada suhu kamar. Jarum ukuran 21 yang steril dianjurkan untuk
mengencerkan dan jarum ukuran 23 dengan panjang 25 mm digunakan untuk menyuntikkan vaksin.
Pembersihan Kulit
Tempat suntikan harus dibersihkan sebelum imunisasi dilakukan, namun pada pemberian vaksin
secara intrakutan desinfeksi dengan alkohol tidak dilakukan
.
Pemberian Suntikan
Sebagian besar vaksin diberikan melalui suntukan intramuscular (IM) atau subkutan dalam.
Terdapat perkecualian pada dua jenis vaksin yaitu OPV diberikan per-oral dan BCG diberikan
dengan suntikan intradermal/intrakutan (dalam kulit).
Alasan memeilih otot vastus lateralis pada bayi & anak umur dibawah 12 bulan adalah :
Menghindari risiko kerusakan saraf iskhiadika pada suntikan daerah gluteal
Daerah deltoid pada bayi dianggap tidak cukup tebal untuk menyerap suntikan secara
adekuat.
Imunogenisitas vaksin hepatitis B dan rabies akan berkurang apabila disuntikan di daerah
gluteal.
Menghindari risiko reaksi local dan terbentuknya nodulus di tempat suntikan yang menahn.
Menghindari lapisan lemak subkutan yang tebal pada paha bagian anterior.
Cara Mencari Lokasi suntikan pada vastus lateralis adalah sebagai berikut :
Apabila bayi berada diatas tempat tidur atau meja, bayi ditidurkan terlentang
Tungkai bawah sedikit ditekuk dengan fleksi pada lutut
Cari trochanter mayor femur dan condilylus lateralis dengan cara palpasi
Tarik garis yang menghubungkan kedua tempat di atas, tempat suntikan vaksin ialah batas
dari bagian atas dan sepertiga tengah pada garis tersebut (bila tungkai bawah sedikit
menekuk, maka lekukan yang dibuat oleh tractus iliotibialis menyebabkan garis bagian
distal lebih panjang)
Supaya vaksin yang disuntikan masuk kedalam otot pada batas antara bagian atas dan
sepertiga tengah, jarum ditusukkan satu jari diatas batas tersebut (kearah proksimal).
Untuk mendapatkan lokasi deltoid yang baik, buka baju sehingga daerah lengan atas dari pundak
sampai ke siku terbuka. Lokasi yang paling baik adalah pada tengah otot, yaitu separuh antara
akromion dan insersi pada tengah humerus. Jarum suntik ditusukkan membuat sudut 50-60 derajat
mengarah pada akromion, bila bagian bawah deltoid yang disuntik, ada risiko trauma saraf radialis
karena saraf tersebut melingkar dan muncul dari otot trisep.
Perhatian
Penyuntikan subkutan diperuntukkan bagi imunisasi MMR, varisela, meningitis
Perhatikan rekomendasi untuk umur anak
Aspirasi semprit
Anak > 3 Daerah lateral lengan atas Jarum 5/8*-3/4* sebelum vaksin
tahun Semprit no.23-25 disuntikkan.
Untuk suntikan
multiple diberikan
pada bagian
ekstrimitas berbeda
Perhatian
Diperuntukkan imunisasi DPT, DT, TT, Hib, Hepatitis A & B influenza
Perhatikan rekomendasi untuk umur anak
Akromin
Tempat
Penyuntikan
Tempat
Penyuntikan
Lokasi penyuntikan intramuscular pada bayi (a) dan anak besar (b)
III. RUJUKAN
7. Dokumentasi
1. Catat tanggal dan jam pemberian imunisasi
2. Catat jenis-jenis imunisasi yang diberikan
VI. LEMBAR PENGAMATAN
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
Ya Tidak
1. PERKENALAN
1. Menyapa dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
3. Meminta persetujuan
2. PEMBERIAN IMUNISASI BCG
1. Menggergaji leher botol vaksin dengan pisau yang disediakan
2. Memasukkan plastik pengaman dari bagian atas botol vaksin.
3. Mematahkan leher botol vaksin.
4. Mengambil keseluruhan pelarut vaksin dengan spuit 5 ml,
masukkan ke botol vaksin dengan menyemprotkan ke arah
dinding botol vaksin, homogenkan larutan vaksin BCG dengan
cara menarik dan mendorong piston spuit berulang-ulang.
5. Mengambil 0,05 ml larutan vaksin dengan spuit 1 ml.
6. Membilas daerah deltoid kanan bayi dengan kapas basah (jangan
kapas alkohol).
7. Menyuntikkan secara intradermal/intrakutan di tempat tersebut,
dengan posisi lubang jarum ke arah bawah.
8. Memperhatikan adanya benjolan kecil (indurasi) yang berwarna
putih pada tempat suntikan, atau kulit daerah tempat suntikan
menjadi pucat.
3. PEMBERIAN IMUNISASI POLIO
1. Membuka tutup botol vaksin, dan mengganti dengan penetes
yang sudah tersedia.
2. Membuka tutup penetes.
3. Meneteskan sebanyak 2 tetes vaksin polio ke mulut bayi.
4. PEMBERIAN IMUNISASI DPT/HEPATITIS B
1. Memakai jarum yang cukup panjang untuk mencapai otot
2. Mengocok larutan vaksin DPT/Hepatitis B hingga homogen.
3. Mengambil 0,5 ml vaksin dengan spuit 1 ml.
4. Membilas daerah lateral paha anak dengan kapas alkohol.
5. Mengaaspirasi semprit sebelum vaksin disuntikkan, untuk meyakinkan
tidak masuk kedalam vena. Apabila terdapat darah, buang dan ulangi
dengan suntikan baru.
6. Menekan kulit sekitar tempat suntikan dengan ibu jari dan telunjuk
saat jarum ditusukkan.
7. Menyuntik dengan arah jarum 80-900 (secara intramuskular)
5. PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
1. Melarutkan vaksin Campak dengan seluruh isi pelarutnya.
2. Mengambil 0,5 ml larutan vaksin dengan spuit 1 ml.
3. Membilas daerah anterolateral paha anak dengan kapas alkohol.
4. Mencubit tebal untuk suntikan subkutan
5. Mengarahkan jarum 450 terhadap kulit
6. Mengaspirasi semprit sebelum vaksin disuntikkan.
7. Menyuntikkan secara subkutan dalam pada daerah tersebut (lihat
gambar)
6. DOKUMENTASI
1. Mencatat tanggal dan jam pemberian imunisasi
2. Mencatat jenis-jenis imunisasi yang diberikan
Note : Ya = Mahasiswa melakukan
Tidak = Mahasiswa tidak melakukan