Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan dan Fungsi


Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Etil Asetat (CH3COOC2H5)
Fungsi : sebagai reaktan.
2. Kalium Hidroksida (KOH)
Fungsi : sebagai reaktan.
3. Asam Klorida (HCl)
Fungsi : sebagai pentiter.
4. Phenolphthalein [(C6H4OH)2C2O2C6H4]
Fungsi : sebagai indikator asam basa.
5. Aquadest (H2O)
Fungsi : sebagai pelarut.

3.2 Peralatan dan Fungsi


Adapun peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
1. Beaker glass
Fungsi : sebagai tempat terjadinya reaksi antara KOH dan etil asetat.
2. Erlenmeyer
Fungsi : untuk menampung sampel larutan yang akan dititrasi.
3. Buret
Fungsi: tempat larutan pentiter dan untuk mengukur volume pentiter yang
terpakai.
4. Gelas ukur
Fungsi: untuk mengukur volume bahan dan sampel.
5. Statif dan klem
Fungsi: untuk menyangga buret.
6. Corong gelas
Fungsi: sebagai alat bantu untuk menuang larutan HCl ke buret.

3.3 Flowchart Percobaan


3.3.1 Flowchart Percobaan Reaktor Fasa Cair

Mulai

Beaker glass diisi dengan KOH 0,02 M dan etil asetat 0,02 M
dengan laju alir yang sama
Pada t = 0 menit sampel diambil
20 ml untuk dititrasi

Dihidupkan stirrer dan stopwatch

Setiap selang waktu 3 menit sampel


diambil 20 ml untuk dititrasi

Sampel dititrasi dengan HCl 0,01 M

Volume HCl pentiter dicatat

Apakah volume HCl Tidak


pentiter telah
konstan ?

Ya

Apakah masih ada Ya


variasi parameter
lain ?

Tidak

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Prosedur Percobaan Reaktor Fasa Cair

3.3.2 Flowchart Prosedur Analisa Sampel

Mulai

Buret diisi dengan HCl 0,01 M


20 ml sampel dimasukkan
ke dalam erlenmeyer

Ditambahkan 3 tetes
indikator phenolphthalein

Sampel dititrasi dengan HCl 0,01 M

Tidak
Apakah larutan
sudah bening ?
Ya

Volume HCl pentiter


dicatat

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Prosedur Analisa Sampel

Anda mungkin juga menyukai