Pengertian Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang
batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Berikut
ini merupakan konsep wilayah menurut beberapa ahli :
R. E. Dickinson
Wilayah adalah daerah tertentu yang terdapat sekelompok kondisi fisik yang telah memungkinkan
terciptanya tipe-tipe ekonomi tertentu.
W. I. G. Joerg
Wilayah adalah suatu area yang memiliki kondisi fisik sama/.
J. Herbertson
Wilayah adalah satuan kompleks dari tanah, air, udara, tumbuhanhewan, dan manusia yang dipandang dari
homogeny hubungan mereka yangk hsusus yang secara bersama-sama membentuk suatu ciri
tertentudi permukaan bumi.
Fanneman
Wilayah adalah area yang mempunyai karakteristik kenampakanpermukaan yang sama dan
kenampakan ini sangat berbeda denganknampakan-kenampakan lain di daerah sekitarnya.
Taylor
Wilayah dapat didefinisikan sebagai suatu satuan area di permukaanbumi yang dapat dibedakan dengan area
lain melalui sifat-sifatseragam yang terlihat padanya.
Krakteristik wilayah dapat dilihat dari berbagai aspek. Diantaranya dilihat dari aspek fisik, aspek
nonfisik, aspek kebudayaan, dan aspek alamiah yang membuat wilayah tersebut memilik keseragaman
(homogenitas).
1. Land Use
Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat. penting bagi kehidupan manusia. Dikatakan
sebagai sumber daya alam yang penting karena lahan tersebut merupakan tempat nianusia
melakukan segala aktifitasnya. Pengertian lahan dapat ditinjau dari beberapa segi. Ditinjau dari
segi fisik geografi, lahan adalah tempat dimana sebualh hunian mempunyai kualitas fisik yang
penting dalam penggunaannya. Sementara ditinjau dari segi ekonomi lahan adalah suatu
sumber daya alam yang mempunyai peranan penting dalam produksi (Lichrield dan Drabkin,
1980).
Keterangan :
: Daerah Preservasi dan Konservasi
: Daerah Pertokoan
: Daerah Perbelanjaan ( Mall,PMU)
: Perumahan Penduduk
: Bank
: Rumah Sakit
2. Bentuk dan Massa bangunan
Menyangkut aspek-aspek bentuk fisik yang meliputi ketinggian, besaran, floor area ratio,
koefisien dasar bangunan, pemunduran (setback) dari garis jalan, style bangunan, skala
proporsi, bahan, tekstur dan warna agar menghasilkan bangunan yang berhubungan secara
harmonis dengan bangunan-bangunan lain dan lingkungan disekitarnya. Bentuk dan massa
bangunan ditentukan oleh ketinggian atau besarnya bangunan, penampilan bentuk maupun
konfigurasi dari massa bangunannya, akan tetapi. Bentuk dan massa bangunan ditentukan juga
oleh besaran selubung bangunan (building envelope), BCR (buillding covered rasio ) KDB
dan FAR (Floor Area Ratio) KLB, ketinggian bangunan, sempadan bangunan, ragam
arsitektur, skala, material, warna dan sebagainya.
Sistem sirkulasi dan parkir dalam perencanaan makro adalah merupakan bagian dari sistem
transportasi. Sistem ini timbul karena kebutuhan pergerakan manusia, barang dan jasa dari satu
tempat ke tempat lain yang terjadi karena keterpisahan antara lokasi aktivitas satu dengan yang
lainnya (Jhon R.Short,1984). Dalam sistem transportasi unsur-unsurnya meliputi manusia, barang,
kendaraan, jalan dan organisasi yang mengelola. (warpani, 1990:4).
Sebagai perangkat fisik kota, sistem sirkulasi terdiri dari berbagai aspek yaitu pola, bentuk dan
perlengkapan jalan,aspek lalu lintas serta tempat parkir.
Parkiran
Elemen parkir dapat memberikan dampak pada lingkungan yaitu menentukan hidup dan mati
tidaknya suatu kawasan di pusat kota serta memberikan dampak visual yang kuat pada bentuk
fisik kota.
Dua hal yang penting dalam perancangan adalah ;
1. pencapaian pada lahan pribadi dan
2. parkir
Jenis parkir adalah :
Parkir di jalan (on street parkir).
Parkir di luar jalan (off street parking) baik dalam bentuk parkir terbuka maupun gedung
parkir.
Untuk perencanaan parkir setidaknya memenuhi persyaratan berikut (Irvine Company,
dalam Shirvani, 1985):
Keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktifitas disekitarnya bahkan bila
memungkinkan mendukung kegiatan street level dan menambah kualitas visual
lingkungan.
Pendekatan program penggunaan berganda yaitu memaksimalkan penggunaan
tempat parkir dengan pelaku dan waktu yang berbeda secara simultan.
Tempat parkir di pinggiran kota yang dibangun oleh swasta dan atau pemerintah.
Parkiran dan Sirkulasi di kawasan Lolu Utara, Kota Palu , Sulawesi Tengah
Tetapi untuk Lahan parkir pada kawasan ini sangat minim, sehingga masih banyak kendaraan yang
terparkir di sekitaran jalan , hal ini dapat mengganggu kelancaran aktivitas pengguna jalan itu
sendiri sehingga pada waktu tertentu dapat menimbulkan kemacetan.
4. Ruang terbuka
Pengertian Ruang Terbuka Ruang terbuka merupakan suatu tempat atau area yang dapat
menampung aktivitas tertentu manusia, baik secara individu atau secara kelompok
(Hakim,1993). Contoh ruang terbuka meliputi jalan, taman, pedestrian, plaza, pemakaman,
lapangan olahraga. Secara teoritis pengertian ruang terbuka (Open Space) adalah:
Merupakan ruang yang terdiri dari ruang keras (hard space) dibatasi oleh dinding
arsitektural serta digunakan untuk aktfitas sosial dan ruang lunak (soft space) didominasi
oleh lingkungan alam seperti kebun, jalur hijau, dan taman (Trancik,1986).
Merupakan ruang 3 dimensi yang dibatasi oleh berbagai elevasi ketinggian seperti
bangunan dan pohon (Krier,1979). Dari beberapa pendapat ahli di atas, penulis
menyimpulkan bahwa ruang terbuka adalah sebuah ruang yang terdiri dari perkerasan
ataupun penghijauan yang dapat menampung berbagai aktivitas manusia didalamnya.
Secara umum, ruang terbuka di perkotaan terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka
non-hijau. Pengertian ruang terbuka hampir sama dengan ruang terbuka hijau (RTH).
Ruang terbuka pada kawasan Lolu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah ( Taman Bundaran
Hasanudin )
5. Pedestrian
Pedestrian juga diartikan sebagai pergerakan atau sirkulasi perpindahan manusia/ pengguna
dari satu tempat asal (origin) menuju ke tempat yang ditujunya (destination) dengan berjalan
kaki. Menurut Iswanto (2006), suatu ruas jalan perlu dilengkapi dengan adanya jalur
pedestrian apabila disepanjang jalan terdapat penggunaan lahan yang memiliki potensi
menimbulkan pejalan kaki. Namun jalur pedestrian dalam konteks perkotaan biasanya
dimaksudkan sebagai ruang khusus untuk pejalan kaki yang berfungsi sebagai sarana
pencapaian yang dapat melindungi pejalan kaki dari bahaya yang datang dari kendaraan
bermotor.
Di Indonesia sendiri lebih dikenal sebagai trotoar, yang. Berarti jalur jalan kecil selebar 1,5
meter sampai 2 meter atau lebih memanjang sepanjang jalan umum.
Fasilitas sebuah jalur pedestrian dibutuhkan pada :
1. Pada daerah perkotaan yang jumlah penduduknya banyak.
2. Pada jalan-jalan pasar.
3. Pada daerah-daerah yang memiliki aktivitas yang tinggi.
4. Pada daerah yang memiliki kebutuhan dan permintaan yang besar.
5. Pada daerah yang mempunyai kebutuhan yang besar pada hari-hari tertentu,
6. Pada daerah hiburan atau rekreasi.
Persyaratan Jalur Pedestrian Agar pengguna pedestrian lebih leluasa, aman serta nyaman dalam
mengerjakan aktivitas didalamnya, pedestrian haruslah memenuhi syarat- syarat dalam
perancangannya. Menurut Iswanto (2003), syarat- syarat rancangan yang harus dimiliki jalur
pedestrian agar terciptanya jalur pejalan kaki yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kondisi permukaan bidang pedestrian:
Haruslah kuat, stabil, datar dan tidak licin.
Material yang biasanya digunakan adalah paving block, batubata, beton, batako, batu
alam, atau kombinasi
kombinasi dari yang telah disebutkan.
2. Kondisi daerah- daerah peristirahatan:
Sebaiknya dibuat pada jarak
jarak tertentu dan disesuaikan dengan skala jarak kenyamanan berjalan kaki,
Biasanya berjarak sekitar 180 meter.
3. Ukuran tanjakan (ramp):
Ramp dengan kelandaian di bawah 5% untuk pedestrian umum.
Ramp dengan kelandaian mencapai 3% penggunaannya lebih praktis.
Ramp dengan kelandaian 4% sampai dengan 5% harus memiliki jarak sekitar 165 cm.
Ramp dengan kelandaian di atas 5% dibutuhkan desain khusus.
4. Dimensi pedestrian:
Dimensi pedestrian berdasarkan jumlah arah jalan: -
1. Lebar minimal sekitar 122 cm untuk jalan satu arah.
2. Lebar minimal sekitar 165 cm untuk jalan dua arah.
3. Dimensi pedestrian berdasarkan kelas jalan:
1. Traffic Sign
traffic sign merupakan sign system yang biasa digunakan atau ditempatkan di jalan umum. tujuan
dari traffic sign adalah sebagai petunjuk arah, tempat, jalan, dan rute. traffic sign biasanya memiliki
ukuran yang besar,karena traffic sign harus mampu terlihat ketika kita dalam posisi berkecepatan
tinggi.
2. comersial sign
merupakan sign yang biasa digunakan untuk mengkomersialkan suatu usaha atau nama toko.
3. way finding
Sign yang biasa penempatanya ada di dalam gedung, bangunan atau area publik yang digunakan
untuk pemandu arah dan berbagai fasilitas yang ada bagi orang yang sedang berada di dalamnya.
4. safety sign
Sign untuk penunjuk keselamatan. Biasanya digunakan pada area konstruksi gedung,
beberapa ruas jalan yang berbahaya, dan beberapa tempat yang memiliki tingkat bahaya
keselamat tinggi.
1648_chapter_II.pdf
2MTAO1483_pdf
https://www.scribd.com/doc/234045324/Sirkulasi-Dan-Parkir
https://www.scribd.com/doc/56170125/TEORI-RTH
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53749/Chapter%20II.pdf;jsessionid=910
EE6830E3F29DDCBC6FA9F56975E93?sequence=4
https://www.scribd.com/doc/221052694/Pengertian-Jalur-Pejalan-Kaki
http://www.academia.edu/8855646/KONSEP_REDESAIN_SIGN_SYSTEM
http://syirastudio.blogspot.co.id/2013/09/sign-system_15.html
https://www.scribd.com/presentation/358138376/Preservasi-Dan-Konservasi-pptx