A. IDENTITAS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
2. Identitas Keluarga
Nama : Ny. S
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
I. Keluhan Utama
Mendengar suara-suara tanpa wujud yang mengajaknya berbicara dan melihat
bayangan-bayangan.
Alloanamnensis
Berdasarkan alloamanesis dengan ibu pasien, pasien mengalami gangguan jiwa
sejak pasien berusia 13 tahun. Pada saat itu pasien masih duduk di bangku SMP tiba-tiba
pada saat itu pasien sering marah-marah sendiri, mengamuk dan sering melamun. Hal itu
dikarenakan pasien mengalami putus cinta. Pada saat itu perempuan yang di pacarinya
berboncengan dengan laki-laki lain, hal tersebut membuat pasien merasa di khianati.
Pasien sebelum sakit memiliki kepribadian yang cukup periang, pasien juga termasuk
siswa yang rajin dan tidak pernah tinggal kelas, tetapi setelah sakit ibu pasien merasa
pasien lebih sering melamun, lebih menjadi pendiam dan tidak mau berinteraksi dengan
lingkungan sekitar. Pasien juga pernah meminum alkohol saat berkumpul dengan teman-
temannya, tetapi sekarang sudah tidak pernah lagi melihat pasien pulang drngan keadaan
mabuk. Pasien juga seorang perokok. Ibu pasien juga mengatakan, menurutnya ketika
pasien tidak mempunyai uang dia akan lebih sering dirumah tetapi ketika mempunyai
uang akan langsung dihabiskan. Pasien juga pernah bekerja di Riau, tetapi dengan alasan
tidak jelas tiba-tiba pasien keluar dari pekerjaannya. Menurut ibunya, pasien memang
sering berpindah-pindah pekerjaan. Terakhir ini pasien bekerja di tempat kerajinan
miniatur pesawat tetapi menurut ibunya pasien sudah hampir diberhentikan dari
pekerjaannya tersebut karena pasien sering tidak masuk bekerja.
Ibu pasien juga pernah melihat pasien berbicara sendiri tetapi pada saat itu tidak
ada siapa-siapa. Menurut ibu pasien sekarang kondisi pasien sudah lebih membaik,
pasien sudah tidak pernah mengamuk lagi dan pasien sudah berinteraksi seperti biasanya
dengan teman dan tetangga di sekitar rumahnya. Ibu pasien juga mengatakan bahwa
beliau juga menyadari kurang memberikan perhatian kepada pasien, karena Ibu dan Ayah
pasien tiap hari harus bekerja dan pulang kerumah ketika sore menjelang malam.
Menurut Ibunya pasien rutin berobat ke Puskesmas Bambang Lipuro tanpa harus
disuruh oleh orang tuanya, pasien juga rutin dalam meminum obat, pasien mengalami
perbaikan.
Pasien
Gangguan jiwa
- Susunan Keluarga
Pasien sekarang tinggal dengan Ayah, Ibu dan saudara kembarnya. Rumah pasien
dengan rumah neneknya berdekatan.
V. Riwayat Pribadi
a. Prenatal dan Perinatal
Ibu pasien mengaku menjalani masa kehamilan 9 bulan , pasien lahir spontan.
Pasien berbeda umur 1 hari dengan saudara kembarnya. Awalnya Ibu pasien tidak
mengetahui kalau hamil bayi kembar.
e. Masa Dewasa
Riwayat pekerjaan
Pasien bekerja di tempat kerajinan miniatur pesawat. Sebelumnya pasien sering
berpindah-pindah pekerjaan dikarenakan pasien sering tidak konsisten dengan
pekerjaannya.
Riwayat Pendidikan
Pasien merupakan lulusan SMP. Selama sekolah pasien merupakan siswa yang
cukup rajin. Selama sekolah pasien dapat mengikuti pelajarannya dengan baik dan tidak
pernah tinggal kelas.
Riwayat pernikahan
Pasien belum menikah sampai sekarang.
Agama
Pasien beragama islam, pasien mengaku mengerjakan shalat tetapi belum 5
waktu.
Aktivitas sosial
Hubungan pasien dengan lingkungan tempat tinggal baik-baik saja, dengan teman
tidak pernah ada masalah, dan sudah bekumpul dengan teman-temannya. Pasien juga
mudah bergaul dengan tetangga.
Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat dan berurusan dengan hukum.
Riwayat Seksual
Pasien mengaku tidak pernah mengalami pelecehan seksual sebelumnya. Tidak
penah melakukan hubungan seksual.
7. Daya nilai
- Daya nilai pasien terhadap lingkungan sosial baik.
- Norma sosial
Pasien masih dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan baik.
- Penilaian realita
Pada pasien terdapat gangguan penilaian realitas, yaitu terdapat halusinasi
auditorik dan halusinasi visual.
8. Insight
Baik, derajat IV, pasien menyadari gejala yang dialami dan penyakitnya,
mengetahui bahwa hal tersebut muncul akibat pola pikirnya sendiri, namun tidak
menggunakan pengetahuan tersebut untuk melakukan suatu perubahan di masa depan.
E. DIAGNOSIS
F20.3 Skizofrenia Tak Terinci (Undifferentiated)
2. Psikoterapi
a. Pada pasien
Berusaha untuk beradaptasi dan mengabaikan jika ada suara-suara yang terdengar
atau bayangan-bayangan yang terlihat oleh pasien.
Edukasi pada pasien pentingnya untuk hadir kontrol rutin setiap bulan dan minum
obat secara teratur, juga tidak boleh menghentikan obat secara mendadak atas
dasar keputusan pasien hanya karena merasa lebih baik.
Mengisi waktu luang dengan berbagai aktivitas untuk mengurangi keluhan-
keluhan tersebut.
Menghindari termenung dan menyendiri.
Menyarankan agar pasien lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa agar dirinya diberi ketenangan dalam menghadapi masalah
yang ada.
b. Pada keluarga
Edukasi tentang keadaan penyakit pasien dan kondisi pasien, mengingatkan
pasien untuk minum obat teratur, mengingatkan pasien untuk tetap menjaga dan
merawat diri dengan baik.
Memberikan perhatian, dukungan, serta semangat penuh terhadap pasien.
Mendampingi pasien untuk kontrol berikutnya.
H. PROGNOSIS
Prognosis pasien adalah :
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam