I. Latar Belakang
Desa/Kelurahan Siaga Aktif adalah desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah
pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskesdes, Pustu, Puskesmas, atau
sarana kesehatan lainnya yang ada di wilayah tersebut. Memiliki Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang melaksanakan upaya surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan
anak, gizi, lingkungan dan perilaku), penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan serta penyehatan
lingkungan dan masyarakatnya dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Desa/ Kelurahan di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016 sudah tercatat sebagai Desa/
Kelurahan Siaga Aktif. Berdasarkan hasil Assesmen menggunakan Format Pemantauan / Evaluasi Desa Siaga
Aktif dari 8 Desa/ Kelurahan Siaga Aktif, sebagian besar yaitu sebanyak 5 Desa/ Kelurahan termasuk kategori
Purnama dan sebanyak 3 Kelurahan termasuk kategori Madya. Namun demikian dalam kondisi riil dilapangan
Desa Siaga seolah-olah pasif karena secara dokumen/ arsip belum lengkap atau tidak ada data di tingkat Desa/
Kelurahan, belum maksimalnya dukungan pemerintahan desa terhadap kegiatan Desa Siaga, terutama dalam hal
penganggaran, selain itu kegiatan-kegiatan di desa yang berhubungan dengan kesehatan belum semuanya tercatat
pada dokumen desa siaga. Hal ini dimungkinkan dengan keaktifan kader dalam mencatat kegiatan Desa Siaga
kurang optimal.
Mengingat pentingnya Program Desa Siaga Aktif, sehingga perlu adanya pembinaan dan penguatan
kelembagaan desa siaga yang berkelanjutan. Selain itu perlu adanya kegiatan pelatihan Kader Pemberdayaan
Masyarakat (KPM) di Desa Siaga Aktif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan kader
dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yang ada di wilayahnya, serta didukung dengan pencatatan
dan pelaporan sebagai bentuk pertanggung jawaban kegiatan Desa Siaga Aktif, sehingga permasalahan kesehatan
di desa dapat dideteksi secara dini dan ditangani dengan cepat.
III. Tujuan
Pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam kegiatan Desa Siaga Aktif agar terwujudnya
masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah serta mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajat kesehatan meningkat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kuningan Tahun 2016
IV. Sasaran
- Bidan Desa
- Pengurus Desa Siaga
- Perangkat Desa
- Toma
- Kader
1
VII.Rincian kegiatan
a. Tahap Persiapan :
Sosialisasi terkait dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
b. Tahap Pelaksanaan
1. Mengumpulkan data Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Melakukan telaah seluruh informasi/ data yang diperoleh dari wawancara mendalam
3. Pengolahan data menggunakan analisis distibusi frekuensi
4. Interpretasi data
2
MATERI : DESA SIAGA AKTIF
Desa/Kelurahan Siaga Aktif adalah desa/kelurahan yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah
pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskesdes, Pustu, Puskesmas, atau
sarana kesehatan lainnya yang ada di wilayah tersebut. Memiliki Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang melaksanakan upaya surveilans berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan
anak, gizi, lingkungan dan perilaku), penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan serta penyehatan
lingkungan dan masyarakatnya dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
A. Kriteria Desa/Kelurahan Siaga Aktif
1. Forum Desa / kelurahan
2. KPM / Kader Kesehatan
3. Kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar
4. Posyandu dan UKBM lainnya aktif
5. Dukungan dana keg kes di desa : pemerintah desa, masyarakat dan dunia usaha
6. Peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
7. Peraturan kepala desa atau peraturan bupati/walikota
8. Pembinaan PHBS Rumah Tangga
3
4. Alih pengetahuan dan keterampilan melalui pertemuan dan kegiatan yang dilakukan oleh jejaring penyebaran
informasi kesehatan di desa (Jejaring Promosi Kesehatan), pelaksanaan kelas ibu, kelas remaja, pertemuan
dalam rangka swa-medikasi, dsb.
5. UKBM misalnya pelaksanaan Posyandu, Posbindu, Warung Obat, Upaya Kesehatan Kerja, UKBM Maternal
(tabulin, calon donor darah, dsb.), dana sehat serta UKBM lain sesuai kebutuhan dan kesepakatan.
6. Gerakan masyarakat dalam kesigaan bencana dan kegawatdaruratan, Kesehatan Lingkungan, PHBS dan
Keluarga Sadar Gizi.
4
Berikut adalah beberapa upaya dalam Desa Siaga Aktif
1. Bentuk kegiatan gotong royong antara lain :
- Gerakan kebersamaan perbaikan lingkungan.
- Pembangunan air bersih
- Jumat bersih, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) atau Gerakan 3 M
- Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
- Penggunaan jamban untuk setiap rumah, Perbaikan rumah sehat, dll
- Gerakan dukung kelompok rentan (bumil resti - ibu hamil resiko tinggi, balita resti,dll)
- Ambulan desa.
- Penggalangan donor darah.
- Pemanfaatan masyarakat pada upaya kesehatan yg ada (persalinan ditolong tenaga kesehatan di Poskesdes,
datang ke Posyandu, dll)
- Penggalakan TOGA
- Pengendalian faktor resiko penyakit dan masalah kesehatan
- Pengendalian bencana dan faktor resikonya. Dan lain-lain sesuai spesifik daerah
Indikator keberhasilan kegiatan gotong royong dapat dilihat dari :
- Ada kegiatan dari, oleh, untuk masyarakat.
- Ada kesinambungan kegiatan.
- Ada peningkatan kegiatan gotong royong masyarakat.