Anda di halaman 1dari 3

I.

MATERI

I.1. Metode Direct Linier Transformation

Nilai pendekatan parameter luar (Exterior Orientation) dapat diperoleh dengan

menerapkan konsep perhitungan dari metode Closed form Solution. Dimana konsep

perhitungannya merubah bentuk persamaan non linier dalam bidang fotogrametri untuk

memperoleh parameter pendekatan yang sesuai dan sedekat mungkin terhadap nilai

parameter sebenarnya dengan nilai residu sekecil mungkin (Shih dan Faig, 1987).

Model persamaan collinearity (kesegarisan) memberikan penyelesaian yang lebih lazim

dan biasa digunakan, sehingga dengan menggunakan model persamaan tersebut dapat

ditentukan enam parameter secara tepat. Akan tetapi, pendekatan ini memerlukan

proses linierisasi, yang berdasarkan pada proses penentuan nilai yang benar dari nilai

pendekatan awal (Shih dan Faig, 1987).

Didalam Closed form Solution, terdapat beberapa solusi untuk model persamaan

tersebut antara lain : Church, memberikan penyelesaian berdasarkan model piramid

foto, yang dikembangkan 50 tahun yang lalu dan dikenal dengan metode Church

(American Society of Photogrammetry,1980). Church menggunakan model persamaan

yang hampir sama dengan model persamaan collinearity (kesegarisan) dengan

menurunkan satu set parameter yang diketahui parameter posisi yang dicakup. Akan

tetapi bentuk persamaan metode Church merupakan persamaaan yang non-linier,

sehingga perlu dilakukan proses linierisasi.

Metode Church mengabaikan persyaratan untuk penentuan nilai pendekatan awal

dan diasumsikan bahwa : bidang objek mendekati sejajar dengan bidang foto yang

membentuk model piramid, sehingga diperoleh nilai sudut yang sama antara sudut

koordinat kamera-koordinat objek dan koordinat kamera-koordinat objek pada hukum

cosinus.
Berbeda dengan 3 parameter dan 6 parameter reseksi, terdapat 11 parameter

reseksi yang dikembangkan oleh (Azis dan Karara, 1971). Model ini dikenal dengan

DLT (Direct Linier Transformation) yang mencakup 11 parameter aljabar dan tidak

membutuhkan kalibrasi kamera serta nilai pendekatan awal. Prinsip yang mendasar

adalah perbandingan antara koordinat foto dan koordinat objek secara langsung yang

menyatukan persamaan collinearity (kesegarisan) untuk mendapatkan koreksi untuk

distorsi lensa (Aziz dan Karara, 1971). (Hadem, 1981) dan (Okamoto, 1981)

menunjukkan bahwa 11 parameter DLT adalah setara dengan 6 parameter orientasi luar

dan 5 parameter orientasi dalam.

Metode yang dikembangkan oleh (Fischler dan Bolles, 1981) menyebutkan

bahwa untuk mendapatkan 6 parameter orientasi luar yang terdiri dari posisi kamera

dan parameter rotasi, dilakukan dengan menentukan posisi yang disebut dengan metode

The Location Determination Problem (LDP) pada satu foto. Dimana penentuan posisi

akan diselesaikan dengan solusi perkalian dari jumlah n titik, yang dikenal dengan

permasalahan PnP yaitu jumlah titik yang saling berhubungan antara bidang objek dan

bidang foto menjadi (3,4,5) atau masalah P3P, P4P, dan P4P. Hal ini dikarenakan jika

n < 3 maka solusi unik untuk permasalahan posisi tidak akan terpecahkan dan jika n

3 maka akan diperoleh solusi unik secara linier (Fischer dan Bolles, 1981).

Inti dari masalah penentuan lokasi pada analisa foto adalah untuk menstabilkan

hubungan antara perwakilan dua parameter yang diberikan oleh lokasi tertentu. Untuk

menentukan lokasi bidang dari foto diperoleh dengan menentukan satu set titik kontrol

objek yang muncul pada foto atau disebut dengan masalah penentuan parameter

orientasi luar dari kamera. Dengan adanya lokasi spasial yang relatif dari titik kontrol

dan adanya nilai untuk setiap pasang sudut titik kontrol dari tambahan titik yang

disebut titik tengah kamera (Center of perspective atau CP), ditemukan panjang dari
kaki (leg) yang digabung oleh CP ke titik kontrol yang lain. Proses ini dinamakan

perspective-n-problem (PnP) (Fischer dan Bolles, 1981).

(Zeng dan Wang, 1992) melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang

telah dijelaskan dan diuji oleh (Fischler dan Bolles, 1981). Metode itu dikenal dengan

metode permasalan penentuan lokasi atau Location determination Problem (LDP)

untuk analisa foto dan memperoleh posisi koordinat objek dengan menggunakan

prinsip perkalian murni (Fischler dan Bolles, 1981; dan Zeng dan Wang, 1992).

Metode yang dikembangkan oleh (Zeng dan Wang, 1992) mencakup tiga tahapan inti

yaitu :

1. Penyelesaian untuk memperoleh parameter pendekatan posisi koordinat

kamera (XL,YL,ZL).

2. Penyelesaian untuk memperoleh parameter rotasi omega (), phi (), dan

kappa ().

Mendiskusikan penyelesaian untuk memperoleh parameter reseksi dengan

menggunakan prinsip kurva kritis (danger cylinder).

Anda mungkin juga menyukai