Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PENGETAHUAN BAHAN
SIEMEN MARTIN

DOSEN PEMBIMBING :AGUS SYAHABUDDIN

DISUSUN OLEH :
WAHYUDUIN (161010850103)
WIRA PUTRA (161010850131)
YENIH OKTAVIANI (161010850122)
ZAKY IBNU SATRIA (161010850115)
Siemens-Martin

Dapur ini direncanakan oleh seorang bangsa Perancis bernama Wilhelm


Siemens pada tahun 1800 yang kemudian disempurnakan oleh Pierre Martin pada
tahun 1865. Oleh karena itu dapur ini dinamakan dapur Siemens-Martin. Mula-mula
dapur ini digunakan untuk mengolah besi atau baja bekas/rongsokan tetapi kemudian
dapat juga digunakan untuk mengolah besi mentah (Pig Iron) hasil pengolahan dapur
tinggi atau tanur tinggi. Jika yang diproses besi mentah kelabu, maka harus digunakan
batu tahan api yang bersifat asam seperti batu tahan api silika, karena kandungan
unsur fosfornya cukup tinggi.
Berikut gambar dapur Siemens-Martin

Dapur Siemens-Martin mempunyai 4 buah ruangan regenerator yang dibuat dari batu
tahan api. Dua buah regenerator untuk gas bakar dan dua buah regenerator untuk
udara. Pada bagian atas terdapat ruang peleburan.
Proses Kerja Dapur Siemens-Martin

Sebelum proses peleburan dimulai dapur dipanaskan terlebih dahulu dengan


menggunakan bahan bakar gas sampai mencapai suhu 1300 derajat. Selanjutnya
dimulailah pengisian besi mentah atau baja bekas. Jika yang diisikan besi mentah maka
yang paling bagus adalah besi mentah yang masih cair yang diperoleh langsung dari
dapur tinggi. Sedangkan jika berupa besi bekas, maka harus dibuat dengan ukuran-
ukuran kecil agar volume pengisian bisa lebih banyak.
Setelah semua bahan dimasukkan, berikutnya gas bakar dan udara dialirkan menuju
ruang peleburan sehingga menimbulkan panas yang dapat meleburkan besi
mentah dan baja bekas. Reaksi-reaksi yang terjadi pada dapur Siemens-Martin
adalah sama dengan reaksi-rekasi yang terjadi pada dapur Bessemer maupun
dapur Thomas.

Proses tungku terbuka disebut juga proses Siemens Martin, yang disesuakan dengan nama
ahli penemu proses tersebut. Proses ini digunakan untuk menghasilkan baja yang
mengandung karbon sedang dan rendah dengan cara proses asam atau basa, sesuai dengan
sifat lapisan dapurnya.

Proses ini berlangsung di dalam dapur tungku terbuka atau dapur Siemen Martin yang
mempunyai kapasitas 150 300 ton, bahan bakarnya gas yang dihasilkan dengan
pembakaran kokas di atas tungku atau bahan bakar minyak. Dapur ini menggunakan prinsip
regenerator (hubungan balik) dan tungku pemanas dapat mencapai temperatur sekitar 900
1.200, tungku pemanas ini bisa mencapai temperatur tinggi apabila diperlukan, dan pada
waktu yang sama menghemat bahan bakar. Dalam proses ini dapur diisi dengan besi kasar
dan baja bekas, kemudian dicairkan sehingga beberapa unsur campuran terbentuk menjadi
terak di atas pemukaan cairan besi, tambahkan bijih besi atau serbuk besi yang
berguna untuk mereduksi karbon, maka lubang pengeluaran dapur dibuka dan dicairan
dituangkan kedalam panci-panci tuangan.

Baja cair meninggalkan dapur sebelum terak cair dan beberapa terak dapat dicegah
meninggalkan dapur sampai seluruh baja cair dikeluarkan, kemungkinan terak itu tertuang ke
dalam panci yang mengapung di atas baja cair sehingga perlu dikeluarkan dan dituangkan ke
dalam panci yang berukuran kecil.

Baja cair yang telah penuh di dalam panci dituangkan ke dalam cetakanmelalui bagian
bawah cetakan, sehingga terak tetap di dalam panci dan terakhir dikeluarkan. Selain itu, dapat
pula dipisahkan dengan cara menuangnya ke dalam cetakan yang lebih kecil.

Setiap melakukan proses pemurnian besi kasar dan bahan tambahan lainnya berlangsung
selama 12 jam, kemudian diambil sejumlah baja cair sebagai contoh untuk dianalisis
komposisinya. Sementara itu, terak yang dihasilkan dari proses basa digunakan sebagai
pupuk bahan.

Anda mungkin juga menyukai