Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN BUBUT

Ditulis sebagai tugas mata kuliah Proses Permesinan 3

Oleh:

Nama : Muhammad Rasyid Abdullah

Nim : 131211021

Kelas : 2 MP 1

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
Kata Pengantar

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, karen berkat hidayah dan
rahmat-Nya kita senantiasa masih diberi kesehatan dan kenikmatan yang besar,
serta dengan pertolongan-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan
Adapun maksud dari pembuatan dan penyusunan laporan ini tidak lain
adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah permesinan 3. Makalah ini
berisi tentang pengetahuan tentang metoda permesinan 3 membuat ulir segi empat,
ulir segi empat dalam, kartell, dll. Dan langkah-langkah pengerjaannya dan
pengetahuan setiap proses dalam permesinan 3.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih banyak
sekali kekurangan dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki, dikembangkan,
dan ditingkatkan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis mohon dengan
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan berikutnya.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan kata dalam
penyusunan laporan ini. Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat serta berguna
bagi pembaca maupun penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang
merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan
pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi,
Terutama pada teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang
tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan
teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi
masyarakat Indonesia untuk hari ini dan perkembangan zaman berikutnya. Pemanfaatan
teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas Dan berimbas pula pada industri
industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan
konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual.
Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui
pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.

Perkembangan teknologi komputer saat ini sudah maju dengan pesat. Dalam hal ini
program computer sudah bisa di aplikasikan dengan cara kerja mesin perkakas, seperti
: mesin bubut, mesin frais, mesin skrup dam mesin bor. Hasil perpaduan teknologi
computer dan mekanik tersebut dinamakan CNC(computer numerically controlled).
Namun pada program kali ini untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam bidang
industry digunakan mesin bubut konvensional dalam menyelesaikan praktek pemesinan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusanmasalah
dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
1.Apa itu mesin bubut ?
2.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
3.Bagaimana membuat karteel ?
4.Bagaimanacara membuat ulir kotak dan ulir segitiga
5.Bagaimanacara mengetap

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan
mesin bubut.
2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen komponen dan
fungsi dari mesin bubut.
3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah- langkah
pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut
4. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan bahan
yang digunakan dalam parktikum mesin bubut.
5. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik.
2. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui cara kerja dari mesin bubut.
3. Setiap mahasiswa teknik mesin mampu berkreatifitas sesuai dengan keahliannya.
4. Setiap mahaiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan
kekompakan dalam tim.
5. Setiap mahasisiwa teknik mesin agar bisa lebih disiplin dan tepat waktu dalam setiap
pembuatan laporan.
PEMBAHASAN TEORI
1. Peralatan Pendukung Mesin Bubut
1. Mesin Bubut
Jenis mesin bubut yang dipakai yaitu mesin bubut universal yang dipakai pada umumnya
dan cara pengoprasiannya manual.

2. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang , lebar dan tinggi dari benda kerja.

3. Kunci tool holder


Kunci tool holder digunakan utuk menguatkan dan melonggarkan tool post
4. Kunci kombinasi 8 mm
Kunci ini digunakan untuk mengencangkan pahat dan melonggarkan pahat

5. Tool holder
Tool holder berfungsi sebagai tempat kedudukan pahat.
6. Kunci Toll Post
Kunci tool post digunakan untuk mengunci dan melonggarkan tool post dari
kedudukannya.
7. kunci chuck
Kunci chuck dugunakan untuk mengunci chuck.

8. Kunci L
Kunci L digunakan untuk menyeting atau mengatur Tool pada Tool Post terhadap ujung
center.
9. Pahat
Pahat yang di gunakan adalah pahat rata kanan dan pahat alur.

10.Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan mesin dari geram-geram dari sayatan benda kerja.
11.Senter
Alat ini digunakan untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja dibor
runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut.

12.Chuck Drill
Alat ini digunakan sebagai tempat atau kedudukan pahat drill.
13.Kaca Mata
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari pantulan geram-geram

14.Mata Bor
Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja

15.Bor senter (center drill)


Digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai
tempatkedudukansenterputaratautetap yang ke dalmannya disesuaikan denganke butuhan
yaitu sekitar 1/3 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut.
16.Pahat Ulir Luar dan Dalam
Alat ini digunakan untuk membuat ulir

1.1 Kartell (knurling)


Definisi Kartell Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja. Kartel adalah suatu alat
yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja dengan maksud supaya tidak
licin jika dipegang dengan tangan seperti pemegang-pemegang.

1.1.1 Penggunaanya
pada pegangan tang,obeng,kartel ini dipasang seperti pahat.

1.2 Collet
Definisi Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu menjepit
benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau dikerjakan
dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai
dikerjakan dan sisii yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina
kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet.
1.2.1 Penggunaanya

Kolet mempunyai ukuran yang ditunjukkan pada bagian mukanya


yang menyatakan besarnya diameter benda yang dapat dicekam. Misalnya kolet berukuran 8
mm, berarti kolet ini dipergunakan untuk menjepit benda kerja berukuran 8 mm. Pemasangan
kolet adalah pada kepala tetap dan dibantu dengan kelengkapan untuk menarik kolet tersebut.
Karena kolet berbentuk tirus, alat penariknyapun berbentuk lubang tirus, dengan memutar ke
kanan uliran batangnya.

1.3 Penyangga

Penyangga (kaca mara), merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan bulat yang
panjang, untuk menyangga benda kerja supaya tidak melengkung ke bawah, sehingga tetap
lurus segaris sumbu.

1.3.1 Penggunaanya

Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest), dan penyang jalan
(follower rest). Penyangga ini digunakan untuk membubut benda-benda yang panjang,
karena benda kerja yang panjang apabila tidak dibantu penyangga maka hasil pembubutan
akan menjadi berpenampang elip/oval, tidak silindris dan tidak rata.
BAB II
PEMBAHASAN PRAKTEK

2. Penyetingan Membuat Ulir


2.1Setting mesin

- Pasang pahat ulir persegi pada toolpost


- Kencangkan baut pada toolpost agar pahat tidak lepas pada saat mengulir
- Putar spindel untuk ulir ke bagian pembuatan ulir kanan
- Putar spindel untuk menentukan pitch ulir di bagian C dan H

- atur kecepetan putar pada mesin dengan paling lambat dalam mesin ini digunakan rpm 30
2.2 Setting mesin
- Setting mesin sesuai prosedur diatas
- Atur spindel pitch
- Pasang pahat ulir pada toolpost lalu kencangkan bautnya
- Sentuhkan ujung pahat pada benda kerja setting nol pada eretan melintang
- Jauhkan pahat pada benda kerja
- Nyalakan mesin bubut
- Arahkan posisi pahat pada ujung kiri benda yang akan di ulir atau pada celah yang telah
dibuat
- Putar eretan melintang sebanyak 0,25mm
- Lakukan pemakanan dari arah kiri ke kanan dengan menggunakan otomatis
- Jauhkan pahat pada benda kerja putar balik putaran mesin dengan menggunakan otomatis
- Lakukan penguliran sampai kedalaman yang dituju dengan proses pemakanan seperti di
atas dengan max pemakanan 0,25 mm

2.3 Pembuatan Sudut Tirus / Tapared


2.3.1 Dengan Menggeser Kepala Lepas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, hanya dapat dilakukan untuk pembubutan
bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan
perbandingan ketirusan yang kecil .Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual dengan
tangan dan otomatis. menunjukkan gambar kerja pembubutan tirus di antara dua senter.
Kelebihan :
Dapat membuat tirus yang panjang
Dapat diotomatis, karena karena menggunakan eretan memanjang
Kekurangan :
Pergeseran maksimal adalah 3 % dari panjang total benda kerja
Menggunakan peralatan tambahan (Lathe dog dan senter mati) Tidak dapat membuat tirus
bagian dalam benda kerja
Berikut ini rumus perhitungan pergeseran kepala lepas :

2.3.2 Dengan Menggeser Eretan Atas


Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan
mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki. Dalam hal ini
pergeseran eretan atas dari posisi sejajar dengan senter mesin digeser/diputar sebesar sudut yang
dikehendaki.
Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek),
sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat digeserkan. Kelebihan pembubutan
tirus dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus
yang besar, sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu
dilakukan dengan tangan.

Kelebihan :
1. Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai mendekati sudut 90 derajat
2. Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja
Kekurangan :
1. Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas (manual)
2. Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas pergerakan eretan atas
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
BAB III

PEMBAHASAN PRAKTEK
3. Penyetingan Membuat Ulir
3.1 Definisi Tap

Tap merupakan alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan, dalam hal ini
disebut saja tap tangan untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin.
Bahannya terbut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.
Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tir us
digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap)
untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunaka n untuk penyelesaian.

Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilka n
apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap
( hal ini juga berlaku pada Sney).

Contoh penulisan spesifikasi tap dan snei adalah sebagai berikut:

a. Tap/snei M10 x 1,5.

Artinya adalah: M = Jenis ulir metrik

10 = Diameter nominal ulir dalam mm


1,5 = Kisar ulir

b. Tap/snei W 1/4 x 20, W 3/8 x 16

Artinya adalah: W = Jenis ulir Witworth

= Diameter nominal ulir dalam inchi

20 = Jumlah gang ulir sepanjang satu inchi

Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam pemakainannya lebih mudah.
Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam, yaitu:

1. tipe batang,

2. tipe penjepit,

3. tipe amerika.

3.1.1 Bagian - Bagian Tap


3.1.2 Cara Menggunakan Tap

Cara Penggunaan Tap

Gambar Deskripsi

pemasangan tap pada handle Penjepitan tap harus kencang tidak goyah atau
longgar.

Lubang dibor sebesar diameter inti (ukuran


mengetap) ulir. Benda kerja harus dijepit kuat.
Bila pemotongan dimulai, tap harus berada pada
sudut 90o terhadap bidang kerja. Kelebihan gaya

tidak diperkenankan, sebab hal ini dapat


mematahkan tap.

Gunakanlah cairan pendingin. Ulir harus


dibersihkan dengan memutar balik tap untuk
mencegah penyumbatan alur ulir tap.
Pemeliharaan harus diadakan untuk menghinda r i
kerusakan sisi potong.

Tap yang tumpul tidak boleh dipergunakan. Bila


tidak dipergunakan, bersihkanlah tap dan
simpan pada rak (tempatnya).
Prosedur Pengetapan Pasangkan tap yang paling konis kegagang
yang sesuai dan kemudian kencangkan.

Tempatkan tap tirus kedalam lubang, tegak


lurus pada benda kerja.

Mulailah memutar pelan-pelan, dengan


mendesak tap menggunakan telapak tangan
kanan.

Kemudian tekan kebawah kedua ujung gagang


sambil diputar setengah putaran searah putaran
jarum jam.

Kemudian berbalik seperempat putar.


Putaran balik ini untuk memutuskan beram-
beram yang jatuh kebawah melalui alur tap.

Teruskan putar dengan hati-hati sampai


mencapai kedalaman yang diinginkan.

Setelah itu tukar dengan tap berikutnya.

Dan ulangilah langkah kerja yang sama


seperti pada tap yang pertama.
3.2 Sney
3.3 Definisi Sney
Sney adalah suatu alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan bantuan tangan
Sama halnya dengan tap, Sney juga terbuat dari baja HSS. Sney sendiri memiliki dua macam jenis
yakni Sney belah bulat dan sney segi enam ( Gambar 1). Untuk menggunakannya Sney dilengkap i
dengan rumah sney ( Gambar 2) untuk pegangannya.

Gambar Sney

Gambar Pemegang Sney

3.3.1 Bagiaan - Bagian Sney


3.3.2 Cara Penggunaan Sney

Cara Penggunaan Sney

Gambar Deskripsi

Persiapan Menyenai Senai diputar dengan gagang.

Diameter lubang senai distel dengan obeng.

Longgarkan ulir sekerup pengikat luar dan


senai dimasukkan kedalam gagang senai.

Kencangkan ulir senter untuk menjepit tap


dengan diameter terbesar.

Benda kerja dikikir serong terlebih dahulu


untuk memudahkan mulai menyenai.

Benda kerja dijepit pada cekam ragum dalam


posisi vertikal.
Menggunakan Sney 1. Tempatkan bagian tirus tap menghadap
kebawah, tepat pada ujung batang yang
sebelumnya ditirus.

2. Mulailah tekan gagang terbagi rata arah


kebawah sedekat mungkin pada senai.
Putar setengah putaran, kemudia n
kembalikan seperempat putaran.

3. Periksa apakah gagang dalam keadaan


tegak lurus pada batang yang diulir.

4. Setelah senai membentuk ulir,


penekanan dapat dihentikan. Dengan
hanya memutar, senai akan tetap
meneruskan penguliran.
Merawat Sney Bila tidak dipergunakan, senai harus
dibersihkan dan disimpan dalam kotak senai
untuk mencegah kerusakan sisi potong.
Menggunakan Sney dan Gagang

5. Jika batang siku, lanjutkan pemutaran.


Jika tidak, periksa hati-hati sebelum
diteruskan.

6. Putar kembali putaran untuk


memutuskan beram yang akan jatuh
kebawah spiral senai. Teruskan
pemotongan ulir dengan memutar
putaran kemuka dan putaran kebelakang
sampai penguliran lengkap.

7. Putar batang senai setelah selesai


penguliran. Kemudian kendorkan ulir
senai. Kencangkan ulir untuk mereduksi
diameter senai.

8. ulangi langkah enam sampai batas


ulirnnya

9. Uji dengan ulir atau


mur

Ulangi langkah 6 sampai batas ulirnya.


Bahan : Pelumas

Pelumas Yang Diperlukan Baja lunak ...............oli baru/bekas

Besi tuang................tidak dibutuhkan

Bras..........................tidak dibutuhkan

Alumunium.............parafin/minyak tanah
BAB IV

LANGKAH PERSIAPAN
4.1.1. Perisapan Mesin

Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum memulai praktek bubut, yaitu cek kondisi
mesin untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi. Perhatikaan setiap kompenen pada
mesin bubut dan periksa apakah bagian-bagiannya masih berfungsi dengan semestinya, dan bila
ada salah satu bagian yang rusak segera laporkan kepada tool store agar segera di mainte nace
kerusaknnya.

4.1.2. Persiapan Operator

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mahasiswa yang akan memula i
praktek/operator mesin :

1. Menggunakan safety shoes

2. Menggunakan wearpack
3. Menggunakan kacamata safety

3 hal ini adalah persiapan yang harus digunakan mahasiswa/operator mesin saat praktek agara
meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi.

4.2.1. Peralatan yang digunakan


1. Pahat rata kanan
2. Pahat ulir segitiga
3. Pahat ulir kotak
4. Pahat bubur dalam
5. Pahat celah
6. Senter drill
7. Chuck drill
8. Senter bor
9. Mata bor 6 - 10 - 13 - 16,5
10. Kunci L 5mm
11. Kuas
12. Gambar kerja
13. Sigmat/jangka sorong
4.3.1. Langkah Kerja Mur Pembawa
1. Gambar kerja
1. Langkah bubut facing
Difungsikan untuk membuat permukaan benda kerja rata, sebelum melakukan
1000 .
pembubutan kita harus menghitung dulu putaran mesin bubut dengan rumus n =
.

Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (25 untuk bahan
kuningan)
D = benda kerja
Caranya dengan memasang pahat rata kanan pada rumah pahat dan kencangkan baud
pengencangnya dengan kunci L, kemudian dekatkan pahat kepada permukaan benda kerja
kemudian nyalakan mesin dengan menyeting putaran sesuai dengan perhitungan, putar handel
eratan lintang searah jarum jam untuk membuat pahat mendekati benda kerja, makankan pahat
hanya 1-2 mm saja untuk facing. Kemudian putar handel eratan lintah berlawanan arah jarum jam
untuk membuat pahat menjauhi benda kerja, dan matikan mesinnya.

2. Langkah membuat lubang senter


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur benda kerja dengan sigmat,
kemudian sesuaikan dengan gambar kerja, seharusnya benda kerja mentah ukurannya lebih
besar dari benda hasil seperti pada gambar kerja dengan selisih 2-5mm. Kemudian setelah
diketahui ukurannya,hitung putaran mesin dengan rumus putaran (n), setelah didapat putaran
nya kemduisan seting mesin dan pasang benda kerja pada chuck kepala tetap, keluarkan bagian
benda kerja 10-15 mm untuk di lakukan pengeboran senter drill.

3. Bubut memanjang 1
Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda
kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan
dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda
panah merah atau sepanjang 30 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginka n
tercapai 25.

4. Membuat celah
Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang
sesuai dengan perhitungan, celah dibuat denagn lebar 2 mm dan diameternya 19 mm.
5. Ulir matriks kanan
Membuat ulir segitiga dengan kecepatan mesin yang paling rendah, ulir dibuat degan
pemakanan pith 1mm dan panjang ulir 10mm
6. Bubut memanjang 2
Sama halnya dengan bubut memanjang 1, kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai,
kemudian ukur benda kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar
kerja, pemakanan dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan
sampai tanda panah merah atau sepanjang 2 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang
diinginkan tercapai 30.

7. Pengeboran
Lakukan pengeboran dengan cara bertahap dengan bor awal center drill, lalu lakukan
pengeboran dengan 6 sampai 13 hingga menembus benda kerja. Lakukan pengeboran
dengan 16.5 sepanjang 22mm
4.3.2. Langakh Kerja Pembuatan Baud
1. Gambar kerja

1. Bubut facing
Difungsikan untuk membuat permukaan benda kerja rata, sebelum melakukan pembubutan
1000 .
kita harus menghitung dulu putaran mesin bubut dengan rumus n =
.
Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (20 untuk bahan st37)
D = benda kerja

2. Membuat lubang senter


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur benda kerja dengan sigmat,
kemudian sesuaikan dengan gambar kerja, seharusnya benda kerja mentah ukurannya lebih
besar dari benda hasil seperti pada gambar kerja dengan selisih 2-5mm. Kemudian setelah
diketahui ukurannya,hitung putaran mesin dengan rumus putaran (n), setelah didapat putaran
nya kemduisan seting mesin dan pasang benda kerja pada chuck kepala tetap, keluarkan bagian
benda kerja 10-15 mm untuk di lakukan pengeboran senter drill.

3. Bubut memanjang 1
Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda kerja agar
pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan dilakukan
sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda panah merah
atau sepanjang 67 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginkan tercapai 16.

4. Membuat celah
Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang sesuai
dengan perhitungan, celah dibuatn denagn lebar 5 mm dan diameternya 11 mm.
5. Ulir kiri (segi empat)
Proses pembuatan ulir segi empat butuh tahapan seting terlebih dahulu seperti yang sudah
terlampir pada Bab 2, dan langkah kerja pembuatan ulir kiri segi empat ini dilakuka n dari kiri
ke kanan,dan kecepatan putaran mesin digunakan yang paling rendah.

Putar handel ertan lintang searah jarum jam, pemakanan 0.25 mm


1. Tuas mesin tarik kebawah dan mesin berputar searah jarum jam , pahat bergerak dari kiri
ke kanan
2. Tuas mesin tarik ke atas dan mesin mati, putar handel eratan lintang berlawan arah jarum
jam
3. Tuas mesin tarik ke atas lagi dan mesin berputar berlawanan arah jarum jam, pahat
bergerak dari kanan ke kiri

Lakukan terus menerus hingga diameter pitch sudah sesuai dengan ukuran yang diingika n
dan sesekali ukur dengan sigmat untuk memastikan ukuran nya. Pada finishingnya lakukan
pemakanan sebanyak 3 kali, tanpa dilakukan pemakanan guna membersihkan sisa dari
pembubutan.

6. Bubut memanjang 2
Proses ini harus dikakukan dengan membalik benda kerja, posisi benda yang sudah di
lakukan proses ulir sekarang yang di cekam dengan melindungi bagian yang sudah diulir
dengan clam yang terbuat dari pelat, kemudian pemakanan hanya sepanjang 12 mm, mebuat
diamternya menjadi 12 mm seperti yang diminta pada gambar kerja.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada laporan ini penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan mengenai
permesinan 3. Laporan ini telah memberi pengetahuan tentang tap, snei dan kartell. Disini dapat
dilatih bagaimana cara bekerja yang baik dan aman. Alat alat apa saja yang dipakai pada
permesinan, langkah langkah apa saja yang harus dilakukan pada permesinan. Dari laporan ini
bisa diketahui bagaimana cara membuat bubut tirus, membuat ulir segitiga, membuat ulir segi
empat, membuat ulir segi empat dalam, dengan berbagai type dan kecepatan yang berbeda beda.
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan pada pembuatan bubut tirus

Saran

Demikian laporan ini saya buat. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari
hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari laporan ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa
lebih baik lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pengajar permesinan bubut .

Anda mungkin juga menyukai