Oleh:
Nim : 131211021
Kelas : 2 MP 1
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, karen berkat hidayah dan
rahmat-Nya kita senantiasa masih diberi kesehatan dan kenikmatan yang besar,
serta dengan pertolongan-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan
Adapun maksud dari pembuatan dan penyusunan laporan ini tidak lain
adalah untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah permesinan 3. Makalah ini
berisi tentang pengetahuan tentang metoda permesinan 3 membuat ulir segi empat,
ulir segi empat dalam, kartell, dll. Dan langkah-langkah pengerjaannya dan
pengetahuan setiap proses dalam permesinan 3.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih banyak
sekali kekurangan dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki, dikembangkan,
dan ditingkatkan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis mohon dengan
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan berikutnya.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan kata dalam
penyusunan laporan ini. Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat serta berguna
bagi pembaca maupun penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang
merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan
pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penguasaan teknologi,
Terutama pada teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang
tepat sasaran yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Pengembangan
teknologi tepat guna harus lebih ditingkatkan sebagai penunjang pemanfaatan teknologi
masyarakat Indonesia untuk hari ini dan perkembangan zaman berikutnya. Pemanfaatan
teknologi pada masyarakat berdampak sangat luas Dan berimbas pula pada industri
industri kecil dan menengah, khususnya yang masih menggunakan peralatan
konvensional atau bahkan masih menggunakan peralatan tradisional dan manual.
Pemahaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan melalui
pelaksanaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dan jasa.
Perkembangan teknologi komputer saat ini sudah maju dengan pesat. Dalam hal ini
program computer sudah bisa di aplikasikan dengan cara kerja mesin perkakas, seperti
: mesin bubut, mesin frais, mesin skrup dam mesin bor. Hasil perpaduan teknologi
computer dan mekanik tersebut dinamakan CNC(computer numerically controlled).
Namun pada program kali ini untuk menyelesaikan suatu persoalan dalam bidang
industry digunakan mesin bubut konvensional dalam menyelesaikan praktek pemesinan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusanmasalah
dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
1.Apa itu mesin bubut ?
2.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
3.Bagaimana membuat karteel ?
4.Bagaimanacara membuat ulir kotak dan ulir segitiga
5.Bagaimanacara mengetap
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan
mesin bubut.
2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen komponen dan
fungsi dari mesin bubut.
3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah- langkah
pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut
4. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan bahan
yang digunakan dalam parktikum mesin bubut.
5. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengoperasikan mesin bubut dengan baik.
2. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui cara kerja dari mesin bubut.
3. Setiap mahasiswa teknik mesin mampu berkreatifitas sesuai dengan keahliannya.
4. Setiap mahaiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan
kekompakan dalam tim.
5. Setiap mahasisiwa teknik mesin agar bisa lebih disiplin dan tepat waktu dalam setiap
pembuatan laporan.
PEMBAHASAN TEORI
1. Peralatan Pendukung Mesin Bubut
1. Mesin Bubut
Jenis mesin bubut yang dipakai yaitu mesin bubut universal yang dipakai pada umumnya
dan cara pengoprasiannya manual.
2. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang , lebar dan tinggi dari benda kerja.
5. Tool holder
Tool holder berfungsi sebagai tempat kedudukan pahat.
6. Kunci Toll Post
Kunci tool post digunakan untuk mengunci dan melonggarkan tool post dari
kedudukannya.
7. kunci chuck
Kunci chuck dugunakan untuk mengunci chuck.
8. Kunci L
Kunci L digunakan untuk menyeting atau mengatur Tool pada Tool Post terhadap ujung
center.
9. Pahat
Pahat yang di gunakan adalah pahat rata kanan dan pahat alur.
10.Kuas
Kuas digunakan untuk membersihkan mesin dari geram-geram dari sayatan benda kerja.
11.Senter
Alat ini digunakan untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda kerja dibor
runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut.
12.Chuck Drill
Alat ini digunakan sebagai tempat atau kedudukan pahat drill.
13.Kaca Mata
Alat ini digunakan untuk melindungi mata dari pantulan geram-geram
14.Mata Bor
Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja
1.1.1 Penggunaanya
pada pegangan tang,obeng,kartel ini dipasang seperti pahat.
1.2 Collet
Definisi Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu menjepit
benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau dikerjakan
dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai
dikerjakan dan sisii yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina
kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet.
1.2.1 Penggunaanya
1.3 Penyangga
Penyangga (kaca mara), merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan bulat yang
panjang, untuk menyangga benda kerja supaya tidak melengkung ke bawah, sehingga tetap
lurus segaris sumbu.
1.3.1 Penggunaanya
Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest), dan penyang jalan
(follower rest). Penyangga ini digunakan untuk membubut benda-benda yang panjang,
karena benda kerja yang panjang apabila tidak dibantu penyangga maka hasil pembubutan
akan menjadi berpenampang elip/oval, tidak silindris dan tidak rata.
BAB II
PEMBAHASAN PRAKTEK
- atur kecepetan putar pada mesin dengan paling lambat dalam mesin ini digunakan rpm 30
2.2 Setting mesin
- Setting mesin sesuai prosedur diatas
- Atur spindel pitch
- Pasang pahat ulir pada toolpost lalu kencangkan bautnya
- Sentuhkan ujung pahat pada benda kerja setting nol pada eretan melintang
- Jauhkan pahat pada benda kerja
- Nyalakan mesin bubut
- Arahkan posisi pahat pada ujung kiri benda yang akan di ulir atau pada celah yang telah
dibuat
- Putar eretan melintang sebanyak 0,25mm
- Lakukan pemakanan dari arah kiri ke kanan dengan menggunakan otomatis
- Jauhkan pahat pada benda kerja putar balik putaran mesin dengan menggunakan otomatis
- Lakukan penguliran sampai kedalaman yang dituju dengan proses pemakanan seperti di
atas dengan max pemakanan 0,25 mm
Kelebihan :
1. Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai mendekati sudut 90 derajat
2. Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja
Kekurangan :
1. Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas (manual)
2. Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas pergerakan eretan atas
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
BAB III
PEMBAHASAN PRAKTEK
3. Penyetingan Membuat Ulir
3.1 Definisi Tap
Tap merupakan alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan, dalam hal ini
disebut saja tap tangan untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin.
Bahannya terbut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.
Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tir us
digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap)
untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunaka n untuk penyelesaian.
Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilka n
apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap
( hal ini juga berlaku pada Sney).
Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam pemakainannya lebih mudah.
Dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam, yaitu:
1. tipe batang,
2. tipe penjepit,
3. tipe amerika.
Gambar Deskripsi
pemasangan tap pada handle Penjepitan tap harus kencang tidak goyah atau
longgar.
Gambar Sney
Gambar Deskripsi
Bras..........................tidak dibutuhkan
Alumunium.............parafin/minyak tanah
BAB IV
LANGKAH PERSIAPAN
4.1.1. Perisapan Mesin
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum memulai praktek bubut, yaitu cek kondisi
mesin untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi. Perhatikaan setiap kompenen pada
mesin bubut dan periksa apakah bagian-bagiannya masih berfungsi dengan semestinya, dan bila
ada salah satu bagian yang rusak segera laporkan kepada tool store agar segera di mainte nace
kerusaknnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mahasiswa yang akan memula i
praktek/operator mesin :
2. Menggunakan wearpack
3. Menggunakan kacamata safety
3 hal ini adalah persiapan yang harus digunakan mahasiswa/operator mesin saat praktek agara
meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi.
Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (25 untuk bahan
kuningan)
D = benda kerja
Caranya dengan memasang pahat rata kanan pada rumah pahat dan kencangkan baud
pengencangnya dengan kunci L, kemudian dekatkan pahat kepada permukaan benda kerja
kemudian nyalakan mesin dengan menyeting putaran sesuai dengan perhitungan, putar handel
eratan lintang searah jarum jam untuk membuat pahat mendekati benda kerja, makankan pahat
hanya 1-2 mm saja untuk facing. Kemudian putar handel eratan lintah berlawanan arah jarum jam
untuk membuat pahat menjauhi benda kerja, dan matikan mesinnya.
3. Bubut memanjang 1
Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda
kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan
dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda
panah merah atau sepanjang 30 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginka n
tercapai 25.
4. Membuat celah
Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang
sesuai dengan perhitungan, celah dibuat denagn lebar 2 mm dan diameternya 19 mm.
5. Ulir matriks kanan
Membuat ulir segitiga dengan kecepatan mesin yang paling rendah, ulir dibuat degan
pemakanan pith 1mm dan panjang ulir 10mm
6. Bubut memanjang 2
Sama halnya dengan bubut memanjang 1, kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai,
kemudian ukur benda kerja agar pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar
kerja, pemakanan dilakukan sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan
sampai tanda panah merah atau sepanjang 2 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang
diinginkan tercapai 30.
7. Pengeboran
Lakukan pengeboran dengan cara bertahap dengan bor awal center drill, lalu lakukan
pengeboran dengan 6 sampai 13 hingga menembus benda kerja. Lakukan pengeboran
dengan 16.5 sepanjang 22mm
4.3.2. Langakh Kerja Pembuatan Baud
1. Gambar kerja
1. Bubut facing
Difungsikan untuk membuat permukaan benda kerja rata, sebelum melakukan pembubutan
1000 .
kita harus menghitung dulu putaran mesin bubut dengan rumus n =
.
Cs = ditentukan menurut bahan yang didunakan dan didapat dari tabel (20 untuk bahan st37)
D = benda kerja
3. Bubut memanjang 1
Sama halnya kita harus mengitung putaran mesin agar sesuai, kemudian ukur benda kerja agar
pada saat di bubut ukuran benda kerja sesuai dengan gambar kerja, pemakanan dilakukan
sebanyak 0.5 mm setiap pemakananny, dan pemakanan dilakukan sampai tanda panah merah
atau sepanjang 67 mm, lalukan pemakanan hingga diameter yang diinginkan tercapai 16.
4. Membuat celah
Membuat celah sama halnya dengan membuat ulir tapi dengan kecepatan mesin yang sesuai
dengan perhitungan, celah dibuatn denagn lebar 5 mm dan diameternya 11 mm.
5. Ulir kiri (segi empat)
Proses pembuatan ulir segi empat butuh tahapan seting terlebih dahulu seperti yang sudah
terlampir pada Bab 2, dan langkah kerja pembuatan ulir kiri segi empat ini dilakuka n dari kiri
ke kanan,dan kecepatan putaran mesin digunakan yang paling rendah.
Lakukan terus menerus hingga diameter pitch sudah sesuai dengan ukuran yang diingika n
dan sesekali ukur dengan sigmat untuk memastikan ukuran nya. Pada finishingnya lakukan
pemakanan sebanyak 3 kali, tanpa dilakukan pemakanan guna membersihkan sisa dari
pembubutan.
6. Bubut memanjang 2
Proses ini harus dikakukan dengan membalik benda kerja, posisi benda yang sudah di
lakukan proses ulir sekarang yang di cekam dengan melindungi bagian yang sudah diulir
dengan clam yang terbuat dari pelat, kemudian pemakanan hanya sepanjang 12 mm, mebuat
diamternya menjadi 12 mm seperti yang diminta pada gambar kerja.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada laporan ini penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan mengenai
permesinan 3. Laporan ini telah memberi pengetahuan tentang tap, snei dan kartell. Disini dapat
dilatih bagaimana cara bekerja yang baik dan aman. Alat alat apa saja yang dipakai pada
permesinan, langkah langkah apa saja yang harus dilakukan pada permesinan. Dari laporan ini
bisa diketahui bagaimana cara membuat bubut tirus, membuat ulir segitiga, membuat ulir segi
empat, membuat ulir segi empat dalam, dengan berbagai type dan kecepatan yang berbeda beda.
Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan pada pembuatan bubut tirus
Saran
Demikian laporan ini saya buat. Penulis sadar akan banyaknya kekurangan dan jauh dari
hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari laporan ini. Penulis juga membutuhkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar bisa menjadikan motivasi bagi penulis agar kedepan bisa
lebih baik lagi. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen pengajar permesinan bubut .