Definisi nyeri berdasarkan International Association for the Study of Pain (IASP, 1979) adalah
pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan dengan
1,2
kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan jaringan . Sebagai mana diketahui bahwa
nyeri tidaklah selalu berhubungan dengan derajat kerusakan jaringan yang dijumpai. Namun
nyeri bersifat individual yang dipengaruhi oleh genetik, latar belakang kultural, umur dan jenis
kelamin. Kegagalan dalam menilai faktor kompleks nyeri dan hanya bergantung pada
pemeriksaan fisik sepenuhnya serta tes laboratorium mengarahkan kita pada kesalahpahaman
dan terapi yang tidak adekuat terhadap nyeri, terutama pada pasien-pasien dengan resiko tinggi
2,3,26,27,28
seperti orang tua, anak-anak dan pasien dengan gangguan komunikasi
Rasa sakit bukan penyakit tapi tanda atau gejala bahwa kesehatan seseorang
terganggu. Pada umumnya, rasa sakit kurang mempunyai arti sebagai tanda
peringatan maupun dalam membantu penegakan diagnosis. Dan rasa sakit dapat
dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu rasa sakit di permukaan, rasa sakit
di dalam, dan rasa sakit somatik. Rasa sakit di permukaan dirasakan di bagian
kulit atau selaput lendir, dan pada bagian tertentu. Sakitnya sangat terasa. Rasa
sakit di dalam, dirasakan pada organ-organ tubuh yang terdiri atas otot polos.
Kedua golongan rasa sakit ini biasanya memerlukan obat-obat yang dapat
diperoleh dengan resep dokter (Sartono, 1996).
Gejala dapat diklasifikasikan sebagai berikut: gejala subjektif adalah gejala yang dialami dan
dilaporkan oleh pasien kepada dokter gigi, gejala objektif adalah gejala yang dipastikan oleh
dokter melalui berbagai uji atau tes
Pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut keluhan utama pasien , riwayat medis yang lalu
Restorasi Komposit
Kelas I
Kavitas kelas I merupakan kavitas yang dimulai dengan kerusakan pada pit dan
fissura yang terdapat pada permukaan oklusal gigi molar dan premolar, permukaan bukal dan
lingual/palatal semua gigi di daerah 2/3 ke arah oklusal atau incisal, dan foramen caecum gigi
anterior atas. Pit dan fissura merupakan hasil perpaduan yang tidak lengkap dari enamel dan
sangat rentan terhadap karies. Dengan menggunakan cairan resin viskositas rendah, daerah ini
dapat ditutup dengan cara melakukan etsa asam pada dinding-dinding pit dan fissura serta
beberapa milimeter permukaan enamel yang berbatasan dengan daerah tersenut.
Pulp Capping
PULP CAPPING
langsung pada pulpa yang terbuka berdiameter kurang lebih 1 mm atau di atas
lapisan dentin yang tipis dan lunak. Bahan yang dipakai Ca(OH)2 yang
Pemberian Ca(OH)2 langsung mengenai pulpa pada gigi sulung dapat merangsang
Indikasi :
1) Karies yang dalam, dimana lapisan dentin di atas pulpa sudah sedemikian tipis
(Gambar 1-A).
2) Tanpa adanya gejala inflamasi.
Kontra Indikasi :
1) Adanya rasa sakit spontan.
2) Adanya tanda tanda kondisi patologi klinis maupun radiografis.
a. Riwayat sakit pulpa.
Rasa sakit spontan dan berdenyut.
Rasa sakit karena rangsangan.
b. Gambaran patologis pulpa.
Resorpsi interna.
Kalsifikasi pada pulpa.
Radiolusen di daerah furkasi atau periapikal.
Penebalan periodontal membrane di daerah apikal.
Resorpsi akar pada gigi sulung mencapai 2/3 akar atau lebih.
c. Perubahan jaringan periodonsium yang berhubungan dengan pulpa.
Kegoyangan gigi.
Perdarahan gingiva.
Teknik pulp capping indirek :
1) Rontgen foto untuk mengetahui kedalaman karies.
2) Isolasi daerah kerja.
Kontra indikasi :
Kontra indikasi pada pulp capping direk sama dengan kontra indikasi pulp
capping indirek.
Teknik pulp capping direk :
1) Rontgen foto untuk mengetahui kedalaman karies.
2) Isolasi daerah kerja.
3) Perdarahan yang terjadi akibat perforasi dihentikan.
4) Irigasi kavitas dengan aquadest untuk mengeluarkan kotoran dari dalam
kavitas, kemudian dikeringkan kavitas tersebut.
5) Letakkan bahan kalsium hidroksid pada daerah pulpa yang terbuka dan
biarkan sampai kering.
6) Kemudian beri semen fosfat dan tambalan sementara.
7) Setelah 6 minggu, bila reaksi pulpa terhadap panas dan dingin normal dapat
dilakukan restorasi tetap.