DKI JAKARTA
1. Kendaraan Bermotor adalah suatu perangkat teknik yang dapat bergerak dijalan
dengan sumber penggerak yang berada pada kendaraan itu sendiri (self powered.
2. Pengujian Kendaraan Bermotor adalah pengujian ambang batas laik jalan serta
pemeriksaan persyaratan teknis sebagai dasar untuk penetapan kelaikan jalan.
3. Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) adalah unsur pelaksana Pemerintah
Daerah di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
4. Balai Pengujian Kendaraan Bermotor adalah unit pelaksana teknis DLLAJ yang
mempunyai tugas melaksanakan pengujian berkala kendaraan bermotor.
5. Kendaraan Wajib Uji Berkala adalah jenis kendaraan yang wajib diuji berkala untuk
menjamin kelaikan operasionalnya. Jenis kendaraan ini terdiri dari Mobil Bus, Mobil
Barang, Kendaraan Umum dan Kendaraan Khusus.
6. Sepcda Motor adalah kendaraan bermotor roda dua atau tiga tanpa rumah dengan
atau tanpa kereta samping.
7. Mobil Bus adalah kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan lebih dari 8
tempat duduk.
8. Mobil Penumpang adalah kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan lebih dari 8
(delapan) tempat duduk tidak termasuk pengemudi dengan maupun tanpa bagasi
9. Mobil Barang adalah setiap kendaraan bermotor yang tidak termasuk dalam jenis
mobil penumpang dan mobil bus yang mempunyai fungsi utama mengangkut
barang
10. Kendaraan umum adalah kendaraan yang disediakan dan dipergunakan oleh
umum dengan bayaran.
11. k. Kendaraan Khusus adalah kendaraan bermotor yang penggunaannya untuk
keperluan khusus atau barang yang diangkutnya bersifat khusus.
12. Uji Visual adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara visual
(melihat langsung). Pada Uji Visual pemeriksaan dilakukan secara langsung oleh
KirMaster, misalnya dengan memeriksa langsung kanvas rem dan sebagainya.
13. Uji Mekanis Manual adalah pengujian dengan menggunakan alat uji mekanis,
meliputi alat uji rem, lampu utama, kincup roda, speedometer dan seterusnya. Hasil
ukur dengan alat uji mekanis ditulis secara manual oleh penguji.
14. Uji Mekanis Digital adalah pengujian dengan menggunakan alat uji digital secara
komputerized, alat uji digital ini dapat mencatat dan inenyimpan hasil uji.
15. Pengujian Tipe adalah pengujian terhadap prototipe atau model dari setiap merek
dan tipe kendaraan dalam bentuk landasan (chasis) atau bentuk lengkap (chasis
dan peralatan teknik dan karoseri). Pengujian tipe diselenggarakan oleh Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan.
16. Sertifikat Uji Tipe adalah penetapan bahwa pemohon dapat melaksanakan produksi
/rakit/impor dan menjamin bahwa setiap kendaraan yang diproduksi/dirakit/diimpor
mempunyai spesifikasi dan kinerja/performance yang sama dengan prototipenya.
17. Pengujian Berkala adalah pengujian kendaraan bermotor secara berkala yang
merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan syarat teknik dan pengujian
ambang batas laik jalan.
18. Pengujian Berkala Pertama adalah Pengujian berkala yang pertama kali dilakukan,
terdiri da:i Uji Mobil Baru, Rubah Bentuk dan Mutasi dari Daerah.
19. Pengujian Berkala Periodik adalah pengujian berkala yang dilaksanakan setiap 6
(enam) bulan.
20. PengujianBerkala Akhir adalah pengujian berkala yang dilakukan untuk
penghapusan kendaraan atau dalam rangka peremajaan armada angkutan umum.
21. Rubah Bentuk (modifikasi) adalah perubahan bentuk kendaraan bermotor sehingga
merubah jenis dan sub-jenis kendaraan yang merubah peruntukan kendaraan.
22. Pengujian ditempat adalah suatu bentuk pelayanan pengujian khusus untuk uji
berkala pertama atau uji berkala periodik atau uji berkala terakhir, yang
dilaksanakan dengan menggunakan Mobil Unit Pengujian.
23. Numpang Uji ke Daerah adalah pengujian kendaraan wajib uji yang dilaksanakan
didaerah lain
24. Buku Induk Pengujian adalah dokumen pengujian yang mencatat semua data
kendaraan yang wajib uji dan berisi data teknis dan administratif termasuk
perubahan - perubahannya. Inventarisasi dan Tanggung Jawab Buku Induk pada
Seksi Tata Operasional Balai Pengujian Kendaraan Bermotor.
25. Kartu'Induk adalah data hasil uji kendaraan pada setiap periode uji. Inventarisasi
dan Tanggung Jawab Kartu Induk pada Seksi Pengujian.
26. Buku Uji adalah tanda bukti kelaikan jalan kendaraan yang berisi identitas pemilik,
spesifikasi kendaraan dan dimensi serta pemuatan. Buku Uji dipegang oleh Pemilik
Kendaraan.
aa. Prosedur Pengujian adalah urutan kegiatan dalam pengujian kendaraan bermotor
yang haruss dilalui.
Balai Pengujian Kendaraan Bermotor merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) DKI Jakarta yang
melaksanakan tugas pengujian berkala kendaraan bermotor (SK Gubernur KDKI
Jakarta No. 16 tahun 1999).
Pentingnya pengujian kendaraan bermotor adalah untuk memberikan jaminan
keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor, melestarikan
lingkungan dari pencemaran akibat penggunaan kendaraan bermotor dan untuk
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat (Kep. Menhub No. 71 Tahun 1993
Pasal 2 ayat 1).
Secara khusus tujuan dilakukannya pengujian kendaraan bermotor adalah untuk
mencegah/memperkecil terjadinya kecelakaan lalu lintas karena gangguan teknis pada
kendaraan dan untuk memberikan informasi kepada pemilik dan pengemudi tentang
kondisi laik jalan kendaraan (UU No. 14 tahun 1992).
Secara umum dapat dikatakan bahwa maksud dan tujuan diselenggarakannya
pengujian berkala kendaraan bermotor adalah untuk :
1. Menjamin keselamatan pengemudi dan pemakai jalan (safety domain),
2. Turut menjaga kelestarian lingkungan (pollution prevention),
3. Meningkatkan pelayanan umum (public service).
4. Jaminan keselamatan ini diberikan sebagai hasil pemeriksaan syarat teknis dan
pengujian ambang batas laik jalan yang telah ditetapkan. Undang - Undang Nomor
14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang tentang Kendaraan dan
Pengemudi;
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993 tentang Persyaratan
Ambang Batas Laik Jalan;
7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 71 Tahun 1993 tentang Pengujian Berkala
Kendaraan Beimotor;
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 81 Tahun 1993 tentang Pengujian Tipe
Kendaraan Bermotor;
9. Perda No.2 tahun 1985 tentang susunan organisasi dan tata kerja DLLAJ DKI
Jakarta
10. Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 9 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan DKI Jakarta .
11. Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1351 tahun 1995 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik / dikuasai pemerintah DKI
Jakarta.
12. Surat Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 16 tahun 1999 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Pengujian Kendaraan Bermotor DKI Jakarta.
13. Surat Keputusan Kepala DLLAJ DKI Jakarta Nomor 89 Tahun 1998 tentang
Petunjuk Teknis Pengujian Kendaraan Bermotor di Wilayah DKI Jakarta.
Jenis-jenis kendaraan bermotor sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1993
tentang Kendaraan dan Pengemudi pada pasal 2 adalah meliputi jenis kendaraan
bermotor sebagai berikut :
1. Sepeda Motor 4. Mobil Barang
2. Mobil Penumpang 5. Kendaraan Khusus
3. Mobil Bus
PP Nomor 44 tahun 1993 Pasal 148 menetapkan bahwa kendaraan yang wajib diuji
secara berkala (kendaraan wajib uji) meliputi jenis kendaraan bermotor :
1. Mobil Bus 3. Kendaraan Khusus
2. Mobil Barang 4. Kendaraan Umum
Adapun jenis dan sub jenis kendaraan bermotor wajib uji di DKI Jakarta meliputi :
Jenls Sub Jenis Konfig
Kisaran
urasi
JBB(Kg)
Sumbu
a. Truck
Truck
1. Kecil (Light
1Mobil Sarong 1.1 4.300 - 8.000
Truck)
8.000 -
2. Truck Sedang 1.2
14.000
14.000 -
3. Truck Besar (Trenton)1.2.2
23.000
b. Pick Up 1.1 1.145 - 2.540
c. Box/Bestel Wagon
1.Box Kecil (Light Box) 1.1 4.300 - 8.000
8.000 -
2. Box Sedang 1.2
14.000
1.2.2 14.000 -
3. Box Besar (Tronton)
23.000
2. Mobil BUS 1.1 1.998 - 2.540
a. Bus Kecil 1.2 7.000 - 7.500
b. Bus Sedang
8.000 -
a. Bus Besar 1.2
15.000
Bus Tingkat
c. 1.2 16.000
Bus Tempel
d. 1.2-2 24.000
Kombi
e. 1.1 2.155
3. Mobil Taksi
a. 1.1 1.180
Penumpang Mikrolet
b. 1.1 1.80- 1.8000 -
Umum 1.945
APB
a. 1.1 1.145 - 1.655
Bajaj/Toyoko
c. 7./ 420
Mobil Belajar
d. 1.1 1.180 - 2.540
APK/KWK
b. 1.1 1.145-1.655
4, Kendaraan
a. Tractor Head 20' 1.2 20.000
Khusus
8. Surat Ijin Operasi Angkutan Sewa dan Pariwisata dari Dirjen Perhubungan
Darat, bagi kendaraan angkutan sewa dan pariwisata, ash beserta fotocopy.
9. Surat Keterangan Tera dari Badan Metrologi Depperindag, bagi kendaraan
Tanki, Taksi dengan Argometer, Kendaraan yang menggunakan Bahan Bakar
Gas (BBG). ash beserta fotocopy.
10.Biaya Retribusi sesuai Tarif.
11.Kendaraan beserta pengemudinya datang kelokasi pengujian.
A.2. Prosedur Pengujian uji pertama
Prosedur Uji Pertama kendaraan bermotor dapat dilihat sebagaimana alur
pada Gambar 1 berikut ini :
Urutan kegiatan Uji Pertama Mobil Baru adalah sebagai bcrikut :
(1) Mendaftar Uji Pertama. Pada Loket 1.: Pemilik atau kuasanya melakukan
pendaftaran pengujian.
(2) Membayar Biaya Retribusi Uji . Loket 2: Pemilik atau kuasanya
membayar biaya retrihusi Uji sesuai ketentuan. (daftar biaya pada lampiran).
(3) Menerima Surat Penetapan Pelayanan Pengujian. Loket 3.: Pemilik atau
kuasanya menerima Surat Penetapan Pelayanan untuk diuji fisik kendaraan.
Contoh Surat Perintah Uji Kendaraan ( terlampir di halaman 34 )
(1) Uji Mekanis. Pemilik atau kuasanya membawa kendaraan untuk uji mekanis,
yang terdiri dari Identifikasi Kendaraan, Syarat - syarat Teknis dan
Pengujian Ambang Batas Laik Jalan.
(5) Menerima Dokumen Penetapan Uji Petama. Loket 4. Dengan
diberikannya Dokumen Penetapan Uji Pertama, maka kendaraan ditetapkan
laik jalan dan menjadi kendaraan Wajib Uji di DKI Jakarta. Sealin itu
diterbitkan Nomor Uji Kendaraan, Dicatat pada Buku Induk Pengujian, Kartu
Induk Pengujian. Dalam Waktu 1 bulan Kartu Induk dikirimkan ke PKB
Wilayah sesuai Domisili Pemilik dan Jenis Kendaraan berdasarkan
ketentuan.
(6) Menerima Buku dan Pemasangan Tanda Uji Pertama. Tanda Uji yang
dipasang yang terdiri dari:
a) Pelat Uji Bersegel bertuliskan Nomor dan Masa Berlaku Uji
b) Cat Samping Berisi Pemuatan dan Masa Berlaku Uji
c) Kode Wilayah pada Bagian Belakang Kendaraan.
d) Tanda Nomor Uji Kendaran pada Rangka Landasan.
(7) Pengujian Selesai.
B. Pengujian Pertama Rubah Bentuk (Modifikasi)
Pengujian Pertama Rubah Bentuk merupakan pengujian yang dilakukan
setelah kendaraan berubah bentuk atau berubah peruntukannya.
B.1. Ketentuan dan Syarat Pengujian Pertama Rubah Bentuk
Ketentuan dan Syarat pengujian sama dengan Pengujian Kendaraan
Baru, hanya ditambah dengan Sertifikat Rancang Bangun dari Ditjen
Perhubungan Darat dan Uji Mutu dari Kanwil Perhubungan Darat.
Prosedur Pengujian Pertama Rubah Bentuk Sama dengan Pengujian
Pertama Kendaraan Baru
C. Uji Berkala Pertama Mutasi Antar Daerah/Propinsi
Merupakan Uji Berkala Pertama karena adanya Mutasi Kendaraan baik Dari DKI
Jakarta ke Daerah atau Sebaliknya.
C.1. Ketentuan dan Syarat Uji Berkala Pertama Mutasi
C.1.1. Mutasi dari DKI Jakarta ke Daerah
Kelengkapan administrasi sama dengan Pengujian Mobil Baru
ditambah dengan :
(1) Surat Pengantar Mutasi dari PKB Wilayah ke Seksi Tata
Operasional DLLAJ DKI Jakarta;
(2) Surat Permohonan Pencabutan data / daftar wajib Uji di DK1
Jakarta dari Seksi Tata Operasional.
(3)Surat Pengantar Mutasi ke Daerah dari Sub Bagian Tata Usaha
atas nama Kepala Balai PKB.
C.1.2. Mutasi dari Daerah ke DKI Jakarta
Kelengkapan administrasi sama dengan Pengujian Mobil Baru
ditambah dengan :
(1)Surat Pengantar dari PKB Daerah ditujukan kepada Kepala Balai
PKB UP Sub Bagian Tata Usaha.
C.2. Prosedur Pengujian Uji Berkala Pertama Mutasi
C.2.1. Mutasi dari DKI Jakarta ke Daerah
(1) Mengajukan Permohonan Pencabutan data/daftar Wajib
Uji di Jakarta dari Seksi Tata Operasional. Permohonan disertai
Surat Pengantar Mutasi dari PKB Wilayah.
(2) Mengajukan Permohonan Surat Pengantar Mutasi Ke
Daerah dari Sub Bagian Tata Usaha atas nama Kepala Balai
PKB.
C.2.1. Mutasi dari Daerah ke DKI Jakarta
(1) Membawa Surat Pengantar dari PKB Daerah ditujukan
kepada Kepala Balai PKB up Sub Bagian Tata Usaha untuk
dicatat dalam buku surat masuk, dan membuat pengantar
kepada Seksi Tata Operasional DLLAJ DKI Jakarta.
(2) Seksi Tata Operasional memeriksa data teknis kendaraan, lalu
menerbitkan Penetapan Uji Pertama sebagai Wajib Uji di DKI
Jakarta. Dicatat pada Buku Induk, untuk diuji berkala pertama
pada Seksi PKB Khusus Pulogadung Jakarta Timur (Urutan
Pengujian seperti pada Gambar 1).
(3)Pengajuan Berkala Periodik berikutnya dilaksanakan pada PKB
Wilayah sesuai domisili pemilik.
(kendaraan daerah tidak dapat diuji di DKI Jakarta sesuai Surat Edaran
Dithubad No. L.20 tahun 1984)
H.2.2. Prosedur
Untuk Kehilangan
(1) Mendapat Surat Pengantar dari Sub Bagian Tata Usaha alas nama
Kepala Balai PKB yang berisikan salinan data Kartu Induk.
(3) PKB daerah menyampaikan basil numpang uji di daerah.
8) Ambang Batas Laik Jalan, seperti disajikan pada tabel berikut ini : Tabel
Ambang Batas Laik Jalan
Komponen Yang Diuji Ambang Batas
1 Ernisi Gas Buang Maks
- Mesin Diesel Asap = 50 % Opasitas
- Motor Bensin (4 langkah) HC = 1.200 Ppm
CO = 4,5 % Vo I
2 Kebisingan Siara Maks
- Masin /engine = 90 dB.A
- Sara klakson/horn = 118 dB.A
3 Efisiensi Rem Minimum
- Efisiensi Rem Utama hmb = 60 %
- Efisiensi Rem Fakir hpb. = 12-16 /0
- Gaya Rem (perlambatan) - 5 m/det2 = 0,5 W Kg
(W= Berat)
4 Lampu Utama Minimum
- Kuat Pancar/Ilumination = 12.000 Cd
- Sdut deviasi kanan = 0 34'
- aidut deviasi kiri = 1 09'
- Tinggi maksimum = 1,25 Meter
5 Radius Putar Minimum = 12 Meter
6 aeedometer (Min/Maks) -10% :+ 15% 36 : 46 kM/J3m
7 Kincup Roda Kemudi Maks (+/-) 5 mm/Meter
8 Kedalaman Alur Ban Min. 1 MiliMeter
Kepala Organisasi
LW DKI Jakarta
Wakil Kepala Ohms dan Tata Kea
Jakarta
Balai PKB
Kepala Balai PKB
Seksi I Sun Bag Tata [Naha
Tata Operaslanal
TupSi:kPereneanaan.Pen taan, Oengentlahan Tupoksi Surat Monkurat, Keuangan,
Teknis Opera lanai Pe Dugan Kendaraan Kepegawaian,Umum, Perlengkapan,
Bermotor dan Pelaporan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa masing-masing sub-bagian dan seksi
memiliki tugas sebagai berikut ini, yaitu :
1. Sub-Bagian Tata usaha adalah melaksanakan usrusan surat menyurat,
keuangan, kepegawaian, umum, perlengkapan clan pelaporan.
2. Tugas Seksi Tata Operasional adalah melaksanakan Perencanaan, Penataan,
Pengendalian Teknis Operasional Uji Berkala Kendaraan Bermotor, dengan
fungsi :
a) Pengumpulan / pengolahan data wajib uji/ tanam kendaraan dan &liar
pertama pengujian (buku induk),
b) Menyiapkan prosedur / juknis / standar uji setiap merek,
c) Pengaturan pelaksanaan teknis uji berkala,
d) Perencanaan kebutuhan dan koordinasi pengadaan kebutuhan bahan /
sarana / pra-sarana pengujian,
e) Koordinasi kalibrasi / setifikasi sarana uji, agar hasil pengukuran valid dan
hasil uji seragam.
3. Tugas Seksi PKB Wilayah adalah melaksanakan teknis pengujian dan
penetapan kelaikan jalan
a) Pengolahan administrasi pengujian,
b) Pemungutan restribusi pelayanan pengujian,
c) Pelaksanaan teknis pengujian,
d) Penetapan dan pengesahan laik jalan,
e) Urusan tata usaha dan pelaporan.
Peruntukan Seksi PKB Wilayah adalah :
a) PKB Pulogadung untuk pengujian khusus,
b) PKB Cilincing untuk kendaraan khusus,
c) PKB Ujung Menteng untuk pengujian wilayah I Jakarta Timur,
d) PKB Kagakarsa untuk pengujian wilayah 2 Jakarta Selatan dan Jakarta
Pusat,
e) PKB Kedaung Angke untuk pengujian wilayah 3 Jakarta Barat dan Jakarta
Utara.
3. Tugas Kelompok Jabatan Fungsional adalah melaksanakan sebagian tugas
Balai PKB secara profesional. Dalarn hal ini tenaga profesional yang
diperlukan adalah untuk kegiatan pengujian, sistem komputer, dan arsiparis.