Anda di halaman 1dari 28

Jaringan-Jaringan Manusia

OLEH:
KELOMPOK II :
1. NAZELA NANDA PUTRI
2. TIWI CHRISTI.R
3. ESRA PAULINA SILAEN
4. FAHRINI SYAFITRI
Dosen pembimbing :

Pak Ns.Johansen Hutajulu AP,S.kep,M.kep,Cand.Ph.D

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS FARMASI & ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kelompok panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan MAKALAH JARINGAN-JARINGAN
MANUSIA dengan baik. Tentunya selesainya makalah jaringan ini karena adanya bantuan,
bimbingan, pengarah, petunjuk, dorongan dan bantuan moril maupun materil dari berbagai
pihak.

Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih kepada :

1. Parlindungan Purba,SH,MM, selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan.


2. Dr.Ivan Elisabeth Purba,M.Kes,selaku Rektor Universitas Sari Mutiara Indonesia.
3. Taruli Sinaga SP.M.KM,selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas
Sari Mutiara Indonesia Medan.
4. Ns.Rinco Siregar,S.Kep,MNS,selaku Ketua Program Studi Ners Fakultas Farmasi dan Ilu
Kesehatan Universitas Sari Mutiara Medan.
5. Pak Ns.Johansen Hutajulu AP,S.kep,M.kep,Cand.Ph.D.selaku Dosen pengajar
Universitas Sari Mutiara Indonesia sekaligus sebagai pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan,arahan dan saran kepada kelompok dalam menyelesaikan
makalah jaringan-jaringan manusia.

Serta semua pihak yang telah membantu dalam proses pengajaran makalah jaringan-
jaringan manusia ini yang tidak saya cantumkan satu persatu. Demikian makalah jaringan
jaringan munusia ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 17 oktober 2017

Kelompok I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 tujuan penulisan ...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 2

2 .1 pengertian jaringan ...................................................................... 2

2 .2 macam macam jaringan .......................................................... 2

BAB III PENUTUP

3 .1 kesimpulan .......................................................................... 3

3 .1 saran .................................................................................... 3

Daftar pustaka

Sumber lampiran
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama
bentuk organ. Jaringan di pelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan
cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit histopatologi.
Jaringan ini juga merupakan kumpul an dari beberapa sekelompok sel
y a n g memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Dalam tubuh m anusia terdapat atau
dibagi d a l a m b e b e r a p a k e l o m p o k . j a r i n g a n p e n g i k a t , j a r i n g a n o t o t ,
jaringan e p i t h e l i u m , d a n j a r i n g a n t u l a n g . J a r i n g a n - j a r i n g a n i n i
d i k e l o m p o k a n k a r e n a berdasarkan fungsi yang sama. Misalnya jaringan epitel yang
terdiri atas selapis selepitel saja, yang berfungsi atau terletak di bagian luar tubuh
untuk membungkus jaringan yang terdapat di dalam tubuh.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Ada pun tujuan penulisan makalah adalah:
a. Untuk mengetahui klasifikasi jaringan
b. Untuk mengetahui funsi jaringan
c. Untuk mengetahui suatu jaringan
BAB II

Tinjauan Teori

2.1 Pengertian jaringan manusia

Jaringan adalah sekumpulan sel-sel yang serupa bentuk,besar dan pekerjaannya yang tersusun
menjadi satu dan mempunyai fungsi tertentu(Daniel s.wibowo 2008). Adapun sel-sel yang
tersusun pada berbagai jaringan tubuh tersebut satu sama lain melekat terikat menjadi satu
sehinga sel-sel itu tidak bergerak sama sekali.

2.2 Macam-macam Jaringan

2.2.1 Jaringan Penutup

Jaringan penutup adalah jaringan yang menutupi tubuh bagian luar dan tubuh bagian dalam
yang berdiri dari jaringan epitel dan jaringan endotel.

2.2.1.1.Jaringan Epitel

Jaringan epitel adalah jaringan penutup yang menutupi tubuh atau permukaan bagian luar dan
bagian dalam yang berhubungan dengan udara.Jaringan epitel terdiri dari lapisan yang selapis
yang disebut simpel dan dua atau lebih lapisan yang disebut stratified atau bertingkat.Baik
epitel simpel dan bertingkat mempunyai bentuk sel skuamosa (bentuk datar,tipis,dan
gepeng),kubus (ukuran tinggi dan lebar sama) dan kolumnal (ukuran sel tingginya lebih
panjang dari lebar).

1. Fungsi Jaringan Epitel


a. Perlindungan fisik terhadap trauma,radiasi,dehidrasi,zat kimia,misalnya pada epitel
kulit.
b. Absopsi dan sekresi pencernaan seperti pada epitel yang melapisi salura pencernaan.
c. Epitel yang berada pada kelenjar endokrin dan eksokrin berfungsi mensekresi
hormon,cairan,enzim,saliva.
d. Epitel yang berada di ginjal berfungsi untuk filtrasi
e. Sedangkan pada saluran pernapasan,paru berfungsi untuk difusi.
2. Sifat-Sifat Jaringan Epitel
a. Membentuk selaput atau membran
b. Melekat pada jaringan yang ada dibawahnya
c. Sel-selnya satu sama lain diikat oleh benang pengikat atau miofibril
d. Mempunyai sifat regenerasi pertumbuhan yang sangat baik.
3. Jaringan epitel menurut jenisnya dibagi 2 bagian:
a. Jaringan epitel membran
b. Jaringan epitel glandular (khusus untuk sekresi)

2.2.1.2 Jaringan Endotel

Jaringan endotel adalah jaringan penutup yang menutupi tubuh bagian dalam yang tidak
berhubungan dengan udara.Bentuk dan susunnnya hampir sama dengan jaringan epitel yang
kebanyakan sebagai epitel sederhana yang bentuknya gepeng (skuamosa), terdapat pada :
permukaan dalam dinding pembuluh darah,pembuluh limfe dan dinding jantung bagian
dalam.

2.2.2 Jaringan Penunjang

Jaringan penunjang adalah sel khusus yang serupa bentuknya,besarnya dan pekerjaanya yang
berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada disekitarnya.

2.2.2.1 Jaringan Ikat/ penyokong

Jaringan ikat / penyokong adalah merupakan jaringan penyangga tubuh dan organ serta
menyatuhkan jaringan-jaringan . yg termasuk dalam jaringan ini adalah embrionik, jaringan
ikat biasa ,jaringan kartilago , jaringan tulang dan jaringan vaskuler .
1. Jaringan embrionik, jaringan ini berada pada masa embrio pada masa kehamiln ,
krakteristik jaringan ini adanya perkembangan jaringan pembentukan organ
pembentukan.
2. Jaringan ikat biasa,biasanya tersusun atas sel sel yang di sebut fibroblast . sel fibroblast
menghasilkan tiga jenis serat yaitu :
a. Serat kalogen atau serat putih, mengandung protein, bersifat fleksibel dan kuat .
b. Serat elastis, berwarna kuning, mengandung protein elastin dan mengandung elastisitas
yang benar .
c. Serat retikular, tipis dan tidak elastis untuk menjaga tubuh yang lemah seperti ginjal,
limpa.

2.2.2.2 Jaringan kartilago

Jaringan kartilago,tersusun oleh sel-sel kartilogo yang di sebut chondrocyte, jaringan ini
berfungsi sebagai penyongkong dan penyangga jaringan yang lain. Jaringan kartilago
teriri atas:
1. Kartilago hialin, terbentuk pada area yang membutuhkan sokongan yang kuat tetapi
masih tetap lentur, seperti pada trakhea, bronkhus, hidung, sternum.
2. Fibrokartilago , kartilago ini memerlukan songkongan yang kuat seperti pada
persendian di tengkorak, simpisis pubis, pelvis.
3. Kartilago elestis, kartilago ini lebih lentur, fleksibel, di samping juga menjaga
kekuatan misalnya pada daun telinga, baian laring dan seluruh pendengaran .

2.2.2.3 Jaringan tulang


Jaringan ini kaku dan keras karena tersusun inorganik seperti kalsium fosfat dan kalsium
karbonat yang terkumpul dalam matriks tulang . tidak seperti tulang rawan (kartilago), tulang
kaya akan vaskuler dan tampak terjadinya aktivitas metabolic. Jaringan tulang terdiri atas
tulang kompak tersusun atas periosteum dan tulang spongyataucancellousyang merupakan
tempat sumsum tulang dimana sel darah merah diproduksi.(Ethel slone,1995)

Fungsi Jaringan Tulang :


a. Menjaga berdirinya tubuuh
b. Membentuk rongga untuk menyimpan (melindungi) organ-organ yang halus
c. Membentuk persendian
d. Sebagai tempat melekatnya ligamen-ligamen dan otot

2.2.2Jaringan otot

Jaringan otot adalah kumpulan sel sel yang secara khusus berfungsi untuk
kontraksi dan kekuatan menahan titik ada tiga tipe jaringan otot yaitu otot rangka
yang berperan dalam pergerakan rangka,otot jantung yang berperan dalam kontraksi
jantung memompa darah keseluruh tubuh dan otot polos adalah yang berperan dalam
mengontrol pergerakan pada organ-organbagian dalam seperti pada saluran cerna,
mata,pembuluh darah,uterus.
Seperlima bagian dari otot dapat meperpanjang dan memperpendek bentuk nya (menguncup)
dengan kata lain dapat berkontraksi. Bentuk dan fungsi otos terdiri dari:

1. Otot serat lintang\otot lurik. Terdiri dari sel sel otot yang didalam nya menyerupai
garis garis melintang warna nya merah tua dan dapat berkontraksi menurut kemauan
kita(termasuk otot sadar) terdapat hampir diseluruh badan atau menjadi dinding
badan
2. Otot polos terdiri dari sel otot yang bentuk nya licin tidak mempunyai garis lintang,
iya dapat berkontraksi(menguncup dan mengembang)tidak menurut kemauan
kita(otot tak sadar) misal nya terdapat pada dinding saluran pecernaan,dinding
pembuluh darah, dan saluran alat kandungan.
3. Otot jantung bentuk nya serat lintang tapi berkontraksi tidak dibawah pengarus
kemauan kita(fungsi nya seperti otot polos) tiap tiap otot mempunyai empal dan pada
kedua ujung nya terdapat urat otot yang warnanya putih.kalau otot
menguncup(berkontraksi maka empal menjadi pendek dan gemuk dan apa bila otot
mengendor empal kembali seperti semula.

Kalau otot bekerja keras lama kelamaan sel otot menjadi besar dan kalau otot tidak
dipergunakan maka ia akan menjadi kecil. Fungsi umum otot sebagai alat penggerakan tubuh
termasuk anggota badan usus,patu-paru dan lain-lain.

A. Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan yang tersusun oleh sel-sel otot (serat otot) dan miofibril
(serabut halus). Penyusun jaringan otot mengandung filamen aktin dan miosin, dua jenis
protein kontraktil yang memungkinkan jaringan otot menjalankan fungsinya sebagai
jaringan yang dapat berkontraksi, memanjang dan memendek. Antar sel-sel dalam
jaringan otot dibatasi oleh sarkolema atau lapisan membran yang mengelilingi sel otot.

B. Macam Macam Jaringan Otot


Jaringan otot dapat dibedakan berdasarkan sifatnya dalam melakukan mekanisme
gerak pasif menjadi 2, yaitu jaringan otot volunter dan jaringan otot involunter.
1. Jaringan Otot Volunter
Jaringan otot volunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di bawah
pengaruh kesadaran karena dilengkapi dengan jaringan syaraf yang langsung
terhubung ke bagian otak. Jaringan otot volunter juga kerap disebut otot sadar karena
aktivitas dan gerakan jaringan otot ini dapat sesuai dengan keinginan dan kesadaran
kita. Otot volunter bisa bekerja dengan cepat dan kuat, akan tetapi kerja otot ini bisa
menimbulkan rasa lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang memiliki sistem otot
volunter di antaranya adalah otot rangka atau otot lurik.

2. Jaringan Otot Involunter


Jaringan otot involunter adalah jaringan otot yang bekerja atau berkontraksi di luar
pengaruh kesadaran karena tidak dilengkapi dengan jaringan syaraf sensorik. Gerakan
jaringan otot ini sendiri dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom. Jaringan otot volunter
juga kerap disebut otot tak sadar karena aktivitas dan gerakan jaringan otot ini tidak
Dapat disesuaikan dengan keinginan kita. Otot volunter umumnya bekerja dengan
lambat, akan tetapi kerja otot ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang sangat
lama tanpa menimbulkan rasa lelah. Jaringan otot di tubuh manusia yang memiliki
sistem otot involunter di antaranya adalah otot jantung dan otot polos.

C. Fungsi Jaringan Otot dan Ciri-Cirinya


Berdasarkan fungsi dan struktur penyusunnya, jaringan otot dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Masing-masing jaringan otot
ini memiliki fungsi, ciri-ciri, dan sistem kerja yang berbeda-beda. Selain itu, letak
jaringan-jaringan otot tersebut juga saling berpisah.(jan tamboyong 2001)

1. Jaringan Otot Polos


Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding
organ-organ dalam tubuh, seperti saluran organ pencernaan manusia, organ
pernapasan, reproduksi, pembuluh darah, dan saluran ekskresi. Gerakan otot polos
tidak dapat dikendalikan oleh kesadaran karena hanya dipersyarafi oleh sistem syaraf
otonom. Karena bekerja di luar kesadaran, aktivitas gerak otot ini tidak akan
menimbulkan rasa lelas, sekalipun dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang
lama. Jaringan otot polos memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya
dengan jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot polos tersebut yaitu:
1) Sel pada jaringan berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya.
2) Memiliki sebuah nukleus di bagian tengah selnya.
3) Serabut halus yang melintang pada jaringan tidak terlihat.
4) Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5) Bereaksi lambat, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.

2. Otot Lurik
Jaringan otot lurik adalah jaringan otot bersifat volunter yang terletak melekat di
bagian rangka. Oleh karena itu, jenis jaringan otot ini juga kerap disebut jaringan otot
rangka. Otot lurik bekerja di bawah pengaruh kesadaran, oleh karena itu ia tidak
mampu bekerja lama karena akan menimbulkan rasa lelah. Selain untuk menggerakan
tulang dan sistem rangka, fungsi otot lurik juga terkait dengan sarana pelindung
rangka dari benturan luar dan tempat melekarnya jaringan lemak.
Jaringan otot lurik memiliki beberapa ciri spesifik yang membedakannya dengan
jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot lurik tersebut yaitu:
1) Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dan kedua ujungnya tidak
bercabang.
2) Memiliki banyak nukleus di bagian sisi tepi selnya.
3) Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat, tapi tidak jelas.
4) Bekerja secara sadar sehingga termasuk jenis otot volunter.
5) Bereaksi cepat, namun dapat menimbulkan rasa lelah.

3. Jaringan Otot Jantung


Jaringan otot jantung adalah jaringan otot bersifat involunter yang hanya dapat
ditemukan di jantung. Jaringan otot jantung memiliki struktur yang mirip dengan otot
lurik, tapi memiliki mekanisme kerja seperti otot polos. Jaringan otot ini bekerja di
luar kesadaran karena gerakannya dipengaruhi oleh sel syaraf otonom, oleh karena itu
jantung kita tidak pernah lelah, meski berpuluh-puluh tahun terus bergerak memompa
darah ke seluruh tubuh. Jaringan otot jantung memiliki beberapa ciri spesifik yang
membedakannya dengan jaringan otot lain. Ciri ciri jaringan otot jantung tersebut
yaitu:
1) Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang dengan kedua ujungnya
bercabang.
2) Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya.
3) Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas.
4) Bekerja secara tidak sadar sehingga termasuk jenis otot involunter.
5) Bereaksi sedang, namun bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama.

2.2.3 Jaringan Saraf

Jaringan terdiri dari sel saraf yang panjang dan halus mempunyai inti sel dalam
protoplasmanya yang agak tebal. Bentuk sel saraf seperti bintang.Mempunyai ekor panjang.
Dendrit taju sel yang pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk
menghantarkan rangsangan dari luar ke dalam sel.Neurit taju sel saraf yang panjang dan halus
protoplasmanya menghantarka rangsangan dari badan sel luar sel. Neurit di selubungi oleh
suatu selaput yang disebut selaput Schwan(Neurolema), selaput bagian dalamnya disebut
mielin. Neurit ini banyak terdapat diluar pusat susunan saraf, kadang-kadang sampai ke kulit.
Badan sel hanya terdapat di beberapa tempat terutama di otak dan sumsum tulang belakang.

2.2.3.1 Macam-macam saraf terdiri dari:

a. Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan otak dan sumsum.Tulang


belakang menuju ke otot dan kelenjar, akibatnya otot menegang dan kelenjar
mengeluarkan getah
b. Saraf sensorik (saraf perasa), Saraf yang membawa rangsangan dari luar menuju
pusat.

2.2.3.2 Jaringan saraf ada 3 unsur:


1. Unsur yang berwarna abu-abu
2. Unsur yang berwarna putih atau serabut saraf
3. Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam sistem saraf yang menghimpun serta
menopang sel saraf.

Sistem Saraf Pada Manusia Lengkap Dengan Penjelasan dan Fungsi Setiap Bagiannya

Sistem saraf memiliki tugas untuk mengumpulkan dan memproses informasi, memberikan
reaksi terhadap berbagai rangsangan, dan mengatur kerja berbagai sel. Bahkan ubur-ubur dan
cacing, yang merupakan hewan tingkat rendah dan sederhana, memiliki bentuk sederhana
dari sistem saraf ini.

Pada hewan-hewan yang paling sederhana dan hanya bisa makan, bergerak, dan
mengeluarkan kotoran ini, sistem yang dimiliki mungkin hanya terdiri dari satu atau dua sel
saraf.

Pada manusia, yang mampu melakukan berbagai tugas komplek seperti memasak, berdansa,
dan mengikuti kursus psikologi, sistem saraf yang dimiliki mengandung miliaran sel. Para
ilmuan membagi jaringan kerja yang rumit ini ke dalam dua bagian utama, yakni sistem saraf
pusat dan sistem saraf perifer.

Contents [hide]
1 Sistem Saraf Pusat
1.1 Sistem Saraf Perifer
2 Komunikasi Sistem Saraf pada Manusia
2.1 Struktur Neuron

Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat atau central nervous system (CNS) berfungsi untuk menerima, memproses,
mengintepretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang datang seperti informasi
mengenai suara, rasa, warna, bau, kondisi organ internal, tekanan pada kulit, dan lain-lain.
Sistem saraf pusat juga mengirimkan pesan untuk kelenjar, otot, dan organ internal.

Secara konseptual, sistem saraf pusat dapat dikatakan memiliki dua komponen: otak dan saraf
tulang belakang (spinal cord).
Sebenarnya saraf tulang belakang merupakan perpanjangan dari otak. Saraf tulang belakang
bermula dari dasar otak, kemudian menjulur di sepanjang bagian tengah punggung dan
dilindungi oleh tulang punggung.

Saraf tulang belakang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan otak dengan bagian-
bagian lain dari tubuh yang terletak di bawah leher.Saraf tulang belakang sendiri dapat
menghasilkan beberapa perilaku, tanpa bantuan apa pun dari otak. Refleks saraf tulang
belakang atau refleks spinal

Sebagaimana contoh, seandainya Anda secara tiba-tiba menyentuh teko panas yang berisi air,
maka dengan reflek Anda akan menjauhkan tangan Anda dari teko tersebut dengan segera,
bahkan sebelum otak memproses peristiwa yang sedang terjadi.

Impuls saraf membawa pesan ke saraf tulang belakang (panas!), dan saraf tulang belakang
mengirimkan perintah berupa implus saraf ke otot tangan Anda untuk menarik tangan agar
menjauh dari teko panas.

Reflek di bagian atas seperti mengedipkan mata atau bersin, lebih melibatkan bagian bawah
otak daripada saraf tulang belakang.Jaringan saraf yang melandasi berbagai refleksi tulang
belakang berhubungan dengan jalur-jalur saraf yang terbentuk ke dan dari saraf tulang
belakang, ke dan dari otak.

Karena hubungan inilah refleks terkadang dapat dipengaruhi oleh pikiran dan emosi kita.
Contohnya adalah ereksi pada pria, di aman reflesk tulang belakang dapat dihambat oleh
kecemasan atau pikiran yang menganggu dan dipicu oleh pikiran erotis.
Beberapa refleks dapat dikendalikan secara sadar. Jika berkonsentrasi, Anda mungkin dapat
mengusahakan agar lutut Anda tidak tertarik ketika di tekuk, seperti yang biasanya akan
terjadi secara normal.

Sistem Hormon pada Manusia Berserta Fungsi Kelenjar Endokrin dan Eksokirn
Demikian pula, sebagian besar pria seperti yang biasanya akan terjadi secara normal.
Demikian pula, sebagian besar pria dapat belajar menunda ejakulasi. Ini merupakan bentuk
refleksi tulang belakang lainnya (banyak pria yang bisa melakukannya).

Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf perifer atau peripheral nevous system (PNS) berfungsi menangani pesan
informasi yang masuk dan keluar dai sistem saraf pusat.
Sistem saraf perifer meliputi semua bagian dari sistem syaraf yang terletak di luar otak dan
saraf tulang belakang, sampai saraf-saraf ujung jari tangan dan jari kaki.

Seandainya otak Anda tidak mengumpulkan informasi dari dunia sekitar dengan
menggunakan sistem saraf perifer, situasi itu dapat diibaratkan seperti sebuah radio tanpa alat
penerima.

Pada sistem saraf pusat, saraf-saraf sensorik membawa pesan dari reseptor-reseptor khusus di
otot, kulit, dan organ indera internal dan eksternal, ke saraf tulang belakang.
Selanjutnya, saraf tulang belakang akan meneruskan pesan-pesan tersebut ke otak. Saraf-saraf
ini memungkinkan kita untuk tetap berhubungan dengan dunia luar dan dengan aktivitas di
dalam tubuh kita sendiri.

Saraf motorif berfungsi membawa pesan dari sistem saraf pusat ke sejumlah kelenjar, otot,
dan organ internal.
Saraf motorik membuat kita dapat bergerak sekaligus menyebabkan kelenjar dapat
berkontraksi dan mengeluarkan sejumlah substansi, termasuk pesan-pesan kimiawi yang
disebut hormon.

Selanjutnya, para ilmuan membagi sistem saraf perifer ke dalam dua bagian, yaitu sistem
saraf otonomik dan sistem saraf somatis.

1. Sistem saraf somatis (somatic nervous system) yang kadang kala disebut juga
sebagai sistem saraf soskeletal, terdiri dari safar-saraf yang berhubungan dengan
reseptor sensorik, sel yang membuat Anda dapat merasakan dunia, otot-otot skeletal
juga memungkinkan Anda melakukan tindakan yang disengaja.
Ketika Anda merasakan seekor serangga berjalan di lengan Anda, atau ketika Anda menulis
nama, atau Anda mematikan lampu, sistem somatis berada dalam kondisi aktif.

2. Sistem saraf otonomik (autonomic nervous system) berfungsi untuk mengatur fungsi
pembuluh kelenjar, pembuluh darah, dan organ intrenal, seperti kandung kemih,
jantung, dan perut.
Ketika Anda melihat seseorang yang Anda suka, sehingga mengakibatkan jantung Anda
berdebar kencang, pipi andan merah, dan tangan Anda dingin. Andan daat menyalakan sistem
saraf otonomik.

Sistem saraf otonomik terbagi menjai dua bagian, yakni sistem saraf
prasimaptik(parasysmpathetic nervous system), dan sistem saraf sipatik (sympathetic
nervous system).
Kedua bagian ini saling bekerja sama secara berlawanan, untuk membuat tubuh mampu
menyesuaikan didi dengan perubahan lingkungan. Kerja sistem saraf simpatik menyerupai
pedal gas mobil. Artinya, sistem saraf simpatik mengerahkan usaha untuk untuk bertindak
dan mengeluarkan energi.Saraf simpatik membuat kulit Anda mengeluarkan keringat, wajah
memerah, dan bern-afas lebih dalam.

Sistem saraf simpatik juga meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Sistem simpatik
akan bekerja ketika Anda berada dalam situasi yang menurut Anda melarikan diri, berkelahi,
atau mengatasi suatu keadaan.

Cara kerja sistem saraf parasimpatik lebih menyerupai rem. Artinya, sistem ini tidak
menghentikan proses di dalam tubuh, namun cenderung memperlambat atau menjaga agar
semuanya berlangsung dengan halus.

Sistem saraf parasimpatik membuat tubuh dapat menghemat dan menyimpan


energi.Seandainya Anda harus melompat dari sebuah sepeda motor yang sedang melaju
dengan kencang, sistem saraf simpatik akan meningkatkan detak jantung.Setelah itu, sistem
saraf parasimaptik akan memperlambat lagi detak jantung dan menjaga agar ritme jantung
tetap teratur.

Komunikasi Sistem Saraf pada Manusia

Sebagaimana yang telah digambarkan sebelumnya tentang otak, sebenarnya cetak biru
hanya dapat memberikan ide umum mengenai struktur sistem syaraf.Kini mari kita bahas
detailnya.Sistem saraf tersusun oleh neuron-neuron atau sel-sel saraf. Neuron merupakan
spesialis komunikasi otak yang bertugas mengirimkan informasi dari, ke, dan intra sistem
saraf pusat.Neuron terletak di suatu temapt yang bernama gila atau sel-sel gila (berasal dari
istilah Latin yang berarti lem atau glue). Gila ini menyusun sekitar 90 persen dari sel-sel
otak.Cukup lama orang beranggapan bahwa sel-sel gila hanya berfungsi membungkus atau
menyekat neuron-neuron penting.

Meskipun demikian, sekarang kita mengetahui bahwa sel-sel gila memiliki berbagai fungsi
penting, yaitu menyelubungi neuron, memberi gizi pada neuron, melindungi otak dari bahan
beracun, dan menyingkirkan sisa neuron yang sudah mati.Sel-sel gila juga berkomunikasi
satu sama lain secara kimiawi. Tanpa sel0sel gila, mungkin neuron-neuron tidak dapat
berfungsi secara efektif.Sebagaimana contoh, ada sejenis sel gila yang tampaknya bertugas
untuk memperbolehkan neuron menjadi hubungan dan berbicara satu sama lain (Ullian,
Christopheseon, & Barrens, 2004).Seiring dengan beralannya waktu, gila membantu
menemukan bungan saraf mana yang semakin kuat dan yang semakin lemah. Hal ini
memperlihatkan bahwa sel gila memainkan peran penting dalam proses belajar dan ingatan
(Fields, 004).

Meskipun demikian, neuron telah dianggap sebagai struktur pembangaunan sistem saraf
(berbentuk keping salju yang sangat indah dan memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda
satu sama lain).Pada jerapah, sebuah neuron bermula dari saraf tulang belakang, turun hingga
ke kaki belakang, dengan panjang yang dapat mencapai 9 feet.Neuron pada manusia memiliki
bentuk mikroskopis (amat sangat kecil). Tidak ada seorang pun yang dapat memastikan
berapa banyak neuron yang terdapat pada otak manusia, namun secara umum diperkirakan
ada sekitar 100 miliar neuron.Jumlah ini kurang lebih sama dengan jumlah bintang di galaksi
kita, dan beberapa ahli bahkan memiliki perkiraan yang lebih besar lagi.

Struktur Neuron
Sebagaimana dapat Anda lihat pada gambar di atas, sebuah neuron terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu badan sel , dendrit, dan akson.Bentuk dendrit (dendrite) menyerupai dahan-
dahan pohon, dalam bahasa Latin, kata dendrit berarti pohon kecil.Cara kerja dendrit dapat
diibaratkan seperti antena, dendrit menerima pesan dari 10.000 sel saraf lain dan
mengirimkan pesan ini ke badan sel. Dendirt juga melakukan proses awal terhadap pesan-
pesan tersebut.

- Badan sel (cell body), yang bertugas untuk menjaga agar neuron tetap hidup. Badan
sel juga memainkan peran inti dalam menentukan apakah neuron seharusnya aktif
mengirmkan pesan ke neuron-neuron lainya, hal ini tergantung pada input dari neuro
lainnya.
- Akson (axon) berasal dari istailah Yunani untuk axle atau as roda. Berfungsi
untuk mengirimkan pesan dari tubuh sel ke neuron lain, atau ke otot dan ke sel
kelenjar.

Umumnya, ujung akson bercabang menjadi ranting, yang disebut terminal akson. Pada
manusia, panjang akson dapat bervariasi, mulai yang panjangnya satu per empat ribu inci,
hingga yang panjangnya dapat mencapai beberapa kaki.Dendrit adan akson memberikan
peran ganga pada neuron. Sebagaimana dikatakan oleh seorang peneliti, neuron pertama-tama
bertugas sebagai penangkap informasi, kemudian bertugas sebagai pengirim informsi
(Gazaniga, 1988),Banyak akson, khususnya yang lebih besar, dibungkus dengan lapisan
berlemakyang disebut selubung mielin (myelin sheath), yang di sistem saraf pusat terbentuk
dari sel-sel gilaBatas0bata pinggir selubung ini , yang disebut node, membaginya menjadi
segmen-segmen dan membuatnya terlihat seperti ikatan sosis .Salah satu fungsi membran
mielin adalah mencegah terjadinya gangguan sinyal di antara sel-sel yang letaknya saling
berdesakan.Di samping itu, membran mielin juga bertujuan mempercepat konduksi dari
impuls saraf.

Ketiadaan mielin dapat menyebabkan sinyal saraf menjadi tidak beraturan, yang
menyebabkan hilangnya sensasi, kurang koordinasi, lumpuh, atau menyebabkan masalah
penglihatan, seperti yang dialami oleh individu yang menderita multiple sclerosis.
Dalam sistem saraf perifer, setiap serabut neuron (akson dan kadang-kadang dendrit)
bergabung dalam sebuah berkas yang diseut saraf (nerve), yang berbentuk menyerupai
jaringan kabel telepon.Tubuh manusia memiliki 43 pasang saraf perifer, di mana satu dari
setiap pasang saraf ini terletak di sisi kiri tubuh, dan lainnya di sisi kanan.
Kebanyakan saraf ini memasuki atau meninggalkan saraf tulang belakang, namun ada 12
pasang yang terletak di dalam kepala, yang disebut saraf kranial.
https://inspiring.id/sistem-saraf/

2.2.4Jaringan Cairan

Darah sebagai jaringan yang bentuknya cair yang terdiri dari cairan darah dan sel-sel darah
yang terapung dalam cairan tersebut. Jika darah ditampung dalam suatu tempat lalu dibiarkan
maka darah akan membentuk dan akan terlihat dua bagian yaitu:

1. Bagian yang cairnya warna kuning terdapat disebelah atas disebut plasma darah yang
didalamnya yang mengandung zat makanan dan antibodi
2. Bagian yang membeku warnanya merah tua disebut bekuan darah didalamnya terdiri
dari sel darah merah, sel pembeku darah, sel darah putih dan fibrin.

Jika darah yang ditampung dalam suatu tempat dicampur dengan larutan natrium sitrat maka
darah tidak akan membeku tapi lama kelamaan sel darah akan mengendap dan diatasnya
terdapat cairan bening yang disebut serum.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

jaringan dalam biologi adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jarigan-jaringan yang berbeda dapat berkerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama
membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan
histologi,sedangkan cabang bioloagi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi
jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah histopatologi.

Ada empat kelompok jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk manusia dan
organisme multiseluler tingkat rendah seperti artropoda: jaringan epitelium, jaringan pengikat,
jaringan penyokong, dan jaringan saraf.

1. Jaringan epitelium.
2. Jaringan pengikat.
3. Jaringan otot.
4. Jaringan saraf.
5. Jaringan penyokong

3.2 Saran
Penulisan menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritiknya yang sifat nya membangun agar dalam
perbuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas perhatiannya kami sebagai
penulis ucapkan terima kasih.
Sumber Lampiran

Anda mungkin juga menyukai