Anda di halaman 1dari 2

TENSION HEADACHE

No. Dokumen : /SOP/UKP/KRP


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
dr. Lies Esther Bopeng
KARANG PANJANG
NIP. 196906051999032008
AMBON
Tatalaksana Tension Headache atau penanganan terhadap Tension Type
Headache (TTH) atau nyeri kepala tipe tegang adalah bentuk sakit kepala
1. Pengertian
yang paling sering dijumpai dan sering dihubungkan dengan jangka waktu
dan peningkatan stres.
Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan Tatalaksana Tension
2. Tujuan
Headache
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Karang Panjang
3. Kebijakan No..../KRP/SK/./2017, Tentang SOP Tension Headache pada
Puskesmas Karang Panjang
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
4. Referensi HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
1. Petugas menanyakan keluhan
Pasien datang dengan keluhan nyeri yang tersebar secara difus dan sifat
nyerinya mulai dari ringan hingga sedang. Nyeri kepala tegang otot
biasanya berlangsung selama 30 menit hingga 1 minggu penuh. Nyeri bisa
dirasakan kadang-kadang atau terus menerus.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


Pada pemeriksaan fisik, tanda vital harus normal, pemeriksaan neurologis
normal. Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan kepala dan leher
serta pemeriksaan neurologis yang meliputi kekuatan motorik, refleks,
koordinasi, dan sensoris. Pemeriksaan mata dilakukan untuk mengetahui
adanya peningkatan tekanan pada bola mata yang bisa menyebabkan sakit
kepala. Pemeriksaan daya ingat jangka pendek dan fungsi mental pasien
juga dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk menyingkirkan berbagai penyakit yang serius yang
memiliki gejala nyeri kepala seperti tumor atau aneurisma dan penyakit
lainnya.

3. Petugas menegakkan diagnose


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
5. Prosedur / normal. Anamnesis yang mendukung adalah adanya faktor psikis yang
Langkah - langkah melatar belakangi dan karakteristik gejala nyeri kepala (tipe, lokasi,
frekuensi dan durasi nyeri) harus jelas.

4. Petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif


a. Pembinaan hubungan empati awal yang hangat antara dokter dan
pasien merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk
keberhasilan pengobatan. Penjelasan dokter yang meyakinkan pasien
bahwa tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala atau
otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan adanya tumor otak atau
penyakit intrakranial lainnya. Penilaian adanya kecemasan atau depresi
harus segera dilakukan.

b. Saat nyeri timbul dapat diberikan beberapa obat untuk mengurangi


sakit yang dirasakan saat serangan. Penghilang sakit yang sering
digunakan adalah: NSAID seperti parasetamol, , ibuprofen, dan
ketoprofen.Pemberian obat-obatan antidepresi yaitu amitriptilin juga
dapat membantu meringankan keluhan.

5. Petugas memberikan konseling dan edukasi


a. Keluarga ikut meyakinkan pasien bahwa tidak ditemukan kelainan
fisik dalam rongga kepala atau otaknya dapat menghilangkan rasa
takut akan adanya tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya.
b. Keluarga ikut membantu mengurangi kecemasan atau depresi pasien,
serta menilai adanya kecemasan atau depresi pada pasien.

6. Petugas menentukan kriteria rujukan


Bila nyeri kepala tidak membaik maka dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf.

menanyakan keluhan

melakukan pemeriksaan fisik

melakukan pemeriksaan penunjang

6. Bagan Alur menegakkan diagnosis

meelakukan penatalaksanaan komprehensif

memberikan konseling dan edukasi

menentukan kriteria rujukan

1) BP ( Ruang Umum )
7. Unit Terkait
2) IGD ( ruang tindakan )
1. Rekam Medis
8. Dokumen Terkait
2. Catatan tindakan.

No Yang Isi Tgl.mulai


dirubah Perubahan diberlakukan

9. Rekaman Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai