Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN A

TUGAS KHUSUS
Produksi Steam pada Recovery Boiler

A.1 Latar Belakang


Perkembangan industri di Indonesia semakin berkembang seiring dengan
kebutuhan manusia akan sandang dan kertas, hal ini didorong pula oleh
perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi (IPTEK). Salah satu kebutuhan
manusia yang meningkat yaitu kertas.
Untuk proses pengolahan pulp air sangat dibutuhkan baik untuk kebutuhan
pencucian pulp dan juga kebutuhan energi untuk dijadikan steam. Steam pada tekanan
tertentu digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Produksi steam
dilakukan di boiler menggunakan umpan feed water yang dipanaskan setelah melalui
proses water treatment.
Terdapat dua jenis boiler yang digunakan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yaitu
Multi Fuel Boiler dan Recovery Boiler. Recovery boiler adalah sebuah alat pendaur
ulang sisa-sisa bahan kimia dari proses pembuatan pulp, dengan membakar black
liquor menjadi smelt, kemudian smelt akan dicampur dengan weak wash menjadi
green liquor kemudian dikirim ke recaustizing untuk proses selanjutnya.
Selain memproduksi green liquor, pembakaran black liquor pada recovery
boiler juga menghasilkan hasil samping dari recovery boiler, yaitu steam. Steam yang
dihasilkan dari recovery boiler kapasitasnya mencapai 168 ton/jam.
Produksi steam pada recovery boiler merupakan salah satu proses yang
penting karena steam yang diproduksi akan digunakan sebagai pemasok energi, yaitu
sebagai pemanas pada evaporator, pemanas feed water sebelum masuk ke economizer
pada recovery boiler, dan mengerakkan turbin untuk listrik perumahan. Oleh karena
itu perlu diketahui produksi steam pada recovery boiler dari feed water sampai
dihasilkan steam.

A.2 Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan tahap-tahap produksi steam
pada recovery boiler dan hal-hal yang mempengaruhi produksinya.
A.3 Manfaat
Manfaat tulisan ini adalah dapat mengetahui proses produksi steam pada
recovery boiler dan hal-hal yang mempengaruhi produksinya.

A.4 Hasil dan Pembahasan


Produksi steam dimulai dengan memompakan feed water yang sudah melalui
deaerator untuk dihilangkan kandungan oksigennya oleh boiler feed water pump ke
economizer. Terdapat dua stage pada economizer, yaitu economizer 1 dan economizer
2. Feed water dengan temperatur 128-135oC masuk ke economizer 1 melalui inlet
economizer 1 lalu keluar melalui header economizer 1 dengan temperatur 165oC
setelah itu masuk ke inlet economizer 2 dan dari header economizer 2 masuk ke steam
drum dengan temperatur 244oC. Pada temperatur inilah air menguap menjadi uap
basah. Dalam economizer terdapat pipa-pipa dimana feed water akan masuk ke dalam
pipa dan flue gas mengalir dibagian lar pipa secara berlawanan arah. Dengan cara
inilah perpindahan panas terjadi.
Feed water akan menjadi panas oleh flue gas yang mengakibatkan turunnya
temperatur flue gas. Pada steam drum uap basah dipisahkan antara air dan steam. Air
akan turun melalui bank tubes dan masuk ke water drum kemudian dengan empat
down comer ke dua bottom header. Kedua bottom header secara bersamaan diisi oleh
keempat down comer dari bottom header aliran air boiler mengisi pipa dasar boiler
dimana disambung disebelah depan dan belakang furnance dan sisanya mengalir ke
inlet header sisi kanan dan kiri dinding boiler melalui pipa distribusi. Pipa-pipa ini
dipanaskan dengan flue gas secara tidak langsung sehingga hasilnya akan berupa
steam yang bersirkulasi kembali ke water drum dan aliran naik sepanjang bank tubes
kemudian masuk ke steam drum.
Setelah terjadi suatu pemisahan antara air dan steam, steam masuk ke
superheater untuk dinaikkan temperaturnya. Superheater mempunyai tiga tahapan dan
22 panel setiap tahapan. Steam masuk ke superheater 1 dengan temperatur 310oC dan
keluar dengan temperatur 350-370oC. Selanjutnya steam masuk ke superheater 2
menghasilkan steam dengan temperatur 420-440oC. Kemudian steam masuk ke
superheater 3 menghasilkan steam dengan temperatur keluar 480oC dengan tekanan
60-65 bar. Steam kemudian dikumpulkan di common header untuk dialirkan ke
turbin.
Produksi steam pada recovery boiler sangat dipengaruhi oleh pembakaran
black liquor pada furnance. Untuk menghasilkan steam dengan produksi maksimum,
pembakaran dalam furnance harus sempurna. Pembakaran furnance akan sempurna
apabila dry solid black liquor tinggi menyebabkan lebih sedikit air yang harus
diuapkan di furnance sehingga meningkatkan recovery steam.
Hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi steam yaitu, air
preheating, memberikan tekanan pada tangki feed water, pemanasan awal pada feed
water, pendinginan terhadap flue gas. Namun, dari cara-cara tersebut, cara yang
paling efektif untuk meningkatkat produksi steam adalah dengan melakukan
pemanasan feed water diantara economizer (interheater). Cara ini akan meningkatkan
temperatur feed water sebelum memasuki steam drum sehingga meningkatkan
produksi steam dan listrik. Dapat pula dilakukan kombinasi pemanasan yaitu sebelum
feed water memasuki economizer dan pemanasan diantara economizer 1 dan 2
(Valmet, 2015).

A.5 Kesimpulan dan Saran


A.5.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan yang diperoleh adalah
1. Feed water harus melalui proses deaerasi terlebih dahulu sebelum masuk
ke economizer untuk menghilangkan oksigen terlarut sehingga mencegah
pengkaratan alat.
2. Panas yang digunakan untuk memanaskan feed water pada economizer
berasal dari flue gas dimana terjadi aliran yang berlawanan arah, sehingga
pemanasan air terjadi.
3. Pada steam drum terjadi pemisahan berdasarkan fasa, yaitu fasa gas
(steam) dan fasa cair (air).
4. Pemanasan steam memanfaatkan sirkulsi air dari steam drum, pipa
distribusi disekitar dinding furnance kemudian kembali lagi ke steam
drum.
5. Akhir dari produksi steam adalah pada superheater 3 dengan tekanan
steam 60-65 bar (high pressure steam) dan temperatur 480oC.
6. Untuk meningkatkan produksi steam harus diperhatikan dry solid black
liquor, melakukan pemanasan pada udara pembakaran, dan melakukan
pemanasan pada feedwater sebelum memasuki economizer dan diantara
economizer 1 dan 2.

A.5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah
1. Sebaiknya dilakukan pembersihan secara berkala pada peralatan recovery
boiler dengan soothblower sehingga perpindahan panas terjadi sempurna.
2. Sebaiknya diperhatikan sudut penyemprotan black liquor pada furnance
sehingga terjadi pembakaran sempurna.
3. Sebaiknya temperatur pembakaran black liquor di furnace dijaga antar
900-100 0C agar dicapai kondisi pembakaran sempurna.

Anda mungkin juga menyukai

  • Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 PDF
    Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 PDF
    Dokumen112 halaman
    Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 PDF
    Robby Darwis
    91% (82)
  • Lembar Lembar
    Lembar Lembar
    Dokumen3 halaman
    Lembar Lembar
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Bab 5 - Kesimpulan Dan Saran
    Bab 5 - Kesimpulan Dan Saran
    Dokumen2 halaman
    Bab 5 - Kesimpulan Dan Saran
    Debby Azhari Nst
    Belum ada peringkat
  • Viskometer IA
    Viskometer IA
    Dokumen3 halaman
    Viskometer IA
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Market Research Questionnaire English GC-Indonesia
    Market Research Questionnaire English GC-Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Market Research Questionnaire English GC-Indonesia
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Viskometer IA
    Viskometer IA
    Dokumen3 halaman
    Viskometer IA
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Kerajaan Hindu Budha
    Kerajaan Hindu Budha
    Dokumen4 halaman
    Kerajaan Hindu Budha
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Tugas Teknologi Bahan Dan Korosi
    Tugas Teknologi Bahan Dan Korosi
    Dokumen10 halaman
    Tugas Teknologi Bahan Dan Korosi
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Tugas PTK
    Tugas PTK
    Dokumen11 halaman
    Tugas PTK
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • 6.bab I-Iii
    6.bab I-Iii
    Dokumen16 halaman
    6.bab I-Iii
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Laporan Bakmi Identifikasi Bakteri
    Laporan Bakmi Identifikasi Bakteri
    Dokumen17 halaman
    Laporan Bakmi Identifikasi Bakteri
    Imam Prayitno
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Lubis Ah 2011
    Lubis Ah 2011
    Dokumen15 halaman
    Lubis Ah 2011
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Pembuatan Minyak Kelapa Dan Vco
    Pembuatan Minyak Kelapa Dan Vco
    Dokumen13 halaman
    Pembuatan Minyak Kelapa Dan Vco
    ivan ara
    100% (5)
  • COVER Identifikasi
    COVER Identifikasi
    Dokumen1 halaman
    COVER Identifikasi
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Soal Neraca Massa Dengan Reaksi
    Soal Neraca Massa Dengan Reaksi
    Dokumen2 halaman
    Soal Neraca Massa Dengan Reaksi
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • Laporan Vco
    Laporan Vco
    Dokumen6 halaman
    Laporan Vco
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat
  • 189 283 2 PB
    189 283 2 PB
    Dokumen7 halaman
    189 283 2 PB
    Elizabeth Christamore Sitinjak
    Belum ada peringkat