Anda di halaman 1dari 2

Abortus atau keguguran adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu,

pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar kandungan

Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.

Tidak memerlukan penanganan penanganan khusus, hanya apabila menderita anemia


ringan perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya makan makanan yang
mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.

Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.

Bila disertai dengan syok akibat perdarahan maka pasien diinfus dan dilanjutkan
transfusi darah. Setelah syok teratasi, dilakukan kuretase, bila perlu pasien dianjurkan
untuk rawat inap.

Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah mendatar,
sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.

Biasanya dilakukan tindakan kuretase bila umur kehamilan kurang dari 12 minggu yang
disertai dengan perdarahan.

Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan jalan lahir masih
tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.

Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena
cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah aliran darah ke rahim.
Ditambahkan obat penenang bila pasien gelisah.

Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.

Dilakukan kuretase. Cuma kudu hati hati karena terkadang plasenta melekat erat pada
rahim.

Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.

Kuretase: pengangkatan lapisan dan isi rahim dengan alat tipis serupa sendok bernama kuret.
Sebuah alat bernama kanula bisa jadi juga akan digunakan untuk mengisap yang tersisa di
dalam rahim. Namun jika kuret dilakukan untuk tujuan pemeriksaan, dokter hanya akan
mengambil sampel untuk kemudian diuji di laboratorium.
Abortus pada wanita hamil bisa terjadi karena beberapa sebab diantaranya:

Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum menyebabkan
abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8 minggu. Beberapa faktor yang
menyebabkan kelainan ini antara lain: kelainan kromoson/ genetik, lingkungan tempat
menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna dan pengaruh
zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol dan
infeksi virus.

Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh
darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun.

Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang
paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma.

Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim,
kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum
rahim melengkung ke depan), mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.

Anda mungkin juga menyukai