Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Contoh:
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai nama orang
tertentu, nama instansi dan nama tempat
Contoh:
Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, dan nama tempat
Contoh:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran
Contoh:
Mesin diesel
5 ampere
10 volt
Catatan:
Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna
anak dari seperti bin, binti, boru, dan van.
Contoh:
Contoh:
Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa yang merupakan bentuk dasar kata turunan
Contoh:
keinggris-inggrisan
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak
ditulis dengan huruf kapital
Contoh:
Contoh:
Gunung Merapi
Sungai Serayu
Catatan:
Contoh:
Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis
Contoh:
jeruk bali
kacang bogor
nangka belanda
petai cina
Catatan:
Contoh:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Catatan:
Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama yang bukan nama
resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta
nama dokumen resmi
Contoh:
Contoh:
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan atau
pengacuan
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Ridwan mencari informasi lowongan kerja dengan membaca surat kabar Kompas.
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat
(Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau
kelompok kata
Contoh:
Contoh:
Dalam tulisan tangan huruf atau kata yang dicetak miring diberi garis
bawah
Huruf Tebal
Contoh:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan
Bahasa Indonesia.
b. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti
judul, bab, atau subbab
Contoh:
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Penulisan Kata
a. Penulisan Kata Dasar
salah benar
erobik aerobik
aquarium akuarium
aktifitas aktivitas
Contoh:
anak-anak tunggang-langgang
macam-macam berjalan-jalan
terus-menerus porak-poranda
lauk-pauk
sayur-mayur
mencari-cari
Penulisan gabungan kata
Contoh:
saputangan dukacita
segitiga matahari
daripada olahraga
kacamata sukarela
Ada gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kata yang mengandung arti penuh
unsur a, antar, catur, dasa, maha, non, pasca, peri, sub, tuna, dan lain-
lain
Awalan Makna Contoh
a- tidak asusila, asosial, amoral
an- tidak anorganik, anaerob
ab- tidak abnormal
i- tidak irasional, imoral
im- tidak improduktif,
de- tidak demobilisasi, desentralisasi
non- tidak nonblok, nonpolitik
re- kembali reorganisasi, regenerasi
38
Awalan Makna Contoh
swa- sendiri swadaya, swabelajar
dwi- dua dwiwarna, dwibahasa
pra- sebelum prasejarah, prakata
eks- bekas eks pejuang, eks pelajar
para- banyak para tamu, para siswa
pramu- pembantu pramuwisma, pramuniaga
serba- semua serbaada, serbaguna
tuna- Kurang tunawisma, tunanetra
maha- besar mahasiswa, mahabesar
antar- antara antarkota, antarpulau
39
Awalan Makna Contoh
kontra- menentang kontrasepsi, kontrarevolusi
hiper- lebih hipertensi, hiperaktif
semi- setengah semifinal, semipermanen
nara- orang narapidana, narasumber
anti- lawan antipenjajah, antinarkoba
-i bersifat alami
-wi bersifat duniawi, manusiawi
-is sifat dinamis, ekonomis
orang nasionalis, pancasilais
40
Awalan Makna Contoh
-if sifat produktif, agresif
-ah sifat jasmaniah, rohaniah
-wan orang wartawan, fisikawan
-man orang budiman, seniman
-wati orang seniwati, karyawti
-or orang narator, koruptor
orang
-om orang ekonom, astronom
-og orang psikolog
-us orang musikus, politikus
-isasi proses nasionalisasi, modernisasi
41
Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan
yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-)
Contoh:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI
Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama
atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital
Contoh:
Contoh:
Contoh:
berterima kasih
bertanda tangan
garis bawahi
sebar luaskan
Kalau gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
penulisannya harus serangkai
Contoh:
diujicobakan
dibudidayakan
mempertanggungjawabkan
melatarbelakangi
Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari
contoh:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ke mana saja kamu selama ini?
Ia berasal dari Pulau Sumatera.
Cincin itu terbuat dari emas.
Penulisan Partikel
Partikel pun
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur
nama Tuhan
Contoh:
a. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
dituliskan dengan huruf, dan yang dinyatakan lebih dari dua kata
dituliskan dengan angka
Panitia lomba membeli 70 pulpen, 140 pensil, dan 280 buku untuk
persiapan hadiah.
c. Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf
Contoh:
Contoh:
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,
Contoh:
contoh:
Contoh:
- 10 liter
- I jam 20 menit
- Rp5.000,00
f. Lambang bilangan yang mendapat akhiran an ditulis seperti berikut ini
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Surah Yasin: 9
Contoh:
Perang Dunia II
Contoh:
Contoh:
Bpk. Bapak
Jend. Jenderal
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik
Contoh:
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RAPBN
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP
Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI
Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB
Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri
ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik
Contoh:
perseroan terbatas PT
Contoh:
hlm. halaman
Contoh:
Contoh:
cm sentimeter
l liter
kg kilogram
Rp rupiah
a. Akronim nama diri terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik
Contoh:
Contoh:
Sejalan dengan itu, dalam bahasa Indonesia singkatan IMF, IBM, dan FBI
masing masing dilafalkan dengan [i-em-ef], [i-be-em], dan [ef-be-i].
Pelafalan singkatan kata asing itu berbeda dengan pelafalan
akronim dari bahasa asing
Bentuk kata akronim asing dilafalkan sesuai dengan lafal kata asing
di dalam bahasa asalnya
Dasar pertimbangannya adalah bahwa akronim dilafalkan seperti
halnya kata biasa sehingga akronim asing pun dilafalkan seperti
halnya kata asing jika digunakan di dalam konteks kalimat bahasa
Indonesia
Bentuk akronim Untea tidak dilafalkan [untea], tetapi dilafalkan
[anti]. Begitu pula akronim Unesco dan Unicef. Kedua akronim itu
masing-masing dilafalkan [yunesko] dan [yunisyef]