Anda di halaman 1dari 77

Ejaan Bahasa Indonesia

Oleh: Vera Krisnawati, S.S., M.Pd.


Huruf Kapital

a. Huruf pertama kata pada awal kalimat

Contoh:

Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.

Siapa yang datang tadi malam?

Aku tidak pernah merasa sesenang ini.

Bagai tikus mati kelaparan di lumbung padi.


b. Huruf pertama petikan (kutipan) langsung

Contoh:

Adik bertanya,Kapan kita ke Taman Safari?

Besok saya berangkat, kata Budi.

Kamu lagi apa? tanya Nita

Risa bertanya, Kapan kita bisa bertemu lagi?


c. Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan

Contoh:

Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

Bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pendeta itu terlihat sedang membaca Alkitab.


d. Huruf pertama nama keturunan, gelar kehormatan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama
orang
Contoh:
Sultan Hasanuddin
Haji Sobirin
Imam Syafii
Agung Permana, Sarjana Hukum
Doktor Mohammad Hatta
Catatan:

Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama gelar


kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang

Contoh:

Sudah lama ia ingin naik haji.


Catatan:

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,

keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.

Contoh:

Selamat datang, Yang Mulia.

Semoga berbahagia, Sultan.

Selamat pagi, Dokter.

Silakan duduk, Prof.

Mohon izin, Jenderal.


Catatan:

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai nama orang
tertentu, nama instansi dan nama tempat

Contoh:

Wakil Presiden Adam Malik

Perdana Menteri Nehru

Gubernur Jawa Tengah


Catatan:

Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama jabatan dan
pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, dan nama tempat

Contoh:

Wakil Presiden Jusuf Kalla mencalonkan diri sebagai presiden.


e. Huruf pertama unsur nama orang termasuk julukan
Contoh:
Sony Dwi Kuncoro merupakan salah satu pemain bulutangkis andalan Indonesia.
Reza Rahardian adalah aktor Indonesia.
Dewi Sartika
Jenderal Pedang
Alessandro Volta
Mutiara dari Selatan
Catatan:

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran

Contoh:

Mesin diesel

5 ampere

10 volt
Catatan:

Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna
anak dari seperti bin, binti, boru, dan van.

Contoh:

Abdul Rahman bin Zaini

Siti Fatimah binti Salim

Indani boru Sitanggang

Charles Andrian van Ophuijsen


f. Huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa

Contoh:

Sudah lama aku ingin belajar bahasa Belanda.

Dia berasal dari suku Dayak.


Catatan:

Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan
bahasa yang merupakan bentuk dasar kata turunan

Contoh:

Walaupun sudah lama di Jakarta, logat bicara Shadiq masih kejawa-jawaan.

keinggris-inggrisan

pengindonesiaan kata asing


g. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah
Contoh:
Bali terlihat lenggang pada hari Nyepi.
Saya pulang Selasa pagi.
Konferensi Asia Afrika
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:

Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak
ditulis dengan huruf kapital

Contoh:

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.


h. Huruf pertama nama geografi

Contoh:

Keluargaku berencana untuk berlibur ke Danau Toba.

Aku baru pulang dari Kediri.

Dataran Tinggi Dieng

Jalan Agus Salim

Gunung Merapi

Sungai Serayu
Catatan:

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi


yang tidak menjadi unsur nama diri

Contoh:

Kami berkeliling danau dengan mendayung perahu.

Mereka mandi di sungai.

Kapal itu berlayar ke teluk.


Catatan:

Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis

dengan huruf kapital

Contoh:

jeruk bali

kacang bogor

nangka belanda

petai cina
Catatan:

Contoh berikut bukan nama jenis, tetapi kekhasan suatu daerah.

Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik


Yogyakarta, dan batik Banyumas.

Saya makan gudeg Jogja.

Murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Jawa Tengah.


i. Huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang
sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, dan
dokumen, kecuali kata di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

Contoh:

Republik Rakyat Cina merupakan salah satu negara terpadat di dunia.

Dia bekerja di Departemen Komunikasi dan Informatika.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Perserikatan Bangsa-Bangsa
Catatan:

Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama yang bukan nama
resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta
nama dokumen resmi

Contoh:

Beberapa departemen dalam pemerintahan tengah merekrut pegawai


baru.
j. Huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di
dalam judul buku, karangan, artikel, majalah, surat kabar, dan
judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk,
yang tidak terletak pada posisi awal

Contoh:

Idrus menulis buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Saya membeli buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Ia menyajikan makalah Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata


k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti

bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan atau

pengacuan

Contoh:

Kapan Bapak berangkat?tanya Harto

Silakan duduk, Dik! kata Ucok.

Adik bertanya, Itu apa, Bu?

Surat Saudara sudah saya terima.


catatan:

Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk


hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau
penyapaan

Contoh:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.


l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda

Sudahkah Anda tahu?

Surat Anda telah kami terima.


Huruf Miring
a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, nama
surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk daftar pustaka

Contoh:

Buku Laskar Pelangi diminati pembaca dari berbagai kalangan.

Dimas menjabat sebagai editor di majalah Maxim.

Ridwan mencari informasi lowongan kerja dengan membaca surat kabar Kompas.

Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat
(Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau
kelompok kata

Contoh:

Huruf pertama kata Safira ialah s.

Dia bukan menipu, melainkan ditipu.

Buatlah kalimat dengan berpangku tangan!


c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing

Contoh:

Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing


yang berkunjung ke Aceh.

Saya membeli shuttle cock di toko itu.

Penguasa itu menggunakan politik divide et impera.

Nama ilmiah padi ialah Oriza sativa.


Catatan:

Dalam tulisan tangan huruf atau kata yang dicetak miring diberi garis
bawah
Huruf Tebal

a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah


ditulis miring

Contoh:

Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan
Bahasa Indonesia.
b. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti
judul, bab, atau subbab

Contoh:

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian
Penulisan Kata
a. Penulisan Kata Dasar
salah benar
erobik aerobik
aquarium akuarium
aktifitas aktivitas

Kantor pajak penuh sesak.


Saya pergi ke sekolah.
Buku itu sangat tebal.
b. Penulisan Bentuk Ulang

Contoh:

anak-anak tunggang-langgang

macam-macam berjalan-jalan

terus-menerus porak-poranda

lauk-pauk

sayur-mayur

mencari-cari
Penulisan gabungan kata

Gabungan kata, termasuk yang lazim disebut kata majemuk,


bagian-bagiannya dituliskan terpisah.

bina usaha duta besar

cagar alam kambing hitam

kerja sama rumah sakit

serah terima cendera mata

tanda tangan orang tua


Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai

Contoh:

saputangan dukacita

segitiga matahari

daripada olahraga

kacamata sukarela
Ada gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri
sebagai kata yang mengandung arti penuh

unsur a, antar, catur, dasa, maha, non, pasca, peri, sub, tuna, dan lain-
lain
Awalan Makna Contoh
a- tidak asusila, asosial, amoral
an- tidak anorganik, anaerob
ab- tidak abnormal
i- tidak irasional, imoral
im- tidak improduktif,
de- tidak demobilisasi, desentralisasi
non- tidak nonblok, nonpolitik
re- kembali reorganisasi, regenerasi

38
Awalan Makna Contoh
swa- sendiri swadaya, swabelajar
dwi- dua dwiwarna, dwibahasa
pra- sebelum prasejarah, prakata
eks- bekas eks pejuang, eks pelajar
para- banyak para tamu, para siswa
pramu- pembantu pramuwisma, pramuniaga
serba- semua serbaada, serbaguna
tuna- Kurang tunawisma, tunanetra
maha- besar mahasiswa, mahabesar
antar- antara antarkota, antarpulau

39
Awalan Makna Contoh
kontra- menentang kontrasepsi, kontrarevolusi
hiper- lebih hipertensi, hiperaktif
semi- setengah semifinal, semipermanen
nara- orang narapidana, narasumber
anti- lawan antipenjajah, antinarkoba
-i bersifat alami
-wi bersifat duniawi, manusiawi
-is sifat dinamis, ekonomis
orang nasionalis, pancasilais

40
Awalan Makna Contoh
-if sifat produktif, agresif
-ah sifat jasmaniah, rohaniah
-wan orang wartawan, fisikawan
-man orang budiman, seniman
-wati orang seniwati, karyawti
-or orang narator, koruptor
orang
-om orang ekonom, astronom
-og orang psikolog
-us orang musikus, politikus
-isasi proses nasionalisasi, modernisasi

41
Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan
yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-)
Contoh:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI
Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama
atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital

Contoh:

Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih

Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun


Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau
sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai

Contoh:

Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.

Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.


Gabungan kata hanya mendapat awalan atau hanya mendapat
akhiran, awalan atau akhiran itu dituliskan serangkai dengan kata
yang paling dekat

Contoh:

berterima kasih

bertanda tangan

garis bawahi

sebar luaskan
Kalau gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,
penulisannya harus serangkai

Contoh:

diujicobakan

dibudidayakan

mempertanggungjawabkan

melatarbelakangi
Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari
contoh:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ke mana saja kamu selama ini?
Ia berasal dari Pulau Sumatera.
Cincin itu terbuat dari emas.
Penulisan Partikel

Partikel pun

1. Apa pun alasannya, aku tetap tidak percaya.

2. Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih


tersedia.

3. Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah


berkunjung ke rumahku.
Catatan: partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis
serangkai

Contoh:

Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.

Dia tetap bersemangat walaupun lelah.

Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui.

Bagaimanapun pekerjaan itu harus selesai minggu depan.


Partikel lah dan kah

Contoh:

Siapakah tokoh yang menemukan radium?

Apakah yang tersirat dalam surat itu?

Bacalah buku itu dengan cermat!


Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap dituliskan terpisah

Contoh:

Semua orang yang ditahan diperiksa satu per satu.

Upah pekerja kasar sekarang Rp8.000,00 per hari.

Karyawan mendapat kenaikan gaji per 1 Januari

Bentuk per berikut ini harus dituliskan serangkai.

tiga persepuluh, delapan perlima belas, tujuh dua pertiga.


Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan ku, -mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya

Contoh:

Rumah itu telah kujual.

Majalah ini boleh kaubaca.

Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.


Kata sandang si dan sang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya

Contoh:

Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.

Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli.

Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.

Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.


Catatan:

Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur
nama Tuhan

Contoh:

Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.


Penulisan Angka dan Lambang Bilangan

a. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
dituliskan dengan huruf, dan yang dinyatakan lebih dari dua kata
dituliskan dengan angka

1. Selama seminggu jumlah penderita muntaber berjumlah tiga ribu orang.

2. Rumah sakit itu sudah menyediakan dua belas tenda tambahan.

3. Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.

4. Koleksi perpustakaan itu mencapai satu juta buku.

5. Lomba jalan santai itu diikuti oleh 156 peserta.


b. Lambang bilangan dalam perincian atau pemaparan dituliskan dengan
angka.
Contoh:
Menurut catatan Depkes, jumlah pasien yang masuk 22 orang per hari,
5 orang penderita demam, 8 orang penderita TBC, 6 orang penderita
penyakit dalam, dan 3 orang penderita darah tinggi.

Panitia lomba membeli 70 pulpen, 140 pensil, dan 280 buku untuk
persiapan hadiah.
c. Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf

Contoh:

Delapan mobil ditahan oleh polisi karena melanggar aturan.

Lima ekor kambing disembelih dalam acara pesta itu.

Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.

Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.


Penulisan berikut dihindari

Contoh:

250 orang peserta diundang panitia.

25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.

Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,

susunan kalimatnya diubah

Contoh:

Panitia mengundang 250 orang peserta.

Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.


d. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian
supaya lebih mudah dibaca

contoh:

Kuis itu menjanjikan hadiah 500 juta rupiah

Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.


e. Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berhubungan dengan
ukuran (panjang, luas, isi, berat) satuan waktu, nilai uang

Contoh:

- Bibi membeli 3 kilogram beras.

- Tinggi minimal untuk menjadi pramugari adalah 160 sentimeter.

- Dia membeli rumah dengan luas 250 meter persegi.

- 10 liter

- I jam 20 menit

- Rp5.000,00
f. Lambang bilangan yang mendapat akhiran an ditulis seperti berikut ini

Contoh:

Barang antik itu berasal dari tahun 80-an.

Harga makanan di warung itu sekitar 5.000-an.


g. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalam, rumah, apartemen,
dan kamar

Contoh:

Jalan Tanah Abang I No. 15 atau Jalan Tanah Abang I/15

Jalan Wijaya No.14

Hotel Mahameru, Kamar 169

Gedung Samudera, Lantai II, Ruang 201


h. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci

Contoh:

Bab X, Pasal 5, halaman 252

Surah Yasin: 9

Markus 16: 1516


i. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan sebagai berikut

Contoh:

Perang Dunia II

Perang Dunia Ke-2

Perang Dunia Kedua


j. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam
peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi

Contoh:

1. Telah dijual sebidang tanah seluas 100 (seratus) meter persegi


dengan harga Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

2. Telah diterima uang sejumlah Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima


ratus ribu rupiah) untuk melunasi faktur No.231/PB/II/1998.
Penulisan Singkatan dan Akronim

a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat


diikuti dengan tanda titik

Contoh:

W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman

A.H. Nasution Abdul Haris Nasution

Bpk. Bapak

Jend. Jenderal
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama
dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik
Contoh:
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara RAPBN
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP
Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI
Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB
Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI
b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri
ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik

Contoh:

perseroan terbatas PT

kartu tanda penduduk KTP


c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik

Contoh:

hlm. halaman

sda. sama dengan di atas

dkk. dan kawan-kawan

dst. dan seterusnya


d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-
menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik

Contoh:

a.n. atas nama

s.d. sampai dengan

u.b. untuk beliau

d.a. dengan alamat


e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik

Contoh:

cm sentimeter

l liter

kg kilogram

Rp rupiah
a. Akronim nama diri terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik

Contoh:

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP

Badan Intelijen Negara BIN

Lembaga Administrasi Negara LAN

Persatuan Atletik Seluruh Indonesia PASI


b. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan
huruf kapital tanpa tanda titik

Contoh:

Kementerian Kesehatan Kemenkes

Kongres Wanita Indonesia Kowani

Badan Urusan Logistik Bulog

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas


c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, gabungan huruf
dan suku kata dari deret serta seluruhnya ditulis dengan huruf kecil
Contoh:
rapim rapat pimpinan
tilang bukti pelanggaran
rudal peluru kendali
pemilu pemilihan umum
presdir presiden direktur
iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
Lafal Singkatan dan Akronim Asing

Dewasa ini ada pemakai bahasa Indonesia yang melafalkan


singkatan IMF dengan [i-em-ef) dan ada pula yang melafalkannya
dengan [ai-em-ef]
Manakah sebenarnya di antara kedua cara pelafalan itu yang benar?
IMF, seperti halnya IBM dan FBI, merupakan singkatan yang berasal
dari bahasa asing
Dalam hal itu, jika digunakan dalam konteks bahasa Indonesia,
singkatan kata asing itu yang dibaca huruf demi huruf dan dilafalkan
sesuai dengan nama huruf-huruf itu dalam bahasa Indonesia
Dasar pertimbangannya adalah nama huruf i dalam bahasa
Indonesia ialah (i), bukan (ai) dan singkatan itu digunakan dalam
komunikasi bahasa Indonesia
Atas dasar pertimbangan tersebut, singkatan IMF, IBM, dan FBI--meskipun
berasal dari bahasa asing--tetap dilafalkan sesuai dengan kaidah nama
huruf di dalam bahasa Indonesia

Sejalan dengan itu, dalam bahasa Indonesia singkatan IMF, IBM, dan FBI
masing masing dilafalkan dengan [i-em-ef], [i-be-em], dan [ef-be-i].
Pelafalan singkatan kata asing itu berbeda dengan pelafalan
akronim dari bahasa asing
Bentuk kata akronim asing dilafalkan sesuai dengan lafal kata asing
di dalam bahasa asalnya
Dasar pertimbangannya adalah bahwa akronim dilafalkan seperti
halnya kata biasa sehingga akronim asing pun dilafalkan seperti
halnya kata asing jika digunakan di dalam konteks kalimat bahasa
Indonesia
Bentuk akronim Untea tidak dilafalkan [untea], tetapi dilafalkan
[anti]. Begitu pula akronim Unesco dan Unicef. Kedua akronim itu
masing-masing dilafalkan [yunesko] dan [yunisyef]

Anda mungkin juga menyukai

  • Semarang
    Semarang
    Dokumen15 halaman
    Semarang
    ronaldo_lintang
    Belum ada peringkat
  • Kelapa Sawit-Naz
    Kelapa Sawit-Naz
    Dokumen77 halaman
    Kelapa Sawit-Naz
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kestan Terjamahan
    Tugas Kestan Terjamahan
    Dokumen4 halaman
    Tugas Kestan Terjamahan
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat
  • Tugas Statisk
    Tugas Statisk
    Dokumen5 halaman
    Tugas Statisk
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat
  • Tugas Statisk
    Tugas Statisk
    Dokumen5 halaman
    Tugas Statisk
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat
  • Acara 3
    Acara 3
    Dokumen22 halaman
    Acara 3
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat
  • Acara 4
    Acara 4
    Dokumen17 halaman
    Acara 4
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat
  • Acara 2
    Acara 2
    Dokumen30 halaman
    Acara 2
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat
  • Acara 1
    Acara 1
    Dokumen30 halaman
    Acara 1
    RNudyaSalma
    Belum ada peringkat