Anda di halaman 1dari 26

Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian


Institut Teknologi Sepuluh Nopember

UJIAN KULIAH BETON BERTULANG 1


JURUSAN TEKNIK SIPIL FTSP ITS
Rabu, 29 Mei 2017; dikumpulkan : Rabu, 5 Juni 2017 pk : 12.00
Rencanakan penulangan elemen struktur Pelat, Balok dan Kolom dari gedung 7 lantai dengan
data teknis sebagai berikut.
1. Data Material Struktur
1. Mutu beton yang digunakan adalah (fc) 35 MPa.
2. Mutu tulangan polos fy = 240 MPa untuk diameter 8 mm hingga 12 mm.
3. Mutu tulangan deform fy = 400 MPa untuk diameter 10 mm hingga 25 mm.
4. Dimensi Pelat = 120 mm, Balok = 300 x 500 mm2 dan Kolom = 300 x 600 mm2
(berat sendiri diabaikan).
5. Fungsi Bangunan : Ruang kelas Sekolah
2. Konfigurasi Struktur
Pembebanan yang bekerja pada struktur ini terdiri dari beban mati QD (berat sendiri
dan beban mati tambahan), beban hidup QL, dan beban gempa horizontal H.
8m

6m

6x7m
Gambar Denah Struktur Bangunan Gedung

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Potongan Memanjang Sumbu Y, tinggi antar lantai 350 cm

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

1 Perhitungan Penulangan Pelat


Perhitungan Penulangan Pelat Lantai
a Data perencanaan
Tipe pelat = Pelat 1
Mutu beton (fc) = 35 Mpa
Mutu baja(fy) = 240 Mpa (SNI 03-2847-2013 Pasal 7.12)
Selimut beton = 20 mm (SNI 03-2847-2013 Pasal 7.7.2)
1 = 0,85
= 0,9 (SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.1)
tulangan lentur = 12 mm
Bentang pelat sumbu panjang (Ly) = 800 cm
Bentang pelat sumbu pendek (Lx) = 700 cm
Rasio sumbu panjang dan sumbu pendek bentang pelat:
800
= = 1.1 < 2 (Two Way Slab)
700
Pada penulangan pelat dua arah pada daerah tumpuan direncanakan tulangan pokok
serta tulangan bagi untuk kedua arah bentang pada daerah lapangan hanya dihitung tulangan
pokok saja untuk kedua arah bentang.
b Tebal manfaat pelat

1
dx = tebal pelat tebal selimut
2
1
dx = 120 mm 20 mm ( . 12 mm)
2
dx = 94 mm
1
dy = tebal pelat tebal selimut
2
1
dy = 120 mm 20 mm 12 mm ( .12 mm)
2
dy = 82 mm
c Menghitung Beban Beban yang Terjadi
BEBAN HIDUP
KANTOR 240 kg/m2
BEBAN MATI
BERAT SENDIRI PELAT 288 kg/m2
SPESI PER CM TEBAL (t=1 cm) 21 kg/m2
KERAMIK PER CM TEBAL (t=1cm) 24 kg/m2
LANGIT- LANGIT BAHAN ETERNIT 11 kg/m2
PENGGANTUNG LANGIT-LANGIT 7 kg/m2
TOTAL 351 kg/m2
ULTIMATE 1,2 D+ 1,6 L 805.2 kg/m2

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

d Momen yang terjadi Sesuai PBI 1971


800
= = 1.1
700
Didapatkan koefisien dari table PBI 1971
C MLx = 25
C MLy = 21
C MTx = 59
C MTy = 54

Dengan Rumus
MLx = 0.001 . qu . Lx2 . (C MLx) = 0.001. 853,2 Kg/m2 . (7 m )2 . 25 = 986,37 Kgm/m
MLy = 0.001 . qu . Lx2 . (C MLy) = 0.001. 853,2 Kg/m2 . (7 m )2 . 21 = 828,55 Kgm/m
MTx = 0.001 . qu . Lx2 . (C MTx) = 0.001. 853,2 Kg/m2 . (7 m )2 . 59 = 2327,83 Kgm/m
MTy = 0.001 . qu . Lx2 . (C MTy) = 0.001. 853,2 Kg/m2 . (7 m )2 . 54 = 2130,56 Kgm/m

e Tulangan Arah x
Seperti yang telah ditentukan pada SNI 2847:2013 Pasal. 10.5.1 harus tersedia tidak
boleh kurang dari yang dibawah ini :
0,25
=

0,2535
= 1000 94
240
= 548.33 2
1,4
=

1,4 1000 94
=
240
= 548.33 2
Dan untuk luas tulangan maksimum sesuai dengan SNI 2847:2013 Lampiran B.8.4.2-
B.8.4.3, disediakan tidak lebih besar dari yang dibawah ini :
= 0,75
0,85 600
= 0,75 ( )
600 +
0,850,8535 600
= ( )
240 600 + 240
= 0.07526
= 0,75
= 0,75 0.07526
= 0.0564
=
= 0.0564 1000 94
= 5305,85 2

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

- Tulangan tumpuan x
Mtx =2327,83 Kgm/m = 23278332 Nmm/m

=

23278332
= = 29097915
0,9


=
0,85
240
= = 8,067
0,85 35

=
. 2
29097915
= 2 = 3,29
1000 .94

1 2
= (1 1 )

1 2 8,067 3,29
= 8,067
(1 1 240
)
= 0.0146
=
= 0.0146 1000 94
= 1370,386 2
Kontrol : < <
548.33 2 < 1370,3862 < 5305,85 2 (memenuhi)
Syarat spasi antar tulangan : Smax 2h
(SNI 03-2847-2013 Pasal 13.3.1)
Smax = 2 x 120 mm = 240 mm
Dicoba tulangan = 10 mm
0,25 2
=

0,25 (12 )2 1000
=
1370,386 2
= 82,52
= 82,52 < ( memenuhi)
= 75 < ( memenuhi)
12 75
Aspasang >
1507,96 2 > 1370,3862 ( memenuhi)

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

- Tulangan lapangan x
MIx = 986.37 Kgm/m = 9863700 Nmm


=

9863700
= = 123229625
0,9

=
0,85
240
= = 8,067
0,85 35

=
. 2
123229625
= 2 =1.39
1000 .94
1 2
=
(1 1
)

1 2 8,067 1.39
= 8,067
(1 1 240
)
= 0.0060
=
= 0.0060 1000 95
= 559,98 2
Kontrol : < <
548.33 2 < 559,98 2 < 5305,85 2 (tidak memenuhi)
Karena lebih kecil dari Av minimum maka digunakan Av minimum
Syarat spasi antar tulangan : Smax 2h
(SNI 03-2847-2013 Pasal 13.3.1)
Smax = 2 x 120 mm = 240 mm
Dicoba tulangan = 10 mm
0,25 2
=

0,25 (12 )2 1000
=
559,98 2
= 201,96
= 201,96 < ( memenuhi)
= 200 < ( memenuhi)
12 200
Aspasang >
565,49 2 > 559,98 2 ( memenuhi)

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

f Tulangan Arah y
Seperti yang telah ditentukan pada SNI 2847:2013 Pasal. 10.5.1 harus tersedia tidak
boleh kurang dari yang dibawah ini :
0,25
=

0,2535
= 1000 82
240
= 478,33 2
1,4
=

1,4 1000 82
=
240
= 478,33 2
Dan untuk luas tulangan maksimum sesuai dengan SNI 2847:2013 Lampiran B.8.4.2-
B.8.4.3, disediakan tidak lebih besar dari yang dibawah ini :
= 0,75
0,85 600
= 0,75 ( )
600 +
0,850,8535 600
= ( )
240 600 + 240
= 0.07526
= 0,75
= 0,75 0.07526
= 0.0564
=
= 0.0564 1000 82
= 4628,52 2
- Tulangan tumpuan y
Mty = 21305592

=

21305592
=
0,9
= 26631990

=
0,85
400
= = 8,067
0,85 35

=
. 2
26631990
= 1000 .82 2 =3,96

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

1 2
= (1 1 )

1 2 8,067 3,96
= (1 1 )
15.69 400

= 0.0178
=
= 0.0178 1000 82
= 1458,788 2
Kontrol : < <
297.52 < 1458,7882 < 2072.672 (memenuhi)
Syarat spasi antar tulangan : Smax 2h
(SNI 03-2847-2013 Pasal 13.3.1)
Smax = 2 x 120 mm = 240 mm
Dicoba tulangan = 12 mm
0,25 2
=

0,25 (12 )2 1000
=
1458,788 2
= 77,581
= 77,581 < ( memenuhi)
= 75 < ( memenuhi)
12 75
Aspasang >
1507,96 > 2 ( memenuhi)
- Tulangan lapangan y
MIy = 8285508

=

8285508
= = 10356885
0,9

=
0,85
400
= = 8,067
0,85 35

=
. 2
10356885
= 1000 .82 2 = 1,540
1 2
=
(1 1
)

1 2 8,067 1,54
= (1 1 )
15.69 400

= 0.0066

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

=
= 0.0066 1000 82
= 540,643 2
Kontrol : < <
297.5 2 < 540,643 < 2072.6722 (tidak memenuhi)
Karena lebih kecil dari Av minimum maka digunakan Av minimum
Syarat spasi antar tulangan : Smax 2h
(SNI 03-2847-2013 Pasal 13.3.1)
Smax = 2 x 120 mm = 240 mm
Dicoba tulangan = 12 mm
0,25 2
=

0,25 (12 )2 1000
=
540,643 2
= 209,191
= 209,191 < ( memenuhi)
= 200 < ( memenuhi)
12 200
Aspasang >
545,49 > 540,643 2 ( memenuhi)

Rekapitulasi Pelat Lantai


As Perlu As Pakai
Tipe Ly (m) Lx (m) Arah (mm) S ( mm )
(mm2 ) (mm2 )
MLx 559.98 12 200 565.49
Mly 540.64 12 200 565.49
1 8 7
MTx 1370.39 12 75 1507.96
MTy 1457.79 12 75 1507.96
MLx 548.33 12 200 565.49
Mly 478.33 12 200 565.49
2 7 6
MTx 989.63 12 100 1130.97
MTy 1048.28 12 100 1130.97
Rekapitulasi Pelat Atap
As Perlu As Pakai
Tipe Ly Lx Arah 2
(mm) S ( mm )
(mm ) (mm2 )
MLx 495.83 10 150 523.60
Mly 495.83 10 150 523.60
1 8 7
MTx 979.00 10 75 1047.20
MTy 892.62 10 75 1047.20
MLx 495.83 10 150 523.60
Mly 495.83 10 150 523.60
2 7 6
MTx 710.82 10 100 785.40
MTy 648.82 10 100 785.40

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2 Perhitungan Penulangan Balok Induk (30/45)


Perhitungan tulangan balok induk BI 1 (30/45), dihitung menggunakan ketentuan metode
SRPMK dengan hasil output gaya diperoleh dari analisa SAP 2000. Berikut merupakan data
perencanaan penulangan balok, BI:
a. Data perencanaan tulangan:
Tipe balok : BI 1
Bentang balok (L balok) : 8000 mm
Dimensi balok (b balok) : 300 mm
Dimensi balok (h balok) : 500 mm
Bentang kolom (L kolom) : 3500 mm
Dimensi kolom (b kolom) : 300 mm
Dimensi kolom (h kolom) : 600 mm
Kuat tekan beton (fc) : 35 MPa
Kuat leleh tulangan lentur (fy) : 400 MPa
Kuat leleh tulangan geser (fyv) : 240 MPa
Kuat leleh tulangan puntir (fyt) : 400 MPa
Diameter tulangan lentur (D lentur) : 25 mm
Diameter tulangan geser ( geser) : 12 mm
Diameter tulangan puntir ( puntir) : 16 mm
Jarak spasi tulangan sejajar : 25 mm [SNI 03-2847-2013 Pasal 7.6.1]
Jarak spasi tulangan antar lapis : 25 mm [SNI 03-2847-2013 Pasal 7.6.2]
Tebal selimut beton (t decking) : 40 mm [SNI 03-2847-2013 Pasal 7.7.1)]
Faktor 1 : 0,85 [SNI 03-2847-2013 Pasal 10.2.7.(3)]
Faktor reduksi kekuatan lentur () : 0,9 [SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(1)]
Faktor reduksi kekuatan geser () : 0,75
Faktor reduksi kekuatan puntir () : 0,75 [SNI 03-2847-2013 Pasal 9.3.2.(3)]
b. Tebal efektif balok
d = h decking sengkang tul. lentur
1
= 500 40 12 ( . 25 )
2
= 435,5
d' = h d
= 500 435,5
= 64,5
c. Hasil output dan diagram gaya dalam dari analisa SAP 2000 :
Melalui progam bantu analisa SAP 2000 diperoleh diagram gaya balok yang ditinjau akibat
kombinasi beban yang diinput sehingga dapat digunakan dalam perhitungan penulangan.
Dari hasil analisa balok induk memanjang yang mempunyai nilai momen terbesar adalah
pada frame 610 diamana diperoleh dari kombinasi beban ENVELOPE

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Balok yang ditinjau

Hasil Output SAP

Momen Torsi : 348713.37 Nmm

Momen Tumpuan : 330382769 Nmm

Momen Lapangan : 166014757 Nmm

Gaya Geser : 147935.24 N

Berdasarkan SNI 03-2847-2013 Pasal 21.3.4.2, Vu diambil tepat dari muka kolom sejarak
50 mm dari as kolom.

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

d. Kontrol kecukupan dimensi penampang terhadap beban geser lentur dan puntir
Ukuran penampang balok yang dipakai = 30/45

Luasan yang dibatasi oleh keliling luar irisan penampang beton


Acp = bbalok x hbalok
= 300 mm x 450 mm
= 150000 mm2
Parimeter luar irisan penampang beton Acp
Pcp = 2 x (bbalok + hbalok)
= 2 x (300 mm+500 mm)
= 1600 mm
Luas penampang dibatasi as tulangan sengkang
Aoh = (bbalok -2. t.dekcing - geser) x (hbalok -2. t.dekcing - geser)
= (300 mm -2x40mm 10 mm) x (500 mm (2x40 mm 10 mm)
= 84864 mm2
Keliling penampang dibatasi as tulangan sengkang
Ph = 2 x {(bbalok -2. t.dekcing - geser) + (hbalok -2. t.dekcing - geser)}
= 2 x {(300 mm -2. 40 mm 12 mm) + (500 mm -2. 40 mm 12 mm)}
= 1232 mm
2.1. Perhitungan Penulangan Puntir Balok
Periksa kecukupan penampang menahan momen puntir
Dimensi penampang melintang harus memenuhi ketentuan berikut :
2 2
( ) + ( 2 ) ( ) + 0,66
1,7

147935.24 2 348713.37 1140 2 109081.6859


( ) +( ) 0,75 (300435,5) + 0,6635
300 435,5 1,7 84864 2
0,99 3,59
Gaya momen dan geser pada balok yang ditinjau
Berdasarkan hasil out put diagram torsi yang diperoleh dari analisa SAP adalah :
Momen Puntir Ultimate
Akibat kombinasi dibawah ini:
ENVELOPE
Tu = 348713.37 Nmm
Momen Puntir Nominal

=

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

348713.37
=
0,75
= 464951.16
Pengaruh puntir dapat diabaikan bila momen puntir terfaktor Tu besarnya kurang
daripada :
2
min = 0,083 ( )

1500002
min = 0,750,083135 ( )
1600
min = 5178880,8
SNI 03-2847-2013 Pasal 11.5.1.(a)
2

max = 0,33 ( )

1500002
max = 0,750,33135 ( 1600
)
max = 20590731
SNI 03-2847-2013 Pasal 11.5.2.2.(a)
Periksa persyaratan pengaruh momen puntir:
Tumin> Tu tidak memerlukan tulangan puntir
Tumin< Tu memerlukan tulangan puntir
Tumin< Tu
5178880,8 Nmm < 348713.37Nmm
Karena nilai Tu min lebih besar dari Tu maka penampang balok TIDAK
MEMERLUKAN penulangan puntir

2.2. Perhitungan Penulangan Lentur Balok


a Daerah Tumpuan Kanan
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi:
ENVELOPE
Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal
Seperti yang telah ditentukan pada SNI 2847:2013 Pasal. 10.5.1 harus tersedia tidak
boleh kurang dari yang dibawah ini:
0,25
=

0,2535
= 400
300 435,5
= 540,225 2
1,4
=
1,4 350 435,5
= 400
2
= 540,225
Dan untuk luas tulangan maksimum sesuai dengan SNI 2847:2013 Lampiran B.8.4.2-
B.8.4.3, disediakan tidak lebih besar dari yang dibawah ini :

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

= 0,75
0,85 600
= 0,75
(600+)
0,850,8535 600
= 400
(600+400)
= 0.0379
= 0,75
= 0,75 0.0379
=0.0284
=
= 0.0244 300 390.5
= 4391,02 2
Perhitungan luasan perlu untuk penulangan balok adalah sebagai berikut :
Mutumpuan= 330382769 Nmm

=

330382769
=
0,9
= 367091965.6 Nmm

=
0,85
400
= = 13,45
0,85 35

=
. 2
367091965.6
= = 6,45 N/mm2
300 .435,5 2
1 2
= (1 1 )

1 2 x 13,45 6,45
= 13,45
(1 1 400
)
= 0.01841
Luasan perlu (as perlu) tulangan lentur tarik :
=
= 0.01841 300 435,3
= 2404,9 2
Kontrol : < <
540,225 2 < 2404,9 2 < 4391,02 2 (memenuhi)

Jumlah Tulangan Lentur Tarik Pakai (Sisi Atas)



=
.
2404,9 2
=
0,25 (25 )2
= 4,87 5

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Luasan Tulangan Lentur Tarik Pasang (Sisi Atas)


As pasang = n pasang x luasan D lentur
= 5 buah x 0,25 (25 )2
= 2455,36 mm2
Kontrol: As pasang > As perlu
2404,9 mm2 > 2455,36 mm2 (memenuhi)
Berdasarkan SNI 03 2847 2013 Pasal 21.5.2.2 luasan pasang (as) tulangan lentur tekan
menurut tidak boleh kurang dari 0,5 tulangan tarik
= 0,5 perlu
= 0,5 x 2455,36 mm2
= 1202,45 2
Jumlah Tulangan Lentur Tekan Pakai (Sisi bawah )

=
.
1202,45 2
=
0,25 (25 )2
= 2,45 3
Luasan Tulangan Lentur Tekan Pasang (Sisi Bawah)
As pasang = n pasang x luasan D lentur
= 3 buah x 0,25 (25 )2
= 1473,21 mm2
Kontrol: As pasang > As perlu
1473,21 mm2 > 1202,45 mm2 (memenuhi)
Kontrol S tulangan tarik
2 2
=
1
300240212525
= 51
= 17,75
Kontrol : S tarik Ssyarat agregat
17,75 mm 25 mm (Tidak memenuhi)
Dipasang Tulangan 2 Lapis

Kontrol Kemampuan Penampang:


As pakai tulangan tarik = 5 D 25 = 2455,36 mm2
As pakai tulangan tekan = 3 D 25 = 1473,21 mm2

=
0,85
2455,36 mm2 400
=
0,85 35 300
= 110,04

Mn Pasang = . ( 2 )
110,04
Mn Pasang = 0,25 (25 )2 400 (435,5 2
)

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

= 373683741.35 Nmm

Mn perlu = Mn = 367091965.56 Nmm

Kontrol:
Mn pasang > Mn perlu
373683741.35 Nmm > 367091965.56 Nmm (memenuhi)
Maka dipasang tulangan lentur balok induk (30/50) untuk daerah tumpuan :
- Tulangan lentur tarik susun 2 lapis = 5 D19
- Tulangan lentur tekan susun 1 lapis = 3 D19

b Daerah Lapangan
Diambil momen yang terbesar, akibat dari kombinasi: ENVELOPE
Perencanaan Tulangan Lentur Tunggal
Seperti yang telah ditentukan pada SNI 2847:2013 Pasal. 10.5.1 harus tersedia tidak
boleh kurang dari yang dibawah ini:
0,25
=

0,2535
= 400
300 435,5
= 540,225 2
1,4
=

1,4 350 435,5
=
400
2
= 540,225
Dan untuk luas tulangan maksimum sesuai dengan SNI 2847:2013 Lampiran B.8.4.2-
B.8.4.3, disediakan tidak lebih besar dari yang dibawah ini :
= 0,75
0,85 600
= 0,75 ( )
600+
0,850,8535 600
= 400
(600+400)
= 0.0379
= 0,75
= 0,75 0.0379
=0.0284
=
= 0.0244 300 390.5
= 4391,02 2
Perhitungan luasan perlu untuk penulangan balok adalah sebagai berikut :
MuLapangan = 166014757,0 Nmm

=

166014757,0
=
0,9

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

= 184460841,11

=
0,85
400
= 0,85 35 = 13,45

=
. 2
184460841,11
= 300 .435,5 2 = 3,25 N/mm2
1 2
= (1 1 )

1 2 13,45 3,25
= 13,45
(1 1 400
)
= 0,0086
Luasan perlu (as perlu) tulangan lentur tarik :
=
= 0,0086 300 435,5
= 1123,90 2
Kontrol : < <
540,225 2 < 1123,90 2 < 4391,02 2 ( memenuhi)

Jumlah Tulangan Lentur Tarik Pakai (Sisi Bawah)



=
.
1123,90 2
=
0,25 (25 )2
= 2,289 3
Luasan Tulangan Lentur Tarik Pasang (Sisi Atas)
As pasang = n pasang x luasan D lentur
= 3 buah x 0,25 (25 )2
= 1473,21 mm2
Kontrol: As pasang > As perlu
1473,21 mm2 > 1123,90 mm2 (memenuhi)
Berdasarkan SNI 03 2847 2013 Pasal 21.5.2.2 luasan pasang (as) tulangan lentur tekan
menurut tidak boleh kurang dari 0,5 tulangan tarik
= 0,5 perlu
= 0,5 x 1123,90 mm2
= 561,95 2
Jumlah Tulangan Lentur Tekan Pakai (Sisi Atas)

=
.
561,95 2
=
0,25 (25 )2
= 1,14 2

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Luasan Tulangan Lentur Tekan Pasang (Sisi Bawah)


As pasang = n pasang x luasan D lentur
= 2 buah x 0,25 (25 )2
= 982,14 mm2
Kontrol: As pasang> As perlu
982,14 mm2> 561,95 mm2 (memenuhi)
Kontrol S tulangan tarik
2 2
=
1
300240212225
=
21
= 146
Kontrol : Smaks Ssyarat agregat
146 mm 25 mm (memenuhi)

Kontrol Kemampuan Penampang:


As pakai tulangan tarik = 3 D 25 =1473,21 mm2
As pakai tulangan tekan = 2 D 25 = 982,14 mm2

=
0,85
1473,21 mm2 400
= 0,85 35 300
= 66,03

Mn Pasang = . ( )
2
66,03
Mn Pasang = 0,25 (25)2 400 (435,5 )
2
= 237179718,32 Nmm
Mn perlu = Mn = 184460841,11 Nmm
Kontrol:
Mn pasang > Mn perlu
237179718,32 Nmm > 184460841,11Nmm (memenuhi)
Maka dipasang tulangan lentur balok induk (30/45) untuk daerah Lapangan :
- Tulangan lentur tarik susun 1 lapis = 3 D 25
- Tulangan lentur tekan susun 1 lapis = 2 D 25
2.3. Perhitungan Penulangan Geser Balok
1. Data perencanaan
Tipe balok : BI 1 (35/50)
Dimensi balok (b balok) : 300 mm
Dimensi balok (h balok) : 500 mm
Kuat tekan beton (fc) : 35 MPa
Kuat leleh tul. geser (fyv) : 240 MPa
Diameter tul. geser ( geser) : 12 mm
1 : 0,85
Faktor reduksi geser () : 0,75

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2. Gaya momen untuk perencanaan tulangan geser


Momen Nominal Kiri dan Kanan
Momen nominal diperoleh dari hasil perhitungan tulangan lentur tumpuan dengan
luasan tulangan sebagai berikut :
As pakai tulangan tarik 5 D 25 = 2455,36 mm2
As pakai tulangan tekan 3 D 25 = 1473,21 mm2
1,25
=
0,85
2455,36 mm2 1,25 400
=
0,85 35 300
= 137,56

MPr = . 1,25 ( 2 )
74,15
MPr = 2455,36 mm2 400 (390,5 2
)
= 450217341,40 Nmm
3. Gaya geser balok yang ditinjau
Berdasarkan hasil output dan diagram gaya dalam akibat kombinasi (1.2 D +1,0 L)
dari analisa SAP 2000 didapatkan:
Gaya geser terfaktor Vu = 147935,24 N
Syarat kuat tekan beton (fc) nilai yang digunakan tidak boleh melebihi 8,3 MPa
< 8,3
30 < 8,3
5, 478 < 8,3 (memenuhi)
(SNI 03-2847-2013 Pasal 11.1.2)
Penulangan Geser Balok
Pada Wilayah Tumpuan
Gaya geser diperoleh dari :
2 +
1 = +
2
2 450217341,40
1 = +
7700
2 450217341,40
1 = 7700
+ 147935,24
= 264874,81

Maka perencanaan penulangan geser balok



=

264874,81
= 0,75
= 353166,41
Direncanakan menggunakan tulangan geser 12 mm dengan 3 kaki, maka luasan
tulangan geser adalah :
= (0,25 2 )

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

= (0,25 122 ) 3
= 339,43 2
Perencanaan jarak perlu tulangan geser

=

339,43 2 240 435,5
= 353166,41
= 100,45
Sehingga dipasang jarak 100 mm
Periksa jarak spasi tulangan geser berdasarkan kondisi 4

< 2
atau < 600
435,5
< 2
atau < 600
< 217,5 atau < 600
(SNI 03-2847-2013, Pasal 11.4.5)
Dari hasil perhitungan diatas direncanakan dipakai tulangan geser 12-100
Sedangkan menurut persyaratan SNI 03-2847-2013 Pasal 21.5.3.2 dengan metode
SRPMK spasi maksimum sengkang tidak boleh lebih dari nilai dibawah ini :

< 4
435,5
100 <
4
100 < 108,9
< 6
100 < 6 25
100 < 150
< 150
100 < 150
Jadi penulangan geser balok induk BI (30/45) pada daerah tumpuan adalah 12-
100
Pada Wilayah Lapangan
Gaya geser diperoleh dari metode perbandingan segitiga, dengan
perhitungan sebagai berikut :
2 1
=
1 1
2 2 2

1
1 (2 ln 2)
2 =
1
2
2 = 196076,16

Maka perencanaan penulangan geser balok


2
=

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

196076,16
= 0,75
= 261434,88
Direncanakan menggunakan tulangan geser 12 mm dengan 3 kaki, maka luasan
tulangan geser adalah :
= (0,25 2 )
= (0,25 122 ) 3
= 339,43 mm2
Perencanaan jarak perlu tulangan geser

=

339,43 2 240 4305,5
=
261434,88
= 135,7 mm
Sehingga dipasang jarak 125 mm

< 2
atau < 600
435,5
< atau < 600
2
< 217,8 atau < 600 (SNI 03-2847-2013, Pasal 11.4.5)
Jadi penulangan geser balok induk BI (30/45) pada daerah lapangan adalah 12-
125 mm
Rekapitulasi Balok Induk 30/50
Bentang PENULANGAN
No Nama Balok Jenis Gaya Dalam
(m) TUMPUAN LAPANGAN
Torsi 348713.37 Nmm TULANGAN ATAS 5 D 25 2 D 25
Balok Induk Tumpuan 330382769 Nmm TULANGAN BAWAH 3 D 25 3 D 25
1 8
30/50 Lapangan 166014757 Nmm TULANGAN TENGAH
Geser 147935.24 N SENGKANG 3 KAKI 12 S 100 12 S 125
Torsi 495569.64 Nmm TULANGAN ATAS 4 D 25 2 D 25
Balok Induk Tumpuan 248776992 Nmm TULANGAN BAWAH 2 D 25 2 D 25
2 7
30/50 Lapangan 111078713 Nmm TULANGAN TENGAH
Geser 97478.01 N SENGKANG 3 KAKI 12 S 125 12 S 175
Torsi 5666904.86 Nmm TULANGAN ATAS 4 D 25 2 D 25
Balok Induk Tumpuan 256595862 Nmm TULANGAN BAWAH 2 D 25 2 D 25
2 6
30/50 Lapangan 89066858.11 Nmm TULANGAN TENGAH
Geser 131988.88 N SENGKANG 3 KAKI 12 S 100 12 S 125

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

3 Perhitungan Penulangan Kolom


1. Data Perencanaan
Tinggi kolom : Lantai dasar : 3,5 m

Lantai 1 dan 2 : 3,5 m

Mutu beton (fc) : 35 Mpa

Mutu baja (fy) : 400 Mpa

2. Perencanaan Tulangan Melintang Kolom

Perhitungan diambil dari kolom lantai 1 As A-2 dengan data-data sebagai berikut :
Dimensi kolom = 300 x 600 mm

Mutu beton, fc' = 35 Mpa

Mutu baja, fy = 400 Mpa

Selimut beton = 40 mm

tul. utama = 25 mm

tul. Sengkang = 10 mm

d kolom = 600 - 40 - 10 - (25/2) = 577,5 mm

Dimensi Balok = 300 x 500 mm

a. Kontrol Dimensi Kolom

Sebelum diperiksa syarat dimensi kolom menurut SNI 03-2847-2013 pasal 21.6.1 harus dipenuhi
bila :
>
Pumax 10

> 300 600 35


Pumax 10

4203960 N > 630000 N (OK)



Karena 10
lebih kecil dari beban aksial berfaktor maksimum yang ada maka pasal tersebut
diatas berlaku :

Ukuran penampang terpendek 300 mm


300 300 mm (ok)
Rasio b/h 0,4
3/6 0,4
0,5 0,4 ( OK)

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Gaya Aksial dan Momen Maksimum yang terjadi di SAP 2000:

Pu = 4203694,9 N
Mux = 237828265 Nmm
Muy = 132478900 Nmm
Vu = 108162,9 N

Dari beban aksial dan momen yang terjadi, kemudian dilakukan perhitungan penulangan
memanjang kolom menggunakan program bantu PcaCol, didapatkan diagram interaksi antara
aksial dan momen pada kolon sebagai berikut:

b. Kontrol Kapasitas Beban Aksial Kolom Terhadap Beban Aksial Terfaktor

Pn max > Pu terfaktor

Pn max = 0,8 ( 0,85 Fc ( Ag- Ast) + Fy x Ast )

= 0,8 x 0,65 ( 0,85x 35 ( 180000 - 18360 ) + 350 x 18360 )

= 6319450,8 N

= 6319,45 KN

Pn max = 6319,45 KN > Pu = 4203,69 KN (OK)

c. Pemeriksaan persyaratan "strong column weak beam"

Persyaratan "strong column weak beam" dipenuhi dengan persamaan (121) SNI 03-2847-2002
Pasal.23.4.2.2 yaitu :

Mnc 6/5 Mnb

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Nilai Mnb adalah jumlah Mnb+ dan Mnb- balok.

Besar Mnb(-) adalah = 63,582 kNm

Besar Mnb(+) adalah = 64,409 kNm

Mg = Mnb(+) + Mnb(-) = 142,212 kNm

Nilai Mnc diperoleh dengan bantuan diagram interaksi kolom (PCACOL), yaitu mencari
momen yang dihasilkan dari kombinasi beban aksial terkecil dari kolom atas dan kolom bawah.

Diperoleh :

Mnc = Me kolom lt 1 bawah + Me kolom lt 2 atas


262.8 + 262.8
= 0,65
= 808,61 kNm

Mnc > 6/5 Mgbn 808,61 > 6/5 x 142,212

808,61 > 170,655 OK!!

d. Kontrol Kolom Untuk Beban Geser Rencana

Ve > Vu ( SNI 03-2847-2013 ps.21.6.5.1)

dimana : Ve = Gaya Geser Desain

Vu = Gaya Geser terfaktor yang ditentukan oleh analisis struktur

Mpr = Mb = 272,2 kNm ( dari PCA COL dengan tegangan tulangan 1,25 fy). Bila Dianggap Mpr
yaitu momen balance kolom atas dan bawah lantai dasar sama besar, maka :

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

2
Ve =
= 170,125 kN

Vu = 108,163 KN

Jadi Ve > Vu

170,125 kN > 108,163 KN (OK)

e. Pengekangan Kolom

Menurut SNI 03-2847-2013 pasal 21.6.4.1, ujung-ujung kolom sepanjang lo harus


dikekang oelh tulangan transversal (Ash) dengan panjang lo tidak boleh kurang dari :

lo h = 300 mm
lo 1/6 ln = 1/6 x (3,5 0,3) = 0,5333 m = 533,33 mm
lo 450 mm

maka digunakan lo = 558,33 ~ 600 mm

dengan S tidak boleh lebih besar dari (SNI 03-2847-2013 ps. 21.6.4.3):

1/4 x dimensi terkecil kolom = x 300 = 75 mm


6 x = 6 x 25 = 150 mm
350 hx = 132 mm
100
3
Sehingga diambil jarak minimum =75 mm

Untuk As min sesuai Pasal 23.4(4(1)) diperoleh dari nilai lebih besar dari hasil 2 rumus
berikut :
s hc f ' c
Ash = 0,3
Ag

75 600 2 40 25 35 300 600 1
1 0,3
A 600 40) x (300 40
=

f yh ch 240

= 186,057 mm2

f 'c 100 600 2 40 25 35


Ash = 0,09 s hc = 0,09
f yh 240
= 236,25 mm2 (menentukan)

Maka Dipakai sengkang sepanjang sendi plastis 4 10 - 75 mm (Ash = 314,159 mm2 > 236,25

mm2 ) .Mengingat bahwa beban aksial berfaktor kolom ( 4203960 N) lebih besar dari 10
=
2
630000 N. Berdasarkan Av= 4D10 = 314,159 mm dan s terpasang 75 mm, maka :
Nu fc' 4203,69 x10 3 35
Vc 1 . .bw.d 1
2 6 300 575,5
14 Ag 6 14 x 400

= 455788.6147N = 455.788 kN

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan , dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

sehingga
As fy d 452,39 240 575,5
Vs
s 75
= 580566.3224 N

= 580.566 kN

Maka : Vs Vc 777.266 > Vu = 108,163 kN Ok


Jadi Digunakan Tulangan Utama = 36 D 25, dengan tulangan sengkang 4D10 -75

Tugas Struktur Bangunan Beton (RC14-1352)

Anda mungkin juga menyukai