Anda di halaman 1dari 1

NAMA : FACHRUL WILLIAN

NIM : 1207036486
BETON PUN BERBICARA

Kata beton dalam bahasa Indonesia berasal dari kata yang sama dalam bahasa Belanda. Kata
Concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus ( tumbuh bersama /
menggabung menjadi satu ). Dalam bahasa Jepang digunakan kata katau-zai, yang arti
harafiahnya material-material seperti tulang ; mungkin karena agregat mirip tulang-tulang
hewan. Apapun definisinya, beton adalah material yang terdiri dari :

Semen batu kapur


Air pasir
batu pecah besi beton.
Krikil

Seandainya, material-material pembentuk beton ini bisa berbicara, mereka akan berdiskusi dan
berdebat dengan sangat alot. Tak kalah loh, dengan anggota dewan yang terhormat. Si batu yang
merasa dirinya paling hebat. Berkat kehebatannya beton kelihatan kokoh, tegap dan gagah. Sang
besi tidak mau kalah. Tanpa dirinya tembok beton tidak bisa berdiri tegak. Kerikil dan Pasir
secara berbarengan bicara bahwa meski mereka berukuran kecil, tapi kontribusinya justru yang
paling besar. Dengan ukuran yang kecil, mereka bisa menyelusup kesana kemari, menutup dan
mengisi semua celah, sehingga kelemahan tembok beton yang berongga berhasil ditutupnya.

Tak kalah lantang dengan yang lain, semen dan batu kapur juga ikut berbicara. Mereka yang
mengikat semuanya menjadi satu kesatuan utuh. Tanpa mereka ; batu, besi, kerikil dan pasir
hanya menjadi serpihan yang tak berarti.

Tetapi mereka, semuanya lupa. Lupa, bahwa airlah yang menyatuhkan mereka semua. Berkat air,
semen dan batu kapur bisa mengikat komponen lainnya. Air yang selama ini diam, mulai mau
berbicara. Air pun berbicara dengan bijaksana. Si air bilang bahwa dirinya bisa saja ikut terlibat
perdebatan dan menonjol-nonjolkan diri dan jasanya. Namun untuk apa? Cobalah kalian
renungkan secara jujur. Apakah tembok beton ini bisa menjadi sekokoh sekarang tanpa
kehadiran salah satu di antara kita? Itu tidak mungkin. Tembok beton ini bisa sekokoh sekarang
berkat sumbangan dan kontribusi kita semua, tanpa terkeculai. Lantas apa gunanya saling
menonjolkan jasa dan kekakuannya? Cobalah kita renungkannya secara jujur!!

Mendengar ucapan air yang dinding menyejukkan dan bebas dari ego diri itu, kawan-kawannya
langsung terdiam. Mereka merasa malu, tersindir. Masih dengan ucapan menyejukkan si air terus
melanjutkan, yang penting kita pikirkan bersama sekarang adalah cara bagaimana kita semua
kompak melawan erosi dan korosi yang menggerogoti. Apakah yang disebabkan oleh air asin,
udara yang mengandung garam, bahan kimia atau gempa bumi. Kalau kita semua kompak,
meskipun mungkin saja kita terkalahkan, namun kalah secara terhormat. Kita boleh saja kalah,
tapi tidak dengan mudah. Kita mungkin saja tumbang, namun tidak akan tunggang langgang.
Kita boleh saja hancur, tapi dengan semangat yang pantang mundur. Kita boleh saja jatuh, tetapi
tidak jatuh tapai. Maka saudaraku, marilah kita lebih kompak bersatu. Selamanya. Kita telah
dipertemukan takdir sebagai satu kesatuan, mari dengan kehormatan penuh kita jaga keutuhan
dan kelestariannya. Jaga dan jaga. Selamanya, tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai