SEMARANG 2017
1. BIDANG PENDIDIKAN
Hal ini dikarenakan pada saat Kecamatan Tembalang melaksanakan penuntasan 3 Buta ( buta
Aksara, buta Bahasa, dan Buta huruf ) pada tahun 2007, Kelurahan Kedungmundu sudah
dinyatakan bebas 3 buta sampai saat ini.
Analisis Keterangan :
Dari jumlah penduduk usia sekolah, semua sudah bersekolah kecuali bagi mereka yang sudah
berusia 44 tahun ke atas yang belum pernah mengenyam pendidikan dasar 9 tahun sudah
termasuk bukan kategori penduduk 3 buta.
Sementara bagi para pendatang baru pada umumnya yang berprofesi sebagai pembantu
rumah tangga sifatnya hanya boro dan bukan merupakan penduduk Kelurahan
Kedungmundu, karena mereka menetap berpindah-pindah. Dengan demikian, untuk realisasi
tuntas 3 buta di Kelurahan Kedungmundu sudah mencapai 100 % atau dengan kata lain
Kelurahan Kedungmundu sudah bebas Tiga Buta.
Pelaksanaan program Wajib Belajar Sembilan tahun di Kelurahan Kedungmundu dari jumlah
penduduk usia 7 15 tahun semuanya sudah berhasil tertangani 100 %.
Analisis Keterangan :
Dari Tabel tersebut di atas terbukti bahwa anak usia 7 15 tahun yang wajib mengenyam
pendidikan Dasar 9 tahun sudah banyak peningkatan penyelesaiannya. Karena terjadi
peningkatan siswa sebesar 12,02 % dari kurun waktu tahun 2011 2012. Begitu juga
terkait dengan kesadaran orang tua siswa terhadap kepedulian pendidikan anaknya. Hal ini
dapat ;dibuktikan dengan peningkatan kualitas kelulusan dalam kurun waktu tahun 2011
2012 sebesar 100 %.
1. c. Prasarana Pendidikan
SARANA/PRASARANAPENDIDIKAN TAHUN
NO KET
2011 2012
12 PAUD FormalPAUD Non formal 11 11
3 Play Group 1 1
4 TK 7 7
5 SD / MI Sederajat 2 2
6 SLTP / Sederajat 1 1
7 SLTA / Sederajat 0 0
8 Perguruan Tinggi 2 2
9. Lembaga Pendidikan 2 3
Lain / Kursus-kursus
Analisis Keterangan :
Kerja bhakti massal tiap minggu pertama setiap bulan di wilayah RW masing-masing,
Pembentukan RW Siaga.
Menyarankan kepada warga masyarakat yang mempunyai balita sebelum usia sekolah
untuk bisa dimasukkan dalam kegiatan PAUD setempat.
Analisis Keterangan :
Berdasarkan data tersebut bahwa jumlah penderita Demam Berdarah mengalami penurunan,
hal ini dipengaruhi beberapa faktor seperti peningkatan kesadaran warga tentang PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kemudian juga kegiatan PSN digalakan pada
tingkatan RW maupun RT
1. 2. Kematian Bayi
Angka Kematian bayi yang tercatat di Kelurahan Kedungmundu pada tahun 2011 maupun
tahun 2012 tidak terjadi kematian bayi.
Analisis Keterangan
Tidak adanya bayi yang meninggal menunjukkan kesehatan ibu selama hamil terjaga
demikian pula pada saat persalinan baik ibu maupun balitanya dalam keadaan selamat dan
sehat
1. 3. Gizi Balita
Di Kelurahan Kedungmundu jumlah Balita yang meninggal karena bergizi kurang dalam
tahun 2011 maupun 2012 tidak ada atau nihil
Analisis Keterangan :
Dengan adanya pengetahuan ibu dalam merawat balita cukup tinggi khususnya dalam
pemberian makanan kepada balita. Terpenuhinya gizi yang baik, oleh karena adanya
informasi yang baik pada saat ibu mengikuti kegiatan posyandu.
1. 4. Cakupan Imunisasi
Kegiatan imunisasi balita yang dilaksanakan di setiap Posyandu dan tempat-tempat pelayanan
medis telah mencakup semua balita yang ada .
2. DPT II 32 26 21 26
3. BCG 74 85 28 37
Analisis Keterangan :
Semua balita dilakukan imunisasi dan data tersebut menunjukkan peningkatan cakupan
imunisasi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran ibu dalam menjaga kesehatan putra
putrinya sangat tinggi.
Angka harapan hidup warga Kelurahan Kedungmundu dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan sebagai berikut :
Tahun 2011 yang meninggal dunia dibawah usia 70 tahun sejumlah 29 orang dan di
atas 70 tahun sebesar 15 orang
Tahun 2012 yang meinggal dunia di bawah usia 70 tahun sejumlah 21 orang dan di
atas 70 tahun sebesar 15 orang.
Analisis Keterangan :
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui adanya kenaikan angka harapan hidup pada usia
sebelum 70 tahun, sementara itu setelah usia 70 tahun angka tersebut cenderung tetap.
Keadaan ini menunjukkan adanya peningkatan kesehatan di antara warga. Hal ini didukung
adanya posyandu lansia dan senam lansia.. Disamping itu ada promosi kesehatan setelah
senam dilakukan.
Di Wilayah Kelurahan Kedungmundu telah terpenuhi kebutuhan air bersih sesuai dengan
jumlah rumah tangga dan KK yang ada.
Tahun 2011 rumah tangga yang terpenuhi air bersih dari sumber Air sumur sebanyak 510
KK, sumber air PDAM sebanyak 1024 KK, sumber air lain- lain 700 KK .
Tahun 2012 rumah tangga yang terpenuhi air bersih dari sumber air sumur sebanyak 726
KK, sumber air PDAM sebanyak 1279 KK, dan sumber air lain lain 534 KK
Analisis Keterangan
Semua Rumah tangga yang ada di kelurahan Kedungmundu terlayani air bersih. Berdasarkan
data tersebut ada peningkatan penggunaan sumber air bersih penggunaan PDAM demikian
juga penggunaan Air sumur.
Jumlah tenaga dan prasarana kesehatan yang ada di Kelurahan Kedungmundu antara lain :
Dalam upaya menjaga kesehatan dan kebugaran maka warga memiliki kelompok kelompok
kesehatan seperti Kelompok Jantung Sehat, Kelompok Senam Lansia, Kelompok Senam
tingkat RT. Posuandu anak berada di semua RW sedangkan Posyandu lansia berada di RW I,
VI, dan VIII.
Analisis Keterangan
1. 2. Kelembagaan Ekonomi
Berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak di Kelurahan Kedungmundu telah muncul
berbagai Kelembagaan ekonomi antara lain :
BKM
P2K
Lembaga Keuangan Mikro dan Koperasi di beberapa berbagi usaha ( Koperasi Simpan
Pinjam, Koperasi Masjid Dll.)
Dengan adanya kelembagaan Ekonomi sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan
lapangan kerja di Kelurahan Kedungmundu, Prasarana / Lembaga Perekonomian yang
berkembang baik yaitu :
Home Industri, sentra pengrajin pembuat tempe, pembuat roti Tanduk, pembuat Sandal dari
Limbah Sampah, ternak Lele, ternak Kambing dan lain-lain.
Tahun 2011 prasarana ekonomi Toko, Warung dll : 179 buah Tahun 2012 prasarana
ekonomi Toko, Warung dll : 201 buah Dari berbagai toko besar atau kecil serta Toko
modern.
Analisis Keterangan :
Dari data tersebut di atas dapat dilihat adanya peningkatan yang sangat segnifikan,
Banyaknya warung dan toko karena situasi dan kondisi wilayah karena daerah
pengembangan, bahkan cenderung menuju ke perkotaan dan menjadi wilayah pemukiman
padat, Ini menunjukkan bahwa roda perekonomian Kelurahan Kedungmundu berjalan
dengan baik,
1. 3. Tingkat Kesejahteraan
Dengan selalu berkomunikasi dan koordinasi dengan semua elemen keamanan yang ada,
maka di Kelurahan Kedungmundu dalam kurun waktu tahun 2011 s/d 2012 dalam keadaan
aman dan kondusif.
1. Konflik Sara
Alhamdulillah, di wilayah Kelurahan Kedungmundu selama kurun waktu tahun 2011 sampai
dengan tahun 2012 tidak pernah terjadi konflik SARA dalam kehidupan bermasyarakat,
baik itu konflik antar kelompok, antar etnis maupun konflik yang berbau agama.
Analisis /Keterangan
Masyarakat Kelurahan Kedungmundu yang terdiri dari bermacam-macam golongan / etnis
selama dua tahun terakhir dalam menjalin kehidupan bermasyarakat sangatlah harmonis.
Hal ini terbukti dengan tidak pernah terjadi adanya konflik sara di wilayah Kelurahan
Kedungmundu. Tingkat kesadaran warga dalam menghormati agama lain maupun
kepentingan kelompok yang lain sangat tinggi. Sehingga dengan saling hormat- menghormati
antar warga akan tercipta kehidupan yang harmonis.
2. Perkelahian
Kasus Perkelahian di Kelurahan Kedungmundu selama tahun 2011 dan 2012 bahkan hingga
sekarang tidak ada atau belum pernah terjadi.
Analisis / Keterangan :
Kasus pencurian yang terjadi di Kelurahan Kedungmundu selama 2 tahun ini adalah
sebagai berikut :
Analisis / Keterangan :
Melihat dari kasus pencurian tersebut di atas, adanya penurunan kejadian pencurian di
Wilayah Kelurahan Kedungmundu.Ini disebabkan karena adanya pembinaan maupun
sosialisasi dari Pemerintah Kelurahan bekerjasama dengan Babinsa dan Babinkamtibmas
serta lembaga Kelurahan terkait tentang pentingnya keamanan lingkungan dengan
mengoptimalkan siskamling.
4. Perjudian
Kasus perjudian di Kelurahan Kedungmundu yang ditangani Kepolisian selama tahun 2011
dan 2012 adalah sebagai berikut :
Analisis / Keterangan
Selama tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat bahwa kasus perjudian di Kelurahan
Kedungmundu tidak ada. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
hukum telah meningkat. Di samping itu juga tak lepas dari pembinan dan sosialisasi para
penegak hukum yang bekerjasama dengan Pemerintah Kelurahan ataupun instansi terkait,
sehingga angka kriminalitas di Kelurahan dapat ditekan.
5. Narkoba
Kelurahan Kedungmundu Selama dua tahun terakhir yaitu tahun 2011 dan 2012 tidak ada
kasus narkoba atau nihil.
Analisis / Keterangan
Dalam kasus narkoba khususnya para pemuda sudah menyadari tentang bahaya akibat
penyalahgunaan narkoba. Sehingga selama tahun 2011 dan 2012 tidak ada kejadian / kasus
masalah narkoba. Kondisi seperti ini disebabkan karena pihak kelurahan dan
Babinkamtibmas maupun Babinsa tidak henti-hentinya mensosialisasi masalah bahaya
Narkoba terhadap generasi muda.
6. Prostitusi
Prostitusi yang sering di identikkan dengan lokalisasi, di Kelurahan Kedungmundu tidak ada
kejadian / kasus. Walaupun masih ada tempat-tempat panti pijat maupun salon. Dimana
tempat-tempat tersebut merupakan rawan prostitusi. Tetapi selama tahun 2011 dan 2012 tidak
ada kasus maupun laporan dari warga sekitar tempat-tempat tersebut.
Analisis / Keterangan
Dalam uraian di atas tidak adanya Kasus prostitusi di kelurahan Kedungmundu ini akibat dari
pengendalian ataupun pendataan yang rutin dilakukan oleh Pihak Kelurahan. Sehingga setiap
saat dapat memantau dan mengawasi kegiatan panti pijat maupun salon.
7. Pembunuhan
Kasus pembunuhan di Kelurahan Kedungmundu selama tahun 2011 dan 2012 tidak ada atau
nihil.
Analisis / keterangan :
Seringnya mengikuti kegiatan pembinaan mental baik di masjid dan tempat-tempat ibadah
lain, menyebabkan jiwa dan mental menjadi lebih teruji. dengan mental yang baik akan dapat
mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan menyelesaikannya dengan cara
kekeluargaan sehingga hal hal yang mengarah kepada kejahatan dapat dicegah. Termasuk
pembunuhan.
8. Kejahatan Seksual
Kejahatan seksual yang terjadi di Kelurahan Kedungmundu selama tahun 2011 dan 2012
tidak ada / nihil.
9. Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga yang lebih di kenal dengan KDRT dalam tahun 2011 dan
2012 di Kelurahan Kedungmundu tidak ada kasus.
Analisis / Keterangan
Kasus KDRT merupakan salah satu kasus kriminalitas baru yang pada saat ini telah
dilindungi dengan UU dan berpayung hukum sehingga pelanggaran terhadap perbuatan ini
dapat diancam dengan hukuman. Dengan sering disosialisasikannya KDRT kepada
masyarakat menyebabkan kejadian kasus ini tidak ada.
10. Penculikan
Kejadian Penculikan di Kelurahan Kedungmundu selama tahun 2011 dan 2012 tidak ada atau
belum pernah terjadi.
Sebagai wujud peran serta masyarakat dalam keamanan dan ketertiban secara swakarsa di
lingkungan masing masing adalah partisipasinya dalam kegiatan Siskamling, di Kelurahan
Kedungmundu adanya Kelompok Siskamling dan berdirinya Poskamling yang tersebar di RT
RT menjadi bukti kepedulian warga masyarakat yang terdata sebagai berikut :
Analisis / Keterangan :
~ Jumlah Pos Kamling selama setahun tidak bertambah, ini sudah termasuk cukup bagus,
mengingat tidak mudah mendapatkan lahan di RT / RW yang bisa didirikan Pos Kamling,
belum menggali dana pembangunannya secara swadaya murni masyarakat, yang biasanya
dilaksanakan dengan jimpitan tiap malam sebagai bagian kegiatan Siskamling / Ronda
lingkungan dari rumah ke rumah .
~ Meskipun jumlah Pos Kamling yang ada tidak sebanyak jumlah lembaga RT / RW yang
ada, namun Siskamling tetap dilaksanakan di setiap lingkungan RT /
RW untuk antisipasi gangguan kejahatan yang mungkin terjadi .
Jumlah penduduk yang menjadi Anggota Hansip / Linmas tahun 2011 jumlahnya 35 orang
dan tahun 2012 ada peningkatan 20 orang, sehingga menjadi 55 orang, dimana pada kegiatan
Pemilu telah membaktikan diri membantu pengamanan pada 25 TPS yang tersebar di 9 RW.
Pada kondisi terakhir perlu adanya peremajaan / pengkaderan lagi karena sebagian ada
anggota yang pindah, meninggal, non aktif, lanjut usia, beralih kegiatan lain, dsb. Sebagian
besar adalah Anggota
Hansip lama dengan pengabdian lebih dari 15 tahun yang masih penuh kesetiaan dan
dedikasi tinggi untuk ikut berbakti bela negara, dari pengalaman dan ketrampilannya tersebut
sebagian telah tersalurkan menjadi Satpam Perumahan / Perusahaan.
E. PARTISIPASI MASYARAKAT
Penyelenggaraan Pemilu pada era pasca reformasi khususnya Pemilihan Umum Presiden /
Wakil Presiden dan Pemilu Legislatif tahun 2010 serta Pilihan Kepala Daerah ( Walikota /
Wakil Walikota ) tahun 2010 dapat terlihat partisipasi masyarakat yaitu :
Analisis / Keterangan :
Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada dapat berlangsung dengan aman, lancar tidak ada
gejolak / konflik sama sekali, masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya terlihat ada
peningkatan kesadaran / kepedulian dari waktu ke waktu untuk ikut berperanserta
menentukan perjalanan ke depan bangsa, negara dan daerahnya dengan ikut aktif dalam
proses Pemilu, termasuk menjadi Panitia Penyelenggara ataupun ikut menyumbang swadaya
lingkungan pendukung Pemilu karena keterbatasan anggaran dari Pemerintah .Pemilih
terdaftar yang tidak hadir ( memilih di tempat )
ternyata menggunakan hak pilihnya di tempat lain dan tidak ada gerakan Golput di
wilayah ataupun gerakan yang mengganggu pelaksanaan Pemilu .
SWADAYA BANTUAN
TOTAL D`A
JUMLAH PENDAMPING ( PEMKOT
TAHUN
PROYEK Rp )
( Rp )
( Rp. )
2011 21 270.000.000,- 75.000.000,- 345.000.000,-
2012 21 270.000.000,- 75.000.000,- 345.000.000,-
Analisis / Keterangan :
Terlihat jumlah Swadaya pendamping setara yaitu Tahun 2012 sama seperti tahun 2011.
Angka tersebut belum termasuk Pembangunan dengan Swadaya Murni
Masyarakat yaitu pembangunan lingkungan yang tanpa ada bantuan /
stimulan dari Pemerintah yang merupakan usulan / prakarsa warga
masyarakat setempat sendiri ,
hal ini menunjukkan bahwa warga masyarakat semakin peduli dan proaktif ikut berkip
rah menjadi pelaku pembangunan di lingkungannya .
Kesadaran masyarakat dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) cukup baik
dimana realisasi penerimaan PBB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan secara
signifikan sebagai berikut :
TAHUN TARGET
Rp JUMLAH
OBYEK PBB
REALISASI
Rp
2011
2012
51,00
Kendala yang mengakibatkan dalam penerimaan PBB sulit mencapai 100 % antara lain
Kurang pedulinya sebagian wajib pajak / pengusaha yang jatuh pailit untuk membeyar
PBB ( terutama pajak di atas Rp. 2.000.000,- )
Kekeliruan data dalam penetapan SPPT seperti dobel , obyek tidak jelas ,
luas tanah / bangunan salah , keliru NJOP , dsb .
dimana warga sudah mengurus ke KP PBB namun tahun berikutya masih keliru lagi .
F. PEMERINTAHAN
1. a. Kantor Kelurahan .
Kantor Kelurahan Kedungmundu mempunyai halaman parkir yang cukup luas dan sebagian
lahan yang digunakan untuk Taman.
1. b. Balai Kelurahan.
Rumah Dinas Kepala Kelurahan mempunyai Luas Bangunan 70 m2. Mengingat Lurah juga
bertempat tinggal wilayah Kedungmundu yang jarak rumah dengan kantor kelurahan sekitar
satu kilometer, maka rumah dinas ini difungsikan sebegai Kantor Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) Kelurahan Kedungmundu; Kantor Forum Kesehatan Kelurahan (FKK)
Kelurahan Kedungmundu dan sekaligus juga dijadikan Sekretariat PKK Kelurahan
Kedungmundu dan Sekretariat Panitia Lomba Kelurahan Tahun .2013.
Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Semarang, maka jumlah Aparat Pemerintahan
Kelurahan yang ideal mestinya
sebanyak 17 orang, yaitu Lurah, Seklur, 4 kepala seksi yang membawahi masing masing
staf.
Jumlah kelengkapan administrasi Pemerintahan Kelurahan tahun 2011 dan 2012, belum
termasuk buku pendukung umum sebanyak 26 jenis buku, sehingga di Kelurahan
Kedungmundu termasuk lengkap bahkan ada buku-buku tambahan untuk keperluan data
pendukung.
4. Keuangan Kelurahan
BESARNYA
JENIS ANGGARAN
ANGGARAN ( Rp. ) PROSENTASE
KELURAHAN TAHUN 2011 TAHUN 2012 (%)
1 2 3 4
1. Pendapatana. Penerimaan 75.000.000,- 75.000.000,- 0%
dari PAD (
PEMKOT ) 840.428.000,- 840.428.000,- 0%
b. Lainlain Pendapatan
yang sah
JUMLAH PENDAPATAN 915.428.000,- 915.428.000,-
5. Akuntabilitas
Untuk itu telah diupayakan dengan sistim komunikasi dua arah yang baik, transparasi dalam
setiap pelaksanaan kegiatan secara normative dan tertib pelaporan. Apalagi telah dicangankan
Walikota bahwa Semarang Waktunya Setara yaitu setara dengan Kota-kota Metropolitan lain,
sehingga semua pegawai Pemerintah Kota Semarang dituntut harus mendukung dengan
sebaik-baiknya.
G. LEMBAGA KEMASYARAKATAN
1. Jumlah Lembaga Kemasyarakatan
Kegiatan gotong royong dilakukan 1 bulan 2 kali di setiap wilayah mulai dari tingkat, RT,
RW, PKK RT, PKK RW, Kelompok Dhasa Wisma dan Kelompok pengajian bisa berbentuk
tenaga, pikiran dan finansial yang pada dasarnya dapat bejalan dengan baik dan
berkesinambungan.
4. Karang Taruna
Pemuda merupakan generasi penerus dan merupakan investasi potensi yang perlu mendapat
bimbingan dan pendampingan secara baik, sehingga kegiatannya bisa terarah dan berperan
serta dalam pembangunan bangsa dan negara . Untuk itu perlu diwadahi keaktifan dan
kreativitasnya dalam perkumpulan organisasi yang terarah pula.
Di Kelurahan Kedungmundu telah terbentuk Karang Taruna dengan nama Tunas Bangsa
Kelurahan Kedungmundu yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Lurah Kedungmundu
Nomor .240/08/VII/2008 tanggal 28 Juli 2008 , tentang Pembentukan Karang Taruna
Tunas Bangsa Kelurahan Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Karang Taruna Tunas Bangsa antara lain:
a. Kelembagaan
Berdasarkan data kelembagaan Tim Penggerak PKK Kelurahan Kedungmundu, dapat kami
laporkan sebagai berikut :
2. RT 9 9 9 9 56 63
b. Administrasi
c. Keuangan
Administrrasi Umum
Administrasi Bantuan
Administrasi Swadaya
Berdasarkan hasil rapat konsultasi PKK Kelurahan Kedungmundu, maka dapat kami
laporkan realisasi program sebagai penjabaran dari 10 Program Pokok PKK sebagai berikut
:
v POKJA I
1. b. Gotong Royong
Jimpitan dan kerja bhakti dilaksanakan oleh kelompok-kelompok PKK RW, dan
RT 1 bulan 1 kali.
Tahun 2011 , Kelompok Jimpitan = 62 Kelompok
Tahun 2012, Kelompok Jimpitan = 53 Kelompok
Tahun 2011 , Kelompok Arisan = 62 Kelompok
Tahun 2012, Kelompok Arisan = 66 Kelompok
Kegiatan Lansia 1 Kelompok dengan kegiatan senam PMT dan pemeriksaan
kesehatan.
v POKJA II
v POKJA III
a. Pangan
b. Sandang
Upaya peningkatan rumah sehat dan kebun gizi dengan mengadakan lomba kerja
sama dengan Pokja IV.
1. a. Kesehatan
Jumlah Posyandu = 8
Terdiri dari :
Posyandu model
Posyandu Purnama = 1
Posyandu Madya = 7
Telah dilaksanakan penyuluhan dana pengisian Kartu PHBS ( Pola Hidup Bersih Sehat ).
Pemeriksaan jentik dilaksanakan satu minggu sekali pada setiap hari jumat.
Telah dilaksanakan Pilah sampah dan pengolahan sampah rumah tangga dari non organic
menjadi pupuk.
1. c. Perencanaan Sehat