Bakal Dialnju Besok
Bakal Dialnju Besok
A. Osteoporosis (Osteopeni)
Osteoporosis menunjukkan adanye penurunan absolut dari jumlah yang
diperlukkan sebagai kekuatan penyanggah mekanik. Berkurangnya massa
tulang, dan demikian pula dengan massa otot sesungguhnya berkaitan
dengan proses menua. Hanya apabila berkurangnya (hilangnya) jaringan
tulang cukup luas sampai menimbulkan gejala maka disebut osteoporosis.
Struktur tulang meskipun jumlahnya menurun, sehingga histologi tampak
normal, dan minimal perbandingan terhadap bahan-bahan organic di dalam
tidak berubah. Karena kelainan yang mendasarinya adalah terlalu sedikitnya
jaringan tulang , maka keadaan ini disebut osteopani. Osteoporosis dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori: primer, jaringan tulang yang
berkaitan dengan bermacam-macam sindrom patologik yang jelas. Hal inni
meliputi:
a) Malnutisi sebagai akibat kekurangan protein dalam diet atau karena
sindrom malabsorpsi
b) Beberapa kelainan endokrin seperti sindrom Cushing dan Tirotoksikosis
c) Imobilisasi yang cukup lama.
Penyakit ini lebih dominan pada wanita setelah menopause, dengan alasan
ini maka osteoporosis primer juga disebut osteoporosis senilis atau
osteoporosis postmenopause.
2. Osteoid Osteoma
Ini dalah neoplasma jinak yang kecil pada diafisis tulang pinggang.
Pada umumnya timbul pada usia sebelum 20 tahun dan laki-laki dua
kali lebih banyak daripada wanita. Walaupun dapat mengenai
tulang mana saja, yang paling sering adalah femur dan tibia. Tumor
ini tumbuh di dalam korteks tulang, dimana ia menimbulkan nodul
berbatas jelas, berwarna abu-abu merah dengan diameternya tidak
lebih dari 1 cm. sekitarnya sering dibatasi oleh daerah yang padat,
berupa jaringan tulang tulang sklerotik. Tumornya sendiri terdiri
dari susunan cabang-cabang yang beranastomosis, trabekula
osteoid yang mengalami mineralisis sebagian dengan diantaranya
terdapat jaringan ikat vascular. Pada gambaran radiologis osteoid
osteoma tampak sebagai suatu lesi bersifat litik(mengakibatkan
lisis), yang diabatasi oleh jaringan tulang sklerotik. Meskipun
ukurannnya kecil dan sifatnya jinak, lesi ini sangat nyeri, oleh
karena itu perlu tindakan bedah.
Faktor-Fakor Penyebab
Penyebab tumor ini, seperti hamper semua keganasan yang lain,
masih merupakan teka-teki yang belum terpecahkan. Radiasi dan
virus onkogenik, yang terlibat dalam terjadinya kegansan yang lain,
telah dianggap sebagai agen penyebab. Factor genetic juga
mempunyai peran. Risiko dari osteosarcoma pada penderita dengan
retinoblastoma herediter meningkat 500 kali dibandingkan dengan
kontorl. Seperti pada retinoblastoma, disini telah dilaporkan adanya
delesi pada lengan panjang dari kromosom 13. Keadaan herediter
lain seperti enkondromatosis multipel dan osteokondromatosis
multipel juga merupakan factor predisposisi untuk terjadinya
kegasan ini.
Morfologi
Kebanyakan osteosarcoma dijumpai pada kelompok usia muda (10
sampai 25 tahun), terletak pada ujung daerah metafisis tulang
panjang. Tulang-tulang yang terkena menurut urutan frekuensi,
mulai dari yang terbanyak yaitu ujung distal femur, ujung proksimal
tibia, ujung proksimal humerus, dan ujung proksimal humerus.
Kurang lebih 50% osteosarcoma muncul di sekitar lutut. Dari
tulang-tulang pipih illium paling sering terkena. Akan tetapi, semua
tulang pada tubuh dapat terlibat, dan pada golongan usia lanjut
dengan penyakit Paget, tidak dijumpai keterlibatan tumor itu pada
tulang panjang. Karena osteosarcoma tumbuhnya sangat cepat,
maka pada kebanyakan kasus, akan ditemukannya benjolan, saat
pasien dating memeriksakan diri untuk pertama kali. Tumor itu
biasanya tumbuh ke dalam dan menggantikkan jaringan metafisis
lalu mengerosi korteks, yang akhirnya menyerang aringan lunak
yang berdekatan. Penyebaran pada bagian dalam akan
menggantikan kavum medulla. Jaringan tulang rawan tidak mudah
diinvasi oleh tumor, leh karena itu invasi ke rongga sendi melalui
jaringan tulang rawan sekitar sendi ataupun melalui lempeng
epifisis jarang terjadi. Invasi tumor melalui lapisan permukaan
tulang akan mengangkat (memisahkan) periosteum dari korteks.
Pada daerah in kan terjadi kalsifikasi antara lapisan periosteum yang
terangkat dengan kosteks, yang akan menciptakan segitiga
Codman, dimana periosteum yang terangkat bertemu dengan
kontur korteks bagian luar. Segitiga codman meruakan gambaran
radiologis yang sangat penting dari bentk tumor ini, akan tetapi tdak
mempunyai arti diagnostic untuk osteosarcoma. Pada potongan
melintang dari tumor, menunjukkan gambaran berwarna putih abu-
abu dengan focus-fokus perdarahan serta nekrosis kistik.
Konsistensi dan gambaran tumor bervariasi, tergantung pada
proporsi dari sejumlah komponen yang ada di dalamnya. Kurang
lebih 50% tumor mempunyai konsistensi keras dan seperti pasir
(rapuh) disebut varietas osteoblastic (osteoblastic variety) oleh
karena mengandung banyak mineral osteoid. Jaringan osteoid yang
berwarna merah muda dan amorf, bisa banyak sekali atau terlokaisir
pada daerah yang kecil. Berupa pulau-pulau yang dikelilingi oleh
kelompok padat dari se-sel tumor atau sebagai untaian yang saling
terjalin, meutupi sarang sel tumor. Apabila terjadi kalsifikasi pada
jaringan osteoid akan tampak gambaran kebiruan. Pulau-pulau
kartilago yang dibentuk oleh sel tumr dapat juga ditemukan, dan
pada beberapa kasus, stroma kartilaginosis dapat elebihi jumlah
osteoid. Sel-sel tumor memperlihatkan semua gambaran sitologik
yang klasik dari suatu keganasan-pleomorfisme, hiperkromasia,
mitosis yang abnormal, dan gambaran yang aneh berupa sel tumor
raksasa.