Anda di halaman 1dari 9

2.4.

FASE PENYEMBUHAN TULANG3

Tulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur
merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jalan
membentuk tulang baru diantara ujung patahan tulang. Tulang baru dibentuk
oleh aktivitas sel-sel tulang. Ada lima stadium penyembuhan tulang, yaitu:
1. Pembentukan Hematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah fraktur. Sel-
sel darah membentuk fibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai
tempat tumbuhnya kapiler baru dan fibroblast. Stadium ini berlangsung 24
48 jam dan perdarahan berhenti sama sekali.
2. Proliferasi Seluler
Pada stadium ini terjadi proliferasi dan differensiasi sel menjadi fibro kartilago
yang berasal dari periosteum, endosteum, dan bone marrow yang telah
mengalami trauma. Sel-sel yang mengalami proliferasi ini terus masuk ke
dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast beregenerasi dan
terjadi proses osteogenesis. Dalam beberapa hari terbentuklah tulang baru
yang menggabungkan kedua fragmen tulang yang patah. Fase ini berlangsung
selama 8 jam setelah fraktur sampai selesai, tergantung frakturnya.
3. Pembentukan Kallus
Selsel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik,
bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan
juga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan
osteoklast mulai berfungsi dengan mengabsorbsi sel-sel tulang yang mati.
Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk
kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan periosteal. Sementara tulang
yang imatur (anyaman tulang ) menjadi lebih padat sehingga gerakan pada
tempat fraktur berkurang pada 4 minggu setelah fraktur menyatu.
4. Konsolidasi

1
Bila aktivitas osteoklast dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang berubah
menjadi lamellar. Sistem ini sekarang cukup kaku dan memungkinkan
osteoklast menerobos melalui reruntuhan pada garis fraktur, dan tepat
dibelakangnya osteoklast mengisi celah-celah yang tersisa diantara fragmen
dengan tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat dan mungkin perlu
beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa beban yang normal.
5. Remodelling

Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama
beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses
resorbsi dan pembentukan tulang yang terus-menerus. Lamellae yang lebih
tebal diletakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang tidak
dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk struktur
yang mirip dengan normalnya

KLASIFIKASI FRAKTUR FEMUR

a. Fraktur collum femur : fraktur collum femur dapat disebabkan oleh trauma
langsung yaitu misalnya penderita jatuh dengan posisi miring dimana
daerah trochanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (jalanan)
ataupun disebabkan oleh trauma tidak langsung yaitu karena gerakan
eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah, dibagi dalam:
Fraktur subtrochanter femur : fraktur dimana garis patahnya berada
5cm distal dari trochanter minor dibagi dalam beberapa klasifikasi
tetapi yang lebih sederhana dan mudah dipahami adalah klasifikasi
Fielding & Magliato yaitu:
- Tipe 1 : garis fraktur satu level dengan trochanter minor
- Tipe 2 : garis patah berada 1-2 inch di bawah dari batas atas
trochanter minor
- Tipe 3 : gairs patah berada 2-3 inch di distal dari batas atas
trochanter minor

2
Gambar 2.2 Klasifikasi fraktur subtrochanter menurut Fielding
b. Fraktur corpus femur (dewasa)
Fraktur corpus femur biasanya terjadi karena trauma langsung akibat
kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian, patah pada daerah ini
dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak, mengakibatkan
penderita jatuh dalam shock. Salah satu klasifikasi fraktur batang femur
dibagi berdasarkan adanya luka yang berhubungan dengan daerah yang
patah. Dibagi :
- Tertutup
- Terbuka
Ketentuan fraktur femur terbuka bila terdapat hubungan antara tulang
patah dengan dunia luar, dibagi dalam tiga derajat, yaitu:
Derajat I : Bila terdapat hubungan dengan dunia luar timbul luka
kecil, biasanya diakibatkan tusukan fragmen tulang dari dalam
menembus keluar.
Derajat II : Lukanya lebih besar (>1cm) luka ini disebabkan
karena benturan dari luar.

3
Derajat III : Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringan
lunak banyak ikut rusak (otot, saraf, pembuluh darah).
c. Fraktur supracondyler femur : fraktur supracondyler fragment distal selalu
terjadi dislokasi ke posterior, hal ini biasanya disebabkan karena adanya
tarikan dari otot-otot gastrocnemius, biasanya fraktur supracondyler ini
disebabkan oleh trauma langsung karena kecepatan tinggi sehingga
terjadi gaya axial dan stress valgus atau varus dan disertai gaya rotasi.
d. Fraktur intercondyler femur : fraktur intercondyler diikuti oleh fraktur
supracondylar, sehingga umunya terjadi bentuk T fraktur atau Y fraktur.
e. Fraktur condyler femur : mekanisme traumanya biasanya kombinasi dari
gaya hiperabduksi dan adduksi disertai tekanan pada sumbu femur ke
atas.
h. Fraktur Diafisis Femur
Fraktur diafisis femur sering ditemukan pada anak-anak dan harus
dianggap sebagai suatu fraktur yang dapat menimbulkan perdarahan dan
syok. Kerusakan saraf jarang terjadi.

Mekanisme trauma4
Fraktur terjadi karena suatu trauma hebat dan lokalisasi yang paling
sering adalah pada 1/3 tengah diafisis femur
Klasifikasi4
Fraktur dapat bersifat oblik, transversal, dan jarang bersifat kominutif
Gambaran klinis4
Penderita biasanya datang dengan gejala trauma hebat disertai
pembengkakan pada daerah tungkai atas dan tidak dapat
menggerakkan tungkai. Terdapat deformitas, pemendekan anggota
gerak dan krepitasi. Pemeriksaan harus dilakukan secara hati-hati
agar tidak menambah perdarahan
Pengobatan3
1. Usia 0 5 tahun

4
Traksi kulit untuk beberapa hari dilanjutkan dengan
menggunakan hip spica dengan hip dan lutut sedikit di fleksikan.
Untuk anak usia sampai dengan 2 tahun, digunakan Bryant
traksi. Bryant traksi sebaiknya tidak digunakan pada anak
dengan berat badan di atas 30kg atau pada dewasa karena dapat
menyebabkan rusaknya kulit. Kerusakan kulit terjadi akibat
nekrosis karena pemberian beban traksi yang terlalu berat. Untuk
anak usia 2-5 tahun traksi dengan waktu yang singkat dengan
Thomas splint. Kontraindikasi penggunaan hip spica adalah
adanya pemendekan lebih dari 3cm, adanya multiple injuries, dan
apabila berhubungan dengan cedera kepala. Setelah pasien
KRS pasien harus di foto secara berkala untuk memastikan
alignment tulang yang patah terkontrol. Pada anak-anak tidak
diberikan traksi tulang karena dapat merusak epifisial plate.
2. Usia 5 10 tahun
Setelah beberapa hari dilakukan traksi kulit, fraktur di terapi
dengan reduksi tertutup diikuti dengan pemasangan hip spica
atau pemasangan intramedullary nails. Alternatif lain dengan
pemasangan eksternal fiksasi.
3. Usia > 10 tahun
Setelah periode singkat dari traksi, fraktur batang femur diterapi
dengan pemasangan intramedullary nail yang kaku dan
mengunci. Paku ini mengunci proksimal dan distal dari fraktur
dengan sekrup yang melintang dan menembus lubang
transversal pada batangnya. Keuntungan metode ini yang juga
dipakai pada dewasa adalah pasien dapat menanggung semua
berat badannya. Terapi alternatif pada kelompok usia ini adalah
reduksi terbuka dan internal fiksasi dengan pemasangan plate
dan sekrup.

5
Gambar 2.3 Traksi Bryant

Gambar 2.4 Traksi Thomas

6
Gambar 2.5 Flexible intramedullary nail

7
Gambar 2.6 Fiksasi internal dan eksternal

Fraktur pada tulang yang berkembang yang tidak dapat disamakan dengan
tulang pada dewasa. Perbedaannya antara lain adalah:

1. Pada anak yang sangat muda, tulangnya diakhiri dengan kartilago


yang luas yang tidak dapat dilihat dengan x-ray. Fraktur pada
bagian ini sulit di diagnosa, dapat dibantu oleh x-ray kedua sisi
ekstremitas dan membandingkannya.
2. Tulang anak-anak sedikit rapuh daripada dewasa. Oleh sebab itu
frekuensi dari fraktur inkomplit- fraktur torus dan fraktur greenstick
sering ditemukan.
3. Periosteum lebih tebal daripada tulang dewasa; ini menjelaskan
mengapa fraktur displacement lebih terkontrol. Aktivitas selular
juga lebih banyak, itulah mengapa fraktur pada anak-anak lebih

8
cepat sembuh daripada dewasa. Fraktur batang femur akan
sembuh dalam waktu kurang lebih 3 minggu pada bayi, 4-6 minggu
pada anak-anak, dan dibandingkan dngan dewasa yang sembuh
14 minggu atau lebih.
4. Non union sangat jarang
5. Pertumbuhan tulang mempengaruhi modelling dan remodeling
yang menentukan struktur dan semua bentuk dari tulang.
6. Kerusakan pada physis tidak dapat disamakan dengan dewasa.
Kerusakan pada growtrh plate dapat memiliki konsekuensi yang
serius meskipun dapat sembuh dengan cepat dan aman.

Anda mungkin juga menyukai