Anda di halaman 1dari 7

KHOTBAH IDUL ADHA 1437 H kezaliman di muka bumi, perlawanan kepada kejahatan iblis dan

TEMA: HAKIKAT PERJUANGAN DAN PENGORBANAN syetan yang tak akan pernah berhenti menggoyah bahkan
Oleh: Arfan Nusi, S.Fil.I., M.Hum. menghancurkan harkat-martabat manusia. Banyak orang yang
mulus dan lulus ketika menghadapi ujian kemiskinan, namun
x3 sedemikian banyak orang yang gagal kehilangan harkat-martabat
kemanusiaan,.. karena mereka diuji dengan kecukupan dan
kemewahan.
Sidang Idul Qurban Rahimakullah.
Hari raya Idul Adha tidak lepas dari penyembelihan hewan
qurban tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari tasyrik (tanggal 11,12,
dan 13), merupakan kewajiban bagi orang-orang mampu,
Rasulullah bersabda :
Sidang Idul Adha Rahimakumullah.
Pada hari ini tanggal 10 Dzulhijjah (1437 H) kita berkumpul
kembali, duduk bersimpuh di atas hamparan bumi,.. di dinaungi Barang siapa yang mampu menyembelih qurban, lalu mereka
langit membentang luas. Baru saja di tempat ini kita bersama-sama enggan tidak menyembelih qurban, maka janganlah mereka
menggemakan pujian Keagungan kepada Allah,.. sehingga bumi mendekati tempat shalat kami,(demikian sabda Rasulullah saw).
dan langit di sekitar kita gemuruh syahdu dengan suara takbir, tahlil Sidang Iedul Qurban Raimakumullah.
dan tahmid. Setelah itu, kita serentak sujud, meratakan dahi di atas Betapa keprihatinan dan kesedihan kita, jika kita kembali
permukaan bumi yang dingin, sembari berdoa memuji Allah Rabbul mengungkap prosesi penyembelihan Ismail, detik-detik terakhir
Izzah. ketika Ismail sudah dipembaringan penyembelihan, di tempat yang
Denyut jantung menyentuh qalbu yang fitrah, membuat kita asing dan jauh dari keramaian,.. pada saat itu Ismail masih sempat
larut semakin tak berdaya, terasa berlinang air mata kegembiraan berkata: Wahai ayah; sebelum ayah melakukan penyembelihan
dan keharuan. Kita bergembira karena hari ini adalah hari terhadapku, aku minta tiga hal; yang pertama ayah: Ikatlah kaki dan
kemenangan dan kebahagiaan. Rasa haru karena kita kembali tangan nanda terlebih dahulu, agar nanti nanda tidak meronta;
merenungkan perjuangan dan pengorbanan yang selalu seiring yang kedua ayah: Pejamkanlah mata serapat mungkin dikala ayah
dengan kehidupan manusia. akan menyembelihku, agar ayah nanti terbebas dari perasaan hiba;
Hari ini jamaah calon haji dari berbagai penjuru dunia yang ketiga ayah: Bawahlah pulang baju nanda yang terpercik
sedang mabit di Mina untuk melontar Jumrah,... melontar Jumrah darah, agar baju itu, sewaktu-waktu menjadi penawar rindu bagi
adalah simbol perlawanan kepada semua bentuk kemungkaran dan ibundaku yang mulia Sitti Hajar,.. maka kelak dengan baju itu,..

1
ibundaku akan terobati rasa rindunya kepadaku. Hadirin,.. dapat pesawat,.. belum lagi musibah lumpur panas Lapindo, di Sidoarjo
dibayangkan kejiwaan Nabi Ibrahim saat mendengarkan tiga Jawa Timur yang masih misteri, entah kapan akan berakhir.
permintaan yang tidak lazim dari seorang anak yang saleh Ismail As. Di saat-saat kita bergembira merayakan hari raya qurban ini,
Singkat kisah, pedang terhunus kemilau sudah digenggam mereka hanya bisa mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid di
tangan kanan sang ayahnya sendiri,.. mata pedang mendekat dan tempat-tempat darurat yang memprihatinkan, tak ada tempat
semakin dekat di leher Ismail,.. sembari iringan asma Allah dan berteduh yang layak, makan dan minum pun sulit, entah dari mana
alunan takbir yang sedemikian haru;. Bismillahi Wallahu mereka harus mendapatkan. Idul Qurban hanya bisa disambut
Akbar;.. dalam hitungan detik, ternyata Allah menghendaki lain,.. dengan tangis dan cucuran air mata yang tak kunjung kering,
kasih sayang Allah Maha dahsyad,.. adegan penyembalihan Ismail bagaikan tangisan Siti Hajar ibunda Ismail ketika berlari-lari, dari
yang sangat menegangkan dan mengharukan itu, semata-mata bukit Safa dan bukit Marwa tujuh kali pergi pulang, mengejar
hanyalah ujian belaka kepada Nabi Ibrahim dan Sitti Hajar, kilauan fatamorgana, yang disangka genangan air.
demikian pula terhadap diri Ismail sendiri sebagai calon Nabi dan Momentum Idul Qurban ini, menyegarkan ingatan kita
Rasul,. kepada kisah Ibrahim yang begitu monumental, kisah ini
Ternyata,.. perintah penyembelihan anak manusia, Allah menyuguhkan kisah yang inspiratif kepada kita semua yang tak
mencukupkan agar ditebus dengan penyembelihan seekor kibas, akan luruh dan terhapus dalam setiap pergantian zaman. Meskipun
atau kambing,.. Allahu Akbar Walillahil Hamd,.. setiap hari mata kita digempur oleh kisah-kisah artis yang hanya
Alangkah mulianya orang-orang yang melakukan mempertontonkan kekayaan Rafi Ahmad dan Istrinya Gigi, dimana
penyembelihan hewan qurban demi mengharapkan keridhaan Allah setiap aktifitas mereka setiap saat selalu disiarkan langsung oleh
Yang Maha Pengasih Penyayang,.. Sesungguhnya; bulu, darah dan media TV. Hal itu semua dilakukan hanya sekadar kepentingan
daging penyembelihan qurban akan menghapus segala kesalahan bisnis dan tidak memiliki sisi inspiratif untuk kita semua. Berbeda
dan dosa, walaupun sebanyak bui di lautan,.. demikian itulah arti dengan kisah Ibrahim, dimana Allah sendiri sang penguasa alam
pengorbanan,.. pengorbanan yang nilainya setara dengan semesta yang mengabadikan kisah perjalanan Ibrahim dalam Al-
perngorbanan jiwa manusia,.. Allahu Akbar Walillaahil Hamd. Quran. Sehingga sampai dengan saat ini seluruh umat Islam tidak
Sidang Idul Qurban Rahimakumullah. pernah melupakan kisah Ibrahim, Ismail, dan Hajar.
Sepatutnya kaum muslim bergembira merayakan Idul Ketiga sosok itu kemudian menjadi pemeran utama
Qurban di hari ini, bergembira disertai semangat perjuangan dan dalam syariat haji dari syarat sampai rukunnnya. Maka untuk
berkorban,.. bergembira yang dibalut dengan keprihatinan yang memahami kembali hikmah yang terdalam dalam setiap detik
mendalam,.. karena diberbagai belahan daerah di tanah air tak kehidupan dan pengorbanan Ibrahim dan keluarganya mari
henti-hentinya terjadi musibah gunung meletus dan jatuhnya bersama-sama kita mecoba kembali memaknai, membaca
kepribadian ketiga tokoh itu untuk pengorbanan yang lebih berarti.

2
Pertama Sosok Ibrahim AS. kita Gorontalo, kita diberi pesan oleh para leluhur dalam gubahan
Oleh para ulama dan pemikir kontemporer Ibrahim adalah syair mereka. Yiinduwa poo patata huta mola obalata poopatata
orang yang layak mendapatkan beberapa pengahargaan dan gelar. yindhuwa huta mola odutuwa, wakutu lohori matotalu ito
Di antara gelar itu Ibrahim dijuluki dengan bapak monoteis yaitu mamomaralu ngamila karaja tabongapo itoo motabiyapo.
seorang nabi yang mampu membuktikan kebenaran agama tauhid Pengorbanan yang kedua yang menjadikan Ibrahim
di depan seluruh peradaban manusia. Atau dengan gelar yang diangkat oleh Allah sebagai kekasihnya adalah kemampuan Ibrahim
kedua khalilullah yaitu kekasih Allah. Gelar ini hanya disematkan As menjalankan perintah Allah melalui ujian untuk menyembelih
pada sosok Ibrahim, gelar yang terakhir ini sangat erat kaitannya anaknya yang satu-satunya seperti yang baru saja khatib kisahkan
dengan perjuangan dan pengorbanan beliau. Sejarah mencatat ada sebelumnya. Dan yang ketiga yang tidak kalah menariknya dari
dua model pengorbanan yang dilakukan oleh Ibrahim yang pengorbanan Ibrahim adalah pengorbanan beliau untuk
kemudian dengannnya dia mendapatkan gelar itu. Pengorbanan menghidupi keluarganya. Sekalipun kehidupan beliau serba pas-
pertama tergambarkan dalam pernyataan ibrahim dalam sebuah pasan tapi beliau tidak pernah membiarkan istri dan anaknya hidup
dialog bersama sahabatnya. Satu saat beliau ditanya wahai Ibrahim dalam kemelaratan. Beliau berusaha keluar rumah untuk mencari
limaza ittakhadzakallah khalila.? Mengapa engkau diangkat oleh penghidupan melalui usaha yang halal sambil berdoa untuk
Allah sebagai khalilullah yaitu kekasih Allah? diantara jawaban yang mereka. Hal ini sebagaimana tergambarkan dalam ayat berikut ini.
disampaikan oleh Ibrahim adalah: Allah mengangkatku sebagai
kekasihnya (khalilullah) sebab aku selalu mendahulukan perintah
Allah dari semua perintah manusia. Yaitu mendahulukan panggilan
Allah dari semua seruan makhluknya, mendahulukan urusan

akhiratnya dari urusan dunianya.

Sikap Ibrahim ini adalah sifat yang seharusnya dimiliki oleh
kaum muslimin saat ini. Saat kita dihadapkan dengan dua urusan
pertama pekerjaan kita dan kedua seruan untuk beribadah maka
seharusnya yang kita utamakan adalah panggilan Allah. Hal ini bisa
kita laksanakan dalam setiap rutinitas kita. Seorang petani misalnya Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Aku Telah menempatkan
ketika berada di sawah mestinya berhenti sejenak saat ada sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-
panggilan azan untuk salat. Begitu juga seorang pekerja kantoran tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya
dll. Panggilan azan yang dimulai dengan Allahu Akbar menandakan Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat,
bahwa seruan Allah yang lebih besar dari pekerjaan kita, bukan Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka
pekerjaan yang lebih besar dari panggilan itu. Bahkan dalam adat

3
dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan Allah sebagai seorang isteri yang ideal contoh yang baik bagi para
mereka bersyukur. istri saat ini. Keteguhan dan kesabaran siti Hajar mendampingi
Sikap ini seharusnya menjadi teladan untuk kita para suami Ibrahim terlihat dalam penggalan sejarah, saat Ibrahim
yang memiliki tanggung jawab pada keluarga. Tidak halal bagi mengusulkan dan menempatkan Hajar dan anaknya di lembah
suami yang hanya duduk-duduk di rumah sementara dia punya yang gersang, hajar menerima keputusan suaminya itu. Saat itu
kemampuan untuk bekerja, juga tidak halal bagi seorang suami Ibrahim sebagai suami berusaha mencari penghidupan di tempat
yang keluar rumah berbulan bulan sekalipun itu urusan ibadah lain, saat Ibrahim tinggalkan isterinya di tempat yang gersang itu,
sementara dia meninggalkan anak dan isterinya hidup dalam ternyata sang isteri memanfaatkan kondisi saat itu untuk mencari
kemelaratan. Dan sangat biadab kiranya seorang suami yang kehidupan yang layak yang disimbolkan dengan dua bukit suci,
memposisiskan isterinya seperti budak sementara dia hanya santai yakni safa dan marwah. Dia berputar, bolak balik melakukan sai
di rumah. atau sebuah gerakan merubah nasib untuk mendapatkan air
Kedua Sosok Siti Hajar kehidupan, air zam zam. Sungguh usaha yang sangat luar biasa dari
Dalam sejarah Islam siti Hajar adalah isteri Nabiyullah seorang isteri.
Ibrahim yang memberikan keturunan kepada beliau dengan Ketiga Sosok Ismail AS
seorang anak yang diberi nama Ismail. Sosok yang satu ini adalah Ketinggian jiwa Ismail dilukisakan oleh Allah dalam Al-
seorang perempuan miskin yang menggoreskan kehidupan dan Quran saat Ibrahim akan menyembelihnya dia berusaha
pengorbanannya yang berharga untuk kemajuan kehidupan menenangkan dan meyakinkan Ibrahim sebagaimana dalam ayat
manusia saat ini. Seorang isteri yang setia pada suaminya, partner berikut ini:
utama dalam pemenuhan kebutuhan bahkan pengabdian kepada
Allah Swt. Siti Hajar bukanlah seorang isteri yang merasa senang
kalau dia berada di luar kontrol suaminya, Hajar bukanlah seorang
istri yang suka megeluhkan semua kekurangan kepada suaminya.

Hajar bukan isteri yang selalu mengeluhkan untuk minta dibelikan

perhiasan, baju baru, handpone, alat kecantikan yang baru, bahkan
membebani suaminya untuk membelikan mobil. Hajar bukanlah
seorang isteri yang tidak mampu membedakan mana kebutuhan Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha
dan keinginan dan bukanlah seorang isteri yang selalu memeras bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku
duit suaminya sebagaimana hal itu kita saksikan pada istir-istri sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
zaman sekarang, ada uang abang disayang tak ada uang abang menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu! Ia
melayang. Siti Hajar dalam drama kehidupan ini ditampilkan oleh menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan

4
kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang- Bahkan dalam tradisi adat Gorontalo ada istilah bagi para remaja
orang yang sabar. (Ash-Shaffat: 102). putri dengan istilah tadulahu berasal dari kata dulahu yang
Diumur yang relatif kecil seperti itu sosok Ismail sudah artinya siang, yaitu para remaja yang hanya keluar rumah di waktu
mampu memahami pikiran ayahnya bahkan menantang ayahnya siang, maka hari ini istilah tadulahu itu hampir-hampir hilang dalam
kalau hal ini digagalkan. Bentuk kepribadian Ismail seperti ini kehidupan kita. Yang kita temukan bukan lagi tadulahu tapi
hampir tidak pernah ditemukan pada anak-anak yang seumur tahuii orang yang biasa keluar di malam hari.
dengan beliau saat ini. Hari ini kita tidak sulit mendapatkan anak- Dari ketiga sosok yang telah diceritakan diatas kiranya ada
anak yang sudah fasih mengucapkan makian atau puwayo, anak- pelajaran yang berharga untuk kita yang hidup saat ini, sekaligus
anak berani menentang ayah dan ibunya, anak-anak yang main judi, kita mengukur dan mempertanyakan sejauh mana kualitas dan
anak-anak yang bermabuk-mabukan, bahkan yang lebih parah lagi sikap kita, baik sebagai suami seperti Ibrahim, isteri seperti Hajar,
anak-anak yang main sex dengan lawan jenisnya. Sungguh dan anak seperti Ismail.
nauzubillahi minzalik. Maka pertanyaan selanjutnya adalah kenapa Marilah sama-sama kita berdoa kepada Allah Swt.
anak-anak zaman sekarang sebagian besar berbeda dengan sosok Ya Allah pada pagi hari saat semua hambamu duduk
seperti Ismail yang sudah mampu dan berani sebagaimana layaknya tersimpuh di hadapan-Mu dengan penuh kekhusuan dan
orang dewasa? Semua itu terjadi tersebab karena Ismail adalah ketawadhuan membesarkan asma-asma-Mu, membuang rasa malu
anak soleh yang hidup dengan dasar-dasar dan prinsip keimanan karena dosa-dosa yang telah dilakukan, maka kami bermohon
yang kuat. Modal keimanan inilah yang menjadi basis kehidupannya kepada-Mu wahai Zat yang pengampun ampuni kami, ampuni
yang kemudian Allah mengangkat beliau sebagai seorang Nabi. kesalahan kami, maafkan segala dosa yang selama ini kami lakukan
Maka bagaimana dengan anak-anak kita saat ini. Yang kita saksikan baik itu sengaja maupun tidak sengaja. Dosa kepada suami, istri
saat ini adalah kebalikan dari semua itu. Hari ini generasi-genarasi, kami dan orang tua kami.
anak-anak kita lebih banyak melakukan hal yang bertentangan Ya Allah beberapa saat lagi kami akan melaksanakan ibadah
dengan norma, yang kadang bikin repot orang tua, bikin pusing qurban, ibadah yang Engkau syariatkan dalam Al-Quran dan
polisi, dan memalukan seluruh keluarga. Hal itu terjadi dikarenakan Sunnah rasul-Mu, kami persembahkan pengorbanan ini kepada-Mu
keimanan sudah mulai hilang dalam kehidupan generasi muda kita, sebagai tanda cinta kami kepada-Mu. Maka melalui kesempatan ini
ditambah lagi orang tua yang tidak lagi membimbing anak-anak kami memohon, hilangkan sifat-sifat kebinatangan pada diri kami,
dengan alasan bahwa anak sudah dewasa dan seterusnya. Nah nafsu-nafsu kebinatangan yang tidak merasa puas dengan apa yang
kalau ini terus terjadi akan seperti apakah model generasi masa dimiliki dan sikap rakus dengan harta orang lain. Tancapkanlah
depan yang akan hidup sesudah kita? padahal sudah cukup kiranya dalam jiwa ini sifat kemurahan, kedermawanan dan keikhlasan.
aturan dibuat, disosilisasikan dan resiko-resiko sudah diketahui. Belai hati dan jiwa ini dengan belaian kasih dan sayang-Mu.
Baik aturan-aturan itu dalam Al-Quran, hadis maupun adat kita.

5
Ya Allah, Semoga Malaikat Maut tidak menjemput kami, Nya, ampunilah semua kedurhakaan dan kelalaian kami kepada
sebelum kami sempat menunaikan ibadah haji, panjangkanlah mereka liputilah kedua orang tua kami dengan ampunan dan
umur kami, dan rahmatilah amal kami, beri kami sumber kehidupan rahmat-Mu terangi alam kubur mereka yang telah tiada dan
yang cukup dan Engkau ridhoi, agar kami bisa berulang kali ke berikan kekuatan beramal shaleh kepada mereka yang masih
tanah haram-Mu Mekkah al-Mukarramah. Ya Allah, kami hidup Ya Allah, izinkan kami untuk berbakti sebaik mungkin
senantiasa rindu untuk thawaf di Kabah-Mu, bermunajah di Hijir kepada mereka hingga kehidupan kami berakhir di dunia ini
Ismail, di Maqam Ibrahim, meminum air zamzam dari sumber Ya Allah, yang Maha perkasa dan Maha bijaksana Nun jauh
aslinya, sai dari bukit Shafa dan Marwah, ridhoi kami duduk di sana, ratusan bahkan ribuan saudara kami sedang melewati
bersimpuh di Padang Arafah, dengan cucuran air mata yang sangat episode-episode yang berat dalam hidup mereka. Di Suriah, Irak,
membahagiakan, tak ada keagungan Rahmat kebesaran-Mu Palestina dan tempat lainnya, saudara-saudara kami tetap
melebihi saat Wukuf di Arafah. Ya Allah, berilah kami peluang untuk membesarkan dan mengagungkan Nama-Mu di bawah cengkraman
shalat di Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah musuh-musuh-Mu yang zhalim. Ya Allah, tidak ada satupun yang
berulang-ulang, izinkanlah kami Ya Allah untuk berziarah di maqam luput dari pengetahuan-Mu Dengan keMahakuasaan-Mu,
Rasul di Raudha, sebagai wujud silaturahim dengan Rasulullah SAW. segerakanlah pertolongan dan kemenangan untuk mereka
Ya Allah jadikanlah anak-anak kami menjadi anak-anak Segerakanlah kehancuran dan kekalahan kepada siapapun yang
sholeh seperti sholehnya Ismail As, jadikanlah istri kami menjadi berkonspirasi menzhalimi mereka, Ya Aziz, Ya Jabbar, Ya Dzal
istri sholehah seperti sholehahnya Siti hajar, jadikanlah suami kami Jalaali wal ikram
menjadi suami yang ideal seperti idealnya Ibrahim As. Jangan Ya Allah berikan kepada kami pemimpin yang amanah,
biarkan anak-anak kami lebih hafal kata-kata makian ketimbang pemimpin yang sayang kepada kami dan kami pun sayang
hafal Ayat-Ayat suci Al-Quran. Jangan biarkan istri-istri kami kepadanya. Jauhkan negeri ini dari para penjilat- penjilat hak-hak
menjadi istri yang egois ketimbang istri yang taat pada suaminya. rakyat, jauhkan dari para koruptor, dan dari pemimpin-pemimpin
Jangan biarkan suami kami menjadi suami yang tukang selingkuh yang menjual negeri dan anak bangsa ini kepada para penguasa
ketimbang suami yang setia dan bertanggung jawab. zhalim. Jauhkan kami dari pemimpin yang hanya memperkaya
Duhai Allah yang Maha melihat, yang Maha mendengar dirinya dan membiarkan rakyat hidup dalam kemiskinan dan
hari ini, untuk kesekian kalinya kami menundukkan jiwa kami dan kemelaratan.
mengakui betapa seringnya kami durhaka kepada kedua orang tua Ya Allah Tunjukan bahwa yang benar itu adalah benar dan
kami. Tidak jarang kami membantah dan berbicara tidak pantas berikan kami kemampuan untuk mengikutinya dan tunjukan bahwa
kepada mereka Betapa seringnya kami mengabaikan keperluan yang bathil itu adalah bathil dan berikan kemampuan kami untuk
mereka Kami seringkali lupa bahwa mereka-lah pintu kami menjauhinya.
memasuki Surga-Mu, ya Allah. Yaa Allah yang Maha luas ampunan-

6
Rabbana atina fi dunnya hasanah wafil akhirati hasanah
wakina azabannar. Subahana Robbika Robbul izzati amma yaa
sifun wasalamun alal mursalin walhamdulillahi rabbil alamin.

Anda mungkin juga menyukai