Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERENCANAAN OPERASI ENERGI LISTRIK PADA


SISTEM KHATULISTIWA

Oleh:

TARIDA MANULLANG

NIM. D1021131053

Pembimbing Kerja Praktek:

IR. DANIAL, ST, MT

NIP. 1972116 200003 1 001

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Laporan kerja
praktek ini merupakan laporan dari hasil kerja praktek yang telah penulis lakukan
di PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Barat dari tanggal 20 September sampai
dengan 30 November 2016.

Banyak pengalaman dan pengetahuan yang penulis dapatkan selama kerja


praktek tersebut yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Pengalaman dan
pengetahuan tersebut tentulah akan sangat bermanfaat bagi penulis untuk masa
yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak


yang telah banyak membantu penulis baik pada saat melakukan kerja praktek
maupun dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini, antara lain:

1. Bapak Ir. Danial, ST, MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek.


2. Bapak Managam Rajagukguk,ST,MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.
3. Bapak Ricky Cahya Andrian selaku Manager PT. PLN (Persero) APDP
Kalimantan Barat.
4. Bapak Andi Setiawan selaku Asisten Manajer PT. PLN (Persero) APDP
Kalimantan Barat bagian Operasi Sistem.
5. Bapak M. Iqra Orytuasikal selaku Pembimbing Lapangan Kerja Praktek di
PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Barat bagian Operasi Sistem.
6. Segenap Abang-abang dan kakak staf PT. PLN (Persero) APDP
Kalimantan Barat bagian Operasi Sistem.
7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro
Universitas Tanjungpura.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna dan tentunya masih diperlukan perbaikan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Pontianak, 2016

Penulis

Tarida Manullang
D1021131053
LEMBAR PENGESAHAN

PERENCANAAN OPERASI ENERGI LISTRIK PADA

SISTEM KHATULISTIWA

Telah Seminar Kerja Praktek Tanggal:

21 Desember 2016

Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing Kerja Praktek

Ir. Danial,MT
NIP.196202121992031002
SURAT KETERANGAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Dosen Pembimbing Kerja Praktek


Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, menerangkan bahwa:

Nama : Tarida Manullang

NIM : D1021131053

Program Studi : Teknik Elektro

Jurusan : Teknik Elektro

Fakultas : Teknik

Telah menyelesaikan kerja praktek, seminar, dan laporan kerja praktek


dengan judul Perencanaan Operasi Energi Listrik pada Sistem
Khatulistiwa.

Demikian lembar pengesahan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Pontianak, 21 Desember 2016

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Elektro Dosen Pembimbing Kerja Praktek

Managam Rajagukguk,ST,MT Ir. Danial,MT


NIP.19721162000031001 NIP.196202121992031002
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

LEMBAR PENGESAHAN iii

SURAT KETERANGAN iv

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Tujuan Kerja Praktek 2
1.3 Metode Penulisan 2
1.4 Pembatasan Masalah 3
1.5 Sistematika Penulisan 3

BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

2.1 Kondisi Tempat Kerja Praktek 4


2.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek 4
2.3 Jadwal Kerja Praktek 4

BAB III UNSUR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

3.1 Kondisi Tempat Kerja Praktek


3.1.1 Unsur-unsur Pendukung 6

3.1.2 Unsur-unsur Penghambat 6

3.2 Kemampuan Mahasiswa

3.2.1 Unsur-unsur Pendukung 7

3.2.2 Unsur-unsur Penghambat 7

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH


4.1 Perencanaan Operasi Sistem 8
4.2 Sistem Khatulistiwa 8
4.3 Rencana Prakiraan Beban 9

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 18
5.2 Saran 18

Lampiran 19

DAFTAR PUSTAKA 22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan melihat sangat dibutuhkannya energi listrik oleh masyarakat, sejalan


dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi maka dibutuhkan
sebuah manajemen yang tepat. PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Barat
merupakan perusahaan yang mengendalikan serta melakukan pemeliharaan pada
setiap gardu induk untuk beberapa daerah di Kalimantan Barat. Perusahaan ini
memerlukan data untuk dijadikan informasi, baik itu data dari dalam perusahaan
itu sendiri maupun data dari luar yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
untuk kinerja perusahaan.

Selain itu PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Barat juga merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang penyaluran/transmisi, operasi sistem,
scadatel, serta pelayanan kebutuhan energi listrik bagi masyarakat. Seperti kita
ketahui bersama bahwa pemakaian energi listrik pada konsumen, tidak dapat
diketahui dengan pasti, sehingga untuk merencanakan beban hanya melihat data
beberapa hari yang lalu, kemudian diperhitungkan dengan kondisi terakhir saat
membuat rencana. Dalam suatu perencanaan operasi, dan realisasi operasi (beban
sistem) akan dipergunakan sebagai acuan dalam meramalkan prakiraan beban
pada masa yang akan datang.

Meskipun pada kenyataannya karakteristik kejadian setiap realisasi beban


tidak selalu sama untuk setiap saat, namun demikian karakteristik tersebut masih
mempunyai pola-pola yang spesifik bila dibuat pendekatan karakteristiknya
disamping tetap memperhatikan pola pergeseran karena adanya hari libur yang
selalu tidak tetap. Pola-pola inilah yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam
menentukan prakiraan/perencanaan beban. Dengan mengatur operasi sistem
pembangkitan dan penyaluran pada Sistem Khatulistiwa secara rasional dan
ekonomis dengan memperhatikan mutu dan keandalan, sehingga penggunaan
tenaga listrik pada Sistem Khatulistiwa dapat mencapai daya guna dan hasil guna
yang semaksimal mungkin.

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Kerja praktek adalah suatu rangkaian sarana untuk meningkatkan kemampuan


mahasiswa mengenal tata cara pelaksanaan suatu kerja di lapangan secara
implementatif, dengan dilaksanakannya kerja praktek ini terdapat bebrapa hal
yang menjadi tujuan diantaranya adalah:
1. Mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu perusahaan.
2. Untuk memperoleh pengalaman kerja di perusahaan.
3. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya dalam suatu
perusahaan.
4. Membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan pelaksanaan
kerja praktek di perusahaan.
5. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat kerja praktek.
6. Terpenuhinya persyaratan akademis dan menyelesaikan program studi di
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura.

1.3 Metode Penulisan

Sumber data yang diperoleh untuk menyusun laporan kerja praktek ini antara
lain:
1. Hasil pengamatan yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek.
2. Informasi atau keterangan dan penjelasan dari pembimbing lapangan atau
staf ahli di lapangan
3. Buku-buku literatur yang mendukung isi laporan.
4. Pengarahan dari dosen pembimbing kerja praktek.
Dengan beberapa data di atas kemudian di analisis dan di tuangkan dalam
sebuah bentuk laporan sehingga diharapkan isi laporan ini tidak menyimpang dari
yang diinginkan dan dapat terselesaikan pada waktu yang ditentukan.

1.4 Pembatasan Masalah


1. Gambaran umum perencanaan operasi energi listrik pada Sistem
Khatulistiwa
2. Mengenai prakiraan/peramalan beban sistem khatulistiwa

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan kerja praktek, metode
penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Bab ini menjelaskan mengenai kondisi tempat kerja praktek, ruang lingkup kerja
praktek, dan jadwal kegiatan kerja praktek.

BAB III UNSUR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

Bab ini menjelaskan tentang unsur pendukung dan unsur penghambat pada tempat
kerja praktek, juga unsur pendukung dan penghambat berdasarkan pada
kemampuan mahasiswa.

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

Bab ini berisi mengenai pembahasan tentang perencanaan operasi dan prakiraan
beban pada Sistem Khatulistiwa.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari kerja praktek yang dilakukan.
BAB II

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

2.1 Kondisi Tempat Kerja Praktek

PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Barat bagian Operasi Sistem sebagai
tempat kerja praktek mahasiswa, dimana tempat kerja saya sangat mendukung
sekali berlangsungnya kegiatan dan aktivitas kerja praktek mengenai perencanaan
sistem. Disamping kondisi ruangan yang baik dan nyaman serta tersedianya
tenaga pembimbing lapangan yang siap membantu jika ada kesulitan sehingga
pelaksanaan kerja praktek ini dapat dilaksanakan dengan baik.

2.2 Ruang Lingkup Kerja Praktek


Kerja praktek sebagai sarana pengenalan mahasiswa pada permasalahan
pekerjaan di lapangan yang sebenarnya, di dalamnya mengandung beberapa ruang
lingkup yang bisa dipilih sesuai dengan pilihan sendiri dari pilihan yang ada.
Sebagaimana yang disarankan oleh pihak program studi jurusan teknik
elektro ruang lingkup kerja praktek adalah:
1. Aktivitas dalam bidang organisasi atau manajemen, yakni mempelajari
yang berkaitan dengan konsentrasi mahasiswa tersebut melalui kerja
praktek di lapangan.
2. Aktivitas dalam pelaksanaan di tempat kerja praktek, mencoba
menganalisa sendiri pekerjaan yang dilaksanakan.

2.3 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek


Kegiatan kerja praktek dilaksanakan selama dua bulan lebih. Terhitung dari
tanggal 20 September sampai 30 November 2016. Pelaksanaan kegiatan kerja
praktek di PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Barat. Lama kerja praktek adalah
5 hari dalam seminggu. Hari senin sampai Kamis, mulai pukul 07.30-16.30 WIB,
dan hari jumat mulai pukul 17.30-15.00 WIB, sedangkan hari sabtu dan minggu
libur. Namun, jadwal kerja praktek, menyesuaikan jam kuliah mahasiswa yang
bersangkutan.
BAB III

UNSUR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

3.1 Kondisi Tempat Kerja Praktek

3.1.1 Unsur Pendukung

Dalam melaksanakan kerja praktek ini terdapat beberapa faktor yang


mendukung dan yang membantu dalam pelaksanaannya antara lain:

1. Diberikan kebebasan dalam bertanya jika penulis tidak mengerti dalam


perencanaan operasi sistem.
2. Adanya komunikasi yang baik antara penulis dengan pembimbing serta
staf karyawan di tempat kerja praktek.
3. Kemudahan dalam meminta data yang diperlukan selama pelaksanaan
kerja praktek.

3.1.2 Unsur Penghambat

Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah:

1. Waktu yang diberikan dalam pelaksanaan kerja praktek yang terlalu


singkat, serta jadwal mata kuliah yang tidak menentu membuat mahasiswa
kesusahan untuk mengatur jadwal kerja praktek dan tidak dapat hadir
sesuai jam yang ditentukan.
2. Beberapa program atau aplikasi yang cukup sulit untuk dioperasikan,
karena membutuhkan pelatihan khusus untuk menjalankannya.
3. Kesibukan staf dan pembimbing dalam mengerjakan kerjaan harian, maka
diperlukan adanya keaktifan mahasiswa untuk bertanya.
3.2 Kemampuan Mahasiswa

3.2.1 Unsur Pendukung


Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan kerja praktek
ini antara lain adalah:
1. Dapat membandingkan ilmu pengetahuan elektro yang didapat pada
bangku kuliah dan saat melakukan kerja praktek.
2. Memberikan suatu pengalaman baru untuk lebih mengetahui sistem
perencanaan operasi.

3.2.2 Unsur Penghambat


Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan kerja praktek
ini antara lain adalah:
1. Terdapat bebarapa program baru yang tidak didapatkan pada saat
perkuliahan, sehingga penulis mengalami kesulitan.
2. Disaat tidak adanya kegiatan yang dilakukan, ada rasa kejenuhan dari
mahasiswa.
BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

4.1 Perencanaan Sistem Operasi

Perencanaan sistem operasi yaitu merencanakan sistem dalam


pengoperasian energi listrik agar dapat memperkirakan beban yang dibutuhkan,
baik prakiraan beban ROH (Rencana Operasi Harian), ROM (Rencana Operasi
Mingguan), ROB (Rencana Operasi Bulanan) dan ROT (Rencana Operasi
Tahunan). Untuk dapat merencanakan serta memperkirakan beban, dibutuhkan
data yang berkaitan untuk dapat dijadikan informasi, seperti data dari setiap
pembangkit yang bersangkutan. Operasi sistem bekerja untuk mengatur
pembangkit dalam mengalirkan daya dan juga memonitoring frekuensi agar
keseimbangan beban dan keseimbangan pembangkit tetap terjaga.

Pembuatan rencana operasi ini bertujuan untuk menyediakan informasi


awal mengenai kondisi operasi sistem tenaga listrik khatulistiwa, termasuk
kendala pasokan dan penyaluran yang akan dihadapi.

4.2 Gambaran Umum Sistem Khatulistiwa

Sistem khatulistiwa yaitu sistem interkoneksi antara 8 Gardu Induk di


Kalimantan Barat dengan 1 Gardu Induk di Malaysia. Delapan Gardu Induk di
Kalimantan Barat tersebut yaitu, GI Sera, GI Siantan, GI Kota Baru, GI Parit
Baru, GI Senggiring, GI Singkawang, GI Sambas dan GI Bengkayang.
Sedangakan 1 Gardu Induk Malaysia yaitu GI Mambong. Sistem Khatulistiwa
mulai interkoneksi dengan Malaysia dimulai dari bulan Januari akhir 2016.

Untuk pasokan daya mampu dari setiap GI yang tersebut, tergantung daripada
jadwal pemeliharaan setiap pembangkit. Daya saat ini yang terpakai di Sistem
Khatulistiwa yaitu berkisar antara 290-300 MW, dan daya mampu nya berkisar
antara 300-305 MW.

Dalam pemberian informasi dari setiap pembangkit, kita dapat mengetahui


DMN (Daya Mampu Netto) dan DMP (Daya Mampu Pasok) pembangkit tersebut.
Daya mampu netto yaitu daya mampu yang dapat di keluarkan oleh pembangkit
jika tidak ada terjadi pemeliharaan atau kerusakan, sedangkan daya mampu pasok
yaitu daya ril yang dikeluarkan pembangkit pada hari yang di rencanakan. Selisih
antara daya mapu netto dan daya mampu pasok itu disebut derating, sedangkan
selisih antara daya mampu dengan daya ril disebut cadangan operasi.

Untuk persentase error antara rencana prakiraan beban dengan kondisi ril
beban yaitu 2-3%.

4.3 Rencana Prakiraan Beban


a. Rencana Operasi Tahunan (ROT)
Perencanaan Sistem Operasi dimulai dari prakiraan beban tahunan ROT
(Rencana Operasi Tahunan), data yang di amati yaitu:
1. Pertambahan penduduk,
2. Faktor hari raya/hari besar, dan
3. Jadwal har pembangkit

Rencana Operasi Tahunan disiapkan dan dibuat dengan tujuan untuk


penyediaan informasi mengenai perkiraan kondisi operasi sistem Khatulistiwa
beserta strategi operasinya. Untuk pertambahan penduduk diambil kenaikan 9%
pertahun (beban rumah tangga).

Misal: beban tahun ini 300 MW


jadi 300 MW x 9% = 27 MW
berarti jumlah beban yang harus tersedia yaitu 300 MW + 27 MW = 327 MW.
Sedangkan untuk adanya pertumbuhan industri dan pemerintahan yang
memakai beban cukup besar, maka beban yang dibutuhkan langsung ditambah
dengan jumlah beban rumah tangga yang telah didapat.

Dalam perencanaan operasi energi listrik pada Sistem Khatulistiwa,


menggunakan metode koefisien energi dalam perencanaan prakiraan beban.
Koefisien tersebut di dapat dari beban puncak ril di bagi beban puncak tahun.
Data untuk pengambilan nilai beban puncak di dapat dari historikal pada 2 tahun
sebelumnya. Begitu pula dengan beban puncak untuk hari raya/hari besar, yang
juga mengambil sampel dari beban di tahun tersebut.

Gambar 1. Beban Sistem 2010-2015

Gambar 2. Komposisi Produksi Energi per Perusahaan Pembangkit 2016


Tabel 1. Prakiraan Beban Puncak Mingguan 2016

b. Rencana Operasi Bulanan (ROB)


Perencanaan Sistem Operasi kemudian memperkirakan beban ROB
(Rencana Operasi Bulanan), data yang di amati yaitu:
1. Faktor cuaca,
2. Faktor hari raya/hari besar, dan
3. Jadwal har pembangkit

Pembuatan Rencana Operasi Bulanan (ROB) ini bertujuan untuk menyediakan


informasi awal mengenai kondisi operasi sistem tenaga listrik Khatulistiwa,
termasuk kendala pasokan dan penyaluran yang akan dihadapi.

Tabel 2. Prakiraan Beban Puncak Malam pada November 2016


Tabel 3. Prakiraan Beban Puncak Siang pada September 2016

Gambar 3. Kurva Beban Puncak September 2016


Tabel 4. Neraca Daya Malam September 2016

Tabel 5. Neraca Daya Siang September 2016


c. Rencana Operasi Mingguan (ROM)
Perencanaan Sistem Operasi kemudian memperkirakan beban ROM
(Rencana Operasi Mingguan), data yang di amati yaitu:
1. Faktor cuaca,
2. Faktor hari raya/hari besar, dan
3. Jadwal har pembangkit

Rencana Operasi Sistem Khatulistiwa Mingguan disiapkan dan dibuat dengan


mempertimbangkan realisasi operasi pada minggu-minggu sebelumnya, dengan
tunjuan untuk penyediaan informasi.

Tabel 6. Beban Hrian Periode 4-10 November 2016


d. Rencana Operasi Harian (ROH)
Perencanaan Sistem Operasi yang terakhir yaitu memperkirakan beban
ROH (Rencana Operasi Harian), data yang di amati yaitu:
1. Data Historikal dari hari sebelumnya
2. Faktor cuaca,
3. Faktor hari raya/hari besar, dan
4. Jadwal har pembangkit

Perencanaan operasi harian ini dilakukan setiap hari untuk hari mendatang,
namun untuk hari Sabtu, Minggu, dan Senin, direncanakan pada hari Jumat.

Gambar 4. Beban Sistem Tanggal 10 November 2016


Tabel 7. Rencana Operasi Harian 10 November 2016

Untuk dapat membuat urutan manuver, perencanaan operasi mengambil


data dari setiap GI. Jika beban yang dibutuhkan pada perencanaan tidak mampu
dilayani oleh pembangkit dikarenakan adanya pemeliharaan atau kerusakan, maka
operasi sistem akan membuat jadwal pemadaman pada 4 pembagian feeder-
feeder, yaitu bagian A, B, C dan D, seperti terlampir pada table di bawah ini.

Tabel 8. Empat pembagian feeder-feeder untuk jadwal pemadaman


Jika terjadi gangguan yang tidak terduga, seperti kebakaran ataupun ada
aliran daya yang overload, maka tugas tersebut adalah tugas dari dispatcher, yaitu
mengatasi penyimpangan (deviasi) yang terjadi dari Rencana Operasi Harian.
Penyimpangan dapat terjadi antara lain karena gangguan sistem (gangguan partial
dan gangguan total / black out).

PT. PLN (Persero) APDP Kalimantan Barat bagian operasi sistem


menggunakan Program perhitungan DIgSILENT PowerFactory untuk
perencanaan beban. Fungsi software ini yaitu software rekayasa yang berguna
untuk analisis industri, utilitas, dan analisis sistem tenaga listrik. Perangkat lunak
ini telah dirancang sebagai paket perangkat lunak canggih yang terintegrasi dan
interaktif yang didedikasikan untuk sistem tenaga listrik dan analisis kontrol
dalam rangka mencapai tujuan utama perencanaan dan optimasi operasi.
Perencanaan beban tahunan yang menggunakan software ini memberikan inputan
berupa data beban dan data pembangkit.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

- Perencanaan Operasi Sistem untuk prakiraan beban pada Sistem Khatulistiwa


meliputi ROH (Rencana Operasi Harian), ROM (Rencana Operasi Mingguan),
ROB (Rencana Operasi Bulanan), dan ROT (Rencana Operasi Tahunan).

- Metode yang digunakan untuk Peramalan Beban pada Sistem Khatulistiwa yaitu
Metode Koefisien

- Faktor yang diperhatikan dalam prakiraan beban yaitu pertambahan penduduk,


faktor cuaca, faktor hari raya/hari besar dan jadwal har pembangkit, serta data
historikal.

5.2 Saran

-Sebaiknya melakukan kerja praktek saat libur (tidak ada perkuliahan) agar dapat
lebih intensif di tempat kerja praktek.

-Dalam perencanaan operasi harian, menggunakan faktor historikal dari hari


sebelumnya, dan tidak memiliki rumus pasti. Seharusnya ada rumus yang dipakai
agar hasil lebih akurat.
LAMPIRAN

Ruang Kerja Operasi Sistem

Tim Bagian Operasi Sistem


Perencanaan Pembangunan Pembangkit di
Kalimantan Barat

Diagram Garis Sistem Khatulistiwa


Gardu Induk Siantan

Pemasangan Master dan Pemasangan Master

Framechecker di LBS Tanjung Raya 1 di LBS Terminal Soedarso


DAFTAR PUSTAKA

Indonesia. PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Area Pengaturan


Distribusi dan Penyaluran APDP Kalimantan Barat. (2016) Rencana Operasi
Tahunan. Pontianak: Bidang Operasi Sistem (1/Opsis/ROT/2016)

Indonesia. PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Area Pengaturan


Distribusi dan Penyaluran APDP Kalimantan Barat. (2016) Rencana Operasi
Bulanan. Pontianak: Bidang Operasi Sistem. Pontianak (11/Opsis/ROB/2016)

Indonesia. PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Area Pengaturan


Distribusi dan Penyaluran APDP Kalimantan Barat. (2016) Rencana Operasi
Mingguan. Pontianak: Bidang Operasi Sistem. Pontianak (36/Opsis/ROM/2016)

Indonesia. PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Area Pengaturan


Distribusi dan Penyaluran APDP Kalimantan Barat. (2016) Rencana Operasi
Harian. Pontianak: Bidang Operasi Sistem. Pontianak (10 November 2016)

Hamidie, K.A. (2009) Metode Koefisien Energi Untuk Peramalan Beban Jangka
Pendek Pada Jaringan Jawa Madura Bali

PT. PLN (Persero). (2010). Pendidikan Dan Pelatihan Pembidangan Prajabatan


S1/D3 tentang Pengaturan Frekuensi., Semarang: PT. PLN (Persero)

Anda mungkin juga menyukai