Anda di halaman 1dari 1

Background |Latar Belakang

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dengan kegiatan pokok
berupa pelayanan medis, baik preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Sudah menjadi kewajiban institusi rumah
sakit untuk memberikan pelayanan bagi penderita sebagai konsumen beserta pengunjung lainnya. Sebagai
upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, rumah sakit perlu mempunyai pegawai atau
karyawan yang perilakunya termotivasi secara baik, mengarah kepada tujuan organisasi dan aktivitas-
aktivitasnya tidak mudah terganggu oleh gangguan-gangguan kecil.
Potensi bahaya di rumah sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain
yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan
yang berhubungan dengan instalasi listrik dan sumber-sumber cedera ringan lainnya), radiasi, bahan-bahan
kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, ganggunan psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut diatas,
jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di rumah sakit, para pasien maupun para
pengunjung yang ada di lingkungan rumah sakit
Kebakaran adalah sesuatu hal yang sangat tidak diinginkan yang dapat menyebabkan penderitaan dan
malapetaka, kejadian kebakaran selalu membawa kerugian material dan korban. Kebakaran terjadi apabila
terpenuhi persyaratan segitiga api, yaitu adanya bahan bakar, panas dan udara. Akan tetapi, studi lanjut
mengenai fisika dan kimia menyatakan bahwa peristiwa kebakaran mempunyai tambahan unsur, yaitu rantai
reaksi kimia (chain reaction). Konsep ini dikenal dengan bidang empat api (tetrahedron of fire). Secara teori dengan
memotong salah satu unsur tersebut maka dapat mencegah kejadian kebakaran.
Seiring meningkatnya ukuran, kompleksitas bangunan gedung, dan perkembangan teknologi
yang digunakan maka sudah seharusnya diiringi pula dengan peningkatan perlindungan terhadap pekerja
yang sebagaimana telah diatur pada UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Hal ini berarti
mencakup jaminan keselamatan kerja dari bahaya kebakaran seperti yang tertuang pada pasal 3 ayat 1 dan pasal 9
ayat 3 yang berbunyi mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran.
Salah satu program dari Pokja manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah pengembangan manajemen tanggap
darurat, tidak hanya di laksanakan oleh komite K3 tetapi seluruh staf Rumah Sakit Airlangga harus mendapatkan
pengembangan manajemen tanggap darurat.
Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, maka Komite K3 Rumah Sakit Airlangga Jombang akan mengadakan
Pelatihan pemadam kebakaran dan evakuasi bencana untuk seluruh staf Rumah Sakit Airlangga Jombang.

Anda mungkin juga menyukai