Pathway
Pathway
I. KONSEP PENYAKIT
A. Pengertian
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang dapat
disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti : virus, bakteri, jamur dan benda
asing (Ngastiyah, 2005). Bronchopneumonia adalah bronkiolus terminal yang tersumbat
eksudat kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau membentuk gabungan didekat
lobules, disebut juga pneumonia lobaris (Wong dkk, 2008). Bronchopneumonia dapat juga
dikatakan suatu peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur ataupun benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi, gelisah,
dispnea, nafas cepat dan dangkal, muntah, diare, batuk kering dan produktif (Hidayat,
2012 ).
C. Manifestasi Klinik
1. Peningkatan suhu tubuh yang mendadak biasanya didahului oleh inspeksi traktus
respiratorius bagian atas, kadang timbul kejang.
2. Pernafasan cepat dan dangkal disekitar pernafasan cuping hidung.
3. Sianosis disekitar hidung dan mulut.
4. Kadang-kadang muntah dan diare.
5. Batuk (pada permulaan penyakit tidak ditemukan, tapi setelah beberapa hari, mula-
mula kering lalu berubah menjadi produktif). (Ngastiyah, 2005; Hidayat, 2012)
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto thorax : bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus.
2. Laboratorium :
a. Pada gambaran darah tepi : Leukositosis 15.000 40.000/mm2
b. Urine : warna lebih tua
c. Albuminamia (karena suhu tubuh naik dan sedikit thorax hialin).
d. Analisa gas darah arteri asidosis metabolik dengan atau tanpa retensi CO2.
(Tamsuri, 2008)
F. Penatalaksanaan Medis
1. Penicilin 50 mg u/kgBB/hari + kloromfenikol 50-70 mg/kg/BB atau ampicilin (AB
spektrum luas) terus sampai dengan bebas demam 4-5 hari.
2. Pemberian oksigen.
3. Pemberian cairan intravena glukosa 5% dan NaCl 0,9% 3 : 1 + KCl 10 meq/500
mL/botol infuse jadi karena sebagian besar jatuh dalam asidosis metabolik akibat
kurang makan dan hipoksia. (Ngastiyah, 2005; IDAI, 2012)
G. Prognosis/Komplikasi
1. Empiema
Pengumpulan pus/nanah dalam rongga tubuh.
2. Otitis media akut
Akumulasi cairan serosa/mukoid yang tidak nyeri di telinga tengah yang
menyebabkan tuli kondusif.
3. Atelektasis
Pengembangan paru yang tidak lengkap pada anak-anak atau pengempisan paru-
paru pada orang dewasa.
4. Emfisema
Berkumpulnya udara secara patologik dalam suatu jaringan atau organ.
5. Meningitis (Underwood, 2000)
Reaksi Inflamasi
Demam
intake ATP
Defisit nutrisi
Lemah, Letih
Intoleransi
Aktifitas
Genogram :
4/
7
IV.Riwayat Immunisasi (imunisasi lengkap)
Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Waktu pemberian Frekuensi Frekuensi
pemberian
1. BCG 1 bulan 1 kali
2. DPT (I,II,III) 2 4 bulan 3 kali Demam 2 kali
3. Polio (I,II,III,IV) 1 4 bulan 4 kali
4. Campak 9 bulan 1 kali
5. Hepatitis 2 4 bulan 3 kali
6. HB 0 0 7 hari 1 kali
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Susu, air putih, teh dan es Susu, air putih dan teh
2. Frekuensi minum 3-6 kali 3-4 kali
3. Kebutuhan cairan dalam 750-1000 ml 750 ml.
24 jam
C. Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Toilet Toilet
2. Frekuensi dan waktu 2-3 kali, 1 jam setelah 2-3 kali, setelah makan
BAB makan dan bangun pagi dan bangun pagi
3. 3. Frekuensi dan waktu 4-5 kali, relatif 4-5 kali
BAK
4. Konsistensi BAB Normal Normal
5. Warna dan jumlah Bening Agak keruh/kuning
urine Tidak ada Tidak ada
6. Kesulitan BAB/BAK Tidak ada Tidak ada
7. Obat pencahar
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur Malam : 21.00 Malam : 19.00
Siang : 14.00 Siang : 11.00
2. Pola tidur Teratur Tidak teratur
3. Kebiasaan tidur Mendongeng atau Ditemani
mendengar lagu favorit.
4. Kesulitan tidur Tidak ada Sering terbangun
E. Olah Raga
Kondisi SebelumSakit SaatSakit
1. Program olah raga Tidak ada Tidak ada
2. Jenis dan frekuensi
3. Kondisi setelah olah
raga
F. Personal Hygiene
Kondisi SebelumSakit SaatSakit
1. Mandi
Cara Dengan bantuan ibu. Melap dan mengganti
pakaian. Dilakukan ibu.
Frekuensi 2 kali sehari 2 kali
Alatmandi Shampo, sabun, lotion. Washlap, air hangat,
sabun.
2. Cuci rambut
Frekuensi 1 x 2 hari 1 x 2 hari
Cara Dibantu ibu. Dibantu ibu.
3. Gunting kuku
Frekuensi 1 kali semingggu 1 kali seminggu
Cara Dibantu ibu Dibantu ibu
4. Gosok gigi
Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
Cara Dilakukan sendiri Dibantu ibu
G. Aktifitas/MobilitasFisik
Kondisi SebelumSakit SaatSakit
1. Kegiatansehari-hari Ke sekolah PAUD, Istirahat dirumah
bermain dirumah.
2. Pengaturanjadwalharian Diimbangi dengan tidur Tidak ada
3. Penggunaanalat Bantu siang
aktifitas Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitanpergerakan
Tidak ada Tidak ada
H. Rekreasi
Kondisi SebelumSakit SaatSakit
1. Perasaansaatsekolah Senang dan rajin ke sekolah Tidak sekolah/ ijin
2. Waktuluang Sepulang sekolah Total
3. Perasaansetelahrekreasi Sangat senang, bahkan Tidak ada rekreasi
4. Waktusenggangklg terkadang tidak ingin pulang
5. Kegiatanharilibur Rekreasi/ jalan-jalan Digunakan untuk istrht
Rekreasi/ istirahat dirumah Digunakan untuk istrht
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : bersih
- Karang gigi / karies : tidak ada
- Pemakaian gigi palsu : tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : normal
c. Lidah
Kotor / tidak : bersih, normal
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : sianosis kering, membran mukosa kering
- Basah / kering / pecah : kering, membran mukosa kering
- Mulut berbau / tidak : tidak
- Kemampuan bicara : menurun
Data lain : suara klien pelan, hanya menjawab jika ditanya ibu.
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : pucat
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : tidak ada
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : tidak teraba
b. Kaku kuduk / tidak :-
c. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
Data lain : sulit menelan
14. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : normal
b. Irama pernafasan : tidak teratur
c. Pengembangan di waktu bernapas : menurun
d. Tipe pernapasan : dada
Data lain : pernafasan cepat dan dangkal serta
menggunakan otot bantu pernafasan
Palpasi
a. Vokal fremitus : tidak ada
b. Massa / nyeri : tidak ada
Auskultasi
a. Suara nafas : bronkial
b. Suara tambahan : Ronchi basah
Perkusi : Redup
Data lain :-
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : tidak teraba
Perkusi
Pembesaran jantung : tidak ada
Auskultasi
a. BJ I :-
b. BJ II :-
c. BJ III :-
d. Bunyi jantung tambahan : ada (komplikasi endokarditis)
Data lain :-
16. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : tidak
b. Ada luka / tidak : tidak
Palpasi
a. Hepar : tidak teraba
b. Lien : tidak teraba
c. Nyeri tekan : tidak ada
Auskultasi
Peristaltik : normal (N : 3-5x/menit)
Perkusi
a. Tympani
b. Redup
Data lain :-
17. Genitalia dan Anus : normal
18. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : melemah
- Pergerakan abnormal : tidak ada
- Kekuatan otot kanan / kiri : menurun
- Tonus otot kanan / kiri : normal
- Koordinasi gerak : normal
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : normal
- Triceps kanan / kiri : normal
c. Sensori
- Nyeri :-
- Rangsang suhu :-
- Rasa raba :-
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan :
- Kekuatan kanan / kiri : melemah
- Tonus otot kanan / kiri : normal
b. Refleks
- KPR kanan / kiri :-
- APR kanan / kiri :-
- Babinsky kanan / kiri :-
c. Sensori
- Nyeri :-
- Rangsang suhu :-
- Rasa raba :-
Data lain :-
19. Status Neurologi.
Saraf saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : normal
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : menurun
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : normal
- Gerakan kelopak mata : normal
- Pergerakan bola mata : normal
- Pergerakan mata ke bawah & dalam :
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori :-
- Refleks dagu :-
- Refleks cornea :-
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik :-
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : normal
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : normal
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan : ada kesulitan menelan
- Refleks muntah : normal
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : normal
- Suara : agak serak
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : dapat dilakukan
- Mengangkat bahu : dapat dilakukan
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : normal
Tanda tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk :-
b. Kernig Sign :-
c. Refleks Brudzinski:-
d. Refleks Lasegu:-
Data lain:-
XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (0 6 Tahun )
Denganmenggunakan DDST
1. Motorikkasar
2. Motorikhalus
3. Bahasa
4. Personal social
(Format Pengkajian Ilmu Keperawatan Anak PSIK FK Unsrat, 2015; Tamsuri, 2008; Hidayat,
2012)
B. Klasifikasi Data
Subjektif Objektif
Orang tua mengatakan anak merasa sakit kepala Tampak gelisah
saat bangun Sianosis (daerah mulut dan hidung)
Orang tua menyatakan anak gelisah dan rewel Takikardia
Mengeluh sesak napas dan bertambah berat saat Kulit tampak pucat, turgor jelek.
beraktifitas Pemeriksaan : gas darah
Orangtua mengatakan nafsu makan anak menurun Suara napas tambahan : Ronchi (+),
Orang tua mengatakan frekuensi dan porsi makan Wheezing (+)
dan minum menurun Tampak gelisah
Orang tua mengatakan anak mengalami kesulitan Batuk tidak efektif
tidur sejak sakit Sputum dalam jumlah banyak
Orangtua mengatakan jenis makanan anak sengaja Perubahan status mental (somnolensia)
dibatasi saat sakit Penurunana TD
Orangtua mengatakan personal hygiene anak Takikardi
dilakukan hanya untuk menjaga kebersihan tubuh Penurunan turgor kulit
selama sakit. Membran mukosa kering
Orangtua mengatakan anak tidak ingin terpisah Peningkatan Hematokrit
dari orangtua saat sakit. Demam
Orangtua mengatakan merasa lebih lega ketika Kelemahan
anak sudah dirawat di RS, orang tua berharap Peningkatan konsentrasi urine
penyakiit anak dapat teratasi dan bisa segera Tampak lemah
pulang. Tampak lesu
Menyatakan batuk produktif Tampak penurunan aktifitas
Orangtua mengatakan bahwa suhu tubuh anak Banyak berbaring
naik (demam) selama 3 hari dan banyak Tampak kurang tenaga
berkeringat Penampilan kusut
Orangtua mengatakan bahwa anak melemah dan Anak terus menangis dan rewel
sering haus BB saat sakit: 13 kg,sebelum sakit BB : 16kg
Orangtua mengeluhkan bahwa adanya muntah BB : -3 SD
Orang tua mengatakan anak sesak napas Porsi makan tidak dihabiskan
Orangtua mengatakan anak merasa letih
Orangtua mengatakan merasa lemah
C. Analisa data
DATA ANALISA DATA MASALAH
DS :
Mengeluh sesak napas dan Agen penyebab Ketidakefektifan Bersihan
bertambah berat saat Jalan Nafas
beraktifitas Infeksi parenkim paru
Menyatakan batuk produktis
DO : Reaksi inflamasi
Sianosis
Suara napas tambahan : Peningkatan produksi eksudat
Ronchi (+), Wheezing (+)
Tampak gelisah Ketidakefektifan Bersihan
Batuk tidak efektif Jalan Nafas
Sputum dalam jumlah banyak
DS :
Mengeluh sesak napas
Mengatakan merasa letih Perubahan membran Intoleran Aktivitas
Mengatakan merasa lemah
DO : Ambilan O2menurun
TD menurun
Tampak lemah Penurunan energi
Tampak lesu
Tampak penurunan aktifitas Intoleran Aktivitas
Banyak berbaring
Tampak kurang tenaga
Penampilan kusut
DS :
Orangtua mengatakan bahwa
suhu tubuh anak naik dan Reaksi Inflamasi Kekurangan Volume Cairan
banyak berkeringat
Orangtua mengatakan bahwa Demam
anak melemah dan sering haus
Orangtua mengeluhkan bahwa Diaforesis
adanya muntah
DO : Kekurangan Volume Cairan
Perubahan status mental
(somnolensia)
Penurunana TD
Takikardi
Penurunan turgor kulit
Membran mukosa kering
Peningkatan Hematokrit
Demam
Kelemahan
Peningkatan konsentrasi urine
DS :
Orang tua mengatakan nafsu Akumulasi sekret di bronkus Ketidakseimbangan Nutrisi :
makan anak menurun Kurang Dari Kebutuhan
Orang tua mengatakan Tubuh
frekuensi porsi makan dan Mukus di bronkus
minum anak menurun
Orang tua mengatakan jenis
makanan anak sengaja dibatasi Bau mulut tidak sedap
saat sakit
Orang tua mengeluh adanya
muntah Anoreksia
DO :
Klien tampak lemah
Klien tampak lesu Intake
BB saat sakit : 13 kg
BB sebelum sakit : 16 kg
BB : -3 SD Ketidakseimbangan Nutrisi :
Porsi makan tidak Kurang Dari Kebutuhan
dihabiskan Tubuh
D. Diagnosa Keperawatan
DS :
Orang tua mengatakan nafsu makan anak menurun
Orang tua mengatakan frekuensi porsi makan dan minum anak menurun
Orang tua mengatakan jenis makanan anak sengaja dibatasi saat sakit
Orang tua mengeluh bahwa adanya muntah
DO :
Tampak lemah
Tampak lesu
BB saat sakit : 13 kg
BB sebelum sakit : 16 kg
BB : -3 SD
Porsi makan tidak dihabiskan
Status nutrisi : Asupan jam, hitung asupan yang dan cairan dalam
Depkes RI. (2008). Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta : Depkes RI
Tim Penyusun Format Pengkajian Ilmu Keperawatan Anak PSIK FK Unsrat. (2015). Format
Pengkajian Ilmu Keperawatan Anak. Manado : PSIK FK Universitas Sam Ratulangi
Manado
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2012). Panduan Pelayanan Medis Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta :
penerbit IDAI
Pusat Data & Surveilans Epidemiologi Kemenkes RI. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi :
Pneumonia Balita. Volume 3. Jakarta : Kemenkes RI
Price S. A dan Wilson L. M. C. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit Volume 1.
Jakarta : EGC
Rudolph A. M, Hoffman J.I.E, Rudolph C. (2006). Buku Ajar Pediatri Volume 3. Jakarta : EGC
Tamsuri A. (2008). Seri Asuhan Keperawatan : Klien Gangguan Pernafasan. Jakarta : EGC
Wilkinson J. M dan Ahern N. R. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta :
EGC
KONSEP PENYAKIT
A. Pengertian
Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru yang dapat
disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti : virus, bakteri, jamur dan benda
asing (Ngastiyah, 2005). Bronchopneumonia adalah bronkiolus terminal yang tersumbat
eksudat kemudian menjadi bagian yang terkonsolidasi atau membentuk gabungan didekat
lobules, disebut juga pneumonia lobaris (Wong dkk, 2008). Bronchopneumonia dapat juga
dikatakan suatu peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur ataupun benda asing yang ditandai dengan gejala panas yang tinggi, gelisah,
dispnea, nafas cepat dan dangkal, muntah, diare, batuk kering dan produktif (Hidayat,
2012 ).