Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini yaitu pada gigi-gigi anterior mengalami pulpitis
ireversibel yang disebabkan oleh karies sekunder pada gigi tersebut. Pada gigi 44
mengalami karies D5 yaitu karies yang sudah terlihat sampai ke daerah dentin dan
mengalami pulpitis reversibel. Pada pemeriksaan gigi 22, 23, 24, 25 terdapat karies D2,
yang berarti terjadi perubahan pada email yang terjadi secara visual yaitu lesi bercak
putih (white spot lesion) pada gigi. Dalam skenario ini, faktor yang berperan dalam
mengiritasi pulpa secara reversibel adalah karies sekunder yang terjadi pada restorasi
sewarna gigi di bagian proksimal dari gigi geligi dan diperparah dengan oral hygiene
pasien yang tidak terlalu baik. Demineralisasi merupakan proses hilangnya atau
terbuangnya garam mineral yaitu hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) pada enamel gigi.
Remineralisasi merupakan proses terjadinya penempatan garam-garam mineral ke email
gigi. Rencana perawatan yang tepat adalah dengan melakukan skeling dan kontrol plak
terlebih dahulu, kemudian dilakukan replacement seluruh restorasi dengan restorasi
sandwich pada gigi 12, 11, 21, dan 22, kemudian melakukan penumpatan sandwich pada
gigi 44, serta memberikan pendidikan kesehatan gigi (dental health education/ DHE).
Pada kasus ini, tindakan preventif yang dilakukan adalah dilakukan skeling dan
penghalusan akar terlebih dahulu sebagai pencegahan primer, kemudian dilakukan
pencegahan sekunder dan tersier. Tahapan restorasi yang dilakukan adalah tahapan
restorasi sandwich.

Anda mungkin juga menyukai