Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam
kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai prasyarat yang bisa
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai
proposal. Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan
dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang
nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan. Selain
sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan yang dibuat oleh
si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si
pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai
tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan
informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh
persamaan visi, misi, dan tujuan. Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal
hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu
langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya. Sehingga sebenarnya proposal memang hanya sekedar rancangan yang tidak
begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana langkah-langkah penyusunan proposal?
2) Bagaimana penulisan halaman judul?
3) Bagaimana sistematika penulisan proposal penelitian ?
1.3 Tujuan
1) Dapat memahami langkah-langkah penyusunan proposal.
2) Dapat memahami penulisan halaman judul.
3) Dapat memahami sistematika penulisan proposal penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Langkah-langkah Penyusunan Proposal

Setelah dijelaskan secara lebih rinci kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada
setiap langkah penelitian, prinsip-prinsip yang harus dijadika pegangan, hal-hal yang
harus dibuat dan dikembangkan, dalam merencanakan suatu penelitian, perumusan
masalahnya ditegaskan kembali, di bawah ini dikemukakan langkah-langkah teknis yang
harus ditempuh dalam penyusunan proposal penelitan, khususnya proposal skripsi, tesis,
dan disertasi.

a. Adakan identifikasi masalah, melalui proses pemetaan bidang dan sub bidang
ilmu dan profesi yang menjadi bidang keahlian kita sendiri sebagai peneliti.
b. Minimal pada satu bidang atau sub bidang ilmu dan profesi kita, identifikasi
masalah-masalah yang dihadapi saat ini. Identifikasi masalah sebaiknya
didukung oleh sumber yang dapat dipercaya, seperti: hasil penelitian
terdahulu, data dari lembaga-lembaga yang memroses, menyimpan data dan
mempublikasikan data pendidikan.
c. Pilih satu masalah sebagai fokus penelitian kita. Fokus masalah yang dipilih
hendaknya yang cukup penting dan mendasar (esensial), hangat dan mendesak
(urgen), dan hasilnya bermakna bagi pemecahan masalah atau perbaikan
praktik pendidikan.
d. Rumuskan variabel-variabel atau aspek-aspek yang melatarbelakangi atau
yang menjadi penyebab fokus masalah tersebut, dan variabel atau aspek-aspek
yang diakibatkannya. Lebih bagus kalau dibuat dalam suatu peta variabel.
Pemetaan variabel ini bersifat teoritis, oleh karena itu sebaiknya menggunakan
landasan teori sebagai kerangka pikir perumusan dan pemetaan variabel.
e. Dari variabel atau aspek-aspek yang melatarbelakangi dan diakibatkan fokus
masalah tersebut pilih atau batasi mana yang akan anda teliti. Pemilihan atau
pembatasan variabel atau aspek tersebut didasarkan atas kekuatan variabel
atau aspek tersebut hubungannya dengan variabel fokus, sebagai variabel yang

2
melatarbelakangi atau diakibatkan oleh variabel fokus (dipilih variabel yang
dominan).
f. Hubungan antara variabel-variabel tersebut juga dapat disusun dalam sebuah
peta, peta variabel yang diteliti. Hubungan antara variabel atau aspek-aspek
yang terpilih dapat dirumuskan dalam sebuah judul, sebagai judul penelitian
anda.
g. Setiap variabel atau aspek yang terkandung dalam judul penelitian, diberi
rumusan secara operasional (definisi operasional) yaitu rumusan yang
menggambarkan keadaan atau perilaku yang dapat diukur. Definisi
operasional diperlukan dalam penelitian-penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif, sebagai acuan dalam penyusunan instrumen. Dalam
penelitian kualitatif tidak perlu rumusan operasional cukup penjelasan istilah
saja. Makna sesuatu aspek atau kegiatan dalam penelitian kualitatif akan
berkembang dalam proses pengumpulan data.
h. Setelah jelas makna dari setiap variabel atau masalah dalam judul, rumuskan
tujuan penelitian. Biasanya dibedakan antara tujuan umum dengan tujuan
khusus penelitian. Dalam rumusan tujuan umum akan tergambar apakah
penelitian tersebut bersifat deskriptif, eksploratif, evaluatif, pengujian
(ekserimental), korelational, komparatif, pengembangan, penyempurnaan,
dsb. Rumusan tujuan khusus, lebih menggambarkan sasaran yang akan
dicapai, dan akan memberikan rambu-rambu dalam perumusan hipotesis atau
pertanyaan penelitian.
i. Rumuskan asumsi-asumsi atau proposisi-proposisi yang dijadikan pegangan
dalam mengkaji masalah tersebut.
j. Bila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dan akan dilakukan
analisis data secara statistik inferensial, maka perlu dirumuskan hipotesis
penelitian. Untuk penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif yang tidak
menggunakan analisis statistik inferensial, tidak perlu dirumuskan hipotesis,
cukup dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pook penelitian.
k. Tentukan dan rumuskan metode penelitian yang digunakan disertai penjelasan
penggunaan serta alas an pemilihannya. Tentukan teknik-teknik pengumpulan

3
data yang digunakan, bentuk instrumen serta jenis data yang akan diperoleh,
dan berikan alasan mengapa menggunakan teknik pengumpulan data dengan
bentuk instrumen seperti itu. Sebelum penyusunan instrumen sebaiknya dibuat
dulu kisi-kisi penyusunan instrument atau layout.
l. Rumuskan rencana pengolahan atau analisis data serta cara
menginterpretasikan hasil analisis data.
m. Rumuskanlah desain penelitian, yang menunjukkan langkah pengumpulan
data secara rinci. Dalam setiap langkah dikemukakan apa yang dilakukan,
teknik pengumpulan data apa yang digunakan dari sumber data yang mana
dengan menggunakan instrumen yang mana. Setelah semua data terkumpul
dijelaskan langkah-langkah analisis, interpretasi dan penyimpulannya.
n. Bila lembaga menuntut adanya komponen atau langkah lain di luar yang telah
disebutkan di atas silakan cantumkan (Sukmadinata, 2015 : 298-300).

2.2 Penulisan Halaman Judul


Halaman judul harus mengandung informasi tentang judul, tujuan, usulan penelitian,
nama dan nomor induk mahasiswa, lambang universitas, instansi yang dituju dan waktu
pengajuan. Halaman judul diketik satu spasi dengan huruf KAPITAL (kecuali dinyatakan
lain) dan menggunakan font Times New Roman dengan susunan sebagai berikut:
1. Judul
Skripsi memerlukan sebuah judul yang singkat, tepat, jelas dan dapat menunjukkan
penelitiannya. Suatu judul yang baik setidaknya mencakup tiga hal, yaitu:
1. Permasalahan yang ingin dijelaskan,
2. Variabel utama (variabel bebas dan terikat) yang akan dikaji dan hubungan antara
variabel-variabel tersebut, serta
3. Populasi yang akan diteliti.

Sebaiknya judul tidak terlalu umum, tidak terlalau panjang (maksimum 25 kata),
tidak mengandung singkatan, rumus dan jargon, dan harus menggambarkan isi tulisan. Judul
tidak harus berupa kalimat lengkap. Jika judul cukup panjang dapat dibuat anak judul dengan

4
memberikan titik dua (:). dalam judul yang lengkap telah tercermin yang mencakup, antara
lain :
1. Jenis penelitian
2. Topik penelitian
3. Objek yang diteliti
4. Subjek penelitian
5. Lokasi penelitian

Contoh:
ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN
PENYANGGA KELAS XI IPA SMAN 11
KOTA JAMBI

Judul skripsi disusun dalam bentuk piramida terbalik, 60 mm (6 cm) dari tepi
sebelah atas dan ditempatkan di tengah antara garis pinggir kiri dan kanan kertas dan
ditulis dengan jenis font Times New Roman ukuran 14 bercetak tebal dan huruf kapital.
Dalam judul tersebut telah tercermin :
1. Jenis penelitian, yaitu penelitian eksperimen
2. Topik penelitian, yaitu masalah mengenai analisis keterlaksanaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa
3. Objek yang diteliti, yaitu keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa
4. Subjek penelitian, yaitu siswa kelas XI IPA SMAN 11 KOTA JAMBI
5. Lokasi penelitian, yaitu SMAN 11 KOTA JAMBI

2. Tujuan Usulan Penelitian


Tujuan usulan penelitian dicantumkan sesuai salah satu strata pendidikan dan
program studi, dan diletakkan pada posisi rata kiri dan kanan.

5
Contoh: Diajukan untuk menyusun SKRIPSI pada Program Studi (sebutkan nama
program studi dan jurusan) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

3. Lambang Universitas adalah lambang atau logo Universitas Jambi bebentuk segilima
dengan ukuran lebar 40 mm (4 cm). Lambang universitas ini ditempatkan ditengah
halaman setelah nama dan nomor mahasiswa.

4. Nama Mahasiswa ditulis secara lengkap (tidak boleh disingkat) sesuai yang tertera pada
kartu mahasiswa dan ijazah sebelumnya dan ditempatkan di tengah antara garis pinggir
dan kanan.

5. Nomor Induk Mahasiswa(NIM) untuk mahasiswa ditempatkan dibawah nama


mahasiswa.

6. Nama Program Studi ditempatkan di tengah antara garis pinggir kiri dan kanan. Contoh :

PROGRAM STUDI (Nama Program Studi)

7. Nama Jurusan ditempatkan ditengah antara garis pinggir kiri dan kanan.

JURUSAN (Nama Jurusan)

8. Nama Fakultas ditempatkan ditengah antara garis pinggir kiri dan kanan.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

9. Nama Universitas ditempatkan ditengah antara garis pinggir kiri dan kanan.
UNIVERSITAS JAMBI
10. Bulan dan Tahun pengajuan usulan ditempatkan satu baris dan diletakkan di tengah
antara garis pinggir kiri dan kanan. Posisi tulisan tahun diatur dengan sedemikian rupa
sehingga berada 60 mm (6cm) dari tepi bawah. Contoh:
JANUARI, 2011

6
2.3 Sistematika Proposal Penelitian
2.3.1 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah
yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun rancangan
penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung
dan menghambat terlaksananya penelitian.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi
pada suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada
penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar yang bersifat
keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti
harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui
analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan
yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
Latar belakang (konteks), berisi (1) alasan pemilihan masalah yang akan diteliti,
(2) keaslian penelitian, dan (3) gambaran hasil yang dapat diharapkan.

1) Alasan pemilihan masalah memuat penjelasan mengenai alasan-alasan


mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang
menarik, penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu juga diuraiakan kedudukan
masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
2) Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah
yang dihadapi belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan
dengan tegas beda penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang
sudah pernah dilakukan.
3) Manfaat yang diharapkan ialah bisa meliputi kegunaan hasil-hasil bagi
pengembangan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan, serta bagi masyarakat secara umum.

7
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang
diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan
diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu
melakukan studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi, dan
wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat
diidentifikasikan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya
dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan
diteliti itu kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa
saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.
Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.

1.3 Batasan Masalah


Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya
penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang
telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, di mana
akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana
hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.
Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
penelitian.

1.4 Rumusan Masalah


Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja yang akan
diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya
masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu
dirumuskan secara spesifik.

8
1.5 Tujuan Penelitian
Terdapat hubungan antara tujuan dan kegunaan penelitian dengan permasalahan.
Akan tetapi, tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul tesis,
yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar Magister), tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan peneliti
dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan
masalah yang dituliskan.

1.6 Kegunaan Hasil Penelitian


Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau
tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat
maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu:
1) Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
2) Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah
yang ada pada objek yang diteliti.

II. LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN


HIPOTESIS
2.1 Landasan Teoritis
Landasan teoritis adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan
penyusunan instrumen penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat
penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya. Di sini juga
diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada
kaitannya dengan variabel yang akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan
tergantung pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka
jumlah teori yang akan dikemukakan juga ada lima.

9
2.2 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variabel yang akan diteliti.
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila dalam penelitian hanya
membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti di
samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga
argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang akan diteliti.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan
hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka
menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan komparasi, maka perlu
dikemukakan kerangka berpikir.

2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori
atau tinjuan pustaka dan merupakan jawaban semetara terhadap masalah yang
dihadapi. Hipotesis tidak selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian.
Oleh karena itu hipotesis harus di uji kebenarannya dan pengujiannya harus
mendasarkan pada kaidah-kaidah keilmuwan (scientific methods) yang dapat
dipertanggungjawabkan. Biasanya penelitian yang merumuskan hipotesis adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode
penelitian. Untuk itu dibagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang akan
digunakan.

10
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan
sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan dan
sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi ) maka sampel yang digunakan
sebagai sumber data harus respresentasif dapat dilakukan dengan cara mengambil
sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu.

3.3 Instrumen Penelitian


Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan
instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada
variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan
menggunakan lima instrumen.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan sangat penting agar benar-benar mendapatkan data yang
valid dan reliable. Jangan semua teknik pengumpulan data (angket, observasi,
wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu
konsekuensi dari mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu adalah: setiap
teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk
mendapatkan data yang lengkap dan objektif penggunaan berbagai teknik sangat
diperlukan, tetapi bila satu teknik di pandang mencukupi maka teknik yang lain bila
digunakan akan menjadi tidak efisien.

3.5 Teknik Analis Data


Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini
berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian
hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan
teknik statistik mana yang digunakan. Jadi sebab membuat rancangan, maka teknik
analisis data ini telah ditentukan. Bila peneliti tidak membuat hipotesis, maka
rumusan masalah penelitian ilmiah itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau hanya
rumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat generalisasi, sehingga kesimpulan

11
yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak berlaku
untuk populasi.

IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN


4.1 Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan adanya
organisasi pelaksana peneliti. Minimal ada ketua yang bertanggung jawab dan
anggota, sebagai pembantu ketua.

4.2 Jadwal Penelitian


Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang akan dilakukan, dan berapa
lama akan dilakukan.

V. DAFTAR RUJUKAN DAN LAMPIRAN (JIKA ADA)


Daftar rujukan hanya memuat pustaka yang diacu dalam tulisan dan disusun
kebawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.
Dalam lampiran (kalau ada) terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan
pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, dan sifatnya hanya melengkapi
usulan penelitian.

2.3.2 Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Walaupun dalam penelitian kualitatif, masalah bersifat sementara, namun perlu
dikemukakan dalam proposal penelitian. Masalah merupakan penyimpangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang
dicapai, dan pelaksanaan, penyimpangan antara tujuan dengan hasil yang dicapai, dan
penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi. Setiap masalah
pasti ada yang melatarbelakangi.

12
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukakan gambaran keadaan yang
sedang terjadi selanjutkan dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan,
teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah.
Masalah ini perlu dikemukakan dalam bentuk data.
Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari sudi
pendahuluan, dokumentasi, laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang
dianggap kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika. Penelitian juga
tidak harus berangkat dari masalah, tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat
berkembang menjadi masalah karena potensi tersebut tidak dapat didayagunakan.
Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan mungkin ada potensi
yang belum dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian. Jadi dalam latar
belakang masalah ini intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu
dilakukan penelitian.
Latar belakang (konteks), berisi (1) alasan pemilihan masalah yang akan diteliti,
(2) keaslian penelitian, dan (3) gambaran hasil yang dapat diharapkan.
1. Alasan pemilihan masalah memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang menarik, penting,
dan perlu diteliti. Kecuali itu juga diuraiakan kedudukan masalah yang akan
diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
2. Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang
dihadapi belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan dengan
tegas beda penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah pernah
dilakukan.
3. Manfaat yang diharapkan ialah bisa meliputi kegunaan hasil-hasil bagi
pengembangan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan,
serta bagi masyarakat secara umum.

1.2 Fokus Penelitian


Kalau dalam penelitian kuantitatif, fokus penelitian ini merupakan batasan
masalah. Adanya keterbatasan baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil
penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap

13
keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan
fokus.
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang
ahli. Fokus dalam penlitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti di lapangan.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya
dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian,
yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan
panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang diteliti. Namun bila
rumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi objek penelitian, maka peneliti perlu
mengganti rumusan masalah penelitiannya.
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variabel
penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan berkaitan dengan
kemungkinan apa yang terjadi pada objek/situasi sosial penelitian tersebut.

1.4 Tujuan Penelitian


Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan, dan
membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif
adalah untuk menemukan. Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau
belum diketahui. Dengan metode kualitatif, maka penelitian penemuan pemahaman
luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang kompleks, memahami interaksi dalam
situasi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan hipotesis, pola hubungan yang
akhirnya dapat dikembangkan menjadi teori.
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Dalam proposal
tujuan penelitian terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala
sesuatu setelah rumusan masalah itu terjawab melalui pengumpulan data.

14
1.5 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat
teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat
teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat
praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan
teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengendalikan
suatu gejala.

II. STUDI KEPUSTAKAAN


Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis. Terdapat tiga kriteria terhadap
teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutkahiran,
dan keaslian. Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan yang
diteliti. Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang
digunakan. Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksudnya supaya peneliti
menggunakan sumber aslinya dalam menggunakan teori. Jangan sampai peneliti
mengutip dari kutipan orang lain.
Dalam penelitian kualitatif, studi pustaka memberikan tujuan yang sedikit
berbeda. Sama seperti penelitian kuantitatif, peulis menyebutkan kepustakaan pada awaal
peelitian untuk mendokumentasikan atau membenarkan manfaat penelitian. Akan tetapi,
penulis tidak membahas kepustakaan secara panjang lebar pada awal penelitian.
Penelitian kualitatif memungkinkan kemunculan pendapat dari partisipan tanpa dipaksa
oleh pendapat dari pihak lain. Pada beberapa penelitian kualitatif, peneliti menggunakan
studi pustaka untuk mendukung penemuan. Pada penelitian kualitatif, peneliti tidak
membuat prediksi awal (hipotesis) tentang hasil temuan.

III. METODE PENELITIAN


Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah: alasan menggunakan
metode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber data, teknik
pengumplan data, teknik analisis data, rencana pengujian keabsahan data.

15
3.1 Metode dan Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
Dalam hal ini yang pelu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Pada umummnya alasan menggunakan metode
kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis, dan penuh
makna.

3.2 Tempat Penelitian


Dalam penelitian kualitatif juga dikemukan di mana penelitian tersebut akan
dilakukan.

3.3 Instrumen Penelitian


Yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti.
Untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen penelitian, atau
mungkin setelah permasalahannya dan fokus jelas peneliti akan menggunakan
instrumen. Instrumen yang akan digunakan perlu dikemukakan pada bagian ini.

3.4 Sampel Sumber Data


Sampel sumber pada proposal masih bersifat sementara, dan akan berkembang
kemudian setelah peneliti di lapangan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama adalah
observasi, wawancara, studi dokumentasi, atau gabungan ketiganya.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan
data. Tahapan penelitian kualitatif adalah tahap memasuki lapangan. Tahap kedua
adalah menentukan fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour quetions,
analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection.

16
3.7 Rencana Pengujian Keabsahan Data
Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan data yang akan
dilakukan. Uji keabsahan meliputi kredibilitas data, uji depenabilitas (reliabilitas)
data, uji transferbilitas, atau uji komfirmabilitas. Namun yang utama adalah uji
kredebilitas data.

IV. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN


Dalam penelitian kualitatif organisasi penelitian dan jadwal penelitian juga harus
dikemukan seperti dalam penelitian kuantitatif.

VI. DAFTAR RUJUKAN DAN LAMPIRAN (JIKA ADA)


Daftar rujukan hanya memuat pustaka yang diacu dalam tulisan dan disusun
kebawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.
Dalam lampiran (kalau ada) terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan
pada pelaksanaan penelitian, misalnya kuesioner, dan sifatnya hanya melengkapi
usulan penelitian.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keberhasilan suatu penelitian sangat bergantung kepada proprosal yang dirancang. Ada
dua sistematika penulisan proposal penelitian yang bisa kita gunakan, yaitu, proposal penelitian
kualitatif dan proposal penelitian kuantitatif. Kedua sistematika proposal tersebut memiliki
perbedaan dan persamaan, sehingga masing-masing penelitian tersebut memiliki keunggulan dan
kelemahan.

3.2 Saran
Mengajukan proposal penelitian memang membutuhkan perencanaan yang matang,
meskipun kadangkala si peneliti mengalami kesulitan. Misalnya dalam menentukan
permasalahan yang ingin diangkat. Oleh karena itu, sebagai peneliti muda kita harus lebih
banyak menguasai tentang menulis proposal yang sistematis.

18
DAFTAR PUSTAKA

Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
Yogyakarta: elMATERA Publishing.

Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung:
Penerbit Alfabeta Bandung.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Tim Penyusun. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi : Universitas Jambi.

19

Anda mungkin juga menyukai