PENDAHULUAN
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam
kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai prasyarat yang bisa
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai
proposal. Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan
dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang
nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan. Selain
sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan yang dibuat oleh
si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si
pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai
tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan
informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh
persamaan visi, misi, dan tujuan. Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal
hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu
langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya. Sehingga sebenarnya proposal memang hanya sekedar rancangan yang tidak
begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah dijelaskan secara lebih rinci kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada
setiap langkah penelitian, prinsip-prinsip yang harus dijadika pegangan, hal-hal yang
harus dibuat dan dikembangkan, dalam merencanakan suatu penelitian, perumusan
masalahnya ditegaskan kembali, di bawah ini dikemukakan langkah-langkah teknis yang
harus ditempuh dalam penyusunan proposal penelitan, khususnya proposal skripsi, tesis,
dan disertasi.
a. Adakan identifikasi masalah, melalui proses pemetaan bidang dan sub bidang
ilmu dan profesi yang menjadi bidang keahlian kita sendiri sebagai peneliti.
b. Minimal pada satu bidang atau sub bidang ilmu dan profesi kita, identifikasi
masalah-masalah yang dihadapi saat ini. Identifikasi masalah sebaiknya
didukung oleh sumber yang dapat dipercaya, seperti: hasil penelitian
terdahulu, data dari lembaga-lembaga yang memroses, menyimpan data dan
mempublikasikan data pendidikan.
c. Pilih satu masalah sebagai fokus penelitian kita. Fokus masalah yang dipilih
hendaknya yang cukup penting dan mendasar (esensial), hangat dan mendesak
(urgen), dan hasilnya bermakna bagi pemecahan masalah atau perbaikan
praktik pendidikan.
d. Rumuskan variabel-variabel atau aspek-aspek yang melatarbelakangi atau
yang menjadi penyebab fokus masalah tersebut, dan variabel atau aspek-aspek
yang diakibatkannya. Lebih bagus kalau dibuat dalam suatu peta variabel.
Pemetaan variabel ini bersifat teoritis, oleh karena itu sebaiknya menggunakan
landasan teori sebagai kerangka pikir perumusan dan pemetaan variabel.
e. Dari variabel atau aspek-aspek yang melatarbelakangi dan diakibatkan fokus
masalah tersebut pilih atau batasi mana yang akan anda teliti. Pemilihan atau
pembatasan variabel atau aspek tersebut didasarkan atas kekuatan variabel
atau aspek tersebut hubungannya dengan variabel fokus, sebagai variabel yang
2
melatarbelakangi atau diakibatkan oleh variabel fokus (dipilih variabel yang
dominan).
f. Hubungan antara variabel-variabel tersebut juga dapat disusun dalam sebuah
peta, peta variabel yang diteliti. Hubungan antara variabel atau aspek-aspek
yang terpilih dapat dirumuskan dalam sebuah judul, sebagai judul penelitian
anda.
g. Setiap variabel atau aspek yang terkandung dalam judul penelitian, diberi
rumusan secara operasional (definisi operasional) yaitu rumusan yang
menggambarkan keadaan atau perilaku yang dapat diukur. Definisi
operasional diperlukan dalam penelitian-penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif, sebagai acuan dalam penyusunan instrumen. Dalam
penelitian kualitatif tidak perlu rumusan operasional cukup penjelasan istilah
saja. Makna sesuatu aspek atau kegiatan dalam penelitian kualitatif akan
berkembang dalam proses pengumpulan data.
h. Setelah jelas makna dari setiap variabel atau masalah dalam judul, rumuskan
tujuan penelitian. Biasanya dibedakan antara tujuan umum dengan tujuan
khusus penelitian. Dalam rumusan tujuan umum akan tergambar apakah
penelitian tersebut bersifat deskriptif, eksploratif, evaluatif, pengujian
(ekserimental), korelational, komparatif, pengembangan, penyempurnaan,
dsb. Rumusan tujuan khusus, lebih menggambarkan sasaran yang akan
dicapai, dan akan memberikan rambu-rambu dalam perumusan hipotesis atau
pertanyaan penelitian.
i. Rumuskan asumsi-asumsi atau proposisi-proposisi yang dijadikan pegangan
dalam mengkaji masalah tersebut.
j. Bila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dan akan dilakukan
analisis data secara statistik inferensial, maka perlu dirumuskan hipotesis
penelitian. Untuk penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif yang tidak
menggunakan analisis statistik inferensial, tidak perlu dirumuskan hipotesis,
cukup dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pook penelitian.
k. Tentukan dan rumuskan metode penelitian yang digunakan disertai penjelasan
penggunaan serta alas an pemilihannya. Tentukan teknik-teknik pengumpulan
3
data yang digunakan, bentuk instrumen serta jenis data yang akan diperoleh,
dan berikan alasan mengapa menggunakan teknik pengumpulan data dengan
bentuk instrumen seperti itu. Sebelum penyusunan instrumen sebaiknya dibuat
dulu kisi-kisi penyusunan instrument atau layout.
l. Rumuskan rencana pengolahan atau analisis data serta cara
menginterpretasikan hasil analisis data.
m. Rumuskanlah desain penelitian, yang menunjukkan langkah pengumpulan
data secara rinci. Dalam setiap langkah dikemukakan apa yang dilakukan,
teknik pengumpulan data apa yang digunakan dari sumber data yang mana
dengan menggunakan instrumen yang mana. Setelah semua data terkumpul
dijelaskan langkah-langkah analisis, interpretasi dan penyimpulannya.
n. Bila lembaga menuntut adanya komponen atau langkah lain di luar yang telah
disebutkan di atas silakan cantumkan (Sukmadinata, 2015 : 298-300).
Sebaiknya judul tidak terlalu umum, tidak terlalau panjang (maksimum 25 kata),
tidak mengandung singkatan, rumus dan jargon, dan harus menggambarkan isi tulisan. Judul
tidak harus berupa kalimat lengkap. Jika judul cukup panjang dapat dibuat anak judul dengan
4
memberikan titik dua (:). dalam judul yang lengkap telah tercermin yang mencakup, antara
lain :
1. Jenis penelitian
2. Topik penelitian
3. Objek yang diteliti
4. Subjek penelitian
5. Lokasi penelitian
Contoh:
ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LARUTAN
PENYANGGA KELAS XI IPA SMAN 11
KOTA JAMBI
Judul skripsi disusun dalam bentuk piramida terbalik, 60 mm (6 cm) dari tepi
sebelah atas dan ditempatkan di tengah antara garis pinggir kiri dan kanan kertas dan
ditulis dengan jenis font Times New Roman ukuran 14 bercetak tebal dan huruf kapital.
Dalam judul tersebut telah tercermin :
1. Jenis penelitian, yaitu penelitian eksperimen
2. Topik penelitian, yaitu masalah mengenai analisis keterlaksanaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa
3. Objek yang diteliti, yaitu keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa
4. Subjek penelitian, yaitu siswa kelas XI IPA SMAN 11 KOTA JAMBI
5. Lokasi penelitian, yaitu SMAN 11 KOTA JAMBI
5
Contoh: Diajukan untuk menyusun SKRIPSI pada Program Studi (sebutkan nama
program studi dan jurusan) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
3. Lambang Universitas adalah lambang atau logo Universitas Jambi bebentuk segilima
dengan ukuran lebar 40 mm (4 cm). Lambang universitas ini ditempatkan ditengah
halaman setelah nama dan nomor mahasiswa.
4. Nama Mahasiswa ditulis secara lengkap (tidak boleh disingkat) sesuai yang tertera pada
kartu mahasiswa dan ijazah sebelumnya dan ditempatkan di tengah antara garis pinggir
dan kanan.
6. Nama Program Studi ditempatkan di tengah antara garis pinggir kiri dan kanan. Contoh :
7. Nama Jurusan ditempatkan ditengah antara garis pinggir kiri dan kanan.
8. Nama Fakultas ditempatkan ditengah antara garis pinggir kiri dan kanan.
9. Nama Universitas ditempatkan ditengah antara garis pinggir kiri dan kanan.
UNIVERSITAS JAMBI
10. Bulan dan Tahun pengajuan usulan ditempatkan satu baris dan diletakkan di tengah
antara garis pinggir kiri dan kanan. Posisi tulisan tahun diatur dengan sedemikian rupa
sehingga berada 60 mm (6cm) dari tepi bawah. Contoh:
JANUARI, 2011
6
2.3 Sistematika Proposal Penelitian
2.3.1 Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah
yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun rancangan
penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung
dan menghambat terlaksananya penelitian.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi
pada suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada
penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar yang bersifat
keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti
harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui
analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan
yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
Latar belakang (konteks), berisi (1) alasan pemilihan masalah yang akan diteliti,
(2) keaslian penelitian, dan (3) gambaran hasil yang dapat diharapkan.
7
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada objek yang
diteliti. Semua masalah dalam objek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan
diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu
melakukan studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi, dan
wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat
diidentifikasikan.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya
dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan
diteliti itu kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa
saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.
Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
8
1.5 Tujuan Penelitian
Terdapat hubungan antara tujuan dan kegunaan penelitian dengan permasalahan.
Akan tetapi, tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul tesis,
yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk
mendapat gelar Magister), tetapi tujuan di sini berkenaan dengan tujuan peneliti
dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan
masalah yang dituliskan.
9
2.2 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variabel yang akan diteliti.
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila dalam penelitian hanya
membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti di
samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga
argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang akan diteliti.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan
hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka
menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan komparasi, maka perlu
dikemukakan kerangka berpikir.
2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori
atau tinjuan pustaka dan merupakan jawaban semetara terhadap masalah yang
dihadapi. Hipotesis tidak selalu harus ada tergantung pada jenis dan tujuan penelitian.
Oleh karena itu hipotesis harus di uji kebenarannya dan pengujiannya harus
mendasarkan pada kaidah-kaidah keilmuwan (scientific methods) yang dapat
dipertanggungjawabkan. Biasanya penelitian yang merumuskan hipotesis adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
10
3.2 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan
sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan digeneralisasikan (kesimpulan dan
sampel yang dapat diberlakukan untuk populasi ) maka sampel yang digunakan
sebagai sumber data harus respresentasif dapat dilakukan dengan cara mengambil
sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu.
11
yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak berlaku
untuk populasi.
12
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukakan gambaran keadaan yang
sedang terjadi selanjutkan dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan,
teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah.
Masalah ini perlu dikemukakan dalam bentuk data.
Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari sudi
pendahuluan, dokumentasi, laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang
dianggap kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika. Penelitian juga
tidak harus berangkat dari masalah, tetapi dari potensi. Potensi tersebut dapat
berkembang menjadi masalah karena potensi tersebut tidak dapat didayagunakan.
Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan mungkin ada potensi
yang belum dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian. Jadi dalam latar
belakang masalah ini intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu
dilakukan penelitian.
Latar belakang (konteks), berisi (1) alasan pemilihan masalah yang akan diteliti,
(2) keaslian penelitian, dan (3) gambaran hasil yang dapat diharapkan.
1. Alasan pemilihan masalah memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang menarik, penting,
dan perlu diteliti. Kecuali itu juga diuraiakan kedudukan masalah yang akan
diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
2. Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang
dihadapi belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu, atau dinyatakan dengan
tegas beda penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah pernah
dilakukan.
3. Manfaat yang diharapkan ialah bisa meliputi kegunaan hasil-hasil bagi
pengembangan pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan,
serta bagi masyarakat secara umum.
13
keseluruhan yang ada pada objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan
fokus.
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang
ahli. Fokus dalam penlitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti di lapangan.
14
1.5 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa bersifat
teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat
teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat
praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila peneliti kualitatif dapat menemukan
teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengendalikan
suatu gejala.
15
3.1 Metode dan Alasan Menggunakan Metode Kualitatif
Dalam hal ini yang pelu dikemukakan, mengapa metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Pada umummnya alasan menggunakan metode
kualitatif karena, permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis, dan penuh
makna.
16
3.7 Rencana Pengujian Keabsahan Data
Dalam proposal perlu dikemukakan rencana uji keabsahan data yang akan
dilakukan. Uji keabsahan meliputi kredibilitas data, uji depenabilitas (reliabilitas)
data, uji transferbilitas, atau uji komfirmabilitas. Namun yang utama adalah uji
kredebilitas data.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keberhasilan suatu penelitian sangat bergantung kepada proprosal yang dirancang. Ada
dua sistematika penulisan proposal penelitian yang bisa kita gunakan, yaitu, proposal penelitian
kualitatif dan proposal penelitian kuantitatif. Kedua sistematika proposal tersebut memiliki
perbedaan dan persamaan, sehingga masing-masing penelitian tersebut memiliki keunggulan dan
kelemahan.
3.2 Saran
Mengajukan proposal penelitian memang membutuhkan perencanaan yang matang,
meskipun kadangkala si peneliti mengalami kesulitan. Misalnya dalam menentukan
permasalahan yang ingin diangkat. Oleh karena itu, sebagai peneliti muda kita harus lebih
banyak menguasai tentang menulis proposal yang sistematis.
18
DAFTAR PUSTAKA
Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi.
Yogyakarta: elMATERA Publishing.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung:
Penerbit Alfabeta Bandung.
19