Anda di halaman 1dari 10

Kementerian PPN

Bappenas

KONEKTIVITAS
INFRASTRUKTUR WILAYAH
DAN ANTAR WILAYAH
DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

Mataram, 10 Desember 2014


OUTLINE
1 KERANGKA BERPIKIR PEMBANGUNAN INFRSTRUKTUR

2 TARGET 2015-2019

3 PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015-


2019
4 KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN BIDANG ENERGI
DAN INFRASTRUKTUR 2015-2019
5 ALOKASI APBN BIDANG ENERGI DAN INFRASTRUKTUR 2015

6 KEBIJAKAN UNTUK MEMENUHI GAP PENDANAAN

7 PROYEK STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG ENERGI DAN


INFRASTRUKTUR 2015-2019

2
KERANGKA BERFIKIR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2015-2019
AMANAT RPJPN
Infrastruktur Memadai Pendapatan per kapita USD 14 Ribu
Pengangguran < 5% Penduduk Miskin > 5% HDI dan GDI Meningkat

VISI/MISI PRESIDEN + NAWA CIPTA


PERMASALAHAN ISU STRATEGIS
SASARAN RPJMN
2015-2019 KEBIJAKAN DAN SRATEGI
1. Kondisi jalan daerah
Rasio elektrifikasi 100%
kurang memadai (96.6, kemapuan Kem. ESDM)
Peningkatan bauran energi,
2. Pembangunan Kereta Peningkatan konservasi energi dan iklim investasi
Jaringan gas untuk rumah infrastruktur energi dan
api masih terbatas. Ketersediaan tangga 192.000(SR)

PROYEK STRATEGIS
ketenagalistrikan
3. Kinerja Pelabuhan Infrastruktur Dasar Akses air minum layak Peningkatan peran Pemda dalam
100% penyediaan rumah baru layak huni
kurang kompetitif
Peningkatan Ketahanan Sanitasi layak 100% dan meningkatkan kualitas hunian
4. Rasio Rasio Elektriikasi Rumah Tangga kumuh MBR
Air, Pangan dan Energi
rendah (Krisis Energi) perkotaan 0% Pembangunan Transportasi
5. Kapasitas cadangan Kondisi mantap jalan Multimoda dan mendukung
Penguatan Konektivitas Sislognas, kawasan industri,
air masih terbatas nasional 100%
Nasional pariwisata dan pusat pertumbuhan.
Biaya logistik menurun
Krisis Air menjadi 20% trhdap PDB Mendorong pembangunan
Pengembangan infrastruktur fixed/wireline
Pangsa Pasar Angkutan broadband di daerah perbatasan
TANTANGAN Transportasi Massal Umum 32% negara dan implementasi e-
Perkotaan Layanan Pita Lebar 100% government.
Kab/Kota Mengembangkan Transportasi
1. GEOPOLITIK
Peningkatan Efektivitas Index e-government Massal Perkotaan
2. GEOEKONOMI mencapai 3,4 (skala 4.0) Peningkatan layanan jaringan
dan Efisiensi
3. BONUS DEMOGRAFI Pembiayaan Areal irigasi yang dilayani irigasi/rawa dsan cakupan
4. AGENDA PASKA 2015 waduk 20% pemenuhan dan kualitas layanan
Penyediaan Infrastruktur air baku
5. PERUBAHAN IKLIM Kapasitasi air baku
menjadi 118,6 m3/detik Pengendalian daya rusak air

REGULASI KELEMBAGAAN PENDANAAN


PERBAIKAN REGULASI, TEROBOSAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN KREATIF
TARGET OUTCOME KEDAULATAN ENERGI DAN
INFRASTRUKTUR 2015-2019 (1)
KEDAULATAN ENERGI

INDIKATOR Kondisi 2014 Target Akhir 2019

Rasio Elektrifikasi (%) 81,5 100 (96,6*)


Konsumsi listrik per kapita (kWh)** 843 1200
Pembangunan FSRU (unit) 2 3
Jaringan pipa gas (km) 11.960 17.690
Pembangunan SPBG (unit) 40 118
Jaringan gas kota (sambungan rumah) 102 ribu 1 jt
Pembangunan kilang baru (unit) - 2

INFRASTRUKTUR DASAR

Akses Air Minum layak 68,5% 100%


Akses Sanitasi Layak 60,5% 100%
Kawasan Kumuh Perkotaan 37.407 Ha 0 Ha
Backlog Kebutuhan Rumah 13,5 Juta 6,8 Juta

*) Kemampuan Kementerian ESDM


**) Sebagai perbandingan konsumsi listrik per kapita saat ini: Vietnam 1.000 kWh, Thailand 2.200 kWh, Malaysia 4.200 kWh, Jepang 7.800 kWh, USA 13.200kWh

4
TARGET OUTCOME KEDAULATAN ENERGI DAN
INFRASTRUKTUR 2015-2019 (2)

Kondisi 2014 Target Akhir 2019

KONEKTIVITAS

Kemantapan Jalan Nasional 94% 100 %

Waktu Tempuh Rata-Rata (Koridor Utama) 2.7 Jam / 100 Km 2.2 Jam / 100 Km

Biaya Logistik 23,5% 19,2 %

Pangsa Angkutan Umum 23% 32%

Kab/Kota yang dijangkau pitalebar 72% 100%

KETAHANAN AIR

Kapasitas Air Baku 51.4 M3/Detik 118.6M/Detik

Storage Per Kapita 62.3 M3/Kapita 78.36 M3/Kapita

Irigasi yang diairi waduk 11% 20%

Jaringan Irigasi Permukaan 7.145 Juta Ha 7.914 Juta Ha

Kapasitas Desain Banjir 5-25 Tahunan 10-100 Tahunan

5
INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015-2019

Jalan baru 2.650 Km Pembangunan Jalur KA 3.258 km di


Jalan tol 1.000 Km Jawa, Sumatera, Sulawesi dan
Pemeliharaan jalan 46.770 Km Kalimantan (KA Antar kota 2.159 km;
dan KA Perkotaan 1.099 km)

Pembangunan 15 Bandara baru Pembangunan Pelabuhan


Pengadaan 20 Pesawat Perintis Penyeberangan di 60 lokasi
Pengembangan Bandara untuk Pengadaan kapal penyeberangan
pelayanan Cargo Udara di 6 (terutama perintis) sebanyak 50 unit
Lokasi

Pembangunan 24 Pelabuhan Pembangunan BRT di 29 kota


baru Pembangunan angkutan massal
Pengadaan 26 Kapal Barang cepat di kawasan perkotaan (6 Kota
Perintis metropolitan, 17 Kota besar)
Pengadaan 2 Kapal Ternak
Pengadaan 500 unit kapal
Rakyat

6
INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015-2019

Pembangunan 49 Waduk Baru dan 33 Pembangunan Rusanawa 5.257 Twinblok


PLTA (515.711 rumah tangga)
Pembangunan/Peningkatan jaringan Bantuan stimulan perumahan swadaya 5,5
irigasi 1 Juta Ha Juta rumah tangga
Rehabilitasi 3 Juta Ha Jaringan Irigasi Penanganan kawasan kumuh 37.407 Ha
Fasilitasi kredit perumahan untuk MBR 2,5
Jangkauan Pitalebar/broadband di 100% Juta rumah tangga
kab/kota
Pembangunan SPAM di perkotaan 21,4 juta
Indeks e-government mencapai 3,4 (skala
sambungan rumah (268.680 liter/detik)
4,0) Pembangunan SPAM di perdesaan 11,1 juta
Pengmbangan e-pengadaan, e- sambungan rumah (22.647 desa)
kesehatan, e-pendidikan, dan e-logistik

Pembangunan sistem air limbah komunal Pembangunan 2 kilang minyak 2x300 ribu
di 227 kota/kab dan terpusat di 430 barrel
kota/kab Pembangunan FSRU 5 lokasi
Pembangunan IPLT untuk pengelolaan Jaringan gas kota sebesar 1 juta
lumpur tinja perkotaan di 409 kota/kab sambungan rumah
Pembangunan TPA sanitary landfill dan Pembangunan SPBG 78 unit
fasilitas 3R di 341 kota/kab dan fasilitas 3R Pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW
terpusat & komunal di 294 kota/kab Gas bumi untuk 600 ribu nelayan
Pengurangan genangan seluas 22.500 Ha Eksplorasi minyak bumi di laut dalam
di kawasan permukiman

7
INFRASTRUKTUR ENERGI YANG HARUS DIBANGUN
2015-2019
TOL LAUT DALAM MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA

Nilai
Keterangan Program Keterangan
(Rp.Milyar)
24 Pelabuhan Strategis 243,696 Termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer, serta lahannya
Short sea shipping 7,500 Kapal, pelabuhan Panjang, sumur, Bojanegara, Kendal, Pacitan, Cirebon
Fasilitas kargo umum dan bulk 40,615 Rencana induk pelabuhan nasional
Pengembangan pelabuhan non-komersil 198,100 1.481 pelabuhan
Pengembangan pelabuhan komersil lainnya 41,500 83 pelabuhan
Transportasi multimoda untuk mencapai pelabuhan 50,000 Jalan akses, kereta pelabuhan, kereta pesisir.
Revitalisasi industri galangan kapal 10,800 12 galangan kapal
Kapal container, barang perintis, bulk carrier, tug & barge, tanker, dan kapal
Kapal untuk 5 tahun ke depan 101,740
rakyat
Kapal patroli 6,048 Kapal patrol dari Kelas IA s/d V
Total 699,999
Pengembangan Transportasi Penyeberangan
(Komplemen Konsep Tol Laut)
Arah kebijakan pengembangan
transportasi penyeberangan 2015-2019:

Penyelesaian dan penguatan jalur


lintas Sabuk Utara, Sabuk Tengah dan
Sabuk Selatan serta poros
penghubung.
Terobosan regulasi termasuk
kebijakan pengadaan kapal oleh
pemerintah dan pembentukan Otorita
Pelabuhan Penyeberangan.

Program Strategis dan Target:


Koridor
Keb.
Penyebe Kondisi Saat ini dan Rencana Pembangunan Pembangunan pelabuhan
Biaya
rangan penyeberangan di 60 lokasi
Sabuk Utara Terdapat lintas yang belum terhubung yaitu: Tj. Pembangunan kapal penyeberangan
Pinang Sintete, akan diselesaikan pada 2017- (terutama perintis) 50 unit
2019 Pemisahan operator dan regulator
Sabuk Terdapat lintas yang belum terhubung: Wahai (pembentukan Otorita Pelabuhan)
Tengah Fak Fak, akan diselesaikan pada akhir tahun Pembangunan kapal untuk mengatasi
Rp. 40 T
2014. Akan dilakukan peningkatan layanan bottleneck pada lintas utama termasuk
(pelabuhan dan kapal)
lintas Merak -Bakauheni (melalui PMN
Sabuk Telah terhubung sejak tahun 2013, akan pada BUMN)
Selatan dilakukan peningkatan layanan (pelabuhan
dan kapal) 10

Anda mungkin juga menyukai