Bappenas
KONEKTIVITAS
INFRASTRUKTUR WILAYAH
DAN ANTAR WILAYAH
DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
2 TARGET 2015-2019
2
KERANGKA BERFIKIR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 2015-2019
AMANAT RPJPN
Infrastruktur Memadai Pendapatan per kapita USD 14 Ribu
Pengangguran < 5% Penduduk Miskin > 5% HDI dan GDI Meningkat
PROYEK STRATEGIS
ketenagalistrikan
3. Kinerja Pelabuhan Infrastruktur Dasar Akses air minum layak Peningkatan peran Pemda dalam
100% penyediaan rumah baru layak huni
kurang kompetitif
Peningkatan Ketahanan Sanitasi layak 100% dan meningkatkan kualitas hunian
4. Rasio Rasio Elektriikasi Rumah Tangga kumuh MBR
Air, Pangan dan Energi
rendah (Krisis Energi) perkotaan 0% Pembangunan Transportasi
5. Kapasitas cadangan Kondisi mantap jalan Multimoda dan mendukung
Penguatan Konektivitas Sislognas, kawasan industri,
air masih terbatas nasional 100%
Nasional pariwisata dan pusat pertumbuhan.
Biaya logistik menurun
Krisis Air menjadi 20% trhdap PDB Mendorong pembangunan
Pengembangan infrastruktur fixed/wireline
Pangsa Pasar Angkutan broadband di daerah perbatasan
TANTANGAN Transportasi Massal Umum 32% negara dan implementasi e-
Perkotaan Layanan Pita Lebar 100% government.
Kab/Kota Mengembangkan Transportasi
1. GEOPOLITIK
Peningkatan Efektivitas Index e-government Massal Perkotaan
2. GEOEKONOMI mencapai 3,4 (skala 4.0) Peningkatan layanan jaringan
dan Efisiensi
3. BONUS DEMOGRAFI Pembiayaan Areal irigasi yang dilayani irigasi/rawa dsan cakupan
4. AGENDA PASKA 2015 waduk 20% pemenuhan dan kualitas layanan
Penyediaan Infrastruktur air baku
5. PERUBAHAN IKLIM Kapasitasi air baku
menjadi 118,6 m3/detik Pengendalian daya rusak air
INFRASTRUKTUR DASAR
4
TARGET OUTCOME KEDAULATAN ENERGI DAN
INFRASTRUKTUR 2015-2019 (2)
KONEKTIVITAS
Waktu Tempuh Rata-Rata (Koridor Utama) 2.7 Jam / 100 Km 2.2 Jam / 100 Km
KETAHANAN AIR
5
INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015-2019
6
INFRASTRUKTUR YANG HARUS DIBANGUN 2015-2019
Pembangunan sistem air limbah komunal Pembangunan 2 kilang minyak 2x300 ribu
di 227 kota/kab dan terpusat di 430 barrel
kota/kab Pembangunan FSRU 5 lokasi
Pembangunan IPLT untuk pengelolaan Jaringan gas kota sebesar 1 juta
lumpur tinja perkotaan di 409 kota/kab sambungan rumah
Pembangunan TPA sanitary landfill dan Pembangunan SPBG 78 unit
fasilitas 3R di 341 kota/kab dan fasilitas 3R Pembangkit listrik sebesar 35 ribu MW
terpusat & komunal di 294 kota/kab Gas bumi untuk 600 ribu nelayan
Pengurangan genangan seluas 22.500 Ha Eksplorasi minyak bumi di laut dalam
di kawasan permukiman
7
INFRASTRUKTUR ENERGI YANG HARUS DIBANGUN
2015-2019
TOL LAUT DALAM MENDUKUNG POROS MARITIM DUNIA
Nilai
Keterangan Program Keterangan
(Rp.Milyar)
24 Pelabuhan Strategis 243,696 Termasuk pengerukan, pengembangan terminal kontainer, serta lahannya
Short sea shipping 7,500 Kapal, pelabuhan Panjang, sumur, Bojanegara, Kendal, Pacitan, Cirebon
Fasilitas kargo umum dan bulk 40,615 Rencana induk pelabuhan nasional
Pengembangan pelabuhan non-komersil 198,100 1.481 pelabuhan
Pengembangan pelabuhan komersil lainnya 41,500 83 pelabuhan
Transportasi multimoda untuk mencapai pelabuhan 50,000 Jalan akses, kereta pelabuhan, kereta pesisir.
Revitalisasi industri galangan kapal 10,800 12 galangan kapal
Kapal container, barang perintis, bulk carrier, tug & barge, tanker, dan kapal
Kapal untuk 5 tahun ke depan 101,740
rakyat
Kapal patroli 6,048 Kapal patrol dari Kelas IA s/d V
Total 699,999
Pengembangan Transportasi Penyeberangan
(Komplemen Konsep Tol Laut)
Arah kebijakan pengembangan
transportasi penyeberangan 2015-2019: