Anda di halaman 1dari 5

Respon Kelompok Rumah Produksi (PH) Mahasiswa

Universitas Muhamadiyah Malang terhadap Kebijakan


Pemerintah Mengenai Industri Kreatif

BAB I

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan orang-orang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi
atau universitas. Golongan ini didominasi oleh anak muda dengan rentang usia 18-23 tahun.
Di usia tersebut, seseorang sedangn berada di tahapa produktif dengan segudanag ide kreatif
yang melingkupi pikiran mereka. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang membentuk
kelompok studi kecil dengan mengumpulkan orang-orang dengan minat dan kesukaan yang
sama.
Kelompok studi ini beranek ragam bidangnya. Namun, dengan maraknya aktivitas visual
yang berkembang di ranah media sosial, kelompik studi yang paling dominan saat in adalah
kelompok rumah produksi atau biasa disebut Production House (PH). Di lingkup universitas
muhammadiyah malang, Production House yang dibentuk oleh mahasiswa tergolong banyak.
Hal ini dikarenakan ada jurusan-jurusan ternetu yang menharuskan mahasiswanya untuk
mmembuta sebuah productiob house. faktor lain karena adanya ketertarikan untuk beljara
mengenai video dan filmotografi yang besar sehingga production house menjadi jalan untuk
menuangkan ide-ide kreatif melalui film/video.
Di lain sisi, Indutsri kreatif juga sedngan berkembang dengan sangat pesat. aktivis-aktovota
sindutri kreatif muali menyasar pasar anak muda sebagai target utama penikmatnya.
Pmereintah Kota Malang sendiri juga sedangn giat-gitanya menebar smengat untuk
membangun industri kreatif kepada para pelaku sektor ini agar ekonomi lokal meningkat dan
kreatifitas anak-anak muda kota malang tersalurkan. Hal tersebut mengundang respon yang
cukup meriah dari pelaku industri kreatif yang sudah lama berkecimpung di Kota Malang.

B. Rumusan Masalah
Dilihat dari banyaknya produk kreatif yang beredar di masyarakat baik secara online maupun
offline. Bagaimanakah kiprah industri kreatif di Indonesia? Apakah dengan adanya industri
kreatif mampu mengangkat semangat mahasiswa kota malang dalam meningkatkan
produktivitas berkaryal?

C. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana respon mahasiswa kelompok rumah produksi Universitas Muhammadiyah
Malang terhadap industri kreatif?
D. Tujuan Penilitian
1. Mengetahui tentang seberapa besar ketertarikan mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Malang kelompok production house terhadap industri kreatif.
2. Mengetahui tentang sikap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kelompok
production house terhadap industri kreatif
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh industri kreatif terhadap mahasiswa kota malang

E. Manfaat penelitian
Mengetahui respon kelompok rumah produksi mahasiswa UMM terhadap Industri Kreatif
di Kota Malang

F. Kerangka Teori

1. Industri Keatif
Industri kreatif merupakan sektor industrial yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan
melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreativiti individu, keterampilan, dan bakat yang
mempunyai potensi kekayaan serta penciptaan peluang pekerjaan melalui janaan dan
eksploitasi harta intelek.Industri kreatif merupakan sektor industrial yang berasal dari
pemanfaatan kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
dan lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreativiti individu,
keterampilan, dan bakat yang mempunyai potensi kekayaan serta penciptaan peluang
pekerjaan melalui janaan dan eksploitasi harta intelek.Industri kreatif merupakan sektor
industrial yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan, dan bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan
daya kreativiti individu, keterampilan, dan bakat yang mempunyai potensi kekayaan serta
penciptaan peluang pekerjaan melalui janaan dan eksploitasi harta intelek.

2. Respon
Respon adalah Setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan atau
balasan (respon) terhadap rangsangan atau stimulus (Sarlito, 1995). Menurut Gulo (1996),
respon adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung pada stimulus atau merupakan hasil
stimulus tersebut. Individu manusia berperan serta sebagai pengendali antara stimulus dan
respon sehingga yang menentukan bentuk respon individu terhadap stimulus adalah stimulus
dan faktor individu itu sendiri (Azwar, 1988). Interaksi antara beberapa faktor dari luar
berupa objek, orang-orang dan dalam berupa sikap, mati dan emosi pengaruh masa lampau
dan sebagiannya akhirnya menentukan bentuk perilaku yang ditampilkan seseorang.
Respon seseorang dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif (Azwar,
1988). Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung untuk menyukai atau
mendekati objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk menjauhi objek tersebut.

3. Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut
atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai
mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar sebagai
mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa,
tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah
administratif itu sendiri.

4. Peraturan Perundang- undangan Industri Kreatif


A. Undang - undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, yaitu pada Bab VI
Pasal 17 yang menyatakan bahwa Desain produk industri mendapat perlindungan
hukum.
B. Undang- undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri dalam Perlindungan
Hak Asasi Kekayaan Intelektual
C. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 20/MPP/Kep/I/2001
tentang Pembentukan Dewan Desain Nasional/Pusat Desain Nasional (PDN)
D. Pusat Desain Nasional (PDN) sejak tajun 2001 s.d. 2006, telah memilih 532 desain
produk terbaik Indonesia
E. Tahun 2006, Departemen Perdagangan Republik Indonesia memprakarsai peluncuran
program Indonesia Design Power yang beranggotakan Departemen Perdagangan RI,
Departemen Perindustrian RI, Kementrian Koperasi dan UKM serta Kamar Dagang
Indonesia (KADIN)
F. Tahun 2007, diselenggarakan Pameran Pekan Budaya Indonesia, berdasarkan arahan
Presidendan diprakarsai oleh: Kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat,
serta melibatkan lintas departemen antara lain: Departemen Perindustrian,
Perdagangan, Budaya dan Pariwisata, dan Kementrian UKM dan Koperasi
G. Tahun 2007, Departemen Perdagangan RI meluncurkan hasil studi pemerataan
Industri Kreatif Indonesia dan Menetapkan 14 subsektor Industri Kreatif Indonesia
berdasarkan studi akademik atas Klasifikasi Baku Usaha Industri Indonesia (KBLI)
yang diolah dari data Badan Pusat Statistik dan sumber data lainnya (asosiasi,
komunitas kreatif, lembaga pendidikan, lembaga penelitian) yang rilis di media cetak,
terkait dengan industri kreatif.
H.Hipotesis

H0 : Kelompok Rumah Produksi mahasiswa menolak kebijakan pemerintah mengenai industri kreatif
Hi : Kelompok Rumah Produksi mahasiswa mendukung kebijakan pemerintah mengenai industri
kreatif

I. Definisi Konseptual

1.Industri Kreatif
Industri kreatif merupakan sektor industrial yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
ketrampilan, dan bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan
melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreativiti individu, keterampilan, dan bakat yang
mempunyai potensi kekayaan serta penciptaan peluang pekerjaan melalui janaan dan
eksploitasi harta intelek
2. Respon
Respon adalah Setiap tingkah laku atau tindakan terhadap suatu rangsangan. Respon
bisa berupa respon negatif ataupun respon positif.

3. Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut
atau akademi.

J. Definisi Operasional
Variabel X (tunggal) : Respon Kelompok Rumah Produksi mahasiswa UMM terhadap
kebijakan Idustri Kreatif yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Malang.

Metodologi Penelitian
Tempat penelitian : Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang
Waktu : Selama satu minggu setelah UTS
Rancangan target : Populasi target dalam penelitian ini adalah sebanyak 30
Kelompok Rumah Produksi Mahasiswa di Universitas
Muhammadiyah Malang
Metode pengumpulan data :
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
adalah dengan mewawancarai setiap perwakilan kelompok rumah produksi mahasiswa UMM
(interview). Wawancara akan dilakukan secara dept interview atau wawancara mendalam
juga secara tidak berstruktur. Teknik ini dipilih peneliti untuk mendapatkan informasi secara
mendalam dengan beratatap muka langsung sehingga responden bisa memberikan jawaban
dengan sebenar-benarnya. Peneliti akan menggunakan gaya wawancara informal sehingga
terbentuk suasana nyaman dan target penelitian bisa lebih luwes dalam memberikan jawaban
di setiap pertanyaan yang diajukan.
Teknik pengolahan data : Data akan diolah secara kuantitatif dengan meyortir hasil dari
daftara wawancara yang telah dilakukan. Kemudian menyusunnya menjadi suatu paragraf
deskriptif mengenai respon kelompok rumah produksi mahasiswa UMM terhadap kebijakan
industri kreatif .

Anda mungkin juga menyukai