Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN

PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG TULIP I B


(ORTHOPEDI) RSUD ULIN BANJARMASIN

OLEH:
KELOMPOK 8

Ibnu Nashrullah, S.Kep Khairun Nida, S.Kep


Irfan Ansharullah, S.Kep Khairunnisa, S.kep
Joko Hendra Saputra, S.Kep Maulana Nur Rahman, S.Kep
Nor Shalihin, S.Kep Khoiru Rahmawati, S.Kep
Khairina Liyiny Hilma, S.Kep Laily Rahmawati, S.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode keperawatan SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional) merupakan salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan
dimana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu metode
untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang
terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer/associate, konsuler, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan
dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan.

Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih
dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi
perawat dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih
melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke dalam
praktik keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis
2. Tujuan Khusus
a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.
b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien
c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
e. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan
f. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

C. Manfaat
1. Masalah pasien dapat teratasi
2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
4. Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan cepat dan
benar

D. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang
memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2. Pasien dengan kasus baru atau langka atau pasien kelolaan

E. Metode
Diskusi

F. Alat Bantu
1. Sarana diskusi: buku, leaflet dan pulpen
2. Status/dokumentasi keperawatan pasien
3. Materi yang disampaikan secara lisan

G. Pelaksanaan
1. Hari/ tanggal : Kamis, 16 November 2017

2. Waktu : 09.00 selesai

3. Tempat : Ruang Tulip 1B (Orthopedi) Blok 2 Bed 2

H. Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
a. Bapak Dr.Yuddy Riswandi Noora, M.kes. Kabid Pelayanan Keperawatan
RSUD Ulin Banjarmasin.
b. Bapak Ahyar Rujani, SKM. Kasie Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin.
c. Ibu Anniek, S.Kep., Ns. Kepala IRNA RSUD Ulin Banjarmasin
d. Bapak Mufid Kholidi, AMK. Kepala Ruangan Tulip 1B RSUD Ulin
Banjarmasin.
e. Ibu Rusnawati, S.Kep., Ns. Katim I B ruang Tulip I B RSUD Ulin
Banjarmasin
f. Bapak Abdul Wahab, S.Kep,.Ns selaku pembimbing klinik.
g. Bapak Firman Arief, Ns., M. Kep selaku pembimbing akademik
h. Ibu Novia Heriani, Ns., M.Kep selaku pembimbing akademik
i. Staff keperawatan Ruang Orthopedi (Tulip I B)
j. Dokter orthopedi Ruang Tulip I B (Orthopedi)
k. Kepala instalasi gizi RSUD Ulin Banjarmasin
l. Mahasiswa praktik stase manajemen Ners A Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien
untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu
harus dilakukan oleh Perawat Primer dan atau Konselor, Kepala Ruangan,
Perawat Associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan
(Nursalam, 2015).

Karakteristik:
- Pasien dilibatkan secara langsung.
- Pasien merupakan fokus kegiatan.
- Perawat pelaksana, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama.
- Konsuler memfasilitasi kreativitas.
- Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat pelaksana dan
perawat primer dalam meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
B. Langkah-Langkah Kegiatan Ronde Keperawatan

Tahap Pra................................. PP/Katim

Penetapan Pasien

Persiapan pasien:
- Informed consent
- Hasil pengkajian/validasi data

Tahap pelaksanaan..............
Penyajian masalah - Apa diagnosis
Di Nurse Station keperawatan?
- Apa data yang
mendukung?
- Bagaimana intervensi
yang sudah dilakukan?
- Apa hambatan yang
ditemukan?

Tahap pelaksanaan di kamar pasien....................................................Validasi Data

Diskusi PP-
PP,Konselor
, KARU

Lanjutan-diskusi
Pasca ronde...................................................................................
di nurse stasion

Kesimpulan dan
rekomendasi
solusi masalah
C. Keterangan
1. Pra ronde
- Menentukan kasus dan topik
- Menentukan tim ronde
- Mencari sumber atau literatur
- Membuat proposal
- Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
- Diskusi:
Apa diagnosis keperawatan
Data yang mendukung
Intervensi yang sudah dilakukan
Hambatan yang ditemukan selama perawatan
2. Pelaksanaan ronde
- Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada
masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
- Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
- Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
3. Pasca ronde
- Evaluasi, revisi dan perbaikan
- Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi
keperawatan selanjutnya.

D. Peran masing-masing anggota tim


1. Peran perawat primer dan perawat associate
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
- Menjelaskan diagnosis keperawatan
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan
- Menjelaskan hasil yang didapat
- Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dari tindakan yang diambil
- Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji
2. Peran perawat konselor
- Memberikan justifikasi
- Memberikan reinforcement
- Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta
rasional tindakan
- Mengarahkan dan koreksi
- Mengintergrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari

E. Kriteria Evaluasi
1. Sruktur
- Persyaratan administratif (informed concent, alat dan lainnya)
- Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
- Persiapan dilakukan sebelumnya
2. Proses
- Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan
3. Hasil
- Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
- Masalah pasien dapat teratasi
- Perawat dapat
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
Meningkatkan cara berfikir yang sistematis
Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien
Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
Meningkatkan kemampuan justifikasi
Meningkatkan kemampuan hasil kerja
BAB III
PELAKSANAAN

A. Topik
Asuhan keperawatan pada pasien An. T. R dengan masalah keperawatan utama
hambatan mobilitas fisik pada diagnose medis Spinal Cord Injury di Ruang Tulip
1B (Ortopedi ).
B. Sasaran
Pasien An. T. R (16 tahun) dan keluarga
C. Hari/Tanggal
Kamis/16 November 2017
D. Waktu
45 menit (Pkl.09.00-10.45 wita)
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi yaitu konstipasi.
2. Tujuan Khusus
2.1 Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
2.2 Mendiskusikan penyelesaiaan masalah dengan perawatan primer tim lain
2.3 Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
2.4 Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien
F. Materi
Teori asuhan keperawatan pasien dengan Spinal Cord Injury, masalah- masalah
yang muncul pada pasien dengan Spinal Cord Injury dan keperawatan pada pasien
dengan Spinal Cord Injury dengan masalah keperawatan utama konstipasi.
G. Metode
Diskusi
H. Media
1. Dokumen/status pasien
2. Sarana diskusi: Kertas, Bulpen
3. Materi yang disampaikan secara lisan
I. Kegiatan Ronde Keperawatan
Kegiatan
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksanaan Tempat
pasien
1 hari Pra Pra ronde Penanggung Ruang
sebelum ronde 1. Menentukan kasus Jawab Tulip IB
ronde dan topik
2. Menentukan tim
ronde
3. Menentukan
literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan
pasien
6. Diskusi pelaksanaan
5 menit Ronde Pembukaan : Kepala Nurse
1. Salam pembuka Ruangan station
2. Memperkenalkan tim (KARU)
ronde
3. Menyampaikan
identitas dan masalah
pasien
4. Menjelaskan tujuan
ronde.
30 menit Penyajian masalah: PP Kamar Mendengarkan
1. Memberi salam dan Pasien
memperkenalkan
pasien dan keluarga
kepada tim ronde.
2. Menjelaskan riwayat
penyakit dan
keperawatan pasien.
3. Menjelaskan
masalah pasien dan
rencana tindakan
yang telah
dilaksanakan dan
serta menetapkan Memberikan
prioritas yang perlu Ruang respon dan
didiskusikan Perawata menjawab
Validasi data: Karu,PP, n pertanyaan
4. Mencocokkan dan Supervisor
menjelaskan kembali
data yang telah
disampaikan.
5. Diskusikan antara Karu
anggota tim dan
pasien tentang
masalah
keperawatan tersebut
6. Pemberian justifikasi Karu
oleh perawat primer
atau konselor atau
kepala ruangan
tentang masalah
pasien serta rencana
tindakan yang akan
dilakukan.
7. Menentukan
tindakan
keperawatan pada
masalah prioritas
yang telah
ditetapkan.
10 menit Pasca 1. Evaluasi dan Karu, Nurse
ronde rekomendasi Supervisor, station
intervensi Pembimbin
keperawatan. g
2. Penutup
J. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang Tulip I B (Orthopedi) Rumah
Sakit Ulin Banjarmasin
Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde
keperawatan.
Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses
Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang
telah ditentukan.
3. Hasil
Pasien puas dengan hasil kegiatan
Masalah pasien dapat teratasi
Perawat dapat:
- Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sisitematis
- Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
- Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah pasien.
- Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
- Meningkatkan kemampuan justifikasi
- Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

K. Pengorganisasian
- Kepala Ruangan : Khairun Nida, S.Kep
- Supervisor : Ibnu Nashrullah, S.Kep
- Katim : Joko Hendra Saputra, S.Kep
- Perawat Associate (pagi) : Maulana Nur Rahman, S.Kep
- Perawat Associate (siang) : Khairunnisa, S.Kep
- Perawat Associate (siang) : Khoiru Rahmawati, S.Kep
- Perawat Associate (malam) : Laily Rahmawati, S.Kep
- Perawat Associate (malam) : Irfan Ansharullah. S.kep
- Perawat Associate (libur) : Khairina Liyiny Hilma, S.Kep
- Perawat Associate (libur) : Nor Salihin, S.Kep
- Pembimbing Klinik : Abdul Wahab, S. Kep., Ners
- Pembimbing Akademik : Firman Arief, Ns., M.Kep
Novia Heriani, Ns., M.Kep
- Kabid Pelayanan Keperawatan: Dr.Yuddy Riswandi Noora, M.kes
- Kasie Keperawatan : Ahyar Rujani,SKM
- Ketua IRNA : Anniek, S.Kep., Ns
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2015, Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profisional, Selemba Medika, Jakarta
PERSETUJUAN DILAKUKAN
RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : ...................................................................
Umur : ...................................................................
Alamat : ...................................................................

Adalah suami/istri/orangtua/anak dari pasien:

Nama : ...................................................................
Umur : ...................................................................
Alamat : ...................................................................
...................................................................
Ruang : ...................................................................
No. RM : ...................................................................
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Banjarmasin, November 2017

Perawat yang menerangkan, Pasien/keluarga,

............................................. ........................................

Saksi-saksi: Tanda tangan


1. ...................................... ........................................
2. ...................................... ........................................

Anda mungkin juga menyukai