Anda di halaman 1dari 17

TANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

A. PENGKAJIAN

1. Pengertian

Koping keluarga tidak efektif adalah suatu keadaan dimana keluarga


menunjukkan risiko tinggi perilaku destruktif dalam berespons
terhadap ketidakmampuan untuk mengatasi stressor internal atau
eksternal karena ketidakmampuan (fisik, psikologis dan kognitif) yang
dimiliki.

2. Tanda dan Gejala

Data berikut yang dapat ditemukan di dalam keluarga:

a. Ketegangan dalam keluarga

b. Menurunnya toleransi satu sama lain

c. Permusuhan dalam keluarga

d. Perasaan malu dan bersalah

e. Perasaan tidak berdaya

f. Agitasi

g. Mengingkari masalah
h. Harga diri rendah

i. Penolakan

3. Penyebab

a. Orang yang penting atau berpengaruh dalam keluarga tidak mampu


mengekspresikan perasaan seperti memendam rasa bersalah, kecemasan,
permusuhan dan keputusasaan

b. Pola pengambilan keputusan keluarga yang sewenang-wenang


(otoriter)

c. Hubungan antar anggota keluarga yang penuh keragu-raguan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat


dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga sebagai berikut:

KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

C. TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Terapi Generalis Untuk Keluarga

a. Tujuan

1) Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga


2) Mengidentifikasi koping yang dimiliki keluarga

3) Mendiskusikan tindakan atau koping yang dilakukan keluarga


untuk mengatasi masalah

4) Mendiskusikan alternatif koping atau cara penyelesaian


masalah yang baru

5) Melatih menggunakan koping atau cara mengatasi masalah yang


baru

6) Mengevaluasi kemampuan keluarga menggunakan koping yang


efektif

b. Tindakan

1) Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan


agar keluarga merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan
perawat. Tindakan yang perawat lakukan dalam rangka membina
hubungan saling percaya adalah:

a) Mengucapkan salam terapeutik

b) Berjabat tangan sambil mengenalkan nama

c) Menjelaskan tujuan interaksi

d) Membuat kontrak, waktu dan tempat setiap kali pertemuan


dengan keluarga

2) Identifikasi masalah yang dihadapi oleh keluarga

a) Asal masalah
b) Jumlah

c) Sifat

d) Waktu

3) Diskusikan koping atau upaya yang biasa dilakukan keluarga

a) Mekanisme koping yang selalu digunakan menghadapai masalah

b) Mengungkapkan perasaan setelah menggunakan koping yang


biasa digunakan

4) Diskusikan alternatif koping

a) Keterbukaan dalam keluarga, membahas masalah yang dihadapi


dalam keluarga, membahas cara-cara menyelesaikan masalah dan
membagi tugas penyelesaian masalah

b) Melakukan kegiatan yang disukai (olahraga, jalan-jalan,


dll) untuk mengembalikan energi dan semangat (break sesaat)

c) Mencari dukungan sosial yang lain

d) Memohon pertolongan pada Tuhan

5) Latih keluarga menggunakan koping yang efektif

6) Evaluasi kemampuan keluarga menggunakan koping yang efektif

2. Terapi Spesialis Untuk Keluarga: Terapi Komunikasi

Sesi I : Membantu keluarga mengidentifikasi masalah dalam komunikasi

a. Setiap anggota keluarga mengungkapkan perasaan masing-masing.


b. Setiap anggota keluarga menyampaikan harapannya.

c. Membantu keluarga mengidentifikasi masalah yang timbul dalam


berkomunikasi yang biasa dilakukan.

d. Membantu keluarga mengidentifikasi kemampuan positif yang


dimiliki.

e. Melatih keluarga dalam melakukan komunikasi terapeutik.

f. Memberi kesempatan keluarga untuk mencoba berkomunikasi


terapeutik.

Sesi II : Meningkatkan kemampuan keluarga dalam berkomunikasi asertif

a. Mengevaluasi kemampuan keluarga dalam berkomunikasi terapeutik


lainnya.

b. Melatih keluarga untuk melakukan teknik komunikasi terapeutik


lainnya.

c. Memberikan kesempatan keluarga untuk melakukan teknik komunikasi


terapeutik yang diajarkan untuk menyampaikan keinginannya.

d. Memberi pujian pada keluarga.

Sesi III : Terminasi

a. Mengevaluasi kemampuan seluruh anggota keluarga dalam melakukan


komunikasi secara terapeutik.

b. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi adanya hambatan yang


dialami dalam melakukan komunikasi terapeutik.
c. Mendiskusikan alternatif pemecahan masalah yang terjadi dalam
berkomunikasi secara terapeutik.

d. Memberi motivasi pada keluarga untuk mencoba alternatif pemecahan


masalah.

e. Memberikan pujian pada keluarga.


STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

DIAGNOSA TUJUAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

Koping keluarga TUM:


tidak efektif
Koping keluarga menjadi
lebih efektif.
Tanda dan gejala:

Ketegangan TUK: Membina hubungan


dalam keluarga saling percaya
Keluarga mampu: (mengucapkan salam
Perasaan malu & terapeutik, berjabat
1. Mendiskusikan
bersalah tangan sambil
masalah yang dihadapi
Mengingkari keluarga mengenalkan nama,
masalah menjelaskan tujuan
interaksi dan membuat
Menurunnya
kontrak, waktu serta
toleransi satu
tempat setiap kali
sama lain
pertemuan dengan
Perasaan tidak keluarga).
berdaya
Mengidentifikasi
Harga diri masalah yang dihadapi
rendah oleh keluarga (asal
masalah, jumlah
Permusuhan
2. Mengidentifikasi masalah, sifat masalah
dalam keluarga
koping yang dimiliki dan waktu terjadinya
Agitasi keluarga masalah).

Penolakan

3. Mendiskusikan Mendiskusikan koping


tindakan atau koping atau upaya yang biasa
yang dilakukan dilakukan keluarga.
keluarga untuk
mengatasi masalah
Mendiskusikan
mekanisme koping yang
selalu digunakan
menghadapi masalah dan
mengungkapkan
perasaan setelah
menggunakan koping
yang biasa digunakan.

DIAGNOSA TUJUAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

4. Mendiskusikan Mendiskusikan
alternatif koping alternatif koping
atau cara (keterbukaan dalam
penyelesaian keluarga, membahas
masalah yang baru masalah yang dihadapi
dalam keluarga,
membahas cara-cara
menyelesaikan masalah
dan membagi tugas
penyelesaian masalah,
melakukan kegiatan
yang disukai seperti
olahraga,
jalan-jalan, dll untuk
mengembalikan energi
dan semangat/break
sesaat, mencari
5. Melatih dukungan sosial yang
menggunakan koping lain dan memohon
atau cara mengatasi pertolongan pada
masalah yang baru Tuhan).

6. Mengevaluasi Melatih keluarga


kemampuan keluarga menggunakan koping
menggunakan koping yang efektif.
yang efektif

Mengevaluasi
kemampuan keluarga
menggunakan koping
yang efektif.
KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

SP 1, Membantu keluarga mengidentifikasi masalah dalam komunikasi

ORIENTASI:

Selamat pagi, perkenalkan nama saya Suster Indri dari STIK


Immanuel........

Nama bapak/ibu siapa dan senang dipanggil apa?

Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Adakah yang sedang bapak/ibu


pikirkan?

Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan atau masalah yang


bapak/ibu hadapi dalam keluarga? Mau berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?
Mau duduk di mana?

KERJA

Apa masalah dalam keluarga yang bapak/ibu alami? Apakah ada anggota
keluarga yang dirasakan menjadi sumber masalah? (kaji semua anggota
keluarga agar ditemukan asal, jumlah dan waktu terjadinya masalah).

Dari berbagai masalah tersebut, mana yang paling berat bapak/ibu


rasakan? (fokus satu masalah yang paling berat).

Apa yang telah bapak/ibu lakukan dalam mengatasi masalah tersebut?


(tulis semua upaya keluarga).

Bagaimana hasilnya? Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah melaksanakan


upaya tersebut? (perawat dapat menemukan cara yang efektif dan
efisien).
Baik, bapak/ibu kita akan bicarakan beberapa cara untuk mengatasi
masalah dalam keluarga bapak/ibu

Keterbukaan dalam keluarga. Bapak/ibu dapat berbicara langsung dengan


semua anggota keluarga untuk membahas semua masalah yang dihadapi,
mendiskusikan jalan keluar bersama keluarga dan memilih jalan keluar
yang terbaik menurut keluarga.

Mencari dukungan sosial. Bersama-sama keluarga mengidentifikasi


sumber-sumber (keluarga lain, teman lain) yang dapat membantu
menyelesaikan masalah, kemudian tugaskan anggota keluarga untuk
menghubunginya.

Memohon pertolongan/kekuatan kepada Tuhan. Menyepakati untuk melakukan


ibadah bersama-sama. Misalnya shalat berjamaah pada saat magrib.

Melakukan break. Bersama keluarga meninggalkan situasi sementara,


misalnya jalan-jalan dan rekreasi agar dapat memulihkan tenaga baru
dan kebersamaan untuk menghadapi masalah keluarga

Nah, yang mana yang ingin bapak/ibu coba?

Baiklah kalau perlu saya akan ikut dalam pertemuan keluarga tersebut

TERMINASI

Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita bercakap-cakap?

Ada berapa cara untuk mengatasi masalah keluarga bapak/ibu?

Baik, bapak/ibu telah memilih cara yang mau dicoba, silakan coba ya

Seminggu lagi kita ketemu pada jam yang sama ya. Nanti kita bahas
keberhasilan bapak/ibu dalam mencobanya dan membicarakan cara yang
lainnya lagi.Selamat pagi
KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

SP 2 : Meningkatkan kemampuan keluarga dalam berkomunikasi asertif

(Latihan Bicara Terbuka)

ORIENTASI:

Selamat pagi, sesuai janji saya hari ini kita akan bercakap-cakap lagi

Bagaimana pak/bu, apakah bapak/ibu sudah mencoba berbicara dengan


keluarga tentnag masalah keluarga? Apa yang bapak/ibu rasakan setelah
berbincang-bincang?

Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang berbicara terbuka?


Di mana kita duduk? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?

KERJA

Apakah bapak/ibu merasakan kesulitan menyampaikan pendapat dalam


keluarga? Apa usaha mengatasinya? Apakah berhasil? Bagaimana kalau
bapak/ibu mencoba untuk menyampaikan perasaan yang bapak/ibu rasakan?

Apakah bapak/ibu pernah merasakan tidak berdaya? Apakah bapak/ibu


merasakan benci atau marah? Apakah bapak/ibu mengharap untuk mempunyai
keberanian untuk berbicara? Atau mengharap orang lain yang berbicara?

Apakah bapak/ibu merasa tertekan?

Kalau bapak/ibu merasa tertekan, apa yang bapak/ibu lakukan?

Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah melakukannya? Apakah bapak/ibu


merasa sulit berhadapan dengan orang lain?

Apakah bapak/ibu diam tetapi menggerutu dalam hati?


Apakah akhirnya bapak/ibu bicara tapi tampak sangat marah?

Apakah bapak/ibu mengatakan ya padahal tidak?

Apakah bapak/ibu pernah perlu memberikan nasehat pada orang lain?

Apakah bapak/ibu menghindari masalah dan hanya berharap akan ada


perubahan?

Apakah bapak/ibu pernah marah-marah menghabiskan tenaga?

Apakah bapak/ibu bersikap kasar untuk mendapatkan pembenaran?

Semua perasaan itu normal kita rasakan

Nah, mari kita belajar berbicara secara terbuka atau disebut asertif
yaitu menyampaikan perasaan kita kepada orang lain yang bersangkutan
secara spontan sesuai dengan situasi yang mendukung, sehingga orang lain
memahami apa maksud dan tujuan kita serta memahami alasan keberatan yang
disampaikan. Saya akan dampingi bapak/ibu untuk melatih tehnik ini. Mari
kita latihan, bapak/ibu sampaikan masalah yang bapak/ibu rasakan kepada
isteri/suami dengan nada baik tanpa emosional

Bagus sekali bapak/ibu telah mencoba. Bagaimana perasaan bapak/ibu


setelah bapak/ibu mengungkapkan masalah?

Bagaimana perasaan isteri/suami setelah bapak/ibu mendengar masalah


bapak/ibu?

TERMINASI

Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berbincang-bincang?

Bisa bapak/ibu ulangi, apa saja yang sudah kita diskusikan?


Bagus sekali bapak/ibu telah mencoba latihan asertif. Jika nanti ada
yang ingin disampaikan bapak/ibu bisa mencobanya lagi
Minggu depan saya akan datang ke sini untuk membicarakan tentang cara
menyelesaikan masalah yang bapak/ibu rasakan. Selamat pagi

KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

SP 3: Latihan Penyelesaian Masalah

ORIENTASI:

Selamat pagi bapak/ibu, sesuai dengan janji, saya datang lagi

Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Apakah sudah dicoba cara yang
kita bahas kemarin?

Baik, sekarang kita akan membicarakan cara menyelesaikan masalah yang


bapak/ibu anggap paling berat. Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?

Di mana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau di sini saja?

KERJA

Yang mana masalah keluarga yang palingberat menurut bapak/ibu?

Apa kira-kira penyebab masalah itu?

Apa usaha yang sudah bapak/ibu lakukan untuk menyelesaikannya?

Bagaimana hasilnya, apakah selalu berhasil? Masih adakah cara lain yang
biasa bapak/ibu lakukan? Bagus sekali, bapak/ibu memiliki beberapa
alternatif lain untuk menyelesaikan masalah bapak/ibu

Coba kita bicarakan keuntungan masing-masing alternatif


Nah...... yang mana yang akan bapak/ibu pilih untuk dicoba? Bagus
sekali...

TERMINASI
Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berbincang-bincang?

Apa saja tadi yang dapat menyelesaikan masalah bapak/ibu?

Minggu depan kita akan bertemu lagi dan cara yang bapak/ibu pilih tadi
dicoba ya.....

Kita akan membicarakan masalah yang lain lagi yang masih belum
terselesaikan. Sampai jumpa. Selamat pagi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Dx. KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

Definisi Suatu keadaan dimana keluarga menunjukkan risiko tinggi


perilaku destruktif dalam berespons terhadap
ketidakmampuan untuk mengatasi stressor internal atau
eksternal karena ketidakmampuan (fisik, psikologis dan
kognitif) yang dimiliki

Tujuan 2) Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga

3) Mengidentifikasi koping yang dimiliki keluarga

4) Mendiskusikan tindakan atau koping yang dilakukan


keluarga untuk mengatasi masalah

5) Mendiskusikan alternatif koping atau cara


penyelesaian masalah yang baru

6) Melatih menggunakan koping atau cara mengatasi


masalah yang baru

7) Mengevaluasi kemampuan keluarga menggunakan koping


yang efektif

Indikasi Keluarga yang menunjukkan risiko tinggi perilaku


destruktif dalam berespons terhadap ketidakmampuan
untuk mengatasi stressor internal atau eksternal karena
ketidakmampuan (fisik, psikologis dan kognitif) yang
dimiliki

Prosedur

a. Persiapan a. Sudah terbina hubungan saling percaya antara


pasien perawat dan anggota keluarga

b. Keluarga memiliki kemauan untuk merubah keadaan


menjadi lebih baik

a. Perawat membuat kontrak dengan keluarga


b. Persiapan
alat b. Perawat menyiapkan diri dengan konsep koping keluarga
inefektif

c. Perawat mempersiapkan kondisi lingkungan yang kondusif

c. Cara kerja 1. Bina hubungan saling percaya dengan keluarga

2. Identifikasi masalah yang dihadapi oleh keluarga

a. Asal masalah

b. Jumlah

c. Sifat

d. Waktu

3. Diskusikan koping atau upaya yang biasa dilakukan


keluarga

a. Mekanisme koping yang selalu digunakan


menghadapai masalah

b. Mengungkapkan perasaan setelah menggunakan


koping yang biasa digunakan

4. Diskusikan alternatif koping

a. Keterbukaan dalam keluarga, membahas masalah


yang dihadapi dalam keluarga, membahas cara-cara
menyelesaikan masalah dan membagi tugas
penyelesaian masalah

b. Melakukan kegiatan yang disukai (olahraga,


jalan-jalan, dll) untuk mengembalikan energi dan
semangat (break sesaat)

c. Mencari dukungan sosial yang lain

d. Memohon pertolongan pada Tuhan

5. Latih keluarga menggunakan koping yang efektif

6. Evaluasi kemampuan keluarga menggunakan koping


yang efektif

Sikap Perawat berempati terhadap pasien

Petugas yang Perawat, dokter, keluarga pasien


Melaksanakan

Hal-hal yang 1) Jangan memaksa keluarga untuk mengungkapkan bila


perlu keluarga/anggota keluarga belum siap
diperhatikan
2) Berikan motivasi secara terus menerus agar keluarga
dapat merasakan perhatian dan kepedulian perawat

3) Libatkan anggota keluarga dalam pemberian asuhan


keperawatan bagi seluruh keluarga

Anda mungkin juga menyukai