Disusun Oleh :
Alya Tri Cahya (P2.31.33.1.15.001)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Korupsi Dana Swakelola Tata
Air yang Dilakukan oleh Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Utara pada tahun 2017 ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga sayaberterima kasih pada semua pihak
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai penggunaan biaya hidup yang efisien dan efektif untuk kebutuhan
masyarakat. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
suatu masalah atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan. Dewasa ini korupsi ibarat
tunas pisang, walaupun induk pisang telah ditebang, maka bibit-bibit korupsi yang
diibaratkan dengan tunas pisang tersebut akan selalu tumbuh tanpa mengenal musim.
Korupsi tidak mengenal agama apa pelakunya, suku mana mereka berasal, mereka raja atau
rakyat biasa, berpendidikan atau tidak berpendidikan. Selagi ada ruang dan kesempatan
maka korupsi akan tumbuh-subur disana. Korupsi terjadi di banyak sektor perusahaan dan
Berbagai bentuk penyelewengan dalam pengelolaan air bersih yang dilakukan oleh
perusahaan daerah air minum (PDAM), menyebabkan tidak efisiennya sektor ini.
Akibatnya masyarakat kita menanggung biaya yang lebih tinggi untuk mendapatkan air
bersih. Contoh kasus nyata korupsi di sektor air adalah korupsi dana swakelola tata air yang
dilakukan oleh suku dina pekerjaan umum Jakarta Utara pada tahun 2017.
kegiatan swakelola banjir di Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara meliputi:
pembersihan saluran sub makro, pemeliharaan infrastruktur drainase saluran mikro dan sub
mikro. kegiatan itu menghabiskan anggaran hingga Rp116.357.789.000 yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2013 dan APBD
2014.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pedahuluan ini memberikan gambaran tentang isi makalah sehingga
pembaca dapat memperoleh informasi singkat dan tertarik untuk membaca lebih lanjut. Di
Dasar teori merupakan gambaran secara umum tentang materi pembahasan yang
berkaitan dengan judul ini, dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Kasus korupsi Air
minum.
BAB III LOKUS
Dalam bab ini akan menjelaskan tempat terjadinya kasus korupsi dana swakelola
tata air yang dilakukan oleh suku dina pekerjaan umum Jakarta Utara.
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam Bab ini memaparkan pendapat penulis mengenai Bab III yang kemudian
BAB V PENUTUP
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit usaha milik
daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM
merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang diawasi dan
SyaratSyarat dan Pengawasan Kualitas Air bersih, Air minum adalah air yang
1. Persyaratan Fisik
adalah jernih atau tidak keruh. Syarat fisik air yang layak dikonsumsi adalah
jernih atau tidak keruh, karena air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-
butiran koloid dari tanah liat. Sehingga apabila air tersebut semakin keruh maka
yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari terutama untuk minum harus jernih.
Karena apabila air tersebut berwarna itu berarti mengandung bahan-bahan lain
fisika air dapat dirasakan oleh lidah kita, jika air yang kita minum terasa tawar
maka air tersebut baik untuk dikonsumsi. Namun, apabila air tersebut memiliki
rasa seperti asam, pahit, manis, dan asin itu menunjukkan air tersebut tidak baik.
Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air,
anorganik.
Persyaratan fisik lainnya adalah tidak berbau, air yang baik memiliki ciri
tidak berbau saat dicium baik dari kejauhan maupun dari dekat. Air yang berbau
atau penguraian oleh mikoorganisme lain. Kemudian air yang layak dikonsumsi
adalah air yang memiliki temperature yang normal. Suhu air sebaiknya sejuk
atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada
pertumbuhan mikro organisme. Dan syarat fisik yang terakhir supaya air layak
2. Persyaratan Kimia
keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air
penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil dari 6,5
dan lebih besar dari 9,2 dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah
kesedahan, ada dua jenis kesedahan yaitu kesedahan sementara dan kesedahan
Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang hilang karena memanaskan air hingga
Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan
Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum lebih rendah dari 75 mg/l
tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Syarat
kimia yang lainnya adalah kandungan besi dalam air. Air yang mengandung besi
akan berwarna kuning dan menyebabkan rasa logam besi dalam air. Batas
maksimal yang terkandung dalam air adalah 0,1 mg/l. Selain besi kandungan
alumunium juga tidak boleh terdapat dalam air, batas maksimal adalah 0,2 mg/l.
Masih ada lagi unsur kimia lainnya yang tidak boleh terkandung dalam air yaitu
zat organik, sulfat, nitrat dan nitrit. Karena apabila air mengandung unsur-unsur
kimia di atas sudah dapat dipastikan bahwa air tersebut tidak layak konsumsi,
sedangkan yang layak konsumsi adalah yang tidak mengandung semua itu.
3. Persyaratan Mikrobiologi
Syarat air layak konsumsi berdasarkan mikrobioogi adalah air yang tidak
Jika kesemua syarat di atas telah dipenuhi maka air tersebut layak
dikonsumsi untuk diminum. Air bersih yang diupayakan oleh pemerintah melalui
Jadi anda tidak perlu khawatir untuk menggunakan air dari PDAM yang anda
langgani tersebut untuk diolah dijadikan air minum. Karena air tersebut sudah
2.3 Korupsi
menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri,
serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan
penyuapan dan gratifikasi pada dasarnya telah terjadi sejak lama dengan pelaku
mulai dari pejabat negara sampai pegawai yang paling rendah. Korupsi pada
hakekatnya berawal dari suatu kebiasaan (habit) yang tidak disadari oleh setiap
aparat, mulai dari kebiasaan menerima upeti, hadiah, suap, pemberian fasilitas
tertentu ataupun yang lain dan pada akhirnya kebiasaan tersebut lama-lama akan
menjadi bibit korupsi yang nyata dan dapat merugikan keuangan negara.
tersebut, baik berupa dana publik atau sumber daya alam tertentu.
keuntungan tertentu.
Extortion, tindakan meminta uang atau sumber daya lainnya dengan cara
regional.
berjamaah.
2.3.3 Penyebab Korupsi
A . Faktor Internal
2 . Aspek sosial
B . Faktor Eksternal
1 . Aspek ekonomi
3 . Aspek organisasi
dilihat dari aspek manapun. Banyak kepentingan publik yang terbengkalai, juga
kerugian negara yang sangat besar akibat dari korupsi itu sendiri. Selain itu, korupsi
1. Bidang Demokrasi
demokrasi. Bagi Anda yang pernah menjadi Dewan Pemilih Tetap (DPT) saat pesta
fajar. Sejumlah calon tetentu memberikan imbalan uang bagi siapa saja yang
Pemberian imbalan uang tersebut sifatnya adalah sogokan. Beberapa memang tidak
2. Bidang Ekonomi
Maju tidaknya suatu negara biasa diukur dengan tingkat ekonomi negara
tersebut. Dan penelitian juga telah membuktikan, makin maju suatu negara
biasanya diikuti dengan makin rendahnya tingkat korupsu negara tersebut. Korupsi
memang biasa terjadi di negara-negara berkembang. Maka tidak heran pula, jika
yang memiliki koneksi dengan pejabat mampu bertahan dan dilindungi dari segala
tersebut. Para pejabat yang korup, menyimpan uang mereka di berbagai bank di
luar negeri. Bahkan ada data yang menyebutkan bahwa besarnya uang simpanan
hasil korupsi pejabat-pejabat Afrika yang ada di luar negeri justru lebih besar
dibandingkan hutang negaranya sendiri. Maka tidak heran jika ada beberapa negara
di benua Afrika yang sangat terbelakang tingkat ekonomi dan juga pembangunan
Anda mungkin masih mengingat robohnya jembatan Kutai Kertanegara. Masih ada
kasus-kasus lain mengenai kerusakan fasilitas publik yang juga menimbulkan korban jiwa.
Selain itu, ada pula pekerja-pekerja fasilitas publik yang mengalami kecelakaan kerja.
Ironisnya, kejadian tersebut diakibatkan oleh korupsi. Bukan rahasia jika dana untuk
membangun insfrastruktur publik merupakan dana yang sangat besar jika dilihat dalam
catatan. Nyatanya, saat dana tersebut melewati para pejabat-pejabat pemerintahan, dana
menjadi minim keselamatan. Hal tersebut terjadi karena tingginya resiko yang timbul
ketika korupsi tersebut memangkas dana menjadi sangat minim pada akhirnya.
Dampak korupsi dalam bidang ekonomi lainnya adalah tidak adanya kesejahteraan
umum. Anda pasti sering memperhatikan tayangan televisi tentang pembuatan peraturan-
peraturan baru oleh pemerintah. Dan tidak jarang pula, ketika dicermati, peraturan-
peraturan tersebut ternyata justru lebih memihak pada perusahaan-perusahaan besar yang
kecil dan juga industri menengah tidak mampu bertahan dan membuat kesejahteraan
masyarakat umum terganggu. Tingkat pengangguran makin tinggi, diikuti dengan tingkat
Dampak ini bisa terjadi pada pelaku korupsi juga pada masyarakat umum. Bagi
pelaku korupsi, ia akan dikuasai oleh rasa tak pernah cukup. Ia akan terus-menerus
melakukan upaya untuk menguntungkan diri sendiri sehingga lambat laun ia akan
sendirinya. Pengaruh dari luar akan membentuk kepribadian yang tamak, hanya peduli
Dampak korupsi bagi negara yang paling penting adalah tidak adanya kepercayaan
terhadap lembaga pemerintah. Sebagai pengamat, masyarakat Indonesia saat ini sudah
semakin cerdas untuk menilai sebuah kasus. Berdasarkan pengamatan, saat ini masyarakat
Indonesia tidak pernah merasa puas dengan tindakan hukum kepada para koruptor. Banyak
koruptor yang menyelewengkan materi dalam jumlah yang tidak sedikit, namun hanya
memperoleh hukuman tidak seberapa. Akibatnya, rakyat tidak lagi percaya pada proses
hukum yang berlaku. Tidak jarang pula masyarakat lebih senang main hakim sendiri untuk
menyelesaikan sebuah kasus. Hal tersebut sebenarnya merupakan salah satu tanda bahwa
masyarakat Indonesia sudah tidak percaya dengan jalannya hukum, terutama dengan
berbagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam menangani kasus korupsi.
BAB III LOKUS
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus menemukan adanya dugaan korupsi dalam kegiatan
penghubung, pembersihan saluran sub makro, pemeliharaan infrastruktur drainase saluran mikro
dan sub mikro pada Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara.
Tiga mantan Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara berturut-turut
menjadi tersangka. Mereka adalah JS, mantan Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakut tahun 2013;
SH, mantan Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakut periode Januari 2013-17 April 2013; dan W,
mantan Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakut periode Juni 2013-Desember 2014.
Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Muhammad Rum, Penyidik
telah melakukan pemanggilan secara patut, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan menetapkan
Selain itu, penyidik Kejaksaan juga menetapkan dua tersangka lain, yaitu SR yang
merupakan mantan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Suku Dinas PU Tata Air Jakut tahun 2013 dan
pensiunan PNS Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta bernama SK.
Rum mengatakan, para tersangka menyelewengkan anggaran yang bersumber dari APBD
pengelolaan tata air tersebut tidak sesuai dengan pertanggungjawaban laporan kegiatan maupun
laporan keuangan. Terdapat pemotongan uang pencairan anggaran kegiatan swakelola. Selain itu,
terdapat pemalsuan sejumlah dokumen dalam laporan yang seolah-olah telah dilaksanakan
seluruhnya sesuai dengan anggaran yang dicairkan. Hingga saat ini, penyidik telah memeriksa 26
Kasus dugaan korupsi dalam kegiatan swakelola berupa refungsionalisasi sungai dan
pemeliharaan infrastruktur drainase saluran mikro dan sub mikro pada Suku Dinas Pekerjaan
Umum Tata Air Jakarta Utara ini terjadi pada tahun 2013-2015 namun kasusnya baru diangkat ke
Kasus ini melibatkan Tiga mantan Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta
Utara berturut-turut menjadi tersangka. Mereka adalah JS, mantan Kepala Suku Dinas PU Tata
Air Jakut tahun 2013; SH, mantan Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakut periode Januari 2013-17
April 2013; dan W, mantan Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakut periode Juni 2013-Desember
2014.
Dana swakelola ini menjadi bancakan para pejabat di wilayah DKI. Modus korupsinya
hampir sama. Dana proyek dipotong dan dibagi-bagi. Modus korupsinya, tersangka
memerintahkan anak buahnya untuk mengajukan proposal kegiatan normalisasi fungsi sungai, kali
serta saluran penghubung, agar bisa mengeluarkan dana. Setelah anggaran cair sebagian uangnya
dibagi-bagi.
Menurut saya, kasus ini dapat terjadi karena ketidakefektifan sistem pengawasan yang
penyelewangan dana. Selain karena ketidakefektifan pengawasan, alas an lain kasus ini terjadi
adalah keserakahan para pejabat, karena memiliki pola hidup yang konsumtif, timbul keinginan
dalam diri pejabat untuk memperkaya diri secara instan. Kemudian lahirlah sikap serakah dimana
pejabat menyalahgunakan wewenang dan jabatannya dan menjadi penyebab terciptaanya
masyarakat majemuk dan multikultural. Kompensasi PNS yang rendah juga ikut berpengaruh
dalam kasus ini, buktinya anak buah tersangka langsung melaksanakan yang diperintahkan oleh
Penegakan hukum yang tidak berjalan serta ringannya hukuman bagi para koruptor juga
menjadi penyebab banyak terjadinya kasus korupsi di Indonesia. Penegakkan hukum di Indonesia
sangatlah bobrok. penegakkan hukum tidak berjalan hampir di seluruh lini kehidupan, baik di
instasi pemerintahan maupun di lembaga kemasyarakatan karena segala sesuatu diukur dengan
uang. Dan ringannya hukuman bagi para koruptor,menyebabkan tidak menimbulkan efek jera bagi
mereka yang melakukan korupsi. Bahkan tidak menimbulkan rasa takut dalam masyarakat,
bentuk penyelewengan dalam pengelolaan air bersih yang dilakukan oleh perusahaan daerah air
minum (PDAM), menyebabkan tidak efisiennya sektor ini. Akibatnya masyarakat kita
menanggung biaya yang lebih tinggi untuk mendapatkan air baik air bersih maupun air minum.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kasus korupsi dana swakelola tata air yang dilakukan oleh suku dinas pekerjaan
umum Jakarta Utara pada tahun 2017 melibatkan tiga mantan Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum
Tata Air Jakarta Utara berturut-turut menjadi tersangka. Mereka adalah JS, mantan Kepala Suku
Dinas PU Tata Air Jakut tahun 2013; SH, mantan Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakut periode
Januari 2013-17 April 2013; dan W, mantan Kepala Suku Dinas PU Tata Air Jakut periode Juni
2013-Desember 2014.
Para tersangka menyelewengkan anggaran yang bersumber dari APBD dan APBD-P tahun
anggaran 2013-2014 sebesar Rp 116.357.789.000. Kasus ini sudah diselesaikan oleh kejaksaan
Agung Jakarta.
5.2 Saran
Berikut beberapa saran yang dapat saya berikan untuk dapat memberantas korupsi. Mulai
dari hal yang paling kecil yaitu diri sendiri, sampai ke tingkat Negara.
Hukum adalah pilar keadilan. Ketika hukum tak sanggup lagi menegakkan sendi-sendi
keadilan, maka runtuhlah kepercayaan publik pada institusi ini. Ketidak jelasan kinerja
para pelaku hukum akan memberi ruang pada tipikor untuk berkembang dengan leluasa.
Untuk itu sangat oerlu dilakukan membangun supremasi hukum yang kuat. Tidak ada
manusia yang kebal hukum, serta penegak hukum tidak tebang pilih dalam mengadili.
Salah satu rangsangan tumbuhnya tipikor dengan subur adalah kondisifitas semu di suatu
wilayah otonom. Kondusifitas yang selama ini dielu-elukan adalah kondusifitas semu
belaka. kejahatan korup terus tumbuh dengan subur tanpa ada yang menghentikannya.
bagaimana suatu otonomi daerah semestinya dikatakan kondusif? yakni daerah yang
terbebas dari penyakit tipikor , bersih penyelewengan serta tidak ada lagi tindak kejahatan
Perlunya reformasi kelembagaan dalam pengelolaan sektor air yang menjamin prinsip
transparansi dan partisipasi publik, serta adanya kepastian persaingan yang fair dalam
sebagai solusi, harus dilakukan dalam pola PPP (private-public-partnership) dan dibawah
Perlunya mengkaji ulang proyek infrastruktur raksasa yang menelan dana besar dari hutang
luar negeri, seperti dalam pembangunan bendungan, karena sangat berpotensi terjadinya
korupsi.
DAFTAR PUSTAKA
https://jundul.wordpress.com/2008/08/24/waspadai-korupsi-di-sektor-air/
http://nasional.kompas.com/read/2017/11/01/08022451/korupsi-dana-swakelola-tata-air-
tiga-eks-kepala-suku-dinas-pu-jakut-jadi
http://www.rmol.co/read/2017/11/01/313411/Tiga-Bekas-Kasudin-Tata-Air-Jakut-
Ditetapkan-Tersangka-
https://www.kompasiana.com/andimuhammadasbar/korupsi-hukum-dan-
kekuasaan_5975565da5ae78358e274242
https://kriminologi.id/hard-news/korupsi/korupsi-dana-swakelola-dua-eks-pejabat-
pemkot-jakut-ditahan
https://id.wikipedia.org/wiki/PDAM
https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
https://guruppkn.com/dampak-korupsi-bagi-negara
https://www.kompasiana.com/setiayuanggraini/dampak-korupsi-di-berbagai-
bidang_581c5ebd307a61b1711ac4c3
https://guruppkn.com/penyebab-korupsi-dan-cara-mengatasinya
http://www.kajianpustaka.com/2013/08/pengertian-model-bentuk-jenis-korupsi.html
http://pu.bantulkab.go.id/berita/204-syarat-air-minum