1 Afifah (2010) Perbandingan Rancangan Kejadian spasme
Kejadian Spasme penelitian ini laring pada Laring Pada adalah studi cross teknik ekstubasi Teknik Ekstubasi sectional. Pasien sadar tanpa Sadar Tanpa RS Dr. Kariadi sentuh sebesar Sentuh Dan Semarang yang 0%. Kejadian Teknik Ekstubasi menjalani operasi spasme laring Sadar Dengan tonsilektomi pada teknik Lidokain dengan atau tanpa ekstubasi sadar Intravena Pada adenoidektomi dengan lidokain Operasi sebagai sampel intravena Tonsilektomi penelitian dengan sebesar 16,6% (5 Dengan pemilihan sampel pasien). Uji Chi- Atau Tanpa menggunakan square Adenoidektomi cara consecutive didapatkan nilai random sampling. p= 0,052 Jumlah sampel 60 (signifikan) pasien, pada Terdapat kelompok I perbedaan (perlakuan) kejadian spasme menggunakan laring pada teknik ekstubasi teknik ekstubasi sadar tanpa sadar tanpa sentuh 30 pasien sentuh dan dan teknik ekstubasi kelompok II sadar dengan (kontrol) lidokain menggunakan intravena. teknik ekstubasi sadar dengan lidokain intravena 30 pasien. Kejadian spasme laring setelah ekstubasi diukur dengan penilaian dua poin (tidak spasme laring dan spasme laring) oleh dua pengamat. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square, dengan derajat kemaknaan p < 0,2. 2 Mahardhika Pengaruh Teknik Uji klinik tersamar Data demografi (2007) Ekstubasi acak ganda tidak Terhadap dilakukan pada 60 menunjukkan Kejadian Spasme anak dengan status perbedaan Laring Pada fisik ASA I-II , bermakna pada Operasi memenuhi kriteria kedua kelompok Tonsilektomi inklusi yang (perlakuan dan menjalani bedah kontrol). elektif tonsilektomi Kejadian spasme dengan atau tanpa laring tidak adenoidektomi di terjadi pada RS Dr Kariadi. teknik ekstubasi Orang tua sadar tanpa penderita sentuh (0%), dan sebelumnya terjadi pada 4 diberikan anak (13,33%) penjelasan pada kelompok mengenai prosedur ekstubasi dalam yang akan dijalani (kelompok dan membuat kontrol). Teknik pernyataan ekstubasi sadar tertulis mengenai tanpa sentuh kesediaannya menurunkan diikutsertakan angka kejadian penelitian dalam spasme laring lembar informed dibanding teknik consent. Pada 30 ekstubasi dalam anak dilakukan pada operasi teknik ekstubasi tonsilektomi sadar tanpa sentuh, dengan atau 30 anak yang tanpa lain dengan adenoidektomi ekstubasi dalam. Derajat spasme laring dinilai menggunakan skala 4 poin. Uji statistik dilakukan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) dengan uji Chi square (derajat kemaknaan, p < 0,05). 3 Listiyana Perbedaan Subjek penelitian Berdasarkan (2015) Kejadian Spasme ini 30 pasien hasil penelitian, Laring Pasca dengan indikasi didapatkan satu Ekstubasi Pada anastesi umum dan kejadian spasme Teknik Ekstubasi intubasi pipa laring pada dalam dan endotrakea yang kelompok teknik Teknik Ekstubasi dibagi ke dalam 2 ekstubasi sadar Sadar kelompok, yaitu (6,7%) dan tidak kelompok dengan didapatkan teknik ekstubasi spasme laring dalam dan pada kelompok kelompok dengan ekstubasi sadar teknik ekstubasi (0%). Namun, sadar. Penelitian ini perbandingan dilakukan di kedua kelompok Instalasi Bedah secara statistik Sentral RSUD Dr. tidak berbeda Moewardi bermakna Surakarta. (p=1,000). Tidak Pengambilan data ada perbedaan dilakukan denan yang signifikan pengamatan pada kejadian langsung di bed spasme laring side monitor antara teknik sebelum dan ekstubasi dalam setelah operasi dan dan teknik data dari rekam ekstubasi sadar. medis pasien. Analisis data menggunakan uji Fisher sebagai alternatif dari uji Chi Square. 4 Septadewa Perbedaan Penelitian Tidak terjadi (2013) Efektivitas menggunakan kejadian spasme Penggunaan Single blind laring pada Propofol 0,5 randomized pada kelompok Mg/KG/BB 30 pasien yang propofol. Pada dengan Lidocain dibagi menjadi 2 kelompok 2 Mg/KG/BB kelompok masing- lidocain dari 15 dalam Mencegah masing terdiri dari pasien terdapat 1 Kejadian Spasme 5 pasien. (3,3%) pasien Laring Pasca Kelompok P yang mengalami Ekstubasi diberikan Propofol spasme laring 0,5 Mg/kgbb dan dan 14 (96,7%) kelompok L tidak terjadi diberikan lidocain spasme laring. 2 Mg/kgbb yang Namun diberikan 60-90 berdasarkan uji detik sebelum statistik hasil ini ekstubasi. tidak ada perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok (p > 0,05: p = 0,309). Pemberian propofol 0,5 mg/kgbb sebelum ekstubasi memiliki daya guna yang sama baiknya dengan lidocain 2 mg/kgbb dalam mencegah kejadian spasme laring pasca ekstubasi .