Oleh :
1313021002 ( 80 )
NI KADEK ARIDANI BASUNARI
1313021052 ( 80 )
Semester/Kelas I/A
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa
karena atas asungkerta waranugraha-Nya, makalah mata kuliah Pendidikan
Pancasila yang berjudul Kajian Pancasila Melalui Persefektif Historis dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung, baik berupa bimbingan, doa maupun materiil yang diberikan guna
membantu penyelesaian makalah ini.Terima kasih kepada rekan-rekan semester 1
kelas A yang telah memberikan banyak dukungan kepada penulis. Tidak lupa
pula, ucapan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan doa dan restu
serta dukungan materiil kepada penulis. Terima kasih pula kepada para penulis
yang tulisannya dikutip sebagai bahan rujukan dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima dengan terbuka saran dan kritik konstruktif untuk
menjadikan makalah ini lebih baik di kemudian hari. Semoga makalah ini
bermanfaat untuk pembaca.
Om Santih, Santih, Santih, Om
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Permasalahan 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
Bab 2 Pembahasan
2.1 Bahasan Teoritik Konseptual 4
2.1.1 Perkem
bangan Kerajaan-Kerajaan di Indonesia 4
2.1.2 Masa
Perjuangan Bangsa 6
2.1.3 Masa
Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan 14
2.2 Bahasan Kajian Kasus 17
2.2.1 Identifik
asi Masalah 17
2.2.2 Faktor
Penyebab Terjadinya Pemberontakan Darul Islam 20
2.2.3 Upaya
Pemecahan Masalah 21
Bab 3 Penutup
3.1 Simpulan 22
3.2 Saran dan Rekomendasi 22
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Permasalahan
Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia sebelum disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa
Indonesia sejak jaman dahulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang
berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Sebagai dasar
negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya yang tidak lain adalah para
pendiri negara untuk dijadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia. Proses
perumusan dilakukan oleh BPUPKI dan disahkan oleh PPKI.
Berdasarkan kenyataan tersebut maka untuk memahami Pancasila secara
lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya dengan jati diri bangsa Indonesia,
mutlak diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk
membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama demi
kesejahteraan hidup bersama, yaitu negara yang berdasarkan Pancasila.
Sidang PPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar
negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal
18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI,
Undang-Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung
unsur-unsur pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa
dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.
Adapun sila yang terkandung dalam pancasila yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa
Indonesia. Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia yang
hidup di tanah air kita sejak dahulu hingga sekarang. Nilai-nilai yang terkandung
1
dalam Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara yang berupa nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan, serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat
serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga
materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa
Indonesia sendiri.
Sejarah telah mencatat perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk
suatu negara yang berdasarkan suatu asas hidup bersama demi kesejahteraan
hidup bersama berdasarkan atas Pancasila. Tentunya rangkaian peristiwa yang
telah tercatat dalam lubuk negeri kita tercinta, masih menyisakan tanya pada
generasi muda penerus bangsa ini. Menengok kembali sejarah perjuangan bangsa
dalam kaitannya dengan lahirnya Pancasila adalah hal yang perlu untuk dikaji
kembali.
2
Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sebagai kajian dalam rangka meningkatkan
prestasi diri khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada
umumnya. Serta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk tetap
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pembelajaran
Pendidikan Pancasila
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah tercemin dalam
kerajaan Sriwijaya yaitu membentuk Negara yang adil dan makmur.
5
yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang bunyi lengkapnya Bhinneka Tunggal Ika Tan
Hana Dharma Mangrua artinya walaupun berbeda, namun satu jua adanya sebab
tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Hal ini menunjukkan adanya
realitas kehidupan agama pada saat itu yaitu agama Hindu dan Budha.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang
Ratu dan Menteri-Menteri di paseban keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang
berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut: Saya baru
akan berhenti berpuasa makan palapa, jika seluruh nusantara bertakluk di bawah
kekuasaan negara jika Gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo, Bali,
Sunda, Palembang, dan Tumasik telah dikalahkan. Selain itu, dalam hubungannya
dengan negara lain Raja Hayam Wuruk senantiasa mengadakan hubungan
tetangga, baik dengan kerajaan Tiongkok, Ayodya, Champa, dan Kamboja.
Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan
banyak meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara
kebangsaan Indonesia. Kemudian, karena disebabkan oleh faktor keadaan dalam
negeri sendiri seperti perselisihan dan perang saudara pada permulaan abad XV
maka sinar kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai memudar dan akhirnya
mengalami keruntuhan dengan Sinar Hilang Kertaning Bumi pada permulaan
abad XVI (1520).
6
Pada akhir abad ke XVI Bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan
menempuh jalan yang penuh kesulitan. Untuk menghindari persaingan mereka
sendiri yaitu Bangsa Belanda, untuk mengantisipasi masalah tersebut kemudian
mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC (Verenidge
Oost Indische Compagnie). VOC ini dikalangan rakyat dikenal dengan dengan
istilah kompeni.
Praktek-praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan hingga
rakyat mulai mengadakan perlawanan. Mataram dibawah pemirintahan Sultan
Agung berupaya mengadakana perlawanan dan menyerang ke Batavia tahun 1628
dan 1929, walaupun tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur Jendral J.P
Coen tewas dalam serangan Sultan Agung yang kedua itu.
Namun penghisapan mulai memuncak ketika Belanda mulai menerapkan
sistem monopoli malalui tanam paksa dengan memaksakan beban kewajiban
tehadap rakyat yang tidak berdosa. Penderitaan rakyat semakin menjadi-jadi dan
Belanda sudah tidak peduli lagi dengan ratap penderitaan tersebut, bahkan mereka
semakin gigih dalam menghisap rakyat untuk memperbanyak kekayaan Bangsa
Belanda.
7
memajukan perdagangan bangsa Indonesia, kesejahteraan rakyat dan memajukan
cara hidup menurut ajaran Agama Islam
Indische Partij
Indische Partij (IP) didirikan pada tahun 1912 oleh tiga serangkai yaitu,
Suwardi Suryaningrat, Dr. Tjiptomangkusumo,dan E.F.E.Douwes Dekker. Partai
politik ini berusaha mempersatukan kaum Belana-Indo yang merasa tidak puas
dengan tindakan-tindakan pemerintah Belanda terhadap Bangsa Indonesia yang
menentang politik penjajahan Belanda. Tujuan politik itu adalah menghidupkan
rasa kebangsaan dikalangan golongan tersebut untuk bersama-sama
mempersiapkan pembentukan tanah air Indonesia merdeka.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
(PNI) (1927) yang dipelopori oleh Ir. Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono,
dan tokoh lainnya. Mulailah kini perjuangan bangsa Indonesia dititik beratkan
pada persatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka.
Sumpah Pemuda
a. Kongres Pemuda I
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 di
Jakarta. Kongres Pemuda I ini, menerima persatuan dan kesatuan Indonesia, tetapi
gagal membentuk badan sentral, karena masih adanya perbedaan pendapat dan
kesalahpahaman diantara mereka.
b. Kongres Pemuda II
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta.
Kongres yang dihadiri oleh 9 organisasi pemuda dan sejumlah tokoh politik,
membawa semangat nasionalis ketingkat yang lebih tinggi, Karen para utusan
yang datang mengucapkan sumpah yang berbunyi sebagai berikut:
1. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa
Indonesia.
3. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Keputusan yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini kemudian
dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
8
2.1.2.3 Zaman Penjajahan Jepang
Jepang menjajah di Indonesia mengalami berbagai hambatan dari pihak
Belanda yang ingin menjajah kembali di Indonesia. Oleh karena kondisinya yang
begitu terdesak akhirnya Jepang meminta simpati dari bangsa Indonesia dengan
memberikan janji kemerdekaan tanpa syarat. Untuk meyakinkan janji itu Jepang
mendirikan badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
BPUPKI ini mengadakan dua kali sidang yaitu sidang pertama dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 dan sidang yang kedua pada tanggal 10-16 Juli 1945.
9
Lima prinsip dasar negara tersebut kemudian oleh Soekarno
diusulkan agar diberi nama Pancasila. Menurut Soekarno berikutnya
kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila yang meliputi
(1) Sosio nasionalisme yang merupakan sintesa dari Kebangsaan
(nasionalisme) dengan peri kemanusiaan (internasionalisme),
(2) Sosio demokrasi yang merupakan sintesa dari mufakat
(demokrasi), dengan Kesejahteraan sosial,
(3) Ketuhanan.
Berikutnya beliau juga mengusulkan bahwa Tri Sila tersebut juga dapat
diperas menjadi Eka Sila yang intinya adalah gotong royong. Beliau
mengusulkan bahwa pancaasila adalah dasar falsafat negara dan
pandangan hidup bangsa Indonesia.
10
1. Panitia perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Ir.
Soekarno.
2. Panitia ekonomi dan keuangan yang diketuai oleh Drs. Moh. Hatta.
3. Panitia pembelaan tanah air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso.
PROKLAMASI
11
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN
KEMERDEKAAN INDONESIA. HAL-HAL YANG MENGENAI
PEMINDAHAN KEKUASAAN DAN LAIN-LAIN DISELENGGARAKAN
DENGAN CARA SAKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT-
SINGKATNYA.
12
Untuk sementara waktu kedudukan dan gemeente diteruskan
seperti sekarang dan di bentuknya 12 departemen kementrian yang
meliputi:
1. Departemen Dalam Negeri
2. Departemen Luar Negeri
3. Departemen Kehakiman
4. Departemen Keuangan
5. Departemen Kemakmuran
6. Departemen Kesehatan
7. Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
8. Departemen Sosial
9. Departemen Pertahanan
10. Departemen Penerangan
11. Departemen Perhubungan
12. Departemen Pekerjaan Umum (Sekretariat Negara, 1995 :
461).
13
2.1.3.2 Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950
Pada saat negara kesatuan RIS hanya tinggal 3 yaitu negara bagian RI
proklamasi, Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatra Timur (NST).
Berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI maka seluruh negara bersatu
dalam negara kesatuan dengan konstitusi sementara yang berlaku sejak 17
Agustus 1950. Namun, pada saat itu pemerintah masih berasas demokrasi liberal
sehingga isi maupun jiwanya merupakan penyimpangan terhadap Pancasila. Hal
ini disebabkan oleh:
1. Sistem multipartai dan kabinet parlementer berakibat silih
bergantinya kabinet yang rata-rata berumur 6 atau 8 bulan.
2. Secara ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950 tidak
berhasil mendekati perumusan autentik pembukaan UUD 1945,
demikian juga perumusan Pancasila dasar negara juga terjadi
penyimpangan.
14
secara paksa ideologi dan filsafat Negara Pancasila dengan ideologi Komunis
Marxis.
Namun, Indonesia tak goyah walaupun terancam digantikan oleh ideologi
komunis secara paksa. Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa juga sebagai jiwa bangsa . Maka tanggal 1 Oktober 1965 diperingati oleh
bangsa Indonesia sebagai hari Kesaktian Pancasila.
Karena orde lama akhirnya tidak mampu lagi menguasai pimpinan negara
maka presiden memberikan kekuasaan penuh pada panglima angkatan darat
Letnan Jendral Soeharto dalam surat perintah 11 maret 1966.
Demikianlah orde baru berangsur-angsur melaksanakan program dalam
upaya untuk merealisasikan pembangunan nasional sebagai perwujudan
pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
15
2.2 BAHASAN KAJIAN KASUS
PEMBERONTAKAN DI/TII
16
Usaha Untuk menumpas pemberontakan DI/TII ini memerlukan waktu yang lama
disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
17
dan Kemudian oleh Letnan Kolonel A. Yani). Gerakan operasi ini dengan pasukan
Banteng Raiders.
Sementara itu di daerah Kebumen muncul pemberontakan yang merupakan bagian
dari DI/TII,yakni dilakukan oleh Angkatan Umat Islam (AUI) yang dipimpin
oleh Kyai Moh. Mahudz Abdurachman yang dikenal sebagai Romo Pusat atau
Kyai Somalangu. Untuk menumpas pemberontakan ini memerlukan waktu kurang
lebih Tiga Bulan.
18
Di Sulawesi Selatan juga timbul pemberontakan DI/TII yang dipimpin
oleh Kahar Muzakar. Pada tanggal 30 April 1950 Kahar Muzakar menuntut
kepada pemerintah agar pasukannya yang tergabung dalam Komando Gerilya
Sulawesi Selatan dimasukkan ke dalam Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat ( APRIS ). Tuntutan ini ditolak karena harus melalui penyaringan.
Pemerintah melakukan pendekatan kepada Kahar Muzakar dengan
memberi pangkat Letnan Kolonel. Akan tetapi pada tanggal 17 Agustus 1951
Kahar Muzakar beserta anak buahnya melarikan diri ke hutan dan melakukan aksi
dengan melakukan teror terhadap rakyat.
Untuk menghadapi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan ini
pemerintah melakukan Operasi Militer. Baru pada bulan Februari 1965 Kahar
Muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di
Sulawesi dapat dipadamkan.
19
dirasakan sangat merugikan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah S.M.
Kartosuwiryo beserta para pendukungnya. Pada tanggal 7 Agustus 1949,
Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).
Tentara dan pendukungnya disebut Tentara Islam Indonesia (TII). Gerakan Darul
Islam yang didirikan oleh Kartosuwiryo mempunyai pengaruh yang cukup luas.
Pengaruhnya sampai ke Aceh yang dipimpin Daud Beureueh, Jawa Tengah
(Brebes, Tegal) yang dipimpin Amir Fatah dan Kyai Somolangu (Kebumen),
kalimantan selatan dipimpin Ibnu Hajar, dan Sulawesi Selatan dengan tokohnya
Kahar Muzakar.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila telah dimiliki
oleh bangsa Indonesia sebelum kita mendirikan negara. Proses terbentuknya
suatu negara dan bangsa Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup
panjang yaitu sejak zaman batu kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan pada
abad IV,V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak
pada abad VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah wangsa
Syailendra di Palembang, kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di
Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya.
Dasar-dasar pembentukan nasionalisme modern dirintis oleh para
pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain yang dilakukan oleh para tokoh
pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada
sumpah pemuda tahun 1928. Akhirnya, titik kulminasi sejarah perjuangan
bangsa Indonesia dalam mendirikan negara tercapai dengan diproklamasikan
kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
21
DAFTAR PUSTAKA