Anda di halaman 1dari 17
2. Prinsip Pengaliran Udara Serta Kebutuhan Udara Tambang 3a. Head Los Alran udara terjad Karena adanya perbedaan tekanan yang ditimbukan antar dua {ik dalam sistem. Energi yang diberkan untuk ‘itt Vera Tamang Hal 955° emis ramnang mendspatkan alran yang tunak (steady), digunakan untuk menimbulkan perbetiaan tekanan dan mengatasi kehilangen alia (H.)- Head los dalam aliran udara fluida dibagi alas dua komponen, yaitu “friction lass (F,)' dan “shock loss (H.)'. Dengan demnikian head loss adalah: Hoss oe eG Friction loss menggamberkan heed! loss pada aliran yang linear melalui saluran dengan ues penampang yang tetap. Sedangkan shock loss adalah kehilangan head yang dinasilkan dani perubahan alran atau luas penampang dari saluren, juga dapat leqad pada inlet alau titk beuaran dan sistem, belakan atau percabangen, dan halangan-halangan yang terdapat pada saluran, b. Mine Head Untuk menentukan jumlah aliran udara yang harus disediakan untuk mengatasi ketilengan head (head losses) dan merghasikan alan yang linginkan, diperlukan penjumlahan dari semua kehilangan energi aliran. Pada cuatu sistem ventilas) tambang dengan eatu mesin angin dan salu saluran keluar, komulat? pemakeian energi disebut ‘mine head. yaitu perbedsan tekanan yang harus difmbulkan untuk menyediakan sejumlah fertentu udara ke dalam tambang. 1) Mine statix he (mines H,) Merupakan energi yang dipakai dalam sistem ventiasi untuk ‘mengatasi selurub kehilangan head aliran. Hal ini sudah termasuk semua kehilangan dalam head loss yang terjadi antara bik masuk dan keluaran sistem dan diberikan dalam bentuk persamaan: Mine H. = 5H. =5(H+ Hy) 2) Mine velocity head (mine Hv) Dinyatakan sebagai velocity head pada tik keluaren sistem. Velocty head akan berubeh dengan adanya luas penampeng dan jumlah saluran dan hanya merupakan fungsi dari bobat jis! udara dan kecepatan aliran udara, Jadi bukan merupakan suatu head loss komulatif, namun untuk suatu sistem merupakan kehilangan, karena energi kinetik dari udara dilepazkan ke atmosfer. 3) Ming total head (mine H=) Merupakan jumish keseluruhan kehilangan energi dalam sistem ventilasi. Secara matematis, marupakan jumlah dari mine statik (H,) dan velocity head (H.). yaitu Mine H; = mine H, + mine Hy 3. Gradien Tekanan (Gradien Hidrolik) Perampilan berbagai Komponen head dai persamaan umum energi secara grafis dapat menjelaskan gratien tekanan. Gambar 5 menuniukkan gradien tekenan untuk suatu sistem airan udara sederhana. Tampak dari gambar tersebut bahwa ada 3 gradien yang jalas, yaitu : elewasi, statik + elavasi (termasuk tekanan atmaosfer} dan head total. Dalam ventilasi tambang, hanya gradion tekanan statik dan total yang di plot. Efek elevasi dapat diabaikan dan datum yang digunakan paralel dengan garis tekanan barometrik, (iat Venting Tambang Hal. 16 53. ‘rogaum D8 Panaaegen FT UNE Scape — 20K Veritas) Tamang Pengafran udara melalui sistem tekan (boeling) diakukan dengan meletakkan sumber penekan udara di lubang masuk dan menaikkan tekanan udara tambang hingga diatas tekanan atmosfer (linat gambar 6), Pada gambar 6 tampak bahwa perubahan tekanan ditunjukkan oleh head kecepatan (Hv), head gesek (Hf), subskrip a, b,c, menggambarkan posisi saluran, sedangkan subsskrip ¢, 8, dan f masing-masing mewakili kondisi shock losses akibal pengembangan, penyempitan, dan pengeluaran. Perlu diperhatikan bahwa pada sistem ini semua head pasilif kecuali pada bagian masuk. ‘Gambar 5 Gradign Tekanan Untuk Sistern Aliran Udara Sedarhana ‘Gambar 6 Gradien Tekanan Pada Sistem Ventilasi Tekan Untuk menggambarkan sistem gradion tekanan perlu memperhatikan beberapa hal berikut ; + Head tokanan total selaiu nol pada bagian masuk sistem. tetapi posilif dan sama dengan head kecepatan di bagian keluar + Head keamanan statik celslu negatif dan sama dengan head kecepatan pada bagian masuk telap! nol pada bagian keluar ° Head total pada sotiap titik digambarkan danuiu dan head statik berkutnya yang sama dengan pengurangan head total tethadap head kecepatan, Bila sumber tekenan aliran udara ditempatkan pada bagian keluar disebut sistem veniilasi exhaust. Pengyambarannya ditskukan sama dengan sistom tekan, keouali bahwa bagian masuk dianggap sebagai lik mula (lihal gambar 7). (ist Venti Tamtang Hal 17 0 Png ona — ook wma > wes Q Q Pada sistem ‘booster’, sumber pembuat tekanan (fan) diletakkan antara agian masuk dan bagian keluar. Umumnya fan akan menerima udara di bawah tekanan atmosfer dan mengeluarkan di alas tekanan atmosfer (Ihat gambar 8} Abele reco Gambar 7 Gradion Tekanan Sistem Ventilasi Exhaust Gambar 8 Gradien Tekanan Pada Sistem ‘Booster’ 4. Keadaan Aliran Udara Di Dalam Lubang Bukaan Dalam sistem aliran fluida akan selalu ditemui keadaan aliran : laminer, © volod | ee Q Q 4. Keadaan Aliran Udara Di Dalam Lubang Bukaan Dalam sistem aliran fluids akan selalu ditemui keadaan aliran : laminer, entermediate dan turbulent. Kriteria yang dipakai untuk menentukan keadaan aliran adalah blangan Reynold (Ns). Biangan Reynold untk alan laminer adalah 2000 dan untuk turbulent di ats 4000. Ne = (pPDV WH) = (BV)! - we) Diana: p= rapat massa fluida (Ib. det Mf! atau kgim®) Cia ari Tamang Ha 1:9 Frei Penaéage FT Sewn — vom tomo uy = viskositas kinematic (ft¥deti atau midetie) B= viskositas absolut (=pu; Ib detikft’ atau pa.detik) 0 = dameter sauran fluida (ft atau'm) v= kecepatan alan fluida (fidetik) Untuk udara pada temperatur normal y= 1.6 x 10+ fe/detik atau 14.8 x 10° ridetik. Maka: New = 6.250 DV atau, 67.280 DV untuk SI Dengan menganggen bahwa batas bawah alran turbulent dinyatakan dengan Nr. = 4,000, maka kecepatan kris dari suatu dimensi saluran fluida dapat ditantukan dengan = Ve = (60 Ns 6.250 D = (604000 (6.250 D) = 38,4 / D (ip) Atay kirekira Vee 40/0 ‘Aliran turbulen hampir selalu terjadi pada lubang bukaan tambang bewah tanah. Pipa sauran udsra dengan diameter lebih kecl 1 ft jarang dipaka di tambang, oleh karena itu kecepatan i atas 40 fpm selalu menghasilkan aliran turbulent Distribusi kecepatan dan bilengan Reynold didalam suatu saluran bulat ditunjukkan pada gambar 9 berikut. es §. Perhitungan Head Loss ‘Head loss terjadi karen adanya sliran udara akibat kecepatan (H.). gesekan (H.) dan tikungan saluran atau perubahan ukuran saluran (H.}. ks Venti! Famang Mal 1g) Prog fn T Rutan FT UNE Caoegs = oe verte ramBang Jad dam suatu sistem ventilasi distribusi head loss dapat disederhanakan sebagai berikut : Ho =EH L(H +H) =H, pada keluaran Dan KH +H 8. Velocity head Walaupun bukan merupakan sustu head loss, secara telnis dapat dianggap suatu kebilangan. Velocity head merupakan fungsi dari kecepatan aliran udara, yakni: He = MRRP . 8) Dimana: HH velocity head Vi -=kecepatam aliran (fps) G = percepatin gravitasi (Rd) ‘Dan persamaan diatas, diperolen turunan berikut : Hy = ((w VPV(5,264.4REDPI = w (VY (1.098) Atsu: H, = ((vyt4.o00)? Persamaan terakhir menyatakan bahwa kecepatan aliran sebesar 400 fpm ekuivalen dengan head kecepatan sebesar 1 inchi, Untuk mempermuriah perhitungan konversi dari kecepatan dan head kecepatan dapat menggunakan nomogram yang ditunjukkan pada gambar 10 b. Friction Loss Besamya head loss akibat gesekan dalam aliran udara melalui lubang bukaan uaa bawah tanah sekitar 70 % ia 90 % dari total nos Q@ Q ipm ekuivaien cengan neaa Kecepaian sepeser 1 incr, Untuk mempermudah perbitungan korwersi dari kecepatan dan head kecepatan apat menggunakan nomogram yang ditunjukkan pada gambar 19 b. Friction Loss. Besamya head loss akibat gesekan dalam aliran udera melalui lubang bukaan di tambang bawah tanah sokilar 70% hingga 90 % dori total kehilangan (head loss). Friction loss merupakan fungsi dari kecopatan aliran udara, kekasaran muka lubang bukaan, korfiguas) yang ada di dalam lubang bukaan, karaktersti lubang bukaan dan dimenst lubang bukaan. Persamaan mekanika fluida untuk friction loss pada saluran berbentuk lingkeran adalah He = TLDXVag) cee we Dimana: LS penjang saluran D = diameter saluran (ft) v kecepatan (fpm) F = koefision gesekan Untuk momudahkan porhitungan pada bemacam.macam bontuk saluran, diperoleh dengan menyatakan head loss dalam bertuk radus hidrotk (hydraulic radius) R.. yaitu perbandingan antara Iwas penampang A forhadap perimeter atau keling P dari saluran. Untuk saluran berbentuk lingkaran, Re adalah: Re = AP = (14xD%)20 = Did Dengan demnikian maka diperaleh persamaan = Cin Venta Tamang Hal 20-9), Frogs 0 Peg T= UNE Rapp — Bk He (Li RayVF2q) Untuk friction loss pads vertilasi tambang (dkenal sebagai rumus Atkinson} didapat sebagai berikut : Hy = (115,2)U4R,)10,075V"120(60)') = (K/S.2KURAMY") EEE Ee ET ee a oe Q Q Karena debit, Q = V xA, maka persamaan ditas menjati: He = (KPLOD (5.28) friction loss (inch water) Vo Skecepatan aliran K = faldor gesekan untuk dansitas udara standar (b.menft) huss penampang saluran (f°) 3 PL 2 L rubbing surface (F) zelling saluran (ft) panjang ealuran () = debit udara (cfm) Faklor gesek K ddialam sistem ventilasi tambang bechubungan dengan kosfision gosek dalam alan umum fluida Untuk bobot isi udara standard: K = (eon ‘Sebenarnya i dalam aliran turbulen nilai f berubah sesuai dengan NRe. Telapi pada ventilasi fambang K dianggap konstan dan besarnya untuk berbagai kordisi lubang bukaan tambang bawah tanah bukan balubara dapat dilihat pada tabal 5. Tabel 5 Faktor Gesek K untuk Lubang Bukaan Tambang Bawah Tanak Bukan Batubara ‘ait Venta Tamang Hal 2-22 Pages ET Pace FT UN "to padres termite tet on Pee me yy on aK De ea 07 et Race me Be Toc ie i? ma 60 Shock Loss ‘Shock loss terjadi sebagai akibat dari adanya perubahen arah alican dalam ‘seluran giau lus penampang saluranudara dan tambahan techadap friction losses. Walaupun besarnya hanya sekitar 10 % - 30 % dari head less total di dalam ventilass tambang, tetapi tetap harus iperhatikan. ‘Berdasarkan sumber yang menimbulkan shock loss, pada dasarnya berkurangrya tekenen sebanding dengan kuadrat kecepatan atau berbanding lurus dengan velocty head. Perhitungan shock loss dapat dilakukan secara langsung sebagai berikut : Perhitungan shock loss, Hx dalam inci air dapat dihitung dari velocity head, yak Hx =X Hv Dimana: Hx x shock loss faktor shack loss Formula untuk menertukan faktor shock loss ter thal pada tabel 6. Tabel 6 Panjang Ekuivalen Untuk Berbagal Sumber Shock Loss (ft) (abet vera! Fameang Wal 22-99 Prog ET Pt FTN oe at Sumber Bend, acute, round Bend, acute, sharp Bend, right, round Bend. right, sharp Band, obtuse, round Bend. obtuse, sharp Doorway Overcast Inst Discharge Contraction, gradual Contraction, abrupt Expansion, gradual Expansion, abrupt Spitting, straight branch Mine car of skip (40 % of airway ares) d. Kombinasi Friction dan Shock Loss Head loss merupakan jumiah dan fricton loss dan shock loss, maka; Het He (KP L+ LIQ5.2. 4 HL. = head loss (inci air) = panjang ekuivalen (f) faktor gesekan untuk density udara standar debit udara (cfm) luas penampang saluran (ff) panjang saluran (ft) 6. Air Horsepower Daya yang diperlukan untuk mengatasi kehilangan energi dalam aliran dara disebu Air Horsepower (Pal: Pa = pO =52 HO lbfimenit Pa = §.2HO/33.000 = (HO/6.346) HP 7. Teori Perhitungan Jaringan Ventilasi 8. Hubungan Antara Head den Kuantitas ‘Seperti sudan dketahul dari persamaan Atkinson bahwa head merupakan fungsi kuantitas aliran udara ho- - He a eo ore 7. Teori Perhitungan Jaringan Ventilasi 8, Hubungan Antara Head dan Kuantites ‘Seperti_ sudsh diketahu dar persamaan Atkinson bahwa head mmerupakan fungsi kuantitas aliran udara K o Bo- oF Bo- @ Bo Oleh karenanya persamaan head loss untuk ventilasi tambang ditulis ‘sebagai berikut HO vise venting! Tamnang Hal 23-98 Prag ET Pete FT- UN Seamed — 2a “verti! Tamnang Dalam upaya menanggulangi masalah ventlasi perlu ditetahui karakteristix ventilasi tambang dengan cara membuat grafic antara head dan kyanttas aliran udara dari suatu sistem. Yang dimaksud dengan sistem disini adalah sebagin dan tambeng atau keseluruhan tambang jika digunakan hanya 1 fan. Grafik ini disebut kurva karakteristik tambang. Dalam pembustan kurva, kuantitas diacurreikan dahulu, kemudian head ditentukan dengan persamaan : Hy, = (Q0,F atau He = Hi (QO,P b. Tahanan Saluran Udara Tambang (Ainvay Resistance) Hubungan dasar antara head dengan kuantitas aliran udata dinyatakan pada persamaan Atkinson yang dapat dituliskan sebagai beckut © Ho = RO Dimana | R= konstants proporsionalitas RoSKP(L+ Le) 524 Untuk sistem ventilasi tambang, R kemudian disebut tahanan ekuivalen. Tahanan ekuivalen serupa dengan sistem aliran listnk yang mangikuti hukum Ohm, © Hukum KirchofF Ada dua daar aturan dalam mempelajari sistem aliran listrik, yang dapat igunaken pada sistem jaringan ventlasi. en © Hukum Kirehoft 1 Bila ada aliran-aliran udara yang masuk melalui sutau fitik atau disebut juga Junction dan keluar lagi ke percabangan, maka udara keluar harus sama dengan udara masuk (iihat gambar 10) Qi +Q2=Q3+a9 =90 Bila aliran udara keluar persimpangan dinyatakan positif dan yang macuk dinyatakan negatif, maka; ye-0 ~ 4 a ox a or ‘Gambar 10 ptkasi Hukum Kiet 1 © Hukum Kirehot 2 Penjumlahan kehilangan tekanan pada jalur tertutup sama dengan ‘vist verte) Tamang Hal 24-3, —————________ Pp 0 Tenants FTN Coenen aa EH =0 ‘Menurut_ gambar 4-12 jelas bahwa head loss jaringannya morjadi Hos H+ He # Ho-Ha 20 H. J He dan H. adalah positif karena aliran udara O1 bergerak melalui a, b, dan ¢ dengan arah yang sama, sedangkan H,, adalah negatif karera udara Q2 mengalir dengan arah berlawanan terhadap aliran lainnya. Gambar 11 ‘Aplikasi Hukum Kiechott 2 Manurut Atkinson, persamaan tersebut di ates dapal dibentuk menjadi LH =RA ONO! + RB OW Or + R¢ OW Ot-Rd| G02 = 0 cc. Jaringan Seri Dalam sistem ventilasi ada dua kemungkinan jaringan S: gambar 12) lan Paralel (lihat Gambar 12 Rangkaian Jaringan Ventiasi Sen Rangkaian jaringsn ventilasi ser sepert tampat pada gambar 13a dapat disederhanakan dalarn bertuk jaringan ventilzsi seri seperti ditunjukkan pada gambar 13.b. ks verti rmeang Hal 2558 Da Peng FT UNE Gambar 13 Saluran Aliran Udara : 2) Hubungan Seri; b) Saluran Exuivalen dumiah alran udera yang mengair melalui masing-masing saluran adalah O=G=a=0 Dan; Hy + He + Ms - Hy= 0 Hm = head loss (head statik) Atay: Ho= Ha * Hat Hs Maka persamaan head loss dapat ditulls sebagai berikut = Hi = RO’ + RO + Ro ‘Ata: Ho TRER ERE GP = Rea ‘Than equivalen hubungan seri saluran adalah : Reg. = H./ 0. 4d. Jaringan Paralel Bia jafingan vertilasi dihubungkan secara paralel, maka aliran udara dibagi menurut jumiah cabang paralel, yang besamnys masing-masing tergantung kepada tahanan salurannya. Di dalam ventilasi tambang, percabangan paralel ini disebut sebagai ‘spitting’ sedangkan cabangnya sendri disebut ‘spl’. Kalau jumiah airan udara dbagi ke percabangan paraiel menurut karakteristk alamiahnya tanpa peraturan, hal ini disebut ‘natural splitting ‘Sedangkan splitting terkendali beriaku bila pembagian jumlah aliran udara diatur dengan memasang beberapa penyekat (regulator) di dalam saluran udara yang dikehendaki, ‘mm i Menurut hukum Kirchoft 1: Q=a1+a2+a3+.. (Maka bila aliran udara didalurkan kepercabangannya paralel maka jumiah total aliran udara merupakan penjumighan jumlan aliran udara setiap saluran. ‘Demikian juga halnya dengan head loss. Menurut hukurn Kirchoft 2; ‘as vertises Yarmbang Mal 26-99 ae Pg FTN HL = HLT = HL2 = HL ‘Tahanan ekuivalen saluran hubungan paralel ditunjukkan pada gambar 16. Pada gambar ini tampak bahwe aliran udare Q dibagi menjadi Q1, G2. dan 03 yang masing-masing melalui lahanan saluran R1, R2, dan 3. Bila tahanan saluran masingmasing diryatakan dalam satu nilai atau didapat tahanan ekuvalen yang perhilungannya sesual dengan cara yang diakukan pada masaiah listri, maka persamgan Atkinson untult Junetion A adalah; @ =\ HURT +VHUR2+y HURS atau; Q=VHL( IRI + 1VR2 +13) = 9 HL OV 1ReQ) amar 14 Saluran Aliran Udara Parale| dan Saluran Ekuivalen 5 e. Analisis Jaringan Kampleks ‘Sualu jaringan disebut komioks jka sirkuit-sirkuit paralel sang tumpang tindih dan terkait, Pemisahan sitkuit-sirkult tersebut tidak dapat dilakukan atau dengan kata lain jaringan tersebut fidek dapat disederhanakan menjadi saluran ‘ekuivalen, Gambar 15 Penyslesaian Grafis daringan Ventllasi Sederhana @ 1 Pencabangan Terkendai ‘aa vena Tambang Hal 27.99), Prag D8 Patagin FTN Saiypage — ame ‘vere tameang Jika saluran udara diatur cecara paralel dan jumlah udara yang mengalir ke sefap cabangnya ditentukan, make diterapkan percabangan terkendall (controled spitting), Pengendalan tersebut umumya diskukan dengan cara membuat tahanan buatan pada salah satu cabang. Cabang yang tidak dibert tahanan buatan disebut ree split. Tahanan bualan merupakan shock loss yang timbul oleh alat yang disebut ‘regulator’. ‘Dengan cara ini jumiah aliran udara ke permuka kerja alau tempat-tempat lainnya dapat diatur sesual dengan kebutuhan, Namun dengan cara ini head: total serta kebutuhan daya secara Keseluruhanakan meningkat dan selanjuinya ‘akan meningkatkan bieya 4) Penentuan Ukuran Regulator Untuk menentukan ukuran regulator perlama-tama harus ditentukan (mn gh

Anda mungkin juga menyukai

  • Azzah
    Azzah
    Dokumen11 halaman
    Azzah
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Artike Fasta
    Artike Fasta
    Dokumen4 halaman
    Artike Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Matiri Aza 2
    Matiri Aza 2
    Dokumen2 halaman
    Matiri Aza 2
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Materi Azzah 1
    Materi Azzah 1
    Dokumen5 halaman
    Materi Azzah 1
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Cetak KRS Mahasiswa 01 Februari 2021
    Cetak KRS Mahasiswa 01 Februari 2021
    Dokumen1 halaman
    Cetak KRS Mahasiswa 01 Februari 2021
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan Praktikum
    Cover Laporan Praktikum
    Dokumen1 halaman
    Cover Laporan Praktikum
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • BAB I Sempro
    BAB I Sempro
    Dokumen3 halaman
    BAB I Sempro
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aa BAB I Fasta
    Aa BAB I Fasta
    Dokumen1 halaman
    Aa BAB I Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aaa Daftar Pustaka
    Aaa Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Aaa Daftar Pustaka
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aaa BAB III Fasta
    Aaa BAB III Fasta
    Dokumen4 halaman
    Aaa BAB III Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aa BAB I Fasta
    Aa BAB I Fasta
    Dokumen3 halaman
    Aa BAB I Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aa BAB I Fasta
    Aa BAB I Fasta
    Dokumen3 halaman
    Aa BAB I Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aaa BAB III Fasta
    Aaa BAB III Fasta
    Dokumen4 halaman
    Aaa BAB III Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • BAB I Sss
    BAB I Sss
    Dokumen3 halaman
    BAB I Sss
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aaa BAB V Fasta
    Aaa BAB V Fasta
    Dokumen2 halaman
    Aaa BAB V Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Peta Kesampaian Daerah PT. SP
    Peta Kesampaian Daerah PT. SP
    Dokumen3 halaman
    Peta Kesampaian Daerah PT. SP
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Aa BAB I Fasta
    Aa BAB I Fasta
    Dokumen3 halaman
    Aa BAB I Fasta
    Fasta Adris Rahmat Legum
    Belum ada peringkat
  • Ventilasi Tambang Kelompok 3
    Ventilasi Tambang Kelompok 3
    Dokumen19 halaman
    Ventilasi Tambang Kelompok 3
    Fasta Adris Rahmat Legum
    100% (1)