PENDAHULUAN
1
2
Tanggul di Sungai Samin dan Sungai Wingko bobol akibat banjir (Perum
Jasa Tirta I, 2008). Pada saat banjir di akhir 2007 ini kapasitas tampung alur
Sungai Bengawan Solo di Jurug, Kota Surakarta sebesar 1.500 m3/s terlampaui
oleh debit banjir sebesar 2.075 m3/s (Gunawan, 2009). Jalan provinsi Solo-
Wonogiri tergenang di lima lokasi, di Kecamatan Nguter, Kecamatan Sukoharjo
dan Desa Telukan (Kecamatan Grogol) akibat meluapnya anak sungai Bengawan
Solo (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, 2008). Kontribusi outflow
bendungan Wonogiri terhadap debit puncak banjir di Jurug/surakarta sekitar
8,8%, sebagian besar debit banjir berasal dari anak sungai di hulu Surakarta
(Perum Jasa Tirta I, 2008).
Banjir Desember 2007 disebabkan hujan ekstrim yang terjadi di
Pegunungan Selatan (Wonogiri) dan G. Lawu (Karanganyar), lalu dialirkan
melalui Bengawan Solo menuju Kota Solo, kemudian terkonsentrasi di Kota
sebelah timur, sementara hujan di G. Merbabu dan Merapi (Boyolali dan Klaten)
tidak besar, sehingga tidak menimbulkan banjir di Kota sebelah barat. Banjir yang
terjadi setahun kemudian (akhir Januari 2009) lebih merata di seluruh bagian kota
karena hujan yang terjadi juga merata. Baik di Boyolali, Sukoharjo, dan
Karanganyar, terjadi hujan yang cukup lebat, dalam durasi yang cukup lama,
meskipun intensitasnya tidak sebesar banjir tahun 2007. Hujan ini kemudian
dialirkan melalui Kali Pepe, Kali Premulung, dan Bengawan Solo menuju Kota
Solo. Inilah yang menjelaskan mengapa daerah Pajang dan Bumi ikut banjir tahun
ini, padahal pada tahun 2007 tidak (Yusuf, 2009).
Peta kejadian banjir 25 - 31 Desember 2007 di wilayah Sungai Bengawan
Solo secara keseluruhan disajikan pada Gambar 1.1 berikut (Balai Besar Wilayah
Sungai Bengawan Solo, 2008). Kajian ini selanjutnya hanya fokus pada DAS
Bengawan Solo Hulu ruas antara Bendung Colo dan AWLR Jurug, kota Surakarta.
3
Gambar 1.1 Peta kejadian banjir di Wilayah Sungai Bengawan Solo 2007
4
2. Data hidrologi yang digunakan adalah data curah hujan dan data tinggi
muka air yang digunakan berupa data real time dari stasiun telemetri yang
dimiliki oleh Perum Jasa Tirta I, khususnya yang berada di DAS Bengawan
Solo Hulu ruas Bendung Colo hingga AWLR Jurug.
3. Pemodelan penelusuran banjir di ruas sungai yang ditinjau dilakukan secara
hidrologis.
4. Lama waktu tempuh aliran dari batas hulu hingga batas hilir penelitian
yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan sistem
peringatan dini banjir di wilayah Kota Surakarta.