Contoh Koreksi Komersil Fiskal PDF
Contoh Koreksi Komersil Fiskal PDF
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada
Program Studi Diploma III Perpajakan
Disusun oleh:
08.31.0001
2011
Perpustakaan Unika
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak memegang peran penting dalam penerimaan pendapatan negara. Seperti di kutip
negara yang digunakan untuk gaji para pegawai negeri sipil, polisi, dan tentara serta
Dengan demikian pajak sering menjadi topik utama dalam pembicaraan dan wacana-
wacana yang ramai diperbincangkan. Belum lagi sifat yang dinamis dari pajak itu
Sehingga Wajib Pajak (WP) pun harus selalu up to date untuk mengetahui seputar
Salah satu jenis pajak adalah Pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang disebut
ekonomis yang diterima atau yang diperoleh WP, baik yang berasal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah
kekayaan WP yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun. Sehingga
atas penghasilan tesebut akan dikenakan pajak. Pajak penghasilan dikenakan atas
penghasilan (laba) yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan.
Subjek pajak penghasilan terdiri dari, subjek pajak Orang Pribadi (OP), warisan yang
belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak, subjek pajak badan,
dan Bentuk Usaha Tetap (BUT). Subjek pajak badan terdiri dari PT, CV, perseroan
lainnya, BUMN/BUMD dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi,
Perpustakaan Unika
politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, dan bentuk badan lainnya.
Undang - undang Perpajakan di negara kita menganut prinsip Self assessment yang
PPh terutang dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP), setelah tahun
Subjek pajak wajib melakukan pembukuan atau pencatatan. Yang mana wajib
melakukan pembukuan adalah wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi yang
melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dengan peredaran bruto sebesar 4,8
Miliar atau lebih dalam satu tahun. Sedangkan kewajiban untuk melakukan pencatatan
adalah WP orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang
Penghitungan Penghasilan Netto (peredaran usaha kurang dari 4,8 Miliar). Begitu
juga WP orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Wajib pajak tidak perlu membuat pembukuan ganda untuk melakukan keuangan
Akuntansi Keuangan (SAK). Kemudian pada waktu mengisi SPT Tahunan PPh
yang harus dilakukan oleh Wajib Pajak dapat disebabkan karena adanya perbedaan
pengakuan penghasilan dan atau biaya antara laporan keuangan komersial dan laporan
keuangan menurut pajak. Koreksi fiskal dapat berupa koraksi positif dan koreksi
negatif. Koreksi fiskal positif adalah koreksi atau penyesuaian yang akan
mengakibatkan meningkatnya laba kena pajak yang pada akhirnya akan membuat PPh
Perpustakaan Unika
terutangnya juga akan meningkat. Sedangkan koreksi fiskal negatif adalah koreksi
atau penyesuaian yang akan mengakibatkan menurunnya laba kena pajak yang
Adanya perbedaan pengakuan atau perlakuan terhadap suatu transaksi menurut aturan
pajak dan menurut standar akuntansi, pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan dan besarnya pajak terutang yang
akan disetorkan oleh WP. Oleh karena itu peneliti bermaksud melakukan penelitian
yang diberi judul Koreksi Fiskal Terhadap Laporan Keuangan Komersial Pada CV.
ABC.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana melakukan koreksi
Perpustakaan Unika
2. Bagi Peneliti
3. Bagi Pembaca
dalam pemahaman hasil penelitian ini, maka dari itu penulis menulis sistematika
BAB I : PENDAHULUAN
penelitian, dimana teori ini akan dipakai sebagai dasar dan pedoman
Perpustakaan Unika
BAB IV : HASIL PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
Perpustakaan Unika
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pajak
Seperti dikutip Resmi (2007), definisi pajak yang dikemukakan oleh Prof. DR.
Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
berbunyi Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang
menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan,
kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai
tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara
pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasaha
umum.
Perpustakaan Unika
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa:
pelaksanaannya
oleh pemerintah
investment
Perpustakaan Unika
2.1.3 Tarif Pajak
umum Pajak Penghasilan yang diatur dalam Pasal 17. Baik tarif untuk Wajib Pajak
Namun demikian, sifat perubahannya berbeda. Apabila tarif PPh Orang Pribadi hanya
berubah dalam hal tarif dan lapisan kena pajaknya, tetapi perubahan tarif PPh badan
lebih ke jenis tarifnya yaitu dari tarif proporsional menjadi tarif tunggal (single tax).
Sampai dengan tahun pajak 2008, tarif PPh Orang Pribadi adalah sebagai berikut:
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 25 Juta s.d. Rp 50 Juta kena tarif 10%
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 50 Juta s.d. Rp 100 Juta kena tarif 15%
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 100 Juta s.d. Rp 200 Juta kena tarif 25%
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 200 Juta kena tarif 35%
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 50 Juta s.d. Rp 250 Juta kena tarif 15%
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 250 Juta s.d. Rp 500 Juta kena tarif 25%
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 500 Juta kena tarif 30%
Dari struktur tarif di atas terlihat bahwa perubahannya terletak pada pengurangan
lapisan kena pajak, penurunan tarif tertinggi, dan perubahan rentang lapisan kena
secara umum bisa dikatakan bahwa perubahan tarif pada Wajib Pajak Orang Pribadi
ini bersifat menurunkan tarif pajak. Hal ini berarti bisa kita baca sebagai keuntungan
Perpustakaan Unika
bagi masyarakat Wajib Pajak dan adanya potensi penurunan penerimaan pajak bagi
negara.
Sampai dengan tahun pajak 2008, tarif Pajak Penghasilan Badan menganut tarif
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak Rp 50 Juta s.d. Rp 100 Juta kena tarif 15%
- Lapisan Penghasilan Kena Pajak di atas Rp 100 Juta kena tarif 30%
Mulai tahun pajak 2009, tarif PPh Badan menganut sistem tarif tunggal atau single tax
yaitu 28% dan akan menjadi 25% pada tahun 2010. Jadi berapapun penghasilan kena
pajaknya, tarif yang dikenakan adalah satu yaitu 28% atau 25%. Khusus untuk
perusahaan terbuka yang memenuhi syarat tertentu, tarif PPh Badan nya adalah 5%
Secara umum, perubahan tarif PPh Badan ini menguntungkan bagi perusahaan-
perushaan besar yang biasanya kena tarif lapisan tertinggi 30%. Namun bagi
perusahaan-perusahaan kecil, yang biasanya kena tarif dengan lapisan kena pajak
rendah tentu saja akan merugikan karena akan mengalami kenaikan tarif. Namun
demikian, ada ketentuan baru dalam Pasal 31E yang memberikan fasilitas
pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif umum untuk Wajib Pajak badan yang
omzetnya tidak lebih dari Rp50 Milyar yang dikenakan terhadap penghasilan kena
Perpustakaan Unika
Menurut Restu (2007), Subjek pajak penghasilan adalah segala sesuatu yang
yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Subjek pajak akan dikenakan pajak
UU Nomor 17 Tahun 2000 Pasal 2 ayat (1), mengelompokkan pajak sebagai berikut:
Orang pribadi sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di
b. Subjek pajak warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan
yang berhak
Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan merupakan subjek pajak
warisan yang belum terbagi sebagai subjek pajak pengganti dimaksudkan agar
pengenaan pajak atas penghasilan yang berasal dari warisan tersebut tetap dapat
dilaksanakan.
Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik
yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
10
Perpustakaan Unika
atau Daerah dalam nama dan dalam bentuk apapun, kongsi, koperasi, dana
politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk
Bentuk Usaha Tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak
lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di
berupa:
- Cabang perusahaan
- Kantor perwakilan
- Gedung kantor
- Pabrik
- Bengkel
- Pemberian jasa dalam bentuk apapun oleh pegawai atau oleh orang lain, sepanjang
lebih dari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan
- Orang atau badanyang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas
11
Perpustakaan Unika
- Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan tidak
2.2.2 Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri
UU Nomor 17 Tahun 2000 Pasal 2 Ayat (2), membedakan subjek pajak menjadi
- Orang pribadi yang bertempat tunggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada
di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu
12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak mempunyai
- Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak
- Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada
di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan atau tidak
- Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada
di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan atau tidak
12
Perpustakaan Unika
dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui
Perbedaan yang penting antara subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negeri
adalah:
a. Subjek pajak dalam negeri dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima dari
Indonesia dan dari luar Indonesia, sedangkan subjek pajak luar negeri dikenakan
b. Subjek pajak dalam negeri dikenakan pajak berdasar penghasilan netto (yaitu
untuk jenis penghasilan tertentu, sedangkan subjek pajak luar negeri dikenakan
dengan menggunakan tarif umum (tarif Pasal 17 UU PPh) atau tarif khusus untuk
jenis penghasilan tertentu, sedangkan subjek pajak luar negeri menggunakan tarif
Tahunan sebagai dasar untuk menetapkan pajak terutang dalam suatu tahun pajak,
2.3 Akuntansi
Menurut Agoes & Trisnawati (2009), Akuntansi adalah sistem informasi yang
13
Perpustakaan Unika
keuangan yang akan berguna bagi pihak pihak yang berkepentingan untuk
- Jurnal
- Neraca saldo
- Jurnal penyesuaian
- Laporan keuangan
- Jurnal penutup
Seperti dikutip dari Agoes & Trisnawati (2009), laporan keuangan terbagi menjadi
a. Laporan laba/rugi
tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan ini didasarkan pada konsep
14
Perpustakaan Unika
b. Laporan perubahan ekuitas
selama periode waktu tertentu. Laporan ini dibuat setelah laporan laba/rugi,
tetapi sebelu neraca, karena jumlah ekuitas pemili pada akhir periode harus
c. Neraca
Yaitu suatu daftar aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu,
periode waktu terentu, misalnya sebulan atau seahun. Laporan arus kas ini
- Arus kas dari aktifitas operasi, yaitu arus kas dari transaksi yang
- Arus kas dari aktifitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi yang
- Arus kas dari aktifitas pendanaan, yaitu arus kas dari transaksi yang
2.4.1 Pengertian
Menurut UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1 ayat (29) dan pasal 4 ayat (4),
pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengmpulkan data dan infomasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang/ jasa
15
Perpustakaan Unika
yang diakhiri dengan menyusun laporan keuangan beupa neraca dan laporan laba/
rugi untuk periode tahun pajak tertentu. Laporan neraca dan laba/rugi tersebut wajib
Pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran bruto dan/atau
penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang,
termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenakan pajak yang
bersifat final.
UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 pasal 28 mengatur bahwa yang melakukan kegiatan
Indonesia
- WP badan di Indonesia
Menurut Resmi (2007), ada beberapa yang harus diperhatikan dalm melakukan
menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun
c. Pembukuan diselengarakan dengan taat asas dan dengan stelsel akkrual atau
stslsel kas
16
Perpustakaan Unika
d. Perubahan terhadap metode dan atau tahun buku, harus mendapat persetujuan dari
modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat
f. Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selai Rupiah dapat
dokumen lain wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di tempat
kegiatan atau tempat tinggal WP orang pribadi, atau di tempat kedudukan bagi WP
badan.
Menurut UU KUP Nomor 28 Tahun 2007 pasal 13 ayat (3), sanksi bagi WP yang
kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang bayar. Ada juga sanksi pidana bagi WP
dengan tidak benar, sehingga mengakibatkan kerugian bagi negara. Sanksi tersebut
berupa pidana paling sedikit enam bulan dan paling lama enam tahun. Dengan denda
paling sedikit dua kali jumlah pajak terutang yang tidak / atau kurang bayar dan
paling banyak empat kali jumlah pajak terutang yang tidak / atau kurang bayar (UU
17
Perpustakaan Unika
kegiatan usaha/pekejaan bebas menurut UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 14 ayat
penghasilan neto, yaitu peredaran usahanya dalam satu tahun kurang dari Rp 4,8
miliar, dengan syarat WP orang pribadi tersebut memberitahkan kepada Dirjen pajak
dalam jangka waktu 3 bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan. Jika tidak
2.5.1 Penghasilan
Menurut PSAK No. 23, Pendapatan ialah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
tertentu, sepanjang tambahan kemampuan ini berupa uang atau dapat dinilai dengan
uang.
komprehensif tidak memandang sumbernya, artinya dari apa atau dari mana saja
sumber tambahan kemampuan untuk menguasai barang dan jasa dapat dipakai
memenuhi kebutuhan, legal atau illegal, halal atau haram, termasuk hadiah,
18
Perpustakaan Unika
UU PPh No. 7 Tahun 1983 yang diubah dengan UU PPh No. 17 Tahun 2000 pasal 4
ayat (1) menyatakan bahwa yang menjadi objek pajak adalah peghasilan yaitu setiap
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan
Seperti dikutip dari Rusdji (2007), penghasilan yang termasuk objek pajak sebagai
berikut:
- Laba usaha
keturunan lurus satu derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan,
19
Perpustakaan Unika
atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan
bersangkutan
hutang
perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha
koperasi
- Royalty
- Premi asuransi
- Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya terdiri dari
- Tambahan kegiatan netto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan
pajak
Seperti dikutip dari Rusjdi (2007), penghasilan yang bukan termasuk objek pajak
sebagai berikut:
20
Perpustakaan Unika
a. Harta termasuk setoran tunai yang diterima Badan sebagai pengganti saham
b. Harta termasuk setoran tunai yang diterima Badan sebagai pengganti saham
c. Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dan oleh badan atau
d. Warisan
e. Dividen atau bagian laba yang diterima akibat penyertaan modal pada badan
- Pemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah modal disetor dari
g. Iuran yang diterima dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri
Keuangan.
h. Bagian laba yang diterima anggota perseroan komanditer yang modalnya tidak
k. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali jumlahnya tidak lebih dari 350
21
Perpustakaan Unika
- KPRSS (Kredit Pemilikan Rumah Sangat Sederhana)
Berdasarkan UU PPh Pasal 4 ayat (2) terdapat beberapa jenis penghasilan yang
pengenaan pajaknya bersifat final. PPh bersifat final artinya PPh yang dipotong
atau dibayar sendiri dari suatu penghasilan tertentu pada saat terjadinya dan tidak
lagi diperhitungkan dalam SPT Tahunan Badan walaupun tetap dilaporkan dalam
SPT.
a. Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan
surat utang Negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi
usaha jasa kontruksi, usaha real estate, dan persewaan tanah dan/atau
bangunan.
Pemerintah.
22
Perpustakaan Unika
2.5.2 Biaya
Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Menurut Baridwan (1997), biaya adalah aliran keluar atau pemakaian lain aktiva atau
timbulnya hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari
penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan kegiatan
Seperti tertulis dalam SAK dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
ekonomis selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya
aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
Menurut pajak, tidak semua biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat diakui sebagai
pengurang, meskipun biaya tersebut berkaitan dengan kegiatan usaha. Hal ini
disebabkan karena meurut ketentuan pajak, biaya fiskal digolongkan menjadi 2 (dua)
macam, yakni biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto dan biaya-
atau jasa termasuk upah, dll atau biaya biaya yang lazimnya disebut
dengan biaya sehari hari yang dibebankan pada tahun pengeluaran yang
diperlukan.
23
Perpustakaan Unika
amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak atas biaya lin yang
Keuangan.
Indonesia.
(koperasi)
beasiswa
d. Pemberian kenikmatan
f. Pajak Penghasilan
tertentu
24
Perpustakaan Unika
j. Sanksi Pajak
Seperti dikutip dari Resmi (2003), Koreksi fiskal dilakukan oleh WP karena terdapat
pajak (fiskal). Koreksi fiskal ditujukan untuk menilai kinerja ekonomi dan keadaan
finansial dari sektor privat, sedangkan koreksi fiskal lebih ditujukan untuk menghitng
pajak. Untuk keperluan perpajakan wajib pajak tidak perlu membuat pembukuan ganda,
(SAK), dan pada waktu mengisi SPT Tahunan PPh terlebih dahulu harus dilakukan
fiskal, yaitu:
komersial.
prinsip akuntansi komersial. Laporan keuangan fiskal disusun secara terpisah di luar
25
Perpustakaan Unika
Seperti dikutip dari Resmi (2003), koreksi fiskal meliputi pengakuan pendapatan dan
meningkatnya laba kena pajak yang pada akhirnya akan membuat PPh Badan
a. Biaya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan usaha perusahaan untuk
c. Biaya yang diakui lebih kecil, seperti penyusutan, amortisasi, dan biaya yang
d. Biaya yang didapat dari penghasilan yang bukan merupakan objek pajak
e. Biaya yang didapat dari penghasilan yang sudah dikenakan PPh Final
menurunnya laba kena pajak yang membuat PPh badan terhutangnya juga akan
a. Biaya yang diakui lebih besar, seperti penyusutan menurut WP lebih rendah,
b. Penghasilan yang didapat dari penghasilan yang bukan merupakan objek pajak
c. Penghasilan yang didapat dari penghasilan yang sudah dikenakan PPh Final
Menurut Rusdji (2007), terdapat perbedaan dalam perlakuan penetapan pendapatan dan
Akuntansi Keuangan sebagai akibat dari adanya beda tetap dan beda sementara;
26
Perpustakaan Unika
laporan keuangan komersil dengan laporan keuangan fiskal; dan pengaruh perbedaan
tersebut terhadap laporan keuangan yaitu pada besarnya jumlah pajak terutang dan jumlah
laba usaha.
Menurut Rusdji (2007), bagi perusahaan: semua pemasukan adalah pendapatan yang akan
menambah laba kena pajak , dan semua pengeluaran adalah beban yang akan mengurangi
laba kena pajak. Bagi Ditjend Pajak: tidak semua pemasukan adalah faktor penambah
laba kena pajak, ada beberapa jenis pendapatan yang bukan merupakan faktor penambah
laba kena pajak karena pendapatan tersebut sudah dikenakan pajak bersifat final, dan
tidak semua pengeluaran adalah faktor pengurang laba kena pajak karena ada beberapa
jenis pengeluaran yang sesungguhnya bukan merupakan bagian dari kegiatan perusahaan
Menurut Rusdji (2007), perbedaan lainnya adalah perbedaan yang diakibatkan karena
bedanya saat pengakuan (waktu pengakuan) baik itu terhadap pendapatan maupun beban
Ditjend Pajak menggunakan metode penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)
sementara perusahaan mungkin menggunakan metode penyusutan yang lain, yang oleh
ekonomis atas aktiva tetap juga turut memberi kontribusi atas perbedaan tersebut. Dengan
kata lain perbedaan metode yang digunakan antara akuntansi komersial dengan ketentuan
fiskal. Dalam Akuntansi Perpajakan ini disebut dengan BEDA WAKTU (Time
Difference).
27
Perpustakaan Unika
BAB III
GAMBARAN UMUM
Industri garment merupakan salah satu industri yang penting di Indonesia. Bersama-sama
dengan industri tekstil dan produk tekstil lainnya (TPT), industri tersebut merupakan
penyumbang devisa terbesar bagi negara setelah minyak dan gas bumi (Migas) hampir
27,3% telah disumbangkan dari industri garment kepada negara. Di pasar internasional
sendiri, produk garment Indonesia telah memiliki posisi yang cukup bagus, dengan
pangsa antara tiga persen sampai empat persen dari total nilai ekpsor dunia. Disamping
itu, industri garment bersifat padat karya sehingga menjadikan posisi industri tersebut
sangat penting bagi perekonomian Indonesia, sebagai penyedia lapangan kerja utama.
CV. ABC adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang garment yang mulai dirintis
tahun 2001 berlokasi di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Awalnya tenaga
produksi hanya 5 orang, dengan berjalannya waktu dan mulai menemukan jalan dalam
hal penjualan CV. ABC berkembang dengan jumlah pekerja 20 orang namun dengan alat
yang masih sederhana. Tahun 2004 mulai aktif dalam pembukuan dan mendaftarkan diri
sebagai PKP. Karena keterbatasan dalam hal pembukuan dan perpajakan maka
mempekerjakan karyawan yang mampu dalam hal tersebut. Dan sampai saat ini jumlah
pekerja ada 75 orang dengan peralatan yang cukup modern. Barang hasil produksinya
antara lain berupa kemeja (shirts), blus (blouses), rok (skirts), kaos (t-shirts, polo shirt,
sportswear) baik dewasa, anak-anak, pria, maupun wanita. Meskipun itu semua masih
dalam lingkup domestik namun barang-barang yang dihasilkan tidak kalah dengan
28
Perpustakaan Unika
yang cukup besar seperti PT Ungaran Sari Garment, PT Apac Centertex, PT Behaestex,
Busana, PT Optima Tiga Biru. Pekerja tersebut terdiri dari direktur, staf produksi, staf
Berikut adalah Struktur Organisasi dan tugas dari pekerja CV. ABC:
DIREKTUR
KARYAWANPRODUKSI
1. Direktur
perusahaan tersebut.
29
Perpustakaan Unika
2. Staf keuangan
keuangan.
3. Staf produksi
4. Design
5. Delivery
pemesan selain itu juga bertanggung jawab atas biaya transportasi setiap
6. Staf pembukuan
Bertanggung jawab atas semua administrasi kantor, baik dari dari laporan
7. Karyawan produksi
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang disusun oleh pihak lain untuk pihak yang
30
Perpustakaan Unika
mengumpulkan data atau tulisan yang berhubungan dengan masalah ini seperti
laporan keuangan.
Metode pengumpulan data yang di gunakan penulis dalam menyusun kertas karya
a. Wawancara
objek penelitian. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara dengan Bapak
b. Dokumentasi
c. Kepustakaan
digunakan untuk menghitung besarnya laba bersih dan pajak yang terutang
31
Perpustakaan Unika
BAB IV
PEMBAHASAN
dihasilkan adalah laporan laba rugi, neraca, arus kas, dan laporan perubahan modal.
Untuk kepentingan perpajakan, laporan laba rugi yang selanjunya disebut dengan laporan
laba rugi komersial digunakan sebagai dasar penentuan pajak terutang. Dalam rangka
menentukan besarnya pajak terutang maka harus dilakukan rekonsialiasi fiskal. Hal
tersebut harus dilakukan karena ada biaya-biaya yang menurut laba komersial dapat
dibebankan tetapi dalam laba fiskal tidak dapat dibebankan sebagai biaya. Berkut ini
adalah laporan laba rugi perusahaan yang disusun berdasarkan standar akuntansi
Laporan Laba/Rugi
CV. ABC
HPP:
32
Perpustakaan Unika
Biaya Produksi:
Pembelian Rp 900.000.000
Rp 1.380.250.000
BTKL Rp 925.778.400
BOP
33
Perpustakaan Unika
Biaya-Biaya Operasional
Dari laporan laba rugi tahun 2010 diatas, berikut rincian dari komponen-komponennya:
A. Pendapatan
Pendapatan yang di dapat dari CV. ABC sebagian besar di dapat dari penjualan barang-
barang produksi. Sedangkan pendapatan lain-lain terdapat juga pejualan kain aval dan
34
Perpustakaan Unika
B. HPP
Perhitungan HPP yang digunakan CV. ABC untuk menghitung laba bersih adalah
metode FIFO. Dimana metode ini merupkan metode yang diakui secara pajak. Berikut
HPP:
35
Perpustakaan Unika
C. Biaya-biaya
(menjahit). Di dalam BTKL ini terdapat biaya gaji, bonus, dan THR, yang
dalam BTKL ini terdapat biaya gaji, bonus, dan THR, yang pemberiannya
Rp.1.200.000
4. Di dalam biaya BBM terdapat biaya antar jemput sekolah untuk anak direktur
Berdasarkan catatan-catatan di atas maka rekonsiliasi fiskal untuk pelaporan pajak 2010 yang
36
Perpustakaan Unika
LAPORAN LABA RUGI FISKAL
CV. ABC
2010
HPP
Biaya Produksi:
Rp 1.380.250.000 Rp 1.380.250.000
Rp 11.250.000
Rp 925.778.400 Rp 914.528.400
BTKL (a)
BOP:
Rp 1.400.000
Rp 356.000.000 Rp 354.600.000
Biaya T.K Tak Langsung (a)
Rp 17.717.380
Rp 60.842.380 Rp 43.125.000
Biaya penyusutan (b)
37
Perpustakaan Unika
Biaya Operasional:
Rp 20.250.000
Rp 154.545.995 Rp 134.295.995
Kesejahteraan karyawan (c)
Rp 1.000.000
Rp 4.000.000 Rp 3.000.000
Biaya keamanan (d)
Rp 1.200.000
Rp 11.779.055 Rp 10.579.055
Biaya telpon (e)
Rp 2.400.000
Rp 750.000 Rp (1.650.000)
Biaya BBM (f)
Pendapatan lain-lain:
Rp 102.570
Rp 102.570 0
Pendapatan jasa giro (g)
38
Perpustakaan Unika
dikecualikan dari objek pajak, menyatakan bahwa pengganti atau imbalan dalam
bentuk natura atau kenikmatan berkenan dengan pekerjaan atau jasa merupakan
tambahan kemampuan ekonomis yang diterima bukan dalam bentuk uang. Pengganti
atau imbalan dalam bentuk natura seperti beras, gula, dan sebagainya dan imbalan
dalam bentuk kenikmatan, seperti penggunaan mobil, rumah, dan fasilitas pengobatan
Sehingga pemberian sembako yang dilakukan CV. ABC pada poin a dan b terhadap
tenaga kerja langsung sebesar Rp 11.250.000 dan tenaga kerja tak langsung sebesar
Rp 1.400.000 bukan merupakan objek pajak, maka dari itu harus dikoreksi positif
lebih dari satu tahun tidak boleh untuk dibebankan sekaligus, melainkan dibebankan
melalui penyusutan atau amortisasi dari tahun ke tahun dalam bagian-bagian yang
sama.
Dalam perhitungan biaya penyuutan CV. ABC menggunakan metode garis lurus,
berikut daftar aktiva menurut perhitungan fiskal yang disusutkan oleh CV. ABC yang
39
Perpustakaan Unika
DAFTAR PENYUSUTAN AKTIVA (FISKAL)
CV. ABC
TAHUN 2010
HARGA
adalah Rp 3.125.000.
40
Perpustakaan Unika
setiap tahunnya.
imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan dalam bentuk natura
dan kenikmatan, kecuali penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh pegawai
serta penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan di daerah
tertentu dan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan atau
Di dalam kasus CV. ABC terdapat biaya kesejahteraan karyawan berupa biaya
biaya piknik sebesar Rp 7.500.000 untuk membiayai piknik karyawan. Dimana biaya
tersebut merupakan imbalan berbentuk kenikmatan, maka harus dikoreksi positif yang
sumbangan bagi pihak yang menerima bukan merupakan objek pajak sepanjang
diterima tidak dalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan,
Dalam kasus ini CV. ABC menyumbangkan uang sebesar Rp 1.000.000 untuk
merupakan bantuan atau sumbangan yang bukan merupakan objek pajak, dan tidak
diterima dalam rangka hubungan kerja sehingga harus dikoreksi positif yang artinya
besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam negeri dan BUT yang idak
41
Perpustakaan Unika
pribadi anggota pemegang saham, sekutu atau anggta tidak dapat dikurangkan dalam
Di dalam biaya telpon terdapat pembayaran pulsa milik direktur sebesar Rp 1.200.000
yang merupakan imbalan pemilik perusahaan, maka harus dikoreksi positif yang akan
f. Berdasarkan pasal 9 ayat 1 huruf b UU PPh No 36 Tahun 2008, tentang biaya yang
atau anggota.
Di dalam biaya BBM CV. ABC terdapat biaya antar jemput sekolah untuk anak
direktur sebesar Rp. 2.400.000, yang merupakan kepentingan pribadi direktur, maka
harus dikoreksi positif yang akan menambah penghasilan kena pajak CV. ABC.
g. Berdasarkan pasal 4 ayat (2) huruf a UU PPh No 36 Tahun 2008, tentang penghasilan
yang bersifat final yaitu berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi
dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada
Pendapatan jasa giro yang di dapat oleh CV. ABC merupakan penghasilan yang
bersifat final, maka harus dikoreksi negatif yang artinya akan mengurangi penghasilan
kena pajak menurut komersial dan menurut fiskal adalah berbeda. Perbedaan ini
disebabkan adanya biaya-biaya dan pendapatan yang tidak boleh diakui menurut
42
Perpustakaan Unika
pajak. Dalam kasus yang terjadi di CV. ABC terdapat koreksi positif yang menambah
kesejahteraan karyawan, biaya keamanan, biaya telpon, dan biaya BBM. Sedangkan
koreksi negatif yang terjadi di CV. ABC yang mengurangi jumlah penghasilan kena
43
Perpustakaan Unika
BAB V
5.1 SIMPULAN
fiskal pada laporan laba rugi CV. ABC tahun 2010, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Dalam melakukan koreksi fiskal terdapat dua unsur yang penting, yaitu koreksi positif
dan koreksi negatif. Koreksi positif terjadi apabila pengakuan beban atau biaya pada
laporan komersial lebih besar dari beban atau biaya pada laporan keuangan fiskal.
Sehingga akan menambah penghasilan kena pajak . Koreksi positif yang terjadi pada
- BTKL yang di dalam terdapat biaya gaji, bonus, dan THR untuk tenaga kerja
bagian pruduksi
- BTKTL yang didalamnya terdapat biaya gaji, bonus, dan THR untuk tenaga kerja
bagian staf
- Biaya penyusutan
- Biaya keamanan
- Biaya telpon
- Biaya BBM
2. Koreksi negatif terjadi karena adanya pendapatan yang tidak boleh ditambahkan
dengan penghasilan lainnya, dan adanya biaya menurut perhitungan komersial lebih
44
Perpustakaan Unika
kena pajak. Koreksi negatif yang terjadi pada CV. ABC hanya terjadi pada pendapatan
jasa giro.
3. Konsep beda waktu dan beda tetap. Beda waktu adalah perbedaan perlakuan akuntansi
dan perpajakan yang bersifat temporer artinya secara keseluruhan beban atau
tahunnya berbeda. Dalam kasus CV. ABC ini yang merupakan beda sementara antara
lain penyusutan aktiva yang dimiliki oleh CV. ABC yaitu berupa mesin jahit,
kendaraan, dan peralatan kantor. Sedangkan beda tetap adalah perbedaan menurut
akuntansi boleh dibiayakan namun tidak dapat diakui menurut fiskal, antara lain:
natura, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pemegang saham atau direktur,
5.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan diatas, maka penulis mencoba memberikan
saran yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan koreksi fiskal
1. Perusahaan seharusnya bisa lebih rapi dalam membuat akun-akun sesuai kualifikasi
yang dibutuhkan. Seharusnya terdapat akun perjalanan dinas yang nantinya akun
2. Seharusnya akun prive juga harus dinampakkan dalam nama-nama akun dalam
pembukuan CV. ABC, sehingga tidak begitu rancu untuk membedakan antara
3. Secara umum hendaknya CV. ABC harus tetap mengikuti dan memperhatikan
setiap tahunnya.
45