Anda di halaman 1dari 5

Tentang Kami Jendela Siswa Guru Orang Tua Sekolah Budaya & Bahasa Pemerintah Daerah

Masyarakat & Mitra

Gelar Rakor, Kemendikbud Sampaikan Pokok Kebijakan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Tahun 2017 22 Desember 2016 Back

Jakarta, Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)


menyelenggarakan Rapat Koordinasi (rakor) Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah tahun 2017
di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (22/12/2016). Rakor tersebut diikuti 563 peserta, terdiri
dari Kepala Dinas Pendidikan provinsi/kabupaten/kota, para Kepala Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (P4TK), dan para Kepala Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) se-Indonesia. Pada kesempatan tersebut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan beberapa pokok
kebijakan terkait pelaksanaan UN dan ujian sekolah.

"Ujian Nasional tetap dilaksanakan di tahun 2017. Kita juga tingkatkan mutu ujian sekolah
dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran.
Kemendikbud juga akan memperluas pelaksanaan ujian berbasis komputer, disampaikan
Mendikbud kepada para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Plaza Insan
Berprestasi.

Mendikbud juga menyampaikan nantinya soal-soal USBN akan dibuat oleh Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai organisasi profesi. Adapun
soal tersebut akan dibuat dengan perpaduan soal yang dibuat oleh guru dan soal jangkar dari
pusat sebesar 20 sampai dengan 25 persen.

Adapun mata pelajaran (mapel) yang akan diujikan pada UN tahun 2017, untuk jenjang Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) diantaranya Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) ditambahkan satu mata pelajaran sesuai dengan
jurusan/peminatan siswa, sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditambahkan
uji teori kejuruan sesuai dengan bidangnya.

Sementara untuk USBN, mata pelajaran yang diujikan adalah Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Untuk SMP/MTs ditambahkan mapel Ilmu
Pengetahuan Sosial. Untuk SMA/MA, terdapat juga mapel Sejarah dan tiga mapel sesuai
program studi yang diambil siswa, seperti Fisika, Kimia, Biologi; untuk jurusan/peminatan IPA,
Ekonomi, Geografi, Sosiologi untuk jurusan/peminatan IPS, dan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Antropologi, Bahasa Asing untuk jurusan/peminatan Bahasa. Sementara untuk siswa SMK,
terdapat uji keterampilan komputer.

Penyelenggaraan UN dijadwalkan pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2017, dengan
rincian untuk SMK pada tanggal 3 sampai dengan 6 April 2017. Untuk SMA/MA pada tanggal 10
sampai dengan 13 April. UN untuk SMP/MTs dirancang dalam dua gelombang, yang pertama
dijadwalkan pada tanggal 2, 3, 4, dan 15 Mei. Sedangkan untuk gelombang kedua dijadwalkan
pada tanggal 8, 9, 10, 16 Mei.

"Penyebab utama usulan moratorium UN itu adalah dampak negatif dari UN yang mereduksi
hakikat pendidikan dan menyebabkan banyak pelaku pendidikan tergoda berbuat tidak jujur.
Pekerjaan kita sekarang ini adalah bagaimana mengurangi dampak negatif dalam pelaksanaan
UN. Kita harus menyelenggarakan UN dengan jujur dan berintegritas," ungkap Menteri
Muhadjir.

Ketua BSNP, Erica Laconi menyampaikan bahwa penyelenggaraan UN tahun 2017 mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, sehingga UN tidak lagi digunakan untuk
kelulusan dari satuan pendidikan. Ke depan, BSNP akan segera mengeluarkan Prosedur Operasi
Standar (POS) Pelaksanaan UN tahun 2017.

Kabalitbang menyampaikan perlunya kerja sama khususnya resource sharing dalam


penggunaan komputer. Saat ini telah terdata sebanyak 12.053 sekolah/madrasah dengan
kapasitas total 2.188.947 siswa siap menjadi tempat pelaksana UNBK. Dengan jadwal UN SMK,
SMA/MA, dan SMP/MTs yang berjalan tidak bersamaan, komputer dapat digunakan bergantian.
Sekolah/Madrasah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat
ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan UNBK. Nanti Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota
menetapkan tempat ujian bagi siswa dari sekolah yang belum memiliki fasilitas berdasar
kedekatan jarak antar sekolah, ujar Totok.

Dirjen Dikdasmen berpesan agar Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota segera menetapkan sekolah-


sekolah penyelenggara UNBK dan merancang pengindukan sekolah-sekolah yg belum memiliki
fasilitas UNBK. Paling lambat 15 Januari 2017 sudah harus dipastikan agar persiapan
selanjutnya seperti pelatihan proktor, uji coba, dan simulasi dapat dilakukan dengan baik,
tambah Hamid.

Sementara Ditjen GTK, menyampaikan bahwa pelatihan guru-guru yg akan menjadi pelatih
dalam penyiapan soal USBN oleh guru-guru yang tergabung dalam MGMP sudah mulai
dilakukan. Demikian pula penulisan kisi-kisi ujian. Dirjen Pranata berharap para kepala Dinas
segera mengidentifikasi dan mendata KKG dan MGMP yang ada di provinsinya masing-masing
agar dapat dilakukan pembinaan dan penguatan oleh Dirjen GTK.*

Jakarta, 22 Desember 2016


Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Materi Rapat Koordinasi Persiapan UN 2017 dapat diunduh:
Rapat Koordinasi Persiapan UN dan USBN.pdf
Paparan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) USBN.pdf

Perbedaan UN dengan USBN 2017


Perbedaan Ujian Nasional (UN) dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Tahun
2017_Kemendikbud tetap menerapkan pelaksanaan Ujian Nasional pada tahun pelajaran
2016/2017. Selain UN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga meningkatkan mutu ujian
sekolah (US) dengan konsep ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Jadwal Persiapan dan Pelaksanaan UN dan USBN SMP/SMA/SMK 2017
Mata Pelajaran yang Diujikan pada UN dan USBN 2017
Jadwal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK/MAK/SMA/MA/SMP/MTs 2017
Download Kisi-Kisi Soal USBN PAI SD 2017 KTSP
Perbedaan UN dengan USBN 2017

Formatted: Font: 12 pt, Font color: Blue

Ujian Nasional tetap dilaksanakan di tahun 2017. Kita juga tingkatkan mutu ujian sekolah
dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk beberapa mata pelajaran, ujar
Mendikbud Muhadjir Effendy saat rapat koordinasi dengan dinas pendidikan se-Indonesia di
Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (22 Desember 2016).

Perbedaan UN dengan USBN 2017


Perbedaan UN dengan USBN antara lain terletak pada proses pembuatan soal.
Soal-soal untuk UN akan dibuat oleh pusat (Kemendikbud) berdasarkan kisi-kisi yang
dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Untuk USBN, soal-soalnya dibuat oleh guru-guru sekolah yang tergabung dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai
organisasi profesi.
Soal-soal pada USBN akan dibuat dengan perpaduan antara soal yang dibuat guru dan
soal jangkar dari pusat sebesar 20 sampai dengan 25 persen.
Ketua BSNP, Erica Laconi mengatakan, penyelenggaraan UN tahun 2017 mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, sehingga UN tidak digunakan untuk syarat
kelulusan dari satuan pendidikan. BSNP akan segera mengeluarkan Prosedur Operasi
Standar (POS) Pelaksanaan UN tahun 2017.
Demikian tentang perbedaan antara UN dengan USBN. Semoga bermanfaat.

Mata Pelajaran yang Diujikan pada UN dan USBN 2017


Mata Pelajaran Apa Saja yang Diujikan pada Ujian Nasional (UN) dan dalam Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN) 2017?_

Pada Tahun Pelajaran 2016/2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)


akan tetap menerapkan ujian nasional (UN), sekaligus meningkatkan mutu ujian sekolah
dengan menggantinya menjadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Salah satu hal yang berbeda pada ujian nasional (UN) dan ujian sekolah tahun 2017 dengan
tahun sebelumnya adalah mata pelajaran yang diujikan pada tingkat SMA.

Formatted: Font: 12 pt, Font color: Blue

Sebelumnya, pada UN tingkat SMA terdapat enam mata pelajaran (mapel) yang diujikan, yaitu
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan tiga mata pelajaran sesuai jurusan.
o Mata Pelajaran yang Diujikan pada UN dan USBN 2017
o Untuk jurusan IPA, ditambah mapel Fisika, Kimia, dan Biologi; untuk jurusan IPS,
ditambah mapel Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi; dan untuk jurusan Bahasa, ditambah
mapel Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing.
o Menariknya, pada UN 2017 untuk tingkat SMA nanti, hanya ada empat mapel yang
diujikan, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan satu mapel pilihan
sesuai jurusan.
o Siswa dibebaskan memilih satu di antara tiga mapel dalam jurusannya sesuai dengan
minat dan kemampuannya.
o Namun, untuk USBN, ketiga mapel yang ada dalam tiap jurusan (IPA/IPS/Bahasa)
tersebut tetap menjadi mapel yang diujikan.
o Ada enam mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMA. Selain tiga mapel
berdasarkan jurusan, USBN juga akan menguji siswa untuk mapel Pendidikan Agama,
PPKN, dan Sejarah.
o Untuk mapel UN tingkat SMP pada tahun 2017 tidak berbeda dengan tahun
sebelumnya. UN tingkat SMP akan menguji mapel Matematika, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan IPA. Kemudian mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMP
adalah Pendidikan Agama, PPKN, dan IPS.
o Ujian Nasional (UN) tingkat SMK pada tahun 2017 juga tetap menguji empat mapel,
yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Kemudian
mapel yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMK adalah Pendidikan Agama, PPKN,
dan Keterampilan Komputer.
o Demikian tentang Mapel yang Diujikan dalam UN dan USBN Tahun 2017. Semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai