ABSTRAK : Penelitian mengenai proses pengolahan limbah dari pabrik pengolahan ikan
menggunakan trickling filter bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber mikroorganisme
terhadap pembentukan biofilm serta pengaruh biofilm dan variasi sirkulasi terhadap efektivitas
penurunan Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total
Suspended Solid (TSS), minyak dan lemak dari limbah pengolahan ikan. Penelitian ini diawali
dengan pembuatan biofilm dari pecahan genting sebagai media menggunakan air limbah
pengolahan ikan dan air sungai sebagai sumber mikroorganisme. Setelah biofilm terbentuk, air
limbah dipercikkan ke dalam bak yang berisi biofilm tersebut sebanyak 4 kali sirkulasi. BOD,
COD, TSS, minyak dan lemak diukur pada masing-masing sirkulasi. Data dianalisis dengan
menggunakan ANOVA dua arah untuk mengetahui pengaruh sumber mirkroorganisme dan
variasi sirkulasi pada efektivitas sistem dalam menurunkan parameter pencemar. Sumber
mikroorganisme dari limbah pengolahan ikan lebih efektif dibandingkan air sungai. Analisis
menujukkan bahwa sirkulasi 4 lebih Efektif dalam menurunkan BOD, COD, TSS, minyak dan
lemak dengan persentase secara berurutan adalah 87,50%; 59,57%; 91,85%; dan 88,56%.
Kata Kunci : Trickling Filter, BOD, COD, TSS, Minyak dan Lemak
ABSTRACT : The research on waste treatment process from fish processing plant by using
trickling filter aims to determine the influence of source of microorganisms on biofilm
formation, and the effect of biofilm and the number of circulation on the decrease of
Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid
(TSS), oil and grease. This study started with the formation of biofilm on roof tiles as the media,
using fish processing waste and river water as the sources of microbes. The liquid waste was
then trickled through the biofilm and circulated for four times. Samples were collected at each
circulation and were analysed for their BOD, COD, TSS, Oil and fat concentrations. Data were
analysed using two way ANOVA to determine the effect of microbe sources and circulation
numbers on the effectivity of the system in decreasing the pollutant parameters. It was evident
that biofilm formed by the fish processing waste was more effective than that by river water. The
analysis also suggested that 4 circulations lower the BOD, COD, TSS, oil and grease most
effectively, with the percentages of 87,50%; 59,57%; 91,85%, and 88,56% respectively.
Keywords: Trickling Filter, BOD, COD, TSS, Oil and Grease
1. PENDAHULUAN
penyediaan sumber bahan baku olahan.
Industri pengolahan ikan yang terdapat Umumnya pengolahan ikan tradisional tidak
di Indonesia umumnya masih konvensional mengolah limbahnya sebelum dibuang ke
dimana lokasi industri berdekatan dengan lingkungan. Limbah dapat berupa bekas
tempat penangkapan ikan sebagai tempat
137
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
pencucian ikan yang masih mengandung kadar COD air kolam Retensi Tawang
protein, lemak dan zat padat terlarut [1]. sebesar 5,2 mg/L dengan waktu tinggal 48
Proses utama dari pengolahan ikan meliputi jam. Sedangkan penelitian Harahap [9],
penerimaan produk, pemilahan (pemotongan yang menggunakan dua unit trickling filter
daging ikan, pemfiletan, penghilangan sisik dari tempurung kelapa sawit untuk
kulit, kepala, isi perut), penimbangan, mengolah limbah cair proses pembuatan
perendaman dan proses lainnya seperti tempe berhasil menurunkan kadar amoniak
pengalengan serta pengemasan [2]. Proses (nilai efektivitas) mencapai 30,78%. Pada
pengolahan inilah yang menghasilkan penelitian Suprihatin dkk [5] berhasil
limbah, yang bila langsung dibuang menurunkan kandungan amoniak limbah
menyebabkan terjadinya pencemaran cair rumah sakit sebesar 3,308 mg/Ljam atau
lingkungan pesisir dan laut. Berdasarkan 74% dalam 48 jam dalam sistem dengan
penelitian Oktavia dkk [2], limbah volume 20 liter. Namun dari penelitian-
pengolahan ikan mengandung TSS sebesar penelitian tersebut, belum ada yang
47 mg/L, BOD sebesar 270 mg/L, dan COD melaporkan tentang pengaruh sumber
sebesar 410 mg/L. Sedangkan pada mikroorganisme maupun sirkulasi limbah
penelitian Hayati [3] pengolahan ikan terhadap penurunan konsentrasi polutan.
(sardine) mengandung BOD sebesar 9,22 x Sehingga perlu dilakukan penelitian
103 mg/kg; TSS sebesar 5,41 x 103 mg/kg; mengenai pengolahan limbah menggunakan
minyak dan lemak sebesar 0,21 x 103 0,3 x sistem trickling filter dengan variasi sumber
103 mg/kg. Karakteristik air limbah yang mikroorganisme untuk pembentukan biofilm
mengandung senyawa organik ditunjukkan dan variasi sirkulasi. Berdasarkan latar
antara lain oleh tingginya parameter BOD belakang diatas, maka pada penelitian ini
dan COD [2]. dilakukan pengolahan limbah menggunakan
Salah satu alternatif teknologi yang trickling filter dengan variaasi sumber
dapat digunakan untuk mengolah limbah mikroorganisme untuk pembentukan biofilm
cair pengolahan ikan adalah menggunakan dan variasi sirkulasi untuk menurukan BOD,
trickling filter atau biofilter. Trickling Filter COD, TSS, minyak dan lemak.
adalah proses pengolahan dengan cara
menyebarkan air limbah ke suatu tumpukan 2. PERCOBAAN
atau media yang biasanya terdiri dari bahan 2.1 Bahan dan Peralatan
kerikil, pecahan keramik, medium dari Bahan-bahan yang digunakan dalam
plastik [4] atau pecahan genting [5]. penelitian ini adalah sampel air limbah
Trickling filter merupakan pengolahan pengolahan ikan yang diambil di salah satu
limbah cair dengan jenis pertumbuhan pabrik pengolahan ikan di Desa
mikroorganisme terlekat (attached growth). Pengambengan Kabupaten Jembrana, air
Mikroorganisme tersebut akan melekat pada sungai, K2Cr2O7, H2SO4 pekat, HgSO4,
biofilm yang terbentuk pada media trickling MnSO4, alkali iodida azida, n-heksan,
filter [6]. Biofilm merupakan lapisan tipis MTBE, Na2SO4, Na2S2O3, amilum, akuades,
yang tersusun oleh kumpulan kertas saring, dan pecahan genting dengan
mikroorganisme yang dapat tumbuh pada ukuran 5 cm (media trickling filter).
permukaan media [7]. Lapisan biofilm Alat-alat yang digunakan dalam
terdiri dari bakteri, protozoa dan fungi penelitian ini adalah bak trickling filter,
seperti Zoogloea ramiqera, Carchesium dan aerator, pipa, dan saluran sampling port,
Opercularia vorticella [6]. Pemanfaatan termos es, seperangkat alat refluks, buret,
trickling filter dalam penanganan pH meter merk Hach, termometer, Global
kontaminan dalam air atau limbah cair Positoning System (GPS), statif, klem,
sudah banyak dilaporkan, diantaranya oleh peralatan gelas, timbangan analitik merk
Radisty dan Yoga [8], Harahap [9] dan Shimatzu, desikator, pompa vakum, oven
Suprihatin dkk [5]. Pada penelitiannya, merk Memert dan Spektrofotometer UV-Vis
Radisty dan Yoga [8], berhasil menurunkan merk Shimatzu type UV 1800.
138
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
b. Penentuan efektivitas
Air limbah disirkulasikan ke dalam
bak trickling filter secara perlahan selama 4
kali. Pada setiap sirkulasi, sampel diambil Gambar 1. Pengaruh waktu terhadap VSS
untuk diukur konsentrasi BOD, COD, TSS, dari proses pembentukan biofilm oleh
minyak dan lemaknya. Selanjutnya dibuat limbah pengolahan ikan (S1) dan air sungai
kurva konsentrasi terhadap variasi sirkulasi (S2).
dalam menurunkan kadar pencemar air
139
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
140
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
141
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
142
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
Proses inilah yang menyebabkan minyak dua proses, yaitu proses aerasi dan proses
dan lemak pada limbah menurun setelah penguraian oleh mikroorganisme yang
proses pengolahan limbah [18]. terdapat pada lapisan biofilm. Proses
penetesan air limbah ke bawah dan proses
Pengaruh Biofilm dan Variasi Sirkulasi lewatnya air limbah ke permukaan biofilm
terhadap penurunan kadar pencemar pada sistem trickling filter mempermudah
BOD, COD, TSS, Minyak dan Lemak pengambilan oksigen dari udara bebas oleh
dari limbah pengolahan ikan dengan mikroorganisme pengurai. Selain faktor
trickling filter tersebut, kondisi lingkungan seperti pH dan
suhu juga mendukung pertumbuhan
Penurunan tertinggi untuk BOD, mikroorganisme dalam menguraikan limbah
COD, TSS, minyak dan lemak terjadi pada pengolahan ikan [19].
trickling filter menggunakan sumber Senyawa organik yang ditunjukkan
mikroorganisme (S1) pada sirkulasi ke oleh BOD, COD, TSS, minyak dan lemak
empat. Hal ini karena senyawa organik akan terdistribusi ke lapisan biofilm yang
dalam limbah menjadi makanan bagi melekat pada permukaan medium.
mikroorganisme yang terdapat pada limbah, Selanjutnya senyawa organik tersebut akan
dimana makin tinggi kandungan senyawa diurai oleh mikroorganisme yang terdapat di
organik dalam sumber mikroorganisme (S1), lapisan biofilm dan energi yang dihasilkan
main banyak pula nutrien yang tersedia akan diubah menjadi biomassa.
untuk menunjang pertumbuhan Bertambahnya jumlah oksigen dan jumlah
mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme mikroorganisme pengurai akan membantu
berfungsi untuk mengurai senyawa organik proses penguraian senyawa organik. Selain
dalam limbah sehingga dalam jangka waktu itu bertambahnya sirkulasi juga dapat
tertentu kandungan senyawa organik pada membantu proses penurunan senyawa
limbah akan menurun [7]. organik, karena lebih lamanya kontak
senyawa oganik dengan lapisan biofilm,
Persentase penurunan beban pencemar sehingga nilai BOD, COD, TSS, minyak dan
BOD, COD, TSS, minyak dan lemak lemak mengalami penurunan[19].
terendah adalah pada sirkulasi pertama. Ini
disebabkan karena air limbah hanya
melewati media trickling fiter sebanyak satu
kali sehingga air limbah hanya diuraikan 4. KESIMPULAN
oleh mikroorganisme pada lapisan biofilm
Berdasarkan hasil dari penelitian ini
yang melekat sebanyak 1 kali. Sedangkan
dapat disimpulkan bahwa, mikroorganisme
pada sirkulasi yang kedua, persentase
dari limbah kegiatan pengolahan ikan (S1)
penurunan senyawa organik lebih besar
daripada sirkulasi 1 kali. Hal ini karena air memberikan pengaruh terhadap
pembentukan biofilm pada media trickling
limbah pengolahan ikan mengalami 2 kali
filter yang ditunjukkan dengan pertumbuhan
sikulasi sehingga dapat lebih lama
biomassa mikroorganisme tertinggi (nilai
mengalami kontak dengan lapisan biofilm.
VSS) sebesar 2310,0 mg/L. Untuk tingkat
Demikian pula dengan trickling filter
efekivitas trickling filter dalam menurunkan
sirkulasi III dan IV, dimana presentase
BOD, COD, TSS, minyak dan lemak
penurunan beban pencemar BOD, COD,
tertinggi dicapai menggunakan limbah
TSS, minyak dan lemak terbesar pada
pengolahan ikan sebagai sumber
sirkulasi IV. Hal ini karena air limbah
mikroorganisme pada sirkulasi IV secara
mengalami kontak dengan mikrooganisme
berurutan adalah 87,50%; 59,57%; 91,85%;
pada biofilm lebih lama [7].
dan 88,56%
Penurunan beban pencemar BOD,
COD, TSS, minyak dan lemak setelah
melalui sistem trickling filter terjadi karena
143
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
144
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 4, Nomor 2, Oktober 2016
145