Anda di halaman 1dari 9

5/01/2012

ASI Eksklusif dan Manfaat lengkap ASI

PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF


DAN
Manfaat Pemberian ASI

Definisi
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli, 2009; h. 3).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6 bulan.
Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air
jeruk, air teh, madu dan air putih (Suradi, 2004; h. 3).
ASI eksklusif adalah ASI saja tanpa tambahan apapun selama 6 bulan pertama
(Sastroasmoro, 2007; h. 73).
Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain
termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas (Suradi, 2004; h.
8).

Untuk lebih meningkatkan wawasan para bunda yang ingin menyusui banyinya. Cara
menyusui yang benar dapat dklik disini.
Memberikan ASI pada bayi sangatlah penting dilakukan oleh seorang ibu baiknya sampai
bayi berusia 2 tahun. Adapun manfaat pemberian ASI adalah :

a. Bagi Bayi
1) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir,
pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu
yang diberi penyuluhan tentang ASI dan laktasi, umumnya berat badan bayi (pada minggu
pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Alasannya ialah
bahwa kelompok ibu-ibu tersebut segera menghentikan ASInya setelah melahirkan.
Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume
ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit
(Kristiyansari, 2009; h. 15-16).
2) Mengandung antibodi
Mekanisme pembentukan antibodi pada bayi adalah sebagai berikut : apabila ibu
mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antibodi dan akan disalurkan dengan
bantuan jaringan limfosit. Antibodi di payudara disebut mammae associated
immunocompetent lymphoid tissue (MALT). Kekebalan terhadap penyakit saluran pernafasan
yang ditransfer disebut bronchus associated immunocompetent lymphoid tissue (BALT) dan
untuk penyakit saluran pencernaan ditransfer melalui gut associated immunocompetent
lymphoid tissue (GALT). Dalam tinja bayi yang mendapat ASI terdapat antibodi terhadap
bakteri E. coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E.coli dalam tinja bayi
tersebut juga rendah. Didalam ASI kecuali antibodi terhadap enterotoksin E.coli, juga pernah
dibuktikan adanya antibodi terhadap salmonella typhi, shigela dan antibodi terhadap virus,
seperti roto virus, polio dan campak (Kristiyansari, 2009; h. 16).
3) ASI mengandung komposisi yang tepat
Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari proporsi
yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
pertama (Kristiyansari, 2009; h. 16).
4) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi. Hubungan
fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi yang
mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik (Kristiyansari,
2009; h. 17).
5) Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan
merangsang aktivasi sistem ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek
ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi
kemungkinan alergi (Kristiyansari, 2009; h. 17).
6) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi (Roesli, 2009; h. 7)
7) Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan
menghisap mulut bayi pada payudara. Telah dibuktikan bahwa salah satu penyebab mal
oklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol
dan dot (Kristiyansari, 2009; h. 18).
8) ASI mudah dicerna oleh bayi (Pusdiknakes, 2003)
9) Mempunyai zat gizi yang sesuai untuk bayi (Suradi, 2004; h. 3)
10) Mengandung zat protektif (Suradi, 2004; h. 4)
11) Menyebabkan pertumbuhan yang baik (Suradi, 2004; h. 7).
12) Mengurangi kejadian karies dentis (Suradi, 2004; h. 7).
13) Mengurangi kejadian mal oklusi (Suradi, 2004; h. 7).
14) Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia
6 bulan (Roesli, 2009; h. 12).
15) Menigkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat anti kekebalan sehingga
akan lebih jarang sakit (Roesli, 2009; h. 12).
16) Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga
mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung (Roesli, 2009; h. 12).
17) Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih bisa cepat jalan
(Roesli, 2009; h. 12).
18) Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan
hubungan sosial yang baik (Roesli, 2009; h. 12).

b. Bagi Ibu
1) Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syaraf sensorik sehingga post
anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi
estrogen akibatnya tidak ada ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan
98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila
diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali (Kristiyansari,
2009; h. 18).
2) Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar
hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca
persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi
prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui
lebih rendah dibanding yang tidak menyusui. Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu
yang menyusui anaknya secara eksklusif. Penelitian membuktikan ibu yang memberi ASI
secara eksklusif memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium 25% lebih
kecil dibanding yang tidak menyusui secara eksklusif (Kristiyansari, 2009; h. 18).
3) Aspek penurunan berat badan
Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat
badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat hamil, badan bertambah berat, selain karena
ada janin, juga karena penimbunan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini sebetulnya
memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses produksi ASI. Dengan menyusui,
tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi
sebagai cadangan tenaga akan terpakai. Logikanya, jika timbunan lemak menyusut, berat
badan ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum hamil (Kristiyansari, 2009; h.19).
4) Aspek psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu
akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia (Suradi,
2004; h. 9).
5) Mengurangi perdarahan setelah melahirkan (Roesli, 2009; h. 13).
6) Mengurangi terjadinya anemia (Roesli, 2009; h. 13).
7) Dapat mengecilkan rahim (Roesli, 2009; h. 13).
8) Tidak merepotkan dan menghemat waktu (Roesli, 2009; h. 14).
9) Memberi kepuasan bagi ibu (Roesli, 2009; h. 14)

c. Bagi Keluarga
1) Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu
formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan
karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat
(Kristiyansari, 2009; h. 20).
2) Aspek Psikologi
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga suasana
kejiwaan ibu lebih baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga
(Kristiyansari, 2009; h. 20).
3) Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga
tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol dan dot yang harus dibersihkan serta minta
pertolongan orang lain (Kristiyansari, 2009; h. 20).

d. Bagi Negara
1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi yang
baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis
menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diare, otitis
media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah. Kejadian diare paling tinggi
terdapat pada anak di bawah 2 tahun dengan penyebab rotavirus. Anak yang tetap diberikan
ASI, mempunyai volume tinja lebih sedikit, frekuensi diare lebih sedikit, serta lebih cepat
sembuh dibanding anak yang tidak mendapat ASI (Kristiyansari, 2009; h. 20).
2) Menghemat devisa Negara
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui diperkirakan
dapat menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu
formula (Kristiyansari, 2009). Penghematan devisa untuk pembelian susu formula,
perlengkapan menyusui, serta biaya menyiapkan susu (Roesli, 2009; h. 15).

3) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit


Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan memperpendek lama
rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta
mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI
lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula
(Kristiyansari, 2009; h. 21).
4) Penghematan untuk biaya rumah sakit terutama sakit muntah-mencret dan sakit saluran nafas
(Roesli, 2009; h. 15).
5) Penghematan obat-obatan, tenaga, dan sarana kesehatan (Roesli, 2009; h. 15).
6) Peningkatan kualitas generasi penerus
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal sehingga kualitas generasi
penerus bangsa akan terjamin (Kristiyansari, 2009; h. 22).
7) Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang
hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli, 2009; h. 15).
Share6
Posted By : Bid. Diah Widyatun, S.ST on 5/01/2012 04:25:00 AM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Label: Askeb III (Nifas), DIII Kebidanan

Posts Terkait:

PERAWATAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS


PERDARAHAN POSTPARTUM
THROMBOPHLEBITIS
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Yang Salah Dan Benar
Penghambat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Peran bidan dalam Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
BENDUNGAN AIR SUSU
PERITONITIS : Komplikasi Nifas
ENDOMETRISIS : Komplikasi Nifas
INFEKSI PAYUDARA : Komplikasi Masa Nifas

+ komentar + 1 komentar

Reply
Laily Almasrurotul Maghfiroh
December 7, 2012 at 5:30 PM

terimakasiiih infonya ......


lengkap dan mudah dipahami....
saya mau nanya,,,hemm
tentang hubungannya menyusui asi esklusif dan on demand.....
bagaimana ya...
terimakasih
Terimakasih Laily Almasrurotul Maghfiroh atas Komentarnya di ASI Eksklusif dan Manfaat lengkap ASI

Post a Comment

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)

Penikmat Pengetahuan
Cari Artikel Di sini...

Blog
About Me
Disclaimer
Contact Me
Berminat Jadi Penulis Tamu di Blog ini ?

Personality

Bid. Diah Widyatun, S.ST


Semarang, Indonesia
. Dosen kebidanan POLITEKNIK Banjarnegara . Bidan praktisi . Mahasiswa S2
BIOMEDIK Fakultas Kedokteran UNISSULA Contact : diiediahwidy@gmail.com
View my complete profile
Masukkan alamat email anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan
postingan terbaru via email anda. Bergabunglah dengan pengikut lainnya.
masukkan e

E - Library Categories
2015 (6) Anatomi dan
Fisiologi
2014 (5) Askeb I
(Kehamilan)
2013 (23) Askeb II
(Persalinan)
2012 (438) Askeb III (Nifas)
o November (11) Askeb IV
o October (2) (Patologis)
o September (3) Askeb V
o July (93) (Komunitas)
o June (75) Asuhan Neonatus
o May (62) Bayi dan Anak
Latihan soal Kehamilan fisiologis untuk Catatan Diriku
OSCA knowl... Catatan Dunia
Latihan soal Kehamilan fisiologis untuk Medis
OSCA knowl... Catatan Investigasi
Latihan soal Kehamilan fisiologis ( Askeb Checklist
1 ) untu... DIII Kebidanan
Reportase Investigasi Roti Pemicu Kanker Diseases
Reportase Investigasi Kerupuk Berbahaya DIV Kebidanan
Metode KB IUD/ AKDR (Alat Dokumentasi
Kontrasepsi Dalam Rahim)... Etika Profesi
Kontrasepsi/ KB Suntikan: suntik Hukum Kesehatan
kombinasi dan pro... Evaluasi Pendidikan
Kontrasepsi/ KB PIL : Pil kombinasi dan HASIL EVALUASI
pil proges... Healty Living
KB alamiah : Metode kalender, Metode Intermezzo
suhu basal, M... KB
Mengenal hemofilia secara lengkap KDPK
Keturunan hemofilia : prinsip hemofilia KESPRO
diturunkan... KIA
hemofilia : Hal-hal yang boleh dan tidak Konsep Kebidanan
boleh dil... Micro Teaching
Perawatan dan penanganan hemofilia Obstetri Ginekologi
Komplikasi dan inhibitor hemofilia serta Organisasi
adanya ke... Manajemen dan
Contoh surat keterangan kelahiran Mutu YanKeb
Contoh surat rujukan Soal Ujian
Pengambilan keputusan pada praktek un categorized
kebidanan (Deci...
Faktor-faktor yang mempengaruhi | [tutup]
persalinan
Apa itu Partograf ?
KIE dalam pelayanan KB
Other Web
Kangker Rahim
Apa itu Kanker Payudara (Ca Mammae) ?
Apa itu kanker leher rahim (Ca Serviks) ?
Gangguan Menstruasi
Terapi Hormon dan Macam-macamnya
Unwanted Pregnancy/ Khamilan Tidak
Diinginkan (KTD...
Penyakit radang panggul (PELVIC
INFLAMMATORY DISEA...
Penyakit Menular Seksual (PMS/ IMS)
DIMENSI SOSIAL WANITA DAN
PERMASALAHANNYA
Upaya Pencegahan (Preventive) Menurut
Leavel and C...
Peran dan Ruang Lingkup Pendidikan
Kesehatn
Bentuk Bentuk Diskriminasi Gender
INFERTILITAS : Pengertian,
penanganan, pencegahan
KONSEP DASAR KESEHATAN
REPRODUKSI (KESPRO)
Puisi Pak BJ. Habibie untuk Ibu Ainun
(alm.), Istr...
Reportase Investigasi tahu formalin bahan
dasar ai...
contoh informed consent penolakan
tindakan medis
Contoh informed consent menolak rujukan
contoh format informed consent persalinan
contoh format informed consent pelayanan
kehamilan...
contoh format informed consent pelayanan
KB
contoh Informed consent IMUNISASI
Pemberian obat/ penyuntikkan melalui
intracutan (I...
Checklist pendidikan kesehatan (Penkes)
Tablet tam...
Penyebab kepala pusing setelah berputar-
putar
Bahaya akibat langsung tidur setelah
makan
Saat aku mendengar MARS PKK
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
di masa dep...
Apa itu DESA SIAGA ?
Evidence based episiotomi dengan
indikasi
peningkatan mutu pelayanan menurut
Trilogi Juran
strategi dan upaya peningkatan mutu
pelayanan kese...
Komponen mutu pelayanan kesehatan
Syarat pokok pelayanan kesehatan
Pengertian mutu pelayanan kesehatan
MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Macam posisi meneran/mengejan saat
melahirkan dan ...
Makalah Evidence Based Kebidanan
dalam Asuhan Pers...
Menteri Kesehatan Indonesia Endang
Rahayu telah wa...
Cara menyusui pada putting datar
PRO ASI EKSKLUSIF.. TEGAKKAN
UU PENGATURAN SUSU FO...
ASI Eksklusif dan Manfaat lengkap ASI
o April (192)

Welcome for like..


New Release
Recent Coment
History

Live Traffic Feed


JBD. Powered by Blogger.
Search Engine Submission - AddMe

Hal-hal yang bisa dicoba:

Telusuri jurnalbidandiah.blogspot.co.id:

2012 pengertian asi eksklusif dan manfaat

Anda mungkin juga menyukai