PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal-hal apa saja yang akan dikaji oleh penulis. Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sejarah Pemerintahan Bani Abbasiyah?
2. Bagaimana Sistem Ekonomi pada Masa Bani Abbasiyah?
3. Bagaimana Sejarah Pemerintahan Bani Umayyah?
4. Bagaimana Sistem Ekonomi pada Masa Bani Abbasiyah?
5. Bagaimana Prinsip-Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari dilakukannya penulisan makalah ini selain sebagai tugas Perbandingan Sistem
Ekonomi juga sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Sejarah Pemerintahan Bani Abbasiyah.
2. Untuk mengetahui Sistem Ekonomi pada Masa Bani Abbasiyah.
3. Untuk mengetahui Sejarah Pemerintahan Bani Umayyah.
4. Untuk mengetahui Sistem Ekonomi pada Masa Bani Umayyah.
BAB II
PEMBAHASAN
Dilihat dari perkembangan 14 pemimpin khalifah itu, maka periode bani umayyah dapat
dibagi menjadi tiga priode atau masa, yaitu permulaan, perkembangan atau kejayaan dan yang
terakhir aadalah kemunduran atau keruntuhan.
Kejayaan bani Umayyah dimulai pada masa pemerintahan Abdul Malik karena beliau
mampu mencegah disintegrasi yang terajadi sejak pemerintahan Marwan. Kejayaan bani
umayyah berakhir pada masa pemerintahan Umar Bin Abdul Aziz (Umar II). Sepeninggaalan
umar II, kekhalifahan mulai melemah dan kemudian akhirnya hancur, karena para khalifah
sepeninggalan Umar II selalu mengorbankan kepentingan umum demi kepentingan pribadi dan
terjadi perebutan kekuasaan antar putra mahkota. Hingga pada akhirnya damaskus jatuh
ketangan kekuasaan Bani Abbas.[3]
Pada tahun 565 H/1258 M, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar 200.000 orang tiba di
salah satu pintu Baghdad. Khalifah Al-Musta'shim, penguasa terakhir Bani Abbas
di Baghdad (1243 - 1258), betul-betul tidak berdaya dan tidak mampu membendung "topan"
tentara Hulagu Khan.
Pada saat yang kritis tersebut, wazir khilafah Abbasiyah, Ibn Alqami ingin mengambil
kesempatan dengan menipu khalifah. la mengatakan kepada khalifah, "Saya telah menemui
mereka untuk perjanjian damai. Hulagu Khan ingin mengawinkan anak perempuannya
dengan Abu Bakr Ibn Mu'tashim, putera khalifah. Dengan demikian, Hulagu Khan akan
menjamin posisimu. la tidak menginginkan sesuatu kecuali kepatuhan, sebagaimana kakek-
kakekmu terhadap sulthan-sulthan Seljuk
Khalifah menerima usul itu, la keluar bersama beberapa orang pengikut dengan membawa
mutiara, permata dan hadiah-hadiah berharga lainnya untuk diserahkan kepada Hulagu Khan.
Hadiah-hadiah itu dibagi-bagikan Hulagu kepada para panglimanya. Keberangkatan khalifah
disusul oleh para pembesar istana yang terdiri dari ahli fikih dan orang-orang terpandang. Tetapi,
sambutan Hulagu Khan sungguh di luar dugaan khalifah. Apa yang dikatakan wazirnya temyata
tidak benar. Mereka semua, termasuk wazir sendiri, dibunuh dengan leher dipancung secara
bergiliran.
Dengan pembunuhan yang kejam ini berakhirlah kekuasaan Abbasiyah. Kota Baghdad
sendiri dihancurkan rata dengan tanah, sebagaimana kota-kota lain yang dilalui tentara Mongol
tersebut. Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja
mengakhiri kekuasaan khilafah Bani Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa
kemunduran politik dan peradaban Islam.
Terdapat beberapa prinsip dasar sistem ekonomi Islam sebagai dasar untuk pengembangan
sistem ekonomi Islam dalam suatu pemerintahan atau negara, yakni:[9]
1. Kebebasan Individu
Individu mempunyai hak kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat/ membuat suatu keputusan
yang dianggap perlu dalam sebuah negara Islam. Tanpa kebebasan tersebut individu muslim
tidak dapat melaksanakan kewajiban mendasar dan penting dalam menikmati kesejahteraan dan
menghindari terjadinya kekacauan dalam masyarakat.
2. Hak terhadap Harta
Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta, tetapi Islam memberi batasan tertentu supaya
kebebasan itu tidak merugikan kepentingan masyarakat umum.
3. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Meskipun Islam mengakui adanya keadaan dimana ekonomi antara orang-perorang tidak sama,
namun Islam mengatur perbedaan tersebut dalam batas-batas wajar dan adil.
4. Kesamaan sosial
Islam mengatur agar setiap sumber-sumber ekonomi/kekayaan negara dapat dinikmati oleh
semua masyarakat, bukan oleh sekelompok masarakat saja. Disamping itu Islam juga
menetapkan, bahwa setiap individu dalam suatu negara mempunyai kesempatan yang sama
untuk berusaha dan mendapatkan pekerjaan atau menjalankan berbagai aktivitas ekonomi.
5. Jaminan sosial
Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara Islam dan setiap warga negara
dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-masing. Tugas dan tanggungjawab
utama bagi sebuah negara adalah menjamin setiap warga negara, dalam memenuhi kebutuhannya
sesuai dengan prinsip hak untuk hidup.
6. Distribusi kekayaan secara meluas
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada kelompok kecil tertentu orang dan menganjurkan
distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat.
7. Larangan Menumpuk kekayaan
Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan secara berlebihan dan
mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mencegah perbuatan yang tidak baik tersebut
supaya tidak terjadi dalam negara.
8. Larangan terhadap organisasi anti sosial
Sistem ekonomi Islam melarang semua praktek yang merusak dan antisosial yang terdapat dalam
masyarakat, misalnya berjudi, minum arak, riba, menumpuk harta, pasar gelap dan sebagainya.
9. Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial masyarakat yang saling
melengkapi satu dengan yang lain, bukan saling bersaing dan bertentangan antar mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daulah Umaiyah merupakan fase ketiga kekuasaan Islam yang kurang lebih satu Abad
yang dipimpin oleh 14 orang khalifah. Setelah berakhirnya masa al khulafa ar-Rasyidin, maka
dimulailah kekuasaan Bani Umayyah dalam sejarah politik Islam oleh Muawiyyah bin Abu
Sufyan.
Sumbangan pemerintahan kekhalifahan Bani Umayyah di bidang ekonomi memang tidak
begitu monumental. Namun demikian, terdapat beberapa sumbangan mereka terhadap kemajuan
ekonomi Islam, di antaranya adalah kehadiran Kitab al Kharaj yang ditulis oleh Abu Yusuf yang
hidup pada masa pemerintahan khalifah Hasyim secara eksklusif membahas tentang
kebijaksanaan ekonomi, dipandang sebagai sumbangan pemikiran-pemikiran ekonomi yang
cukup berharga.
Bani Abbasiyah didirikan oleh Abu Al-Abbas pada tahun 750-754 M dengan Irak sebagai
pusat pemerintahannya. Pemerintahannya besar dan berusia lama. Dari tahun 750 M, hingga
1258 M, penerus Abu Al-Abbas memegang pemerintahan, meskipun mereka tidak selalu
berkuasa.
Peran penting ekonomi sangat di sadari oleh para khalifah Dinasti Abbasiyah dalam
menentukan maju mundurnya suatu negara. Oleh karena ini, mereka memberikan perhatian
khusus pada pengembangan sektor ini.
Pada tahun 565 H/1258 M terjadi penyerangan kota Baghdad oleh bangsa Mongol dan
mengakibatkan jatuhnya Kota baghdad. Jatuhnya kota Baghdad ke tangan bangsa Mongol bukan
saja mengakhiri kekuasaan khilafah Bani Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari
masa kemunduran politik dan peradaban Islam.
Adapun prinsip dasar sistem ekonomi islam, antara lain: kebebasan individu, hak terhadap
harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, kesamaan sosial, jaminan sosial,
distribusi kekayaan secara meluas, larangan menumpuk kekayaan, larangan terhadap organisasi
anti sosial, dan kesejahteraan individu dan masyarakat.
B. Saran
[1] Ahmad Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 (Jakarta: Pustaka al-Husna, 2003), 21
[2] Badri Yatim, Sejarah peradaban islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), 42
[3] Ibid, 44
[4] Dais Agustina, Makalah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi Masa Umayyah Hingga
Abbasiyah, dalam http://memey7894.blogspot.co.id/2014/02/makalah-peradaban-dan-pemikiran-
ekonomi.html (20 Februari 2014), 12
[5] Ibid
[6] Badri Yatim, Sejarah peradaban islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), 53
[7] Abidin Nawawi, sejarah kebudayaan islam (Kudus: Menara kudus, 1995), 60-61
[8] Dais Agustina, Makalah Peradaban dan Pemikiran Ekonomi, 12
[9] Ibid